Sejarah Gereja- H. Berkhof & I.H. Enklaar
BAB 1
DUNIA HELLENIS PADA AWAL SEJARAH GEREJA
1.
KEADAANNYA
SECARA LAHIRIAH
Dunia
tempat Gereja mulai timbul ialah kekaisaran Romawi. Luasnya kekaisaran itu dari
selat Gibraltar sampai sungai Efrat dan dari tanah Mesir sampai Inggris.
Batasnya di sebelah utara ialah sungai Rind an Donau, akan tetapi kuasa tentang
Romawi dirasai sampai jauh diluar batas itu. Pusat kekaisaran yang besar itu
ialah kota Roma, tempat kaisar-kaisar bersemayam. Sungguh pun kaisar-kaisar itu
nampaknya masih member hak kepada rakyat untuk turut memerintah Negara itu,
seperti ketika Romawi masih suatu republic (sebelum kaisar sendiri sajalah yang
memegang kuasa (Monarkhia mutlak)
Dunia
barat tidak pernah mengalami persatuan yang besar itu. Hanya satu bahasa
pergaulan dipakai, yaitu bahasa Yunani, yang pada Zaman itu disebut bahasa
Koine, artinya bahasa umum (bandingkan dengan bahasa Indonesia sekarang).
Perjanjian Baru juga dikarang dalam bahasa Koine itu. Tak ada batas-batas
didalam kekaisaran Romawi itu, yang mungkin merintangi kesatuannya. Dimana-mana
terdapat jalan raya yang baik, yang bukan saja digunakan bagi saudagar-saudagar
dan pasukan-pasukan kaisar, tetapi juga bagi para rasul-rasul dan
penginjil-penginjil yang perlu berpergian kemana-mana untuk mamasyurkan Nama
Tuhan.
Perdagangan
dan lalu lintas didarat dan dilaut mempererat hubungan antara semua bagian
kerajaan. Ketenteraman dan ketertiban terdapat disemua daerah.
Perjalanan-perjalanan Paulus dan perkembangan Gereja yang pesat itu akan sukar
diartikan, jika tidak mengingat keadaan dunia zaman itu, seperti yang
diterangkan tadi.
2.
KEADAAN
SECARA BATINIAH
Sudah
tentu kesemuanya itu belum bearti suatu kesatuan batiniah. Sekalipun
bangsa-bangsa di daerah-daerah perbatasan takluk kepada Roma secara politik
(umpamanya orang Kopt di Mesir, orang Siria atau Syam, orang Yahudi, dan
sebagainya), tetapi kebudayaan tinggi, yang menguasai hidup Rohani pusat
kekaisaran Romawi itu, kurang mempengaruhi bangsa-bangsa itu. Mereka masih
memelihara sifat dan adatnya sendiri. Sedangkan negeri-negeri sekitar pusat
kekaisaran itupun kurang bersatu secara batiniah. Semangat Romawi dibagian
barat berbeda jauh dengan suasana Yunani, dibagian Timur. Perbedaan itu juga
nyata benar dalam sejarah Gereja, hal mana akan sering kita lihat dalam kitab
ini.
Akibat
dari perhubungan dan pencampuran bangsa-bangsa pada zaman itu ialah
bangsa-bangsa itu kehilangan ketenteraman jiwa dan adat yang baik. Kesopanan
telah sangat mundur (baca “Surat Paulus kepada jemaat di Roma” 1:18 dyb).
Dahulu penduduk hidup dengan senang sentosa menurut adat istirahat dan agamanya
masing-masing, tetapi keadaan itu kemudian berubah sama sekali. Dewa-dewa
kebangsaan rupaya sudah hilang kuasanya dalam dunia baru yang luas itu.
Dasar-dasar Rohani dari kehidupan manusia terguncang dan tubuh. Tak
mengherankan bahwa pada masa peralihan itu orang dengan bimbang bertanya pada
diri sendiri: Apakah yang harus kuperbuat? Apakah yang boleh kuharapkan supaya
selamat didunia ini dan diakhirat? Oleh karena soal-soal yang demikian, maka
minat orang terhadap perkara-perkara Rohani bertambah besar. Tetapi Agama
Yunani dan Romawi yang menjadi agama Negara yang resmi, tak sanggup memuaskan
kebutuhan Rohani kebanyakan orang. Sebagai ganti agama yang kolot itu mereka
asyik mempelajari agama-agama dari bagian timur kekaisaran, yang baru dikenal
sesudah pasukan-pasukan Romawi mengalahkan negeri-negeri disebelah timur Laut
Tengah (sejak tahun 150 s.M)
3.
PENGARUH
AGAMA-AGAMA TIMUR
Apakah
sebabnya timbul perhatian orang terhadap agama-agama yang baru itu? Oleh sebab
pokok utama agama-agama itu ialah kelepasan yang dijanjikan kepada manusia,
yakni kelepasan dari pada segala kesukaran didunia ini. Kehidupan yang penuh
kesusahan dibumi ini pandang sebagai persediaan saja untuk kehidupan yang
sempurna dan baka diakhirat kelak. Tujuan yang indah dan mulia itu harus
dikejar dengan beraskese, yakni bertarak, menahan diri, mematikan bahwa nafsu
daging, dan dengan ambil bagian dalam bermacam-macam tahbisan dan lain-lain
upacara rahasia (“misteri”), yang melukiskan dan mengusahakan kemenangan hidup
atas maut. Tambahan pula agama-agama ini member kepada manusia suatu ilmu
kebajikan yang baru, suatu perasaan keamanan dan perlindungan yang menghiburkan
hati, serta pengharapan yang sungguh akan dibebaskan kelak dari segala
kesulitan dan kesengsaraan yang diderita oleh Tubuh dan jiwa dalam hidup yang
Fana ini.
Dari
abad yang pertama sampai abad yang ketiga
berkembanglah ibadat kepada dewa-dewa asing itu diseluruh kekaisaran.
Dewa-dewa itu antara lain: dewi Isis dan dewa Osiris dinegeri Mesir, Baal di
Siria, dewa Mitras di Persia dan dewa Kybele di Asia kecil. Ilmu nujum
(astrologia) dari Babel tak kurang pula diselidiki, dan agama-agama rahasia
(misteri) dari Yunani pun bertambah besar pengaruhnya.
Segala
agama ini mengajarkan, bahwa dunia yang fana dan bersifat sementara ini
berdasarkan dan berbataskan suatu yang lain. Oleh berjenis-jenis latihan askese
dan oleh rupa-rupa penabisan rohani yang bertingkat, maka jiwa dapat
mengalahkan kefanaan sehingga akhirnya dipersatukan dengan keadaan ilahi yang
baka, yang sebetulnya menjadi dasar dan maksud hidup manusia. Tiap-tiap agama
membawa manusia kepada keselamatan itu, meskipun jalanya berbeda-beda. Sebab itu
mereka tak mau berbantah-bantah, melainkan harga- menghargai dan bersabar satu
sama lain. Tak mengherankan bahwa dewa-dewa itu disamakan saja, karena dianggap
berbagai nama saja dari suatu zat ilahi yang am saja. Mencampur-adukkan
agama-agama ini disebut sinkretisme.
Jenis
agama ini dapat juga disebut Pantheisme dan Dualism. Pantheisme ialah
kepercayaan bahwa semua (= pan), yakni alam dan segala isinya, termasuk manusia
juga, bersifat ilahi. Ilah (theos) itu ada didalam segala sesuatu dan tiap-tiap
barang atau makhluk mengandung zat ilahi yang esa itu. Dengan demikian sudah
tentu bahwa ilah itu tidak berpribadi. Menurut Dualisme, dunia ini berbagi atas
dua bagian yang bertentangan, yakni yang nampak dan yang tidak nampak, zat
benda dan roh, tubuh dan jiwa yang lahiriah yang jahat dan yang batiniah yang
baik, dan sebagainya. Memang Dantheisme dan Dualism itu berlawanan sama sekali
dengan Alkitab dan ajaran Gereja Kristen, sungguhpun pandangan-pandangan kafir
itu sangat mempengaruhi, bahkan memerosotkan hidup dan Theologia Gereja
sepanjang segala abad.
4.
PENYEMBAHAN
KEPADA KAISAR
Ibadat
kepada kaisar adalah salah satu peryataan yang sangat penting dari hidup
keagamaan pada permulaan tarikh Masehi. Kebiasaan ini timbul dari pandangan
umum di timur, yakni bahwa kaisar mengandung khasiat yang mengatasi dunia
kodrati (alamiah) ini, bahkan ia berasal dari pada dunia ilahi. Ia dianggap
sebagai Anak Ilah Tuhan. Demikianlah misalnya perasaan orang terhadap Alexander
Agung (Iskandar Zulkarnain), raja Makedonia yang membawa tentaranya sampai di
India (325 s.M), sehingga namanya masyhur di Asia Timur sampai kini.
Kaisar-kaisar ilahi itu menjadi lambing keesaan kekaisarannya yang sangat luas.
Mula-mula mereka hanya disembah sesudah mangkat, tetapi kemudian Negara
menuntut korban bagi kaisar yang masih hidup, dari semua penduduk negeri,
sebagai tanda dan bukti bahwa mereka setia kepada kepala Negara dan orang-orang
yang dapat dipercaya dalam politik. Siapa yang tak mau berbakti kepada kaisar
dianggap musuh Negara. Kita dapat mengerti bahwa tentunan Negara ini menjadi
pokok perselisihan yang besar antara pemerintah Romawi dan Gereja Kristen.
5.
ILMU
FILSAFAT
Pada
waktu Gereja memasuki dunia zaman Hellenisme itu ada juga beberapa golongan
ahli filsafat yang kenamaan, baik di Yunani (lihat Kis 17:18), maupun di Italia
dan di lain-lain negeri. Sungguhpun ajaran mereka kerapkali berlain-lain
(umpamanya golongan Stoa berbeda filsafatnya dengan pengikut-pengikut
Epicurus), tetapi pada umumnya tujuannya sama saja, yakni mereka mau
membaharuhi hidup kesusilaan, supaya manusia boleh mencapai bahagia dan
kesenangan batiniah yang di idam-idamkan itu, dengan mengusahakan kelakuan dan
perbuatan yang baik. Yang mengajarkan filsafat moralistis ini, antara lain
ialah: Seneca (guru kaisar Nero), Epictetus dan kaisar Marcus Aurelius
(161-180).
Semenjak
abad kedua, filsafat Plato, yang hidup di Yunani 400 tahun sebelum kelahiran Kristus,
asyik juga dipelajari di barat, sehingga pandangan-pandangannya sangat
mempengaruhi hidup Rohani banyak orang yang menaruh minat terhadap soal-soal
agama. Filsafat kafir dari Plato yang indah itu pun dipengaruhi oleh mistik
timur, sehingga ia mengajarkan bahwa jiwa berasal dari dunia ilahi yang terang
dan murni, tetapi sekarang terkurung dalam zat benda yang gelap dan jahat.
Dengan beraskese dan berakstase (yaitu jiwa membubung dan meninggalkan tubuh
seketika untuk bernapas dan bersukaria dalam suasana ilahi; bandingkan Petrus
“Rohnya diliputi oleh Kuasa ilahi” Kis 10:10; 11:5; lagi 22:7 dan II Kor
12:2-4), hendaklah manusia berusaha mengembalikan Rohnya kepada asalnya itu.
Jadi filsafat Plato ini juga bersifat moralistis dan Dualistis-Pantheistis, tak
ubahnya dengan kepercayaan rendah dan sederhana dari rakyat yang kurang
terpelajar.
BAB
2
KAUM
YAHUDI
Gereja Kristus pertama kali timbul
yaitu ditengah bangsa Yahudi dan tujuan pekabarannya kepada orang Yahudi.
Keadaan Kaum Yahudi pada saat itu:
1. Ditanah Pelestina.
Saat lahirnya gereja, bangsa Palestina tunduk kepada pemerintah Romawi. Bagian
selatan Palestina (Yudea) pernah dikepalai oleh orang Romawi, diantaranya
Pilatus, Festus, Felix. Raja bagian utarawaktu itu ialah Herodes Antipas. Agama
Yahudi dipimpin oleh Majelis Sanhendrin yang terdiri dari imam-imam dan ahli
taurat sebanyak 70 orang, pusat mereka ialah bait Allah di Yeusalem. Orang yang
tidak sempat beribadah ke Bait Allah dibangun ditempat mereka rumah ibadah
(sinagoge), mereka beribadah pada hari Sabat, dibawah pimpinan ahli Taurat yang
kemudian membawa para ahli Taurat lebih berkuasa dari golongan imam.
2. Harapan dan kedatangan
Mesias. Kerohanian orang Yahudi tertindas
karena mereka merasa mereka adalah yang dipilih Tuhan untuk memerintah dunia,
tetapi kenyataannya bahwa mereka dikuasai suatu bangsa kafir. Mereka menanti
kedatangan Mesias dengan kerinduan yang besar ntuk memulihkan kedudukan mereka
dinegeri itu.
3. Hal melakukan Taurat. Tengah
menanti Mesias, timbullah keinginan dalam benak mereka untuk mempelajari Taurat
Musa. Kebanyakan dari mereka masuk golongan Farisi untuk melakukan Taurat
secermat mungkin dalam hal berpuasa, sedekah, menguduskan hari sabat. Karena
menurut mereka, itu semua membawa mereka masuk dalam surga, namun satu hal yang
disayangkan bahwa mereka hanya saleh lahiriah dalam pengertian supaya untuk
dilihat orang saja dan tidak saleh rohaninya. Terdapat juga partai imam yang
disebut Saduki, mereka yang menolak harapan kedatangan Mesias yang disertai
berbagai mujizat. Orang-orag Yahudi sangat berpegang teguh pada kitab Tauratnya
yaitu Perjanjian Lama, sehingga mereka tidak menerima apabila ada kitab yang
menambah dari kitab Taurat mereka dan mereka sangat melawan itu
4. Diaspora.
Diaspora yaitu perserakan, hal ini terjadi setelah orang Yahudi mengalami
pembuangan di Babel. Mereka berpencar ke daerah Palestina dan dibagian timur,
Mesir, Aexandria, di Laut Tengah dan dikota Roma. Karena mereka sudah berpencar
maka sinagoge-sinagoge (rumah ibadah) ada dimana-mana dan sekali setahun mereka
pergi ke Bait Allah di Yerusalem untuk merayakan pesta besar. Mereka sudah lupa
memakai bahasa Ibrani dan mereka menggunakan bahasa Yunani, itulah alasannya
Perjanjian Lama harus diterjemahkan kedalam bahasa Yunani, kira-kira 200 sM.
Terjemahan ini dikerjakan di Mesir yang di sebut Septuaginta yang berarti 70
ahli bahasa yang mengarangnya.
5. Pengaruh Yahudi.
Banyak orang yang mulai menghargai agamaitu bahkan orang kafir mulai masuk
agama Yahudi dan takluk kepada Tauratdan mereka itu yang disebut “proselit”
yang berarti penganut agama Yahudi. Karena menurut pandangan orang itu bahwa
orang Yahudi sehati, sepakat, mereka menyembah satu Allah (monotheis) dan tidak
memakai patung-patung, kitab kudus tua dan amalnya baik. Orang-orang “proselit”
yang menyambut ajaran Injil menjadi peranara bagi Gereja untuk memasuki dunia
Yunani-Romawi.
6. Philo dan Alexandria.
Philo adalah seorang Filsuf Yahudi yang berusaha menyesuaikan ajaran Perjanjian
Lama dengan Filsafat Yunan dan Plato dan Stoa. Cara yang dia pakai ialah dengan
cara menafsir Alkitab dengan alegoris dan disitu dia menemukan arti yang dalam
dan indah, dia menemukan bahwa hubungan Allah dengan manusia selaku khalik dan
makhluk disamakannya dengan roh dan zat benda dari filsafat Plato, di
menjelaskan Firman Tuhan selaku “logos” yaitu zat suci yang menghubungkan dunia
ilahi dan jasamani di bumi. Ini berpengaruh dalam sejarah gereja dan banyak
ditiru oleh pemimpin Kristen
BAB 3
JEMAAT KRISTEN YANG MULA-MULA
1.
Keadaan sidang itu. Kelahiran Gereja
ialah hari keturunan Roh Kudus pada pesta Pentakosta. Murid-murid dipenuhi
dengan Roh Kristus sehingga mereka
berani bersaksi tentang kelepasan yang dikaruniakan Tuhan kepada dunia.
Di mana orang menyambut Injil dengan percaya kepada Yesus Kristus, di sanalah terbentuklah
jemaat-jemaat kecil. Keadaannya nampaknya seperti mazhab Yahudi saja, karena
mula-mula orang Kristen masih mengunjungi bait Allah dan rumah ibadat serta
taat kepada taurat Musa. Walaupun demikian, nyata juga perbedaan besar antara
orang Kristen Yahudi ini dengan kawan sebabngsanya, karena mereka percaya dan
mengajarkan bahwa Yesus dari Nazaret ialah Mesias yang dijanjikan itu. Dengan
demkian taurat, bait Allah dacn sinagoge lambat-laun kurang penting bagi kaum
Kristen.
Permulaan
sejarah Gereja dapat kita pelajari dari kitab Kisah Rasul-rasul yang melukiskan
hidup jemaat yang mula-mula itu, yang rukun dan dalam suasana gembira dan
berbahagia. Sudah tentu, kita boleh mengambil contoh dari cinta kasih,
kegiatan, kerajinan dan keberanian jemaat yang pertama itu, tetapi janganlah
kita lupa, bahwa mereka itu tak lain dari manusia yang lemah dan berdosa juga. Ingant saja, Ananias dan
Safira (Kis 5), perselisihan tentang pembagian kepada janda-janda dalam
pelayanan sehari-hari (Kis 6) dan nasehat-nasehat Paulus dalam suratnya kepada
jemaat di Korintus. Kita maklum, bahwa kesucian/kekudusan jemaat Kristen tidak
terdapat dalam dirinya sendiri, melainkan dalam Tuhannya saja (1 Kor 1:30).
2. Sidang pertama
bersifat komunis? Ada orang yang
mengatakan bahwa jemaat yang mula-mula bersifat komunis berhubungan dengan
penjualan harta benda yang hasilnya dibagi-bagikan di antara semua saudara
sesuai dengan keperluan masing-masing (Kis 5:4). Tetapi hal itu bukanlah
komunisme, karena pemberian itu tidak diatur dengan resmi, itu pun tidak di
haruskan. Tiada berapa lama lagi maka pangkat syamas diadakan untuk melayani orang miskin , yakni semua anggota
Gereja yang membutuhkan bantuan.
3. Karunia-karunia.
Pada masa itu tak sedikit orang Kristen yang diberi Tuhan rupa-rupa “karunia
Roh” atau “karunia oleh Roh Allah” seperti karunia menyembuhkan orang sakit,
mengadakan mujizat, bernubuat dan “karunia
untuk berkata-kata dengan bahasa Roh” (glosolatia), yaitu mengeluarkan
bunyi dan bahasa yang tak dapat diartikan oleh orang banyak, tetapi yang perlu
diterangkan maknanya (1 Kor 12:10). Dalam sejarah Gereja dapat kita lihat,
bahwa pada abad-abad kemudian juga orang kadang-kadang dianugerahi karunia
semacam itu, tetapi rupanya bukan maksud Tuhan, supaya tiap-tiap orang yang
percaya dikaruniai demikian. Jangan kita lupa keterangan Paulus tentang hal ini
(1 Kor 14 dan 19).
4. Gereja menjauhkan
diri dari keyahudian. Mula-mula orang
Kristen di Yerusalem belum sadar akan panggilannya terhadap dunia, tetapi
segala aniaya yang diderita dari pihak orang Yahudi menjadi alat dalam tangan
Tuhan untuk mencelikkan mata mereka guna melihat tugasnya, yakni menyebarkan
Injil kepada semua bangsa. Supaya maksud itu tercapai perlulah kaum Kristen
memisahkan diri dari agama Yahudi. Pemisahan itu mulai sesudah pembunuhan
Stefanus, yang menegaskan bahwa taurat dan korban agama Yahudi tak berharga
lagi oleh kedatangan Kristus. Lalu jemaat Kristen sangat dianiaya oleh
Sanhendrin, sehingga mereka lari ke mana –mana. Dengan jalan itu Injil mulai
dikabarkan di luar negeri, mula-mula kepada orang Yahudi saja, tetapi kemudian
juga kepada orang kafir (bangsa-bangsa lain) pertama-tama di kota Anthiokia. Di
sanalah pengikut Yesus mula-mula digelar “orang Kristen” (Kis 11:26) dan dari
Anthiokia pulalah Paulus dan Barnabas diutus, baik kepada orang Yahudi, maupun
ke daerah kafir, Gereja tak terkurung lagi dalam batas-batas adat agama Yahudi,
Gereja sedunia mulai berkembang.
5. Pertikaian.
Kemudian terbitlah perselisihan antara jemaat muda diantara orang kafir dengan
jemaat induk di Yerusalem. Paulus mengutus bahwa hanya iman kepada Yesus
Kristus saja yang membawa orang kepada keselamatan, sehingga orang kafir yang
telah bertobat tak usah lagi memenuhi segala tuntutan taurat, misalnya sunat.
Banyak orang Kristen diantara kaum Yahudi tak setuju dengan pendirian itu. Pada
persidangan rasul-rasul di Yerusalem (Kis 15) hal ini diperbincangkan, sampai
ke dua pihak sepakat untuk membebaskan orang kafir yang masuk Kristen dari
syarat-syarat taurat, kecuali empat hal yang wajib diperhatikan (Kis 15:29).
6. Kemunduran jemaat di
Yerusalem. Pada waktu kemudian kuasa jemaat di
Yerusalem semakin surut. Jumlah anggotan sedikit saja, jika dibanding dengan
Gereja di luar negeri yang bertambah-tambah besar. Menjelang kemusnahan
Yerusalem pada tahun 70 oleh panglima Romawi Titus, maka orang Kristen asal
Yahudi meninggalkan kota itu, karena tak setuju dengan cita-cita dan maksud
kaum pemberontak Yahudi. Mereka pindah ke kota Pella di daerah sebelah Timur
sungai Yordan. Mereka digelar Ebionit (ebion = miskin, bahasa Ibrani) dan
kurang berhubungan dengan Gereja besar, bahkan mereka dianggap
penyesat-penyesat, karena mereka menolak ajaran Paulus, dan tidak mengakui
pula, bahwa Yesus dilahirkan oleh seorang perawan. Di samping Perjanjian Lama
mereka memakai “Injil orang Ibrani” suatu kitab apokrif. Lama kelamaan orang
Ebionit dilupakan orang, dan sejak Palestina ditaklukkan dan diduduki oleh
orang Arab pada abad ke VII tidak ada kedengaran lagi tentang golongan Kristen
bekas Yahudi yang kecil dan terpencil itu.
BAB 4
ZAMAN SESUDAH PARA
RASUL
1. Perkembangan Gereja
Pada masa sesudah rasul-rasul ( kira-kira 70-140 M )
terjadilah perubahan-perubahan besar dalam gereja Kristen yang muda itu, baik
secara lahiriah, maupun secara batinnya. Sangat cepat ia berkembang
kemana-mana. Cara berkembangnya gereja itu kurang kita ketahui. Segera terdapat
gereja Kristen di tanah Siria, asia kecil dan Yunani, tetapi juga di Mesir,
Mesupotonia, Italia dan di tempat-tempat
lain yang lebih jauh lagi. Pada masa Paulus jemaat Roma sudah besar. Rasul
Petrus pun pernah bekerja disana dan disana pula ia mati syait. Pusat Gereja
Kristen pada waktu itu ada di negeri sekitar pantai timur laut tengah.
Perkembangan Gereja yang sangat pesat itu diakibatkan rajinnya semua orang
percaya dalam bersaksi tentang nama Yesus Kristus.
Jemaat-jemaat Kristen bukan
memandang pada kelompok sendiri saja, melainkan mereka merasa dirinya terhisap
kepada persekutuan Kristen yang luas dan am (katolik) gereja menganggap dirinya
sebagai tujuan ciptaan Allah, alat Tuhan untuk menyelamatkan dunia, Israel yang
rohani dan benar, yang bertentangan dengan kaum Yahudi yang durhaka itu dan
umatNya yang baru dari zaman akhir.
2. Organisasi
Mula-mula pemimpin gereja diamanatkan kepada
rasul-rasul (yaitu bukan saja saksi kebangkitan Yesus, tetapi juga
utussan-utusan Injil yang mengendarai semua negeri), pengajar(guru-guru agama, yang menafsirkan
Alkitab, seperti ahli-ahli taurat, dalam agama Yahudi) dan nabi-nabi (yang
menerima Karunia Roh yang istimewa). Saudara-saudara ini bukan di pilih,
melainkan dengan sendirinya mereka di hormati dan diakui kuasanya dalam jemaat
karena karunianya yang biasa itu dan mereka tidak terikat pada satu jemaat
saja.
Disamping kata-kata itu ada
penatua-penatua (Presbiter) dalam tiap-tiap jemaat dari antaranya dipilih orang
yang diberi tugas mengamati jemaat (Episkopos atau Uskup, artinya penilik).
Pejabat-pejabat itu diserahi pimpinan harian jemaat mengenai keuangan,
organisasi dsb. Mereka dibantu oleh Syamas (diakonos artinya pelayan), tugasnya
ialah melayani orang miskin, memungut uang derma dan menjaga rumah kebaktian.
Pengembalaan jemaat beralih dari
golongan rasul, pengajar dan nabi, yang meninggal dunia, dengan demikian
pangkat uskup bertambah-tambah penting selaku gembala jemaat dan pemimpin
jemaat. Pada abad ke II jemaat di Asia kecil dan Siria dan dikepalai oleh
seorang Uskup. Presbiter-presbiter merupakan satu badan tetap, yang memilih
uskup serta pembantunya dalam kebaktian dan pemerintahan jemaat.
Pada Perjanjian Baru mengajarkan
kepada tiap-tiap orang yang percaya bahwa ia adalah seorang iman, sehingga
untuk menghadap Allah, tak perlu seseorang pengantara, selain dari pada Yesus
Kristus. Saat terbentuk suatu kaum pejabat atau Klerus, segolongan iman yang
mengetahui segala seluk beluk agama Kristen, sehingga dapat menguasai orang
banyak, yaitu anggota Gereja yang biasa, yang bukan Klerus itu berkuasa karena
jabatannya di padang ilahi asalnya, bukan lagi karena pekabaranya dan
pekerjaannya sendiri. Inilah bibit “pemerintahan Imam” atau Hierarkhia dari
Gereja Romawi di kemudian hari.
3. kebaktian
Pada hari pertama suatu
minggu, mengapa orang Kristen berkebaktian karena dihari minggu Tuhan Yesus
bangkit, maka jemaat Kristen juga berkumpul pada hari minggu (dari kata
dominggo, artinya Tuhan, bahasa Portugis). Pada zaman itu selalau mengadakan
perjamamuan bersama dalam perkumpulan (Kis 2:26). Jemaat berdoa, menyanyi dan
mendengarkan pembacaan dan penjelasan Alkitab. Pada awalnya sempat timbul
kekacauan (1 Kor 14). Lambat laun kebaktian di langsungkan dengan memakai
tatacara atau liturgi yang lengkap. Bagian pertama terdiri atas doa, nyanyian,
pembacaan Firman Tuhan dan Khotbah. Pemimpin kebaktian (Uskup) mengucapkan
syukur atas roti dan cawan, sebab itu
dalam gereja lama Perjamuan itu disebut “eukharistia” (Pengucap syukur).
Jemaat Kristen percaya bahawa
Kristus sendiri sungguh-sungguh berada di dalam Roti dan air anggur, tetapi
bagaimanakah beradanya Tuhan itu? Kebanyakan orang Kristen tentu mengartikannya
secara realistis dan magis. Secara realistis itu berarti bahwa roti dan anggur bukanlah mengiaskan atau melambangkan
tubuh dan darah Kristus, melainkan ia benar-benar dan sungguh-sungguh berada di
dalamnya, secara magis ialah pandangan orang kafir zaman itu, yakni bahwa
benda-benda suci seperti itu mengandung suatu khasiat alam atas atau zat ilahi
yang mengatasi alam dunia ini, yang dengan sendirinya memberi berkat rohani dan
jasmani kepada seseorang yang menerimannya. Dengan itu roti dan anggur dianggap
membawa berkat dan karunia Allah, bahkan sebagai obat dan jaminan untuk
mendapat hidup kekal.
Eukharistia mulai di pandang sejalan
dengan dan selaku lanjutan dari persembahan syukur dalam perjanjian Lama. Nama
“korban” dan “Mezbah” (altar) kedengaran pula. Akibat dari pandangan yang salah
ini ialah ajaran Gereja Romawi di waktu kemudian tentang “korban misa”, yang di
pandang selaku ulangan yang tak berdarah dari korban Kristus di Golgota.
Berhubungan dengan sucinya
eukharistia itu, tak mungkin lagi perayaan yang kudus di hubungkan dengan makan
bersama baik yang kaya maupun yang miskin akan menikmati sajian yang ada, dan
dipisahkan dengan Perjamuan atau eukharistia yang suci.
4. Ajaran dan Kebajikan
Zaman Rasul-rasul
dengan zaman sesudahnya, jikalau kita menyelidiki bagaimana berita Injil
sendiri dipahami oleh jemaat. Ajaran Perjanjian Baru pada umumnya dan ajaran
Paulus pada khususnya, maka Keselamatan manusia bergantung semata-mata pada
rahmat Allah di dalam Yesus Kristus dan bukan pada suatu perbuatan manusia.
Pada permulaan abad ke II pokok utama Injil itu sudah kurang di mengerti orang.
Jemaat Kristen tentulah masih tetap percaya bahwa Allah saja yang dapat memberi
keselamatan, tetapi yang di pentingkan sebenarnya bukanlah lagi kebenaran yang
dianugrahkan oleh Tuhan, melainkan usaha dan perbuatan-perbuatan manusia untuk
mencapai kebenarannya sendiri.
Injil menjadi suatu taurat baru.
Benar Yesus masih tetap diakui sebagai Anak Allah, tetapi pekerjaanNya sebagai
pembebas berkurang artinya. Segenap hidup Kristen menjadi suatu perjuangan akan
menggenapi segala tuntutan agama yang diajarkan oleh Yesus, supaya amal dan
kebajikan itu kelak diganjari oleh Tuhan. seseorang Kristen penting melakukan
perkabaran Injil namun bukan dalam arti dia tetap dibenarkan dihadapan mahkamah
Tuhan, dosanya yang kecil dapat diampuni di dunia ini sesudah ia dibaptiskan,
asal ia menyatakan penyesalannya yang sungguh-sungguh.
Segala amal patut diganjar. Tak
mengherankan, bahwa jemaat mulai membedakan amal-amal itu menurut harga dan
pentingnya. Dosa –dosa pun dibedakan ada yang dipandang berat, yang membawa
kepada maut kekal, karena orang yang melakukannya kehilangan rahmat dan jangan
pula disebut dosa ringan, yang dapat ampuni jika orang yang bersalah itu
mengakui dan menyesal.
Gereaja zaman permulaan abad ke II,
isalnya kesaksian Uskup Ignatius dari Antiokhia didalam surat-suratnya yang
bersengat, yang ditulisnya takala ia diantar keroma untuk menghadap
kepengadilan Tinggi (kurang lebih 115). Kebebasan dikaruniakan Kristus, yang
telah menjadi manusia dan menderita sensara karena kita, itulah pusat dan dasar
agama Kristen bagi Ignatius. Di kemudian hari ternyata bagian timur dari gereja
lama suka mementingkan mistik, sedangkan gereja dibarat yang bersifat lebih
aktif, suka menekan kepada amalan dan kebajikan. Tetapi pada abad ke II pada
umumnya moralisme marajalela, baik ditimur maupun dibarat.
Suatu agama dipandang selaku suatu hal
yang elok dan menyenagkan alam pikirannya yang dicarinya alam gereja ialah
khasiat sakti dan sukramen yang dengannya akan menjadi berkat dan untung buat
jiwa dan tubuhnya. Sifat orang banyak yang ternyata pula dalam kitab-kitab
apokrif yaitu kitab Injil dan hikayat-hikayat tentang perbuatan rasul-rasul,
yang ditambahkan kepada surat-surat Perjanjian Baru yang diakui sah dan resmi
didalam Gereja. Kitab-kitab apokrif itu (seperti Injil orang Ibrani, Injil
Petrus, Injil Thomas, Kisah Para Rasul, Kisah Petrus dan sebagainnya.
5. Kesimpulan
Dari uraian diatas kita
tahu bahwa pada masa sesudah rasul-rasul, sudah tersedia lengkap dasar gereja
Roma dikemudian hari, yakni Hierarkhia, Moralisme, salah paham tentang
sakramen, dan kepercayaan kepada muzijat. Barulah gereja protestan yang
menunjuk kepada jurang perbedaan yang dalam antara berita Perjanjian Baru.
BAB 5
PERTIKAIAN ANTARA
GEREJA DAN DUNIA
1. Sebab
pertikaian itu mula-mula Negara romawi menganggap kaum kristen sebagai mezbah
yahudi, sehingga merekapun bebas melakukan agamanya. Akan tetapi segera
kemudian ternyata bahwa betulnya agama Kristen itu bukan suatu agama kebangsaan
yang di izinkan melainkan agama baru apalagi yang membentuknya ialah seorang
yang mati tersalib oleh pengadilan romawi sendiri. rupanya orang Kristen itu
sangat berbahaya bagi Negara. Kebanyakkan dari mereka adalah bangsa yunani dan
romawi dan sesudah masuk agama Kristen mereka tidak turut lagi beribadah kepada
dewa-dewi itu semua disangkalnya hanya satu allah saja diakuinya itulah sebabnya
mereka mendapat nama sendirian orang yang tidak berdewa.
Kelakuan orang Kristen sangat berbeda dengan orang
kafir. Mereka itu menjauhkan diri dari persundalan sandiwara arena (gelangga
tempat pertunjukkan perkelahian antara binatang atau pahlawan) dan tida urung pula menjabat suatu pangkat
ketentaraan. Oleh karena istimewa itu mereka di curigai ada yang menyangka
bahwa orang Kristen membunuh dan memakan anak-anak kecil dalam perkumpulannya,
karena pernah didengar bahwa mereka makan daging dan minum darah manusia (Yoh
6:53). Ada pula yang berbisik bahwa tentulah orang kristen itu peracun
berhubung dengan cawan yang dipakainya. Yang lain lagi menuduh jemaat Kristen
melakukan pelacuran keluarga, sebab mereka mendengar tentang cium persaudaraan
yaitu semacam ucapan salah satu sama lain dalam kebaktian. Dengan berkembangnya
gereja Kristen, maka persembahan korban dirumah berhala makin berkurang
pendeknya, kaum Kristen sehingga rakyat berseru-seru lemparkanlh orang Kristen
kedepan singa supaya dengan demikian terhapus dosa mereka terhadap dewa-dewa.
Pemerintahan mencurai kesetiaan dan kejujuran kaum Kristen terhadap Negara
mereka tidak mau mempersembahkan korban kepada kaisar. Itulah bukti bagi
pegawai pemerintah, bahwa orang Kristen tak dapat dipercaya selaku warga
Negara. Barangkali mereka adalah anasir politik yang jahat yang kelak hendak
memberontak melawan kaisar.
2. Penghambatan
pertama terjadi dikota roma pada tahun 64 atas
perintah kaisar nero, yang mempersalahkan orang Kristen karena kebakaran besar yang
memusnakan sebagian dari ibu negeri itu. pada hal nero sendirilah yang menyuruh
orangnya melakukan pembakaran itu. orang Kristen dianiaya dengan sangat
negerinya umpamanya dilabur dengan gala lantas dibakar hidup-hidup dan
dijadikan obor pada pesta malam. Namun sebenarnya penghambatan yang pertama itu
hanya sebentar dan terbatas kepada kota roma saja. Dalam keabad ke III barulah
kebencian roma dan rakyat kafir terhadap kaum Kristen menyatakan diri dengan
sedahsyat diseluruh kekaisaraan. Di bawah pemerintahan domitius seorang kaisar
yang lalim (81-96) jemaat Kristen sangat tertindasdi beberapa bagian kerajaan.
Agama dilarang maklumat kaisar sebab dianggapnya berbahaya bagi Negara menurut
tradisi pada masa inilah rasul yohanes dibuang kepulau patmos. Dibawa trayanus
(98-117) penganiayaan berkurang karena ternyata bahwa orang Kristen bukanlah
penjahat yang mengancam keamanan negeri. Dalam suratnya yang terkenal itu
kepada plinius wali negeri bitinia di asia kecil maka triyanus memberi perintah
supaya surat buta yang mengadukan orang Kristen. sejak waktu itu sampai tahun
250 kedudukan gereja Kristen dalam kerajaan roma adalah seperti berikut
pemerintah curiga terhadap orang Kristen. tetapi pada umumnya mereka dibiarkan
saja. Sekalipun demikian acapkali juga berkobar api kebencian sehingga disana
sini jemaat disiksa dengan bengis agaknya penganiayaan itu tidak dititahkan
langsung oleh kaisar tetapi perlu ada cara melaksanakan diserahkan kepada
pengusaha daerah dan mereka pun biasanya barulah menganiaya kaum Kristen apa
bila di desak atau diasuk oleh rakyat.
3. Sikap
jemaat dalam kesengsaraan pada masa itu munculah suatu jenis kalangan yang
melukiskan kepada kita keberanian dan iman orang percaya pada zaman itu, yaitu
riwat-riwat itu syahid (saksi) yang sangat mengharukan hati. Orang Kristen
dituduh orang kafir lalu ditangkap dan dibawa kehadapan hakim. Mereka membawa
korban kepada kaisar dengan jalan menaburkan senggenggam kemenyan diatas mezbah
baginya, maka mereka terus dilepaskan apabila mereka tidak mau mereka dinasehati
dulu dengan mengingatkan hukuman keras yang akan dideritanya. Hukuman itu
misalnya dipancung kepala dibuang kesalah satu pulau yang jauh atau
dipekerjakan selalu budak dalam tambang. Orang syahid (saksi) yang terkenal
dari masa penghambatan yang mula-mula yang ceritanya yang kita ketahui ialah
umpamanya polykarpus, uskup smira yang hampir seratus tahun umumnya (+156) ia
berkata kepada hakim. Sudah 86 tahun aku mengabdikan diri kepada kristus dan
belum pernah ia berbuat salah kepadaku bagaimanakah aku mungkin mengutuk raja
dan juruselamatku itu tuan hakim mengancam aku dengan api yang seketika saja
menyala, tetapi tuan mengenal api yang kekal tempat orang fasik akan dibuang
kelak selain ia juga Yustinus Martir blandina seorang budak perempuan muda di lyon
(tahun 177 dimasa pemerintah kaisar marcus aurelius) perpetua dan felicitas di
kartago (202 dimasa pemerintahan kaisar septimius severus) sikap yang gagah
berani dari orang syahid sangat menarik hati, maut yang ngerit itu tidak
menggentarkan mereka, mereka bergembira dan bersyukur kepada tuhan mereka layak
dipandang layak menjadi martyr atau saksi yang mati syahid untuk yesus kristus
dengan ambil bagian dalam sengsara tuhanya itu. orang Kristen akan siksa akan
dibunuh karena imannya lebih banyak dari pada yang menyangkal kepercayaannya.
Orangf kafir yang mullai menginsafi kemuliaan dan kebenaran agama itu dan tak
sedikit pula orng murtad sehingga mereka bertobat lagi dan menyerahkan dirinya
kepada hakim demikianlah gereja bertambah besar justru karena pembaharuan itu,
benarlah ucapan tetulianus darah orang syahid itulah benih gereja.
4. Orang
apologet dihadapan mahkamah, orang Kristen yang terdakwa itu tidak diberi
kesempatan untuk membela agamanya dngan uraian yang jelas. Sebab gereja harus
menempuh jalan yang lain untuk mempertahankan diri terhadap kebencian umpat dan
penghinaan oleh kaum kafir itu pada bagian pertama abad ke II beberapa orang
Kristen yang terpelajar mulai mengarang surat pembelaan atau apologia. Para
penulis itu sendiri dinamai apologet. Yang paling terkenal diantaranya ialah
yustinus martir yang mati syahid diroma pada tahun 165. Sebelum bertobat masuk
Kristen ia seorang filsuf yang menurut kebiaasaan zaman itu menjelajahi negeri
dengan mengajar dan berkhotbah. Cara bekerja dilakukan sebagai seorang pekabar
injil. Ada dua kitab yang dikarangnya yaitu apologia dan percakapan dengan
tryphon orang yahudi. pada akhir abad itu tampillah tertullianus, seorang ahli
hukum yang alim, dengan kitab apologianya dalam bahasa latin pada abad kemudian
banyaklah ahli theologia Kristen yang berusaha untuk membela kebenaran gereja
dengan karangan mereka. kitab apologia itu biasanya menguraikan tiga pokok
pertama segala fitnah dan tuduhan dibantah. Orang Kristen menimbulkan bahaya
bagi Negara mereka berdoa untuk kaisar segala umpat itu bohong semata-mata dan
hidup mereka sopan dan tidak bercela setelah itu orang apologet mengemukakan
pelbagai dalil yang membuktikan kebenaran agama kisten. Hidup dan kematian
yesus telah dinubuatkan dalam perjanjian lama, kitab kudus yang tua dan mulia
itu ajaran injil sesuai dengan pandangan yang yang terindah dalam filsafat
kafir bahkan lebih berharga lagi karena hidup tinggi dan kebebasan yang hanya
diangankan oleh filsaf. Akhirnya orang apologet menyerang agama kafir menunjukkan
kepada kebodohan politdeisme dan percabulan yang bersangkutan dengannya, filsuf
yunani juga belum bebas dari kepercayaan takyul itu dan segala pikiran mereka
yang lebih indah dipungut dari surat musa.
Maksud dan hendak dituju pada apologet itu tidak tercapai oleh karena
seteru agama Kristen, tetapi walaupun demikian opologia itu sangat berfaedah
juga karena orang percaya mempelajarinya serta mempergunakan uraiannya dan
pembuktiannya selaku senjata dalam menangkis segala musuhnya. Dan untuk membela
diri apabila disalahkan dan hasil yang lebih penting lagi ialah bahwa orang
apologetlah yang menjadi ahli theologia gereja yang pertama itu sesudah rasul
paulus dan yohanes.
5. Celcus
perbantahan secara tertulis dari pihak kafir terhadap sesam agama Kristen
barulah kita temui pada tahun 180 seorang fisuf yang pandai celcus namanya
mengemukakan bermacam-macam tuduhan yang tajam terhadap injil dan pengikut
kristus agama Kristen berasal dari tipu daya yesus bersama muridnya. Celcus
sungguh menaruh syak akan jalan keselamatan yang diajarkan oleh perjanjian baru
mustahil Allah telah menyatakan diri dalam yesus kristus, karena allah yang tak
berubah itu tak dapat turun martabadnya menjadi manusia kemudian celcus
dibantah oleh origenes.
BAB 6
GODAAN DARI PIHAK GNOSTIK
1. Wujud
gnostik . Salah satu sinkretisme yang dualistis – pantheistis ( lihat bab 1.3)
, yang berusaha menggabungkan filsafat barat dengan agama timur, ialah gnostik,
yakni ajaran tentang gnostik. Kata gnostik ini berarti “pengetahuan,’’ tetapi
disini dimaksudkan suatu “hikmat tinggi’’ yang berahasia dan tersembunyi
tentang asal dan tujuan hidup manusia. Pada zaman itu dengan giat, sebab akal
sanubarinya kurang dipuaskan oleh agama biasa yang mudah dipahami.
2. Gnostik
Kristen. Semangat ini mencoba memasuki Gereja yang mudah itu, sebab pada hemat
banyak anggota, berita Injil itu terlampau sederhana.Hikayat-hikayat yang
terang isinya dan ajaran Gereja yang mudah dimengerti itu kurang digemari.
Mereka mencari suatu hikmat yang lebih dalam, lebih indah dan penuh rahasia.
Oleh sebab itu mereka mulai menafsirkan injil secara alegoris, tetapi dengan
demikian “kebodohan salib” ditukarkannya dengan “hikmat dunia” (1kor 1:18-25).
Ajaran
gnostik Kristen boleh diringkaskan sebagai berikut :
1.
Allah yang tertinggi,
yang keadaanya adalah roh, tak ada hubunganya dengan dunia ini
2.
Dunia diciptakan oleh
suatu ilah rendah (demiurgos’’ namanya, artinya “pencipta dunia’’) yang dikenal
dari perjanjian lama.
3.
Manusia mengandung
sebagian kecil dari roh Allah dengan tubuh maya (ajaran dosentisme untuk
membebaskan bagian ilahi yang kecil itu
4.
Oleh pengajaran dan
teladan Kristus, roh menusia diajak untuk berusaha melepaskan dirinya dari zat
benda dan supaya kembali kepada Allah yang tinggi itu ajaran dualisme. Dengan
perkataan yang lain: Kristus yang membawah segala gnosis yang tersembunyi.
Tetapi gnosis itu hanya dapat dimengerti oleh “orang yang rohani atau orang
bergnosis, yang tahu membaca Alkitab secara alegoris. Hanya mereka itulah yang
dapat membebaskan zat ilahi yang tertanam dalam jiwa pada manusia dan yang terkurung oleh tubuh
jasmani yang fana itu, sehingga akhirnya zat rohani itu dapat di persatukan
pula dengan asalnya, yaitu zat Allah.
3.
Sejarahnya.
Paulus dan yohanes telah mengigatkan
pembacanya, supaya jangan tertipu oleh pengajar-pengajar sesat, yang
membanggakan dirinya karena marifatnya yang istimewa, atau yang menyangkal
bahwa kristus telah datang sebagai manusia (1 tim 6-20 1yoh 4:1-3). Tentu baru
pada dimana-mana terbentuklah kelompok – kelompok orang orang kristen yang merasa
dirinya lebi berhikmat dan rohani dari pada jemaat biasa. Kedudukan orang
gnostik berbeda-beda di dalam Gereja. Ada yang masih bergaul dengan jemaat yang
lain yang mengadakan perkumpulan sendiri, dan ada pula yang dikucilkan oleh
pemimpin-pemimpin Gereja, sehingga terpaksa mereka merupakan jemaat terpisah.
Puncak pengaruh gnostik terdapat kira pada tahun 150. Pusatnya ialah kota
Alexandria, tempat kerja Basilides, yang mengarang sebuah tafsiran perjanjian
baru secara gnostik, dan kota roma tempat valentines mengajar gnostik Kristen,
yang paling masyhur dan ilahi.
4.
Sikap
Gereja terhadap gnostik. Sungguh besar godaan
aliran mistik yang pantheistis ini kepada Gereja. Seandainya Gereja tidak
menyadari bahaya ini dan membiarkan dirinya dihanyutkan saja oleh arus gnostik
yang menarik hati itu, maka tak dapat tidak Gereja Kristen akan menjadi salah
satu saja dari segala agama rahasia yang banyak itu dan kelak akan hilang
lenyap seperti agama-agama yang lain itu. Akan tetapi syukurlah Gereja
terpelihara dari bahaya itu. Dengan
jalan bagaimana? Karena Gereja tetap berpaut kepada kuasa perjanjian lama.
Dengan itu Diakuinya bahwa Allah pencipta dunia tak lain dari pada Allah bapa
Yesus Kristus. Hal ini berarti bahwa dunia tak dijadikan oleh seorang Demiurgos
dan segala dosa dan kejahatan dalah kesalahan manusia sendiri, yang bangkit
melawan Tuhanya dan merusakkan ciptaanya yang baik itu.
Sebab
itu kebebasan manusia hanya berdasar pada mujizat rahmat Tuhan saja.
Kebangkitan segala daging (makhluk) pun diikrarkan Gereja, pada hal gnostik
menyangkalnya, berhubung dengan zat benda dihinakannya sesuai dengan ajaranya
yang dualistis itu.
Akan
tetapi ada juga yang dipelajari gereja dari gnosti itu.Gereja mulai mengerti
lagi bahwa maksud Injil yang terutama ialah kebebasan dan bukan untuk
mengemukakan suatu taurat baru. Tambahan pula, ahli-ahli gnostik merupakan
penunjuk jalan bagi Gereja, sebab mereka mulai memakai istilah-istilah
theologia, suatu kanon perjanjian baru, tafsiran-tafsiran dan pengakuan iman.
Segala perkara itu mendorong Gereja menangkis serangan gnostik dengan senjata
yang serupa itujuga.
BAB 7
KRIKTIK TERHADAP GEREJA RESMI
1. Hidup
Marcion. Maecion ialah seorang kaya di Bandar
sinope di pesisir laut hitam, ada perusahaan perkapalannya di daerah itu. tetapi
ia meninggalkan kota itu untuk menyebarkan ke mana-mana di dalam gereja
pandangan-pandangannya yang baru tentang injil. Akan tetapi gereja menolak
ajaranya; pada tahun144 dikucilakan oleh jemaat roma. Marcion sangat bersemangat dan seorang organisator
yang cakap. Ia membentuk sebuah gereja baru (gereja sendiri), yang berkembang
dengan cepat, sehingga beberapa puluh tahun kemudian hampir sama besarnya
dengan gereja “katolik” barulah pada abad ke-V gereja Marcion berangsur-angsur
lenyap, oleh karena perlawanan dari negara, yang menghendaki satu gereja
Kristen. Tokoh marciondengan ajarannya dan pengaruhnya yang sungguh-sungguh
mengancam hereja lama itu perlu kita bicarakan lagi dengan jelas.
2.
Alasannya. Bahwa marcion menginsafi dan menunjukkan dasar-dasar ajaran paulus,
ialah jasanya yang sangat berharga nagi gereja. Ia mengerti bahwa pembenaran
manusia oleh iman, seperti yang diajkan oleh paulus, adalah intisari Injil.
Dengan kecewa dan penuh rasa kesal, Marcion melihat bahwa gereja pada zaman itu
sudah melupakan satu-satunya jalan
keselamatan yang benar, sehingga terperosok ke dalam moralisme, yang menukarkan
rahmat Allah dengan amal dan usaha manusia. Sebab itu Marcion berniat
menghidukan pula ajaran palus di dalam gereja.
Selain
dari penemuan ini theologianya pun tertentukan oleh pengalamannya sendiri.
hatinya terharu, karena keadaan dnia ini, yang jahat dan kurang sempurna, dan
yang menampilkan rupa-rupa soal yang sukar dijawab. Masa Allah yang mahakuasa,
Bapa yang baik dari Yesus Kristus, telah menciptakan suatu dunia yang demikian?
Barangkali pencipta dunia ini, yaitu Allah perjanjian lama, adalah Allah yang
lain yang kurang mulia dan cakap.
Agaknya
Marcion dipengaruhi oleh gnostik yang juga membedakan perjanjian lama dari
baru, Allah Khalik dan Allah penyelamat. Sungguhpun demikian, Marcion buknlah
seorang gnostik, karena ia tidak mencari
hikmat rahasiawi selaku jalan kebebasan; keselamatan manusia diperoleh
manusia oleh iman kepada Yesus saja.
Apalagi ajaran dan gerejanya teruntuk bagi segenap umat Kristen, bukan
bagi segolongan kecil saja. Marcion memikirkan dan merencanakan ajarannya
sendiri. maksudnya yang terutama ialah untuk mengeritik tersesatnya jemaat
Kristen di hadapa umum, supaya berpaling dari moralismenya dan kembali kepada
Injil Yesus dan theologia Paulus.
3. Ajaran. Menurut Marcion, dunia diciptakan
oleh Allah yang menyatakan dirinya di dalam perjanjian lama. Allah tidak jahat,
tetapi renah derajatnya. Ia mau berbuat baik, tetapi tak sanggup
melangsungkannya. Maksudnya ialah untuk memerintah dengan adil, tetatp justru
karena itu ia menjadi keras dan bengis, karena taurat yang elah diberikannya
kepada manusia itu terlalu berat, sehingga mustahillah manusia dapat
melakukannya. Makhlukmenjadi kurang sempurna, sebab khaliknya sendiri kurang
sempurna. Tetapi walaupun demikian, Allah perjanjian lama ini menuntut
kegenapan tauratnya seratus persen, sambil mengenakan hkuman berat atas
tiap-tiap pelanggaran, menurut aturan “mata ganti mata, gigi ganti gigi.”
Dengan itu Allah pertama ini tidak dapat ia menjadi seorang hakim yanglalim dan
kurang adil terhadap dunia.
Kemudian
Yesus datang. Di dalam khotbahny-di-bukit” Yesus memberitakan suatu keadilan
yang lebih indah, yang tidak berpokok pada pembalasan, melainkan kepada pemurahan dan kemapunan.
Oleh karena itu menjadi nyata, bahwa tentulah Yesus tidak diutus oleh Allah
Perjanjian lama, tetapi oleh Allah yang lain, yang asing bagi dunia ini dan
belum dikenal. Allah itu ialah yang
benar, maha tinggi,. Meskipun Allah yang kedua ini tak ada hubunganNya dengan
dan tidak bertanggung jawab atas nasib manusia, namun ia menaruh belas kasihan,
sehingga ia mengutus anakNya untuk membebaskan manusia dari tindasan khaliknya.
Demikanlah Yesus turun ke bumi pada tahun 28 dengan memakai tubuh maya (dosetisme).
Allah khalik merasa dirinya terancam; sebab itu ia mengikhtiarkan pembunuhan
Yesus di kayu salib. Tetapi dengan demikian ia melanggar tauratnya sendiri,
karena Yesusbaik sama sekali. Sekarang ia dihukum menurut aturan pembalasannya
sendiri; ia harus menyerahkan kepada Allah pembebas tiap-tiap orang yang
percaya akan Yesus. Segala orang itu dibenarkan oleh karena imannya dan
mewarisi keselamatan yang kekal.
Dengan
demikian percaya ialah; menyangkal Allah-khalik dan menyerahkan diri kepada
kasih Allah yang mahatinggi. Penyerahan itu berarti, bahwa orang-orang Kristen patut mnjauhkan diri dari dunia yang
cemar ini dengan jalan bertarak dan beraskese : menyiksa diri, menahan diri
dari daging, minuman keras, bersetubuh, dan sebagainya. Sudah tentu bahwa
Marcion menolak kedatangan kristus kembali dan kebangkitan segala
daging/makhluk.
Kesimpulankita
sudah memeriksa ajaran marcion itu ialah: sungguh pun marcion berjasa kepada
gereja, sebab yang ditekankannya ialah pembenaran oleh iman, manun sebenarnya
ia kurang mengerti theologia paulus, karena bagi Paulus, Allah perjanjian lama
yang memberi taurat adalah sama saja dengan Allah perjanjian baru, yang
mengaruniakan rahmatNya di dalam Yesus Kristus. Siapa yang memisahkan keduanya,
ia merusakkan Injil.
4. kanon Marcion. Hal merusakkan itu nyata
seterang-terangnya dari sikap marcion terhadap Alkitab. Perjanjian Lama
ditolaknya mentah-mentah, dan sama seperti orang gnostik ia membagi surat-surat
tentang Yesus atas kitab-kitab yang sah dan kitab-kitab sah, dengan memakai
kanonnya sendiri. kebanyakan surat-surat itu pun tidak diakuiny, karena tak
sesuai dengan ajarannya. Dari kitab-kitab Injil hanyalah Injil Lukas saja yang
dipilihnya, sebab kurang berbau Yahudi, tetapi riwayat kelahiran Yesus
dicoreknya, oleh sebab dosetismenya. Dan dari surat-surat rasuli hanya
surat-surat Paulus saja yang dipakainya kecuali Timotius dan Totus. Surat-surat
yang sedikit, yang dipandang sah oleh Marcion itu, kemudian dirasa perlu
dibersihkan lagi dari segala catat Perjanjian Lama. Akan tetapi segala usahanya
itu tak mungkin berhasil, sebab memang tak mungkin memisahkan perjanjian baru
dari dasarnya, yakni perjanjian lama.
5. Marcion dan Gereja. Gereja katolik belajar
dari marcion mengenai beberapa hal yang penting. Bukan saja gereja mulai
menyusun kanonnya sendiri. tetapi terlebih-lebih theoogianya memperlhatkan
dalam karangannya bahwa mereka menginsafi lagi inti Injil, yakni bahwa bukan
kebajikan dan usaha manusia, melainkan Rahmat da keampunan dari Tuhan. Akan
tetpi biarpun demikian, gereja terapaksa jua menolak pandangan-pandangan
Marcion sama sekali. Karena baik gnostik, maupun Marcion mengajarkan suatu
jalan kebebasan yang salah. Menurut Marcion, jiwa harus dibebaskan dar ciptaan
yang rendah dan juga dari pada kuasa khaliknya. Menurut gnostik pula, api ilahi
yang tedapat di dalam manusia, perlu dibebaskan dari dunia jasmani yang jahat.
Bertentangan denhan kedua ajaran yang sesat itu, gereja mempertahankan kesatuan
perjanjian lama dan baru, sera mengajarkan bahwa dunia ini tak lain dari
ciptaan Tuhan sendiri, yang akan diluputkan dari dosa oleh Tuhan itu juga, baik
bagian rohaninya maupun bagin jasmaninya.
B. Dari Pihak Montanisme
1. timbulnya
Montanisme. Seorang yang ketiga, yang dialami
gereja pada abad ke-II, di samping serangan-serangan gnostik dan Marcion,
adalah serangan dari pihak Montanisme. Gerakan pembangunan rohani timbul di
pendalaman Asia kecil kira-kira tahun 160. Banyak orang Kristen merasa kecewa,
oleh karena kuasa Roh Kudus tidak menyatakan dirinya lagi dengan hebat dan
ajaib di dalam gereja seperti dahulu. Hal nubuat, ekstase dan glosolalia, sudah
hilang lenyap. Kaum Kristen hanya memetingkan jabatan yang tetap dan
organisasinya. Tambahan pula, jemaat tidak lagi merindukan kedatangan mempelai
laki-laki itu, gereja sudah turun derajatnya bagi banyak anggotanya, karena
merasa senang di dunia. Di manakah penghibur menurut Roh, yang akan menyertai
jemaat Tuhan selaku penolong dan penghibur menurut janji Tuhan Yesus sendiri
(Yoh 14:16).
2. Ajaran Dan riwayatnya. Lagu bangunlah
montanus bersama-sama dengan dua orang nabiah: Priscilla dan maximilla. Mereka
itu berkata-kata dengan bahasa Roh (glosalia) dan kadang-kadang berekstase
samapi tak sadar lagi bagaikan orang mati. Itulah tanda, katanya, bahwaRoh
penolong sekarang telah datang, dan berkata-kata dengan mulut mereka.
Kedatangan Yesus Kristus kembali sudah hampir; semua orang percaya yang sejati
dianjurkan supaya meninggalkan segala ikatan bumi ini dengan berkumpul di
pepusa, sebuah desa di Asia kecil; maksudnya ialah untuk menantikan Tuhan di
sana. Wajiblah jemaat sejati itu memperhatikan penyataan yang tertinggi dan
akhir itu, yang disampaikan oleh Roh penolong itu menuntut kelakuan yang suci
seorang janda (balu perempuan) dilarang menikah untuk kedua kalinya; jemaat
seluruh menahan nafsu tubh seboleh-bolehnya; pausa harus dilakukan dengan
aturan yang keras; mati syahid (martid) dipandang sebagai suatu keuntungan dan
kehormatan; “Darahmu menjadi anak kunci Firdaus”.
3. Gereja dan Bidat (sekta). Mula-mula gereja merasa
sukar menentukan pendiriannya terhadap sekta montanus. Pada waktu itu untuk
pertamakalnya adanya diadakan sdang uskup-usku, yang disebut sinode, untuk
merundingkan baik buruknya gerakan yang baru itu. tak lama kemudian, kebanyakan
uskup menolak montanisme, karena dianggap adalah ajaran yang sesat.
Montanisme
itu hanyalah permlaan dari segala gerakan pembinaan rohani yang banyak itu di
dalam sejarah gereja. Anjurannya supaya hidup di dalam Roh dan kritiknya
terhadap kesuaman kebanyakan anggota jemaat, tentulah penting sekali dan selalu
perlu diperhatikan. Tetapi sungguhpun demikian, gereja wajib melawan asas-asas
sekta itu. keberatannya adalah :
·
Salah benar ajaran
Montanus bahwa Roh Tuhan mengaruniakan penyataan baru lagi, yang lebih tinggi
dan sempurna dari pada penyataan Tuhan dalam Alkitab. Injil saja sudah cukup,
sehingga tak perlu ditambah lagi
·
Jikalau jemaat Kristen
mengasingkan dir supaya boleh mengarahkan pikirannya kepada kedatangan Kristus
saja, tak dapat tidak jemaat mengabaikan tugasnya di dalam dan untuk duni ini.
Gereja tak boleh menjadi sekta, yang hanya mengutamakan keselamatannya sendiri
saja, tetapi ia terpanggil untuk memasyurkan Injil kepada semua manusia di
tengah-tengah masyarakat yang berdosa.
·
Demi melihat moralisme
yang memuncak di dalam montanisme,maka mata gereja terbuka dan melihat
moralisme sendiri, sehingga ulai sadar bahwa gereja bukanlah prkumpulan orang
yang suci atau sempurna, melainkan adalah perkumpulan orang yang berdosa;
jemaat Kristen di bawah rahmat, bukan lagidi bawah taurat.
BAB 8
SENJATA-SENJATA GEREJA
1.
KEMENANGAN
GEREJA
Oleh
karena Tuhan tidak meninggalkan Gereja didalam bahaya yang mengancamnya, maka
segala serangan terhadapnya malah mendatangkan kebaikan baginya. Diantara tahun
150 dan 200 Gereja sanggup menolak segala ajaran yang sesat, dan menginsafi
wujud dan tugasnya .
Kemenangan
ini barulah tercapai sesudah pergumulan yang hebat. Gereja terpaksa melengkapi
senjatanya untuk melawan sekta. Senjata itu pula menjadi ciri dan peryataan
yang tegas dari wujud Gereja sendiri. Ketiga senjata itu ialah: a. Kanon dari
kitab-kitab Perjanjian Baru, yang diakui sah di samping Perjanjian Lama; b.
Pengakuan Iman untuk menetapkan ajaran Gereja, dan c. jabatan uskup, selaku
pengganti rasul-rasul dan pembela kebenaran. Demikianlah Gereja membedakan
ajarannya yang Injili dari segala ajaran yang sesat.
2.
KANON
Sampai
waktu itu Gereja hanya mempunyai sebuah kitab saja, yang menjadi Kanon (yaitu
ukuran atau kaidah) bagi kepercayaan dan kehidupan anggotanya, yakni Perjanjian
Lama. Sudah barang tentu bahwa sanbda Tuhannya, Yesus Kristus, dan segala
cerita secara lisan dan tulisan mengenai Tuhan, sangat berkuasa pula dalam
Gereja. Hanya kuasa itu belum dirumuskan dan ditentukan. Jikalau Gereja melawan
sekta-sekta yang telah mengumpulkan banyak (gnostik) atau sedikit (Marcion)
surat-surat kudus yang menjadi kanonnya, di antaranya banyak yang apokirif,
maka tugas Gereja yang pertama ialah menetapkan sendiri kitab-kitab manakah
memuat cerita-cerita yang benar tentang Tuhannya. Kaidah yang dipakainya dalam
menimbang dan memutuskan soal itu, ialah apakah kitab-kitab yang bersangkutan
itu berasal dari rasul-rasul atau tidak? Karena hanyalah rasul-rasul dengan murid-murid mereka sendiri saja yang
dapat dianggap sebagai saksi yang dapat dipercaya, dan pengarang yang diilhami
Roh.
Beralaskan
pendirian itu maka pada tahun 150 keempat kitab Injil yang kita kenal, sudah
umum diakui “Kanonik” (yaitu selaras dengan kanon). Demikian pula Surat-surat
Rasul Paulus, dan kitab Kisah Rasul-rasul, sebab ditulis oleh murid dan sahabat
Paulus, yakni Lukas. Diantara segala “Kitab Wahyu” (kitab apokaliptik) yang
banyak itu, hanya Wahyu Yohanes saja yang dipandang sah, meskipun ada juga yang
berkeberatan terhadapnya. Mengenai surat-surat kiriman, hanya secara berangsur-angsur
tercapai persetujuan, tetapi 1 Petrus dan 1 dan 2 Yohanes segera dianggap
“Rasuli”. Surat kepada orang Ibrani lama disangsikan dibarat, karena tidak
dikarang oleh seorang rasul.
Sebaliknya
beberapa kitab yang lain dipandang Kanonik oleh sejumlah jemaat. Yang dimaksud
ialah karangan-karangan “Bapa-bapa Rasuli”. Nama ini dipergunakan bagi beberapa
pengarang pada zaman kemudian sesudah rasul-rasul, yakni Clemens, seorang
presbiler di Roma (tahun 95). Ignatius, “Barnabas”, polykarpus, Papias, Hermas,
dan lain-lain. Tulisan-tulisan Bapa-bapa Rasuli itu, dan juga Kitab “Didache”
(“Ajaran keduabelas rasul”) yang tersiar dan digemari dimana-mana, tidak
dimasukkan kedalam Kanon, karena tidak memenuhi syarat-syarat yang terpapar
diatas. Umumnya boleh dikatakan bahwa Kanon Perjanjian Baru sudah ditetapkan
kira-kira pada tahun 200 (secara definitive pada tahun 380).
Penetapan
kanon itu sangat penting, sebab dengan itu gereja menyatakan dengan
berterus-terus, bahwa masa peryataan Tuhan telah diakhiri dengan Perjanjian
Baru. Sebab itu tiap-tiap gerakan atau aliran rohani yang baru, wajib
membuktikan bahwa ajarannya dan
tujuannya sesuai dengan kitab-kitab yang termasuk dalam kanon resmi. (maklum,
kata kanon dipakai juga dalam daftar segala kitab yang diakui sah.) Gereja
tunduk kepada kuasa yang lebih tinggi dan lebih tua dari pada kuasanya sendiri,
yakni kuasa Firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab. Dengan demikian
sebenarnya tradisi Gereja sekali-kali tidak boleh mempunyai kuasa sendiri.
Dikemudian hari hal itu dipegang teguh oleh Gereja Prostestan, tetapi kurang
diingat oleh Gereja Katolik Roma.
3.
PENGAKUAN
Selain
dari senjatanya yang utama, yakni Kanon, Gereja membutuhkan suatu senjata lain
lagi untuk melawan sekta, karena tidak cukup bahwa salah satu kitab dibubuhi
nama seorang rasul saja. Sebab kitab Injil dan Kisah rasul dari kaum gnostik
juga diberi nama rasul sebagai pengarangnya. Jadi hanya isi kitab-kitab sajalah
yang dapat menentukan apakah kitab itu boleh dianggap sungguh-sungguh rasuli.
Oleh sebab itu perlu suatu ringkasan iman jemaat, yang akan menjadi kaidah
supaya jangan “diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran” (Ef 4:14).
Untunglah
sudah terdapat kesimpulan percaya yang demikian. Pengakuan yang terutama
hanyalah mengenai kristus: “Yesus adalah Tuhan” (1 Kor 12:3). Pengakuan yang
pendek ini kemudian ditambahkan dengan keterangan-keterangan lain tentang
Kristus, seperti yang nyata dalam Roma 1:3,4 dan Fil 2:5-11. Berikutnya ialah
hal-hal mengenai keselamatan ditambahkan juga. Akibat perkembangan ini ialah:
keduabelas pasal Iman, yang kita akui sekarang juga. Meskipun bentuknya yang
akhir barulah ditetapkan dalam abad ke-V, akan tetapi sebelum tahun 200
pengakuan itu sudah dipakai jemaat di Roma sebagai pengakuan orang yang hendak
dibaptiskan. Di barat pengakuan baptisan itu segera dipakai dimana-mana.
Kemudian pengakuan baptisan pada khususnya dan pengakuan jemaat pada umumnya
juga disebut “symbol”. Di bagian Timur lama barulah kemudian ditetapkan
pengalimatan pengakuan iman. Akhirnya pengakuan Nicea, yang muncul pada
pertengahan abad ke-IV, umum diikrarkan di timur.
Pengakuan-pengakuan
itu sangat berfaidah bagi Gereja dalam perlawanannya terhadap gnostik dan
Marcion. Umpamanya, pengakuan bahwa Allah adalah “khalik langit dan bumi” sama
sekali menolak pandangan sekta itu, dan sudah tentu segala pokok yang mengenai
Kristus sangatlah bertentangan dengan ajaran sekta yang mengatakan bahwa
Kristus datang kedunia ini dengan tubuh maya saja (ajaran dosetisme)
Pengakuan
duabelas pasal Iman itu erat hubungannya dengan Alkitab dan selalu dijelaskan
selaku ringkasan dari rasul-rasul sendiri. Sebab itu timbullah nama “pengakuan
rasuli” atau “Apostolicum”. Menurut kata pertama didalam bahasa latin, yakni
“Credo”, artinya: “aku percaya,” maka nama Credo itu pun lazim dipakai. Sungguh
menakjubkan bahwa pengakuan itu mengandung segala perkara iman masehi yang
sungguh penting, sedang yang tidak memuat hal-hal yang sebenarnya diutamakan
oleh kebanyakan anggota jemaat pada zaman itu, yakni: moralisme dan salah paham
tentang sakramen! Keheranan kita juga mengenai susunan kanon: tiada satu pun di
antara tulisan-tulisan yang mencerminkan roh masa itu termasuk kedalamnya;
malah sebaliknya paulus, yang hamper tidak dimengerti lagi waktu itu dialah
yang terbesar didalam kanon! Inilah sesungguhnya suatu bukti yang indah, bahwa
Roh kudus telah mengajarkan didalam gereja abad ke-II itu sesuatu yang jauh
mengatasi kesanggupannya sendiri. Dengan demikian pengakuan Rasuli itu bukan
saja menjadi senjata Gereja pada permulaan sejarahnya, tetapi juga menjadi
kesimpulan iman Kristen bagi segala abad kemudian.
4.
PEWARISAN
JABATAN RASULI
Tetapi
disamping kedua senjata tadi masih perlu senjata yang ketiga. Apa sebab? Oleh
karena kedua senjata tadi, yakni kanon dan pengakuan, barulah berkuasa dalam
praktek, kalau ada manusia yang melaksanakannya dan mempertahankannya. Itulah
sebabnya pemimpin-pemimpin Gereja menunjuk jemaat kepada uskupnya yang dipilih
dengan jalan yang sah. Dia sajalah yang sanggup memberi keputusan tentang
segala masalah yang muskil, yang mengharu-birukankan jemaat karena khotbah dan
pengajaran semua guru sekta dan nabi palsu itu.
Pada
masa itu segala jemaat dikepalai oleh seorang uskup saja, dan pada umumnya para
uskup tidak tersesat oleh sekta-sekta itu. Dengan demikian timbullah semboyan:
berpeganglah kepada uskupmu, karena dialah yang mengetahui kebenaran! Akan
tetapi lama-kelamaan semboyan ini, yang timbul dari praktek pengembalaan
jemaat, barulah menjadi suatu suruhan ilahi, oleh karena pangkat uskup makin
dijunjung tinggi. Demikianlah pada akhir abad ke-II kita lihat keadaan berikut
ini: rasul-rasul telah mengangkat
uskup-uskup sebagai gantinya, dimana tempat, yaitu seorang uskup untuk
tiap-tiap jemaat. (kita sudah maklum bahwa itu tidak benar!) kemudian uskup itu
diganti pula oleh seorang uskup lain, yang juga dipilih dan ditabiskan dengan
jalan demikian dan seterusnya. Sekarang penggantian yang sah itu menjamin
penyerahan kebenaran Injili, yang mula-mula dipunyai rasul-rasul, terus menerus
didalam Gereja segala masa. Setiap kali apabila seorang uskup ditabiskan maka
bersama dengan jabatan itu kebenaran Injili diwarisi dan dimilikinya pula.
Ajaran itu dinamai “dogma pewarisan atau suksesi jabatan rasuli”.
Dengan
demikian manusia, yaitu uskup, menerima kuasa yang sama besar dengan kuasa
kanon atau Alkitab, bahkan lebih besar lagi, karena uskuplah yang dianggap
berhak dan berkuasa menjelaskan Alkitab dengan sempurna. Dengan demikian
Kristus tidak lagi sempat menguasai jemaatnya sendiri dengan FirmanNya, karena
uskup telah tersisip diantara Firman Tuhan dan GerejaNya itu. Yang dituntut
dari jemaat bukanlah lagi percaya kepada Kristus , melainkan taat kepada uskup.
Mulai pada waktu itu percaya kepada Kristus, melainkan taat kepada uskup. Mulai
pada waktu itu berlakulah dua macam kuasa didalam Gereja: kuasa Kristus didalam
FirmanNya dan kuasa gereja sendiri di dalam uskupnya. Akhirnya tak dapat tidak
harus timbul pemecahan antara kedua kuasa itu. Pembaharuan gereja (reformasi)
memiliki kuasa Firman tuhan, yang kepadanya segala kuasa lain takluk, padahal
gereja Roma mengajarkan bahwa segenap kuasa dan kebenaran didalam gereja
diserahkan oleh Kristus kepada Paus semata-mata.
Bab
9
GEREJA KATOLIK YANG
LAMA
Kini
perlu di terangkan dasar dan keadaan Gereja yang lama, seperti yang mulai
Nampak antara tahun 180 dan 300 M. Bibit pertentangan Timur-Barat di kemudiaan
hari sudah terdapat pada abad ke-III.
1. Kebaktian.
Jikalau kebaktian Gereja yang lama dibandingkan dengan kebaktian Kristen pada
tahun 100, ternyata betapa Gereja sudah bertambah-tambah di pengaruhi oleh
suasana kafir di sekelilingnya. Kedua pandangan kafir menguasai kebaktian
Kristen pada masa itu, yaitu:
a. Perjamuan
Kudus.
Perjamuan di pandang baik selaku suatu korban dari pihak jemaat yang patut di
ganjari Tuhan dan sebagai suatu hadiah sorgawi yang di karuniakan Tuhan. Korban
itu dinaikkan oleh imam kepada Allah atas nama jemaat dan dianggap sebagai
suatu persembahan ulang dari Kristus, selaku lanjutan dan ulangan dari
korban-Nya di Golgota. Pandangan ini beralaskan kepercayaan bahwa oleh doa imam
maka Roh Tuhan turun ke atas roti dan air anggur dan kedua itu berubah menjadi
tubuh dan darah Kristus, dan ketika penahbisan kedua benda perjamuan ini
menyebabkan tercapainya mujizat yang suci yang di sebut konsekrasi. Hal ini dapat
berlaku, oleh sebab Kristus sendiri mau berada dalam roti dan anggur itu.
Apabila jemaat makan dan minum benda suci itu yang adalah tubuh dan darah
Mukhalis sendiri, maka segala kuasa sakti dan berkat sorgawi yang ada dalam
roti dan anggur itu, mengalir ke dalam batin tiap-tiap orang percaya. Makanya
di bagian Timur Perjanjian Kudus di pandang selaku pemberian Tuhan, dan di
barat di pandang sebagai korban dari pihak manusia.
b. Babtisan
Kristen.
Ini pun di artikan salah. Jemaat percaya bahwa dalam air baptisan terkandung
khasiat istimewa, sehingga air itu menyucikan secara magis-realitis; oleh kuasa
ilahi, setan dan pengaruhnya di usir dari badan dan jiwa orang yang di
baptiskan itu. Dengan demikian orang yang baru di lahirkan secara lahiriah-batiniah
itu, berdiri suci-murni di hadapan Tuhan pada hari baptisannya itu. Dampak
pandangan itu timbul reaksi dari jemaat. Ada yang menunda babtisannya sampai
menjelang ajalnya, supaya kesuciannya yang di peroleh dari baptisan itu dapat
di perlihatkan lebih gampang sampai hari matinya.
2. Disiplin
Gereja. Masalah disiplin di pecahkan di Barat.
Menurut pandangan umum, baptisan membasuh segala dosa yang pernah di lakukan
sebelumnya, tapi orang Kristen tidak boleh jatuh ke dalam dosa yang lebih besar
lagi supaya tidak kehilangan rahmat Tuhan yang di peroleh lewat baptisannya.
Dosa yang di pandang kecil boleh di tebus lewat doa, puasa. Tetapi jikalau dosa
yang berat, yang ,mengantar kepada maut kekal yaitu percabulah, zinah,
pembunuhan dan murtad maka harus di singkirkan dari gereja.
Keputusan tentang soal ini diambil pada
tahun 217 oleh uskup Roma Calixtus,
yang memaklumi dan dia selaku uskup berhak mengampuni dosa percabulan dengan
mengenakan hukuman yang berat kepada yang bersalah. Banyak jemaat di Roma
dengan pandangan itu dan memisahkan diri. Tetapi pendapat Calixtus menang di seluruh Gereja
sehingga membuat kedudukannya semakin di perteguh dan kuasanya bertambah
besar. Ketika tu banyak penganayaan terjadi, dan hal itu belum pernah terjadi
sebelumnya, dan orang-orang yang murtad
itu bertobat kembali dan meminta diterima lagi di jemaat. Cyprianus, uskup Carthago dan Corenelius, uskup Roma berpendapat bahwa
dosa murtad adalah berat dan mengantar kepada maut boleh diampuni juga.
Keputusan ini membuat mereka memisahkan diri dengan menamakan dirinya “orang
suci murni” dan mereka berkembang dengan pesat.
3. Organisasi.
Pusat organisasi Gereja adalah oknum Uskup, yang ,mengepalai jemaat baik
mengenai ajaran dan pengakuan, baik dalam kebaktian maupun dalam hal disiplin
dan pemerintahan harian. Seorang uskup yang baru harus dipilih oleh uskup-uskup
berdekatan dan perlu di tahbiskan supaya
mewarisi hak dan kuasa rasuli. Makin banyak pejabat sekeliling wakil Kristus
itu disamping presbiter dan diakonos adapula pangkat diakonos muda, eksorsis(
pembuang setan-setan), pembaca Alkitab, dll. Pada tahun 250 barulah diadakan
sinode-sinode di daerah.
4. Uskup
Roma. Rasul
Paulus, Petrus yang sangat di
hormati di dalam Gereja telah bekerja dan mati syahid. Oleh sebab itu
penggantinya adalah uskup-uskup Roma dan mereka merasa dirinya lebih berkuasa dan mulia dari pada segala
uskup-uskup yang lain. Mereka mempergunakan kesempatan untuk memperkokoh
kedudukannya di Gereja sedunia. Uskup Victor
memutuskan hubungannya dengan jemaat-jemaatnya di Asia kecil pada akhir abad
ke-II karena mereka tidak menerima keputusannya tentang tanggal perayaan Hari
Raya Kebangkitan, tetapi sikap itu tidak di setujui oleh uskup-uskup lain.
Uskup Roma memang dianggap yang pertama diantara para uskup yang setara dengan
dia tetapi ia belum di akui sebagai satu-satunya hakim dan pengatur yang
perintahnya wajib di patuhi oleh seluruh Gereja.
5. Cyprianus.
Pemimpin Gereja yang terutama dan teristimewa
ialah Cyprianus, uskup Carthago di Afrika Utara. Cyprianus dipilih menjadi uskup pada tahun
248, dan sepuluh tahun kemudian ia meninggal. Pada tahun 249 kaisar Decius
membasmi semua pemimpin Gereja. Cyprianus bersembunyi untuk mengembalakan
jemaatnya yang di dalam penganiayaan dan
sengsara dengan jalan surat menyurat. Karna mengalami siksaan yang sangat
bengis itu banyak jemaat menjadi murtad dan akhirnya banyak yang menyesali penyangkalannya, sehingga mereka minta di
terima lagi dalam jemaat. Golongan pengaku ( Confessores) menjadi pembela
orang-orang murtad itu di hadapan uskup Cyprianus. Mereka meminta pengampunan
dosa dan minta di terima kembali di gereja itu. Cyprianus setuju dengan hal itu
bahwa gereja berhak mengampuni semua orang yang jatuh dalam dosa berat, tetapi
tentang jalan penerimaan kembali itu ia mempertahankan pendiriannya, dan
pengampunan itu hanya boleh di berikan sehabisa waktu percobaan yang lama
dimana orang murtad itu wajib menebsus dosanya dengan menjalani hukum Gereja
yang berat supaya pertobatan dan penjelasannya nyata dan terang. Banyak yang
setuju dengan pandangan itu dan tindakan Cyprianus menang dan uskup Cornelius
pun setuju. Kuasa Cyprianus pun bertambah besar di barat.
6. Kesimpulan.
Oknum dan pekerjaan Cyprianus mencerminkan semangat barat. Roma mengutamakan
segala hal mengenai hidup sehari-hari, seperti
organisasi, kehakiman, pemerintahan, kemiliteran, juga mempengaruhi
Gereja bagian barat. Susunan, pimpinan dan disiplin Gereja diatur teliti. Timur
lebih suka berfilsafat dan bermistik, sehingga disitulah persoalah teologia
yang sulit. Ada persamaan timur dan barat, yaitu Gereja Kristen bukanlah lagi
suatu persekutuan yang berpusat pada Firman Allah melainkan jemaat besandar
pada uskup. Firman Alkitab di tukar dengan kuasa jabatan uskup .
BAB
10
THEOLOGIA
GEREJA LAMA
1.Golongan Apologet.
Kaum apologet berusaha untuk menyesuaikan Injil dengan semangat zaman.
Maksudnya ialah untuk membuktikan bahwa hanya Injil saja yang menggenapi segala
cita-cita filsafat Yunani. Menurut pandangan Yunani, Allah bersemayam jauh di
atas dunia ini di tempat yag tidak terhampiri. Manusia hanya dapat berhubungan
dengan Allah itu oleh pertolongan roh-roh yang menjadu pengantara antara sorga
dengan bumi. Roh pengantara itu terutama ialah firman atau Logos. Logos adalah sesuatu yang bukan Allah dan bukan pula dari dunia,
melainkan suatu jabatan antara roh dan zat benda, bahkan dengan logos itulah
Allah menciptakan dunia ini. Sekarang orang-orang apologet mulai menyamakan
logos, filsafat Yunani itu, dengan logos (firman), yang disebut Yohanes dalam
kitab Injilnya. Maksud mereka itu tentulah baik, akan tetapi dengan menyamakan
kedua-duanya maka pintu terbuka bagi pandangan-pandangan kafir untuk memasuki
theologia Gereja, ini menjadi dasar segala salah paham tentang ajaran Alkitab
dalam Gereja Lama. Sebab menurut Yoh 1:1 “Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah,” padahal Logos Yunani hanya semacam setengah Allah
saja. Jikalau Yoh 1 diartikan demikian, maka tentulah Yesus tidak lagi
dipandang sebagai Allah sendiri yang turun ke bumi, melainkan adalah suatu zat
yang setengah ilahi saja. Sejak timbulnya kaum apologet, maka pandangan itu
menjadi ajaran umum dari Gereja. Barulah di kemudian hari paham Logos itu
lama-kelamaan dibersihkan dari pengertian kafir tadi.
Theologia
apologet tentang kebebasan dunia adalah seperti berikut: Allah menciptakan
Logos di dalam rangkaian waktu, sebagai suatu roh yang berpribadi, dan dengan
Logos itu Allah menciptakan segala sesuatu yang ada. Manusia telah digodai
setan-setan, sehingga jatuh ke dalam jurang kesesatan, percabulan dan
politheisme. Sebab itu Logos itu sendiri turun ke bumi dengan menjelma dalam
tubuh manusia, yaitu Yesus, dengan maksud untuk memulangkan manusia kepada
jalan yang baik. Demikianlah Yesus membuka mata manusia terhadap segala tipu
muslihat setan-setan sambil memberitakan ajaran yang benar tentang Allah dan
dunia dan hari kiamat yang akan datang. Lagipula ia mengajar mereka tentang
hidup yang berkenan kepada Tuhan. Manusia berkehendak bebas dan dapat
meluputkan diri dari genggaman setan-setan dengan pertolongan pengajaran dan
teladan Kristus. Teranglah bahwa dalam hal ini Kristus bukanlah lagi penebus
dan juruselamat, melainkan guru dan teladan saja. Peristiwa-peristiwa yang
mendatangkan selamat (kematian dan kebangkitan Kristus dan sebagaianya), kurang
dipentingkan dalam theologia apologet. Apa sebenarnya rahmat Allah itu kurang
dipahami. Nampaknya theologinya injili, tetapi isinya sangat dipengaruhi oleh
filsafat kafir yang moralistis dan rasionalistis. Walaupun demikian, tidak
pernah kaum apologet dipandang sebagai orang penyesat, karena bukanlah mereka
itu saja, tetapi jemaatpun kurang mengerti inti Injil Yesus Kristus. Apalagi
kaum apologet itu selalu membela Gereja resmi dan tidak mengajarkan suatu
hikmat yang lain, sebagaimana dinuat oleh golongan gnostik.
2. Irenus.
Beberapa waktu kemmudian sesudah timbulnya golongan apologet itu, bangkitlah
seorang ahli theologia yang kembali lagi kepada ajaran Alkitab tentang
penebusan manusia oleh Yesus Kristus. Ahli theologia itu ialah Irenius. Ia
berasal dari Asia Kecil, suatu daerah Gereja yang lebih mengutamakan mistik
(ingat Yohanes dan Ignatius) Irenius menjadi uskup di kota Lyon di negeri
Perancis pada tahun 178, karena banyak orang Asia Kecil telah pindah ke sana.
Ajaran yang dipakainya untuk melawan gnostik, berlainan sekali dengan theologia
apologet. Secara garis besar beginilah uraianya: Adam serta segenap bangsa
manusia diciptakan untuk hidup yang baka, tetapi oleh karena jatuhnya ke dalam
dosa maka manusia diikuti dengan kefanaan. Untuk melepaskan manusia, Allah
mengutus, AnkaNya, yaitu Logos, yang masuk ke dalam daging manusia. Dengan
demikian Kristus menghubungkan tabiat manusia dengan kuasa Allah yang kekal.
Kristus adalah Adam yang kedua, yang menggenapi segala tuntutan Allah, yang
dilalaikan Adam yang pertama. Di dalam kebangkitanNya Kristus memberi suatu
petaruh dan jaminan untuk hidup yang baka kepada sekalian orang yang percaya
kepada Dia. Sekarang Roh Kudus memberikan hidup yang kekal itu kepada semua
orang yang percaya, di dalam baptisan dan perjamuan. Jadi pokok utama theologia
Ireneus ialah “mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu,
baik yang di sorga, maupun yang di bumi” (Ef 1:10). Sorga Allah dan dunia
manusia yang tercerai sekian lama oleh dosa, sekarang dihubungkan dan
dipersatukan kembali. Allah menjadi manusia, agar manusia mendapat kembali
keadaan yang baka.
Segala
pandangan ini sudah tentu jauh lebih Injili daripada ajaran apologet, karena di
sini oknum Yesus Kristus diutamakan dan dijunjung selaku mukhalis dan penyelamat.
Sungguhpun demikian, pembenaran oleh iman dan salib Kristus kurang tampil di
muka dalam theologia Ireneus, karena pokoknya bukanlah pertentangan antara
akibat dosa, yaitu kefanaan dan akibat rahmat, yakni hidup yang baka. Segala
theologia timur bercorak pandangan Ireneus ini, sehingga sampai kini Hari Raya
Kebangkitan Tuhan Yesus adalah pesta yang termulia di Gereja timur itu.
3.
Tertullianus. Ia seorang ahli hukum
yang bekerja sebagai advokat di Chartago. Dengan mengenal Tertullianus dari
kitabnya yang banyak itu, yang dikarangnya antara tahun 195 dan 220.
Tertullianuslah yang pertama-tama yang memakai pelbagai istilah theologia yang
menjadi lazim semenjak masa itu, misalnya: dosa
turunan, tebusan dosa, jasa, dan
lagi rumusan seperti: Allah berzat satu
tetapi berpribadi tiga dan Kristus
adalah satu pribadi dengan dua tabiat dan sebagainya. Ia memandang relasi
manusia dengan Allah selaku seorang terdakwa di hadapan hakim. Sebagai seorang
apologet Tertullianus mengajar bahwa Logos adalah suatu zat ilahi yang lebih
rendah daripada Allah, padahal Ireneus berpendapat bahwa Logos juga adalah
Allah, sesuai dengan awal Injil Yohanes.
4. Clemens dari Alexandria
(200). Filsafat Yunani dan Gnostik berkembang
di kota Alexandria dan sudah lama kaum Kristen yang terpelajar berusaha
menyesuaikan filsafatnya dengan ajaran Alkitab. Clemens adalah seorang ahli
theologia. Gereja yang mencoba melaksanakan penyesuaian itu, supaya agama
Kristen juga disambut oleh golongan kafir yang berpengetahuan tinggi. Muridnya
yang tersohor namanya sebagai ahli theologia yang terbesar di Gereja Lama
bagian Timur, ialah Origenes.
5. Origenes (185-254).
Ia lahir di Alexandria. Bapanya mati syahid pada tahun 202, waktu Origenes
berumur 17 tahun. Ketika itu sudah nyata kepandaiannya yang luar biasa. Dengan
rajin dan gembira ia menuntut rupa-rupa ilmu dan segera namanya termasyhur di
mana-mana. Origenes mengarang beratus-ratus kitab besar dan kecil (ada yang
mengatakan sampai 6000 karangan), teristimewa kitab tafsiran dan filsafat.
Hidupnya sangat sederhana dan beraskese, bahkan ia mengebiri dirinya menurut
Mat 19:12, karena kata orang, asket daging itulah tempat dosa berdiam, sebab itu
lebih baik daging dimatikan supaya jiwa disucikan dari kejahatan.
Ajaran
Origenes adalah begini: Asal dan tujuan segala yang hidup ialah Allah, Bapa
abadi, yang dari kekal melahirkan segala sesuatu yang ada. Yang pertama
dilahirkan ialah Logos, yang ilahi tetapi yang lebih rendah daripada Allah.
Logos atau Anak melahirkan Roh Kudus. Dari Roh itu berpencar segala Roh atau
jiwa yang lebih rendah, yang juga bertabiat ilahi, tetapi berkehendak bebas.
Kehendak itu salah dipakainya, ketika mereka melawan Allah. Cuma satu jiwa saja
tetap setia kepada Tuhan. Selaku hukuman maka roh yang jatuh dalam dosa
sekarang sikurung dalam salah satu badan jasmani. Malaikat-malaikat jatuh
sedikit saja, sehingga mendapat badan berupa bintang di langit. Di bawah
malaikat ada dunia dan di bawah dunia terdapat tempat setan-setan yang hidup
dalam kegelapan. Malaikat dan setan berjuang untuk membuat dunia dan manusia.
Logos mau meluputkan dunia, sebab itu ia menghubungkan diriNya dengan
satu-satunya jiwa yang tak jatuh itu, lalu ia menjelma di bumi ini dalam tokoh
manusia, yakni Yesus. Yesus membawa kelepasan bagi semua manusia. Orang
sederhana hanya perlu percaya kepada Yesus selaku penebus, tetapi orang yang
berpengatahuan harus memperhatikan pengajaranNya yang mulia itu dan perlu
meniru teladanNya dengan mengusahakan kebajikanNya dan askese, sehingga
lama-kelamaan jiwa manusia itu dipersatukan dengan logos, bahkan diilahikan.
Tetapi pada akhirnya segala sesuatu akan pulang kepada Allah. Setan-setan pun
tidak terkecuali. Inilah ajaran “kebangkitan segala yang ada”, sehingga
akhirnya semuanya dipulihkan menjadi seperti semula. Sesudah itu kejatuhan dan
kebebasan akan dimulai pula dan begitulah terus-menerus berulang-ulang sampai
selama-lamanya.
Dasar
sistem Origenes, yaitu tafsiran alegoris, terlalu lemah. Tetapi meskipun
demikian, Gereja zaman itu menghormati Origenes selaku seorang bapa Gereja.
Barulah pada tahun 399 Gereja sadar bahwa ajarannya tidaklah sesuai dengan
Injil, sehingga theologianya ditolak dengan resmi. Hasil pengaruh Origenes yang
terpenting ialah bahwa pengertian Logos sebagai suatu zat yang lebih rendah
daripada Allah, diterima oleh Gereja Lama selaku ajaran yang sah dan baik.
BAB 11
PERGAULAN HIDUP DI
DALAM GEREJA LAMA
Gereja lama belum cukup kita
memperhatikan suatu pasal yang tak dapat di terangkan, sebagaimana orang
Kristen menyatakan imamnya di dalam pergaulan mereka sendiri dan dengan orang
kafir. Agama Kristen pada abad-abad pertama terakhir Masehi itu, baiklah kita
melayangkan pandangan kita kepada pendirian kaum Kristen di dalam hidup
sehari-hari di tengah masyarakat zaman itu. Jemaat hanya merupakan suatu
kelompok kecil di tengah dunia yang bukan Kristen dan agamanya masih di hina,
nyatalah dengan terang betapa indah dan istimewa hidupnya. Mereka tidak luput
dari pelbagai macam kesesatan, dosa dan kelemahan, tetapi sekalipun demikian
bolehkah kita sebutkan perkataan Paulus, bahwa “di tengah-tengah angkatan yang
bengkok hatinya dan yang sesat ini, jemaat Kristen bercahaya seperti
bintang-bintang di dunia” (Fil 2 : 15).
1. Derajat
kebajikan
Kebajikan
kaum Kristen yang suci dan murni jujur berbeda jauh dengan segala kejahatan
itu. Gereja dengan dunia yang bukan Kristen makin kabur, namun perbedaan
derajat dan kebajikan itu tetap Nampak. Tentu ada juga orang kafir, yang
berusaha ingin hidup dengan sopan, tetapi Gereja Kristen ialah satu-satunya
persekutuan hidup, yang dengan pekabaran Injil dan teladannya lama-kelamaan
mengangkat rakyat murba kepada tingkat kesusilaan yang lebih tinggi. Hal ini
diakui juga oleh beberapa pujangga kaifr. Tidak mengherankan, bahwa orang-orang
apologet selamanya menunjuk kepada kebajikan Kristen itu untuk membuktikan
kesucian agamanya.
2. Rumah
tetangga
Hal
nikah dan rumah tangga dijunjung tinggi di dalam jemaat Kristen, meskipun hidup
lajang (tidak kawin) dianggap lebih suci oleh banyak orang. Sebab itu
suami-istri diajak menahan diri seboleh-bolehnya. Nikah kedua sesudah
suami-istri meninggal, dipandang kurang patut. Perkawinan seorang Kristen
dengan seorang kafir tidak diperbolehkan, sungguhpun sering berlaku. Kaum
wanita dihormati; juga di dalam hidup jemaat, kecakapan dan tenaga mereka
dipergunakan untuk pelbagai tugas. Suami-istri harus berkasihan-kasihan dan
tidak boleh bercerai. Maksud nikah ialah melahirkan anak. Anak-anak harus dididik
dalam iman Kristen dan wajib menurut segala nasehat orangtuanya. Rumah tangga
Kristen dipandang sebagai suatu persekutuan agama yang erat pertaliannya.
3. Milik
Milik
itu adalah pinjaman dari Allah. Sebab itu milik perseorangan diakui baik,
asalkan anggota jemaat sadar dan ingat, bahwa ia bertanggung jawab selaku hamba
Tuhan atas miliknya itu. Dan sebagai seorang Kristen ia tidak boleh hidup
mewah. Pakaian, makanan dan perabot rumahnya hendaknya sederhana, suapaya
jangan harta benda itu menjadi rintangan bagi hidup rohani. Segala kelebihan
baiklah diserahkan kepada yang berkekurangan. Jemaat merasa malu kalau seorang
anggotanya miskin atau lapar, tetapi sekalipun demikian Gereja zaman itu belum
insaf, bahwa jurang perbedaan yang mendalam antara kemiskinan dan kekayaan di
dalam masyarakatnya, harus dianggap sebagai suatu keadaan sosial yang salah dan
buruk benar di hadapan Tuhan dan sesama manusia. Gereja belum mengerti
panggilan dan tugasnya untuk memberantas dan membasmi segala keadaan yang
kurang adil itu demi Injil pengasihan Tuhan.
4. Perbudakan
Orang
Kristen pada masa itu memandang perbudakan sebagai suatu perkaya yang biasa
juga. Mereka itupun mempunyai budakan juga. Sebaliknya di tuntut dari tuan-tuan
Kristen, supaya mereka memperlakukan budaknya dengan peri kemanusiaan, sehingga
nasib budak orang Kristen jauh lebih baik dari pada nasib kebanyakan budak
orang kafir. Akan tetapi yang lebih penting lagi ialah di dalam lingkungan
jemaat sendiri tak ada perbedaan antara tuan dan budak melainkan semua bergaul
selaku saudara-saudara, menurut perkataan Paulus, bahwa di dalam jemaat tidak
ada hamba atau orang merdeka karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus
Yesus (Gal 3:8)
5. Pergaulan
umum
Seorang
Kristen, yang ingin hidup, untuk menentukan sikapnya terhadap segala hal dalam
pergaulan masyarakat, karena pergaulan itu sangat di pengaruhi oleh agama
kafir. Lama-kelamaan agama dan adat Kristen mulai di perhatikan serta di hargai
oleh panglima mereka. Juga dalam lapangan masyarakat yang lain, sikap orang Kristen
berbeda, ada yang tetap menjauhkan diri sama sekali dari segala hal duniawi,
tetapi lebih banyak yang tidak begitu berkeberatan tentang pergaulan
sehari-hari dengan golongan-golongan yang bukan Kristen. Makin orang Kristen
mencampuri masyarakat umum, makin di perhatikan dan di hormati oranglah adat
mereka.
6. Pengalaman
Sidang
Kristen zaman itu suka memberi derma dan pertolongan dengan seluas-luas
hatinya. Pemberian jemaat diletakkan diatas meja Tuhan dalam tiap-tiap
kebaktian, lalu dibagi-bagikan oleh syamas-syamas. Yang diberi bantuan ialah
golongan pejabat, orang miskin, janda, piatu, orangtua dan orang hukuman.
Saudara-saudara yang datang dari tempat lain diberi tumpangan. Siapa saja yang
berkekurangan dikunjungi dan diberi pertolongan. Pada tahun 250 jemaat di Roma,
yang waktu itu belum banyak anggotanya yang kaya, memberi sokongan kepada 1500
orang! Pun kepada kaum kafir, gereja beramal, umpamanya apabila rakyat ditimpa
oleh suatu bencana. Demikian pula jemaat lain diberi pertolongan, kalau mereka
mendapat kesukaran atau menderita penghambatan. Pengalaman kaum Kristen itu
umum disaksikan oleh orang kafir, sehingga mereka mengucapkan: “camkanlah
betapa mereka berkasih-kasihan!”
7. Perawatan
orang sakit
Dalam masyarakat kafir belum ada
ruah sakit. Perawatan orang sakit yang sangat perlu itu diserahkan kepada
janda-janda (lihat 1 Tim 5), sedang pemeliharaan hidup mereka menjadi tugas
khusus syamas-syamas. Ada pula saudara-saudara yang mendapat karunia istimewa
untuk membuang setan-setan dengan nama Yesus, menurut janji Tuhan dalam Mat
16:17. Mereka dinamai “eksorsis.” Segala keadaan dan kelakuan jemaat Kristen
yang diuraikan tadi, menyebabkan banyak orang tertarik kepada Gereja, sehingga
mulai abad ke-III itu Gereja berkembang dengan cepat. Gereja Lama memasyurkan
Injil Tuhan, terutama dengan jalan memperlihatkan kasih Kristus di dalam
perbuatannya dan hidupnya sehari-hari, dan bukan dengan pengajaran dan
kebaktiannya saja.
BAB 12
GEREJA DAN DUNIA
PENGHAMBATAN DAN PERDAMAIAN
1. Perkembangan
kira-kira tahun180 jemaat kristen sudah terdapat dimana-mana sekitar laut
tengah. Pada waktu itu injil mulai dikabarkan di Germania, Britania, Spanyol
dan Amerika. Dalam abad ke III gereja merambak samapai kedaerah sungai Donau
tanah Persia dan India. Bagian terpenting dari gereja masih terdapat ditimur
terutama diasia kecil. Gereja Kristen yang makin besar ini menjadi suatu
masalah politik yang sulit bagi Negara. Kekaisaraan romawi itu bukanlah suatu
kesatuan secara bangsa atau kebudayaan persatuan segala daerah dan warga Negara
hanya dapat tercapai dalam satu agama yang umum yang diakui oleh penduduk satu
Allah, satu Negara, satu kaisar. Gereja tak mau turut mengakui suatu agama
sebab hanyalah Allah bapa dari Yesus kristus itulah allah yang benar yang harus
disembah.
2. Penghambatan
baru sebab kaisar mulai pula menganiaya orang Kristen. penghambatan ini dimulai
oleh Decius (249-251) sekarang bukan lagi dengan maksud untuk menguji kesetiaan
orang Kristen terhadap Negara, melainkan untuk mendapat kembali anugerah dewa
dan untuk menjadi ketenteraman Negara untuk waktu yang akan datang
penghamabatan ini dilakukan di seluruh kekaisaraan. Tidaklah mengherankan bahwa
banyak orang kristus menjadi murtad tau mencoba memberi uang suap kepada imam
kafir, supaya mereka mendapat sepucuk surat kekaisaraan bahwa mereka itu telah
mempersembahkan korban rupa diatas mezbah kaisar. Tetapi ada pula ada saudara
yang tetap setia. Kendati mereka disiksa sebengis mereka menai Confessores
(pengaku) jemaat Carthago dibawah pimpinan Cyprianus berkat pertolongan tuhan
maka gereja tak kalah sebaliknya segala ikhtiar kaisar untuk membasmi umat
Kristen gagal belaka. Penganiayaan dibawah Valerianus (257-258) tidak berhasil.
Gereja lebih menjadi kuat lagi bahkan injil mulai masuk kedalam istana kaisar
di kalangan tentara golongan orang bangsawan. Sekarang Negara harus memilih
atau membasmi gereja atau mengaku kalah dan masuk Kristen jalan pertama dicobai
lahi oleh Diocletianus tetapi tak berhasil kaisar Constantinus agung mengerti
bahwa jalan kedua itu lebih baik.
3. Puncak
dan berakhirnya penghambatan, penghambatan yang hebat dalam sejarah gereja
dilakukan oleh Diocletianus dan penggantinya Galerius dari tahun 303 sampai
311. Untuk mencapai persatuan agam dan politik maka kaisar mengambil tindakan
yang keras. Banyak gedung gereja dirusakkan milik harta jemaat disita buku
gereja dan alkitab banyak dibakar dengan janji yang mutlak ancaman dan siksaan
maka dicobai untuk menjatuhkan pemimpin gereja terutama uskup. Akhirnya sewaktu
menemui ajalnya galerius memberi perintah untuk menghentikan penghambatan yang
tak berhasil itu.
4. Constantius
Agung akhirnya tibalah masa yang baik bagi gereja ketika Constantius merebut
tahta sesudah mengalahkan lawannya Maxentius dekat roma pada tahun 312 sehingga
ia memerintahkan kekaisaraan romawi bagian barat. Constantius mendapat
penglihatan yakni sebuah salib yang gemilang di udara dengan tulisan menanglah
dengan perantaraan tanda ini. Constantius telah masuk Kristen kira-kira pada
tahun 312 ( dia baru di baptiskan menjelang hari ajalnya tahun 337). Keduanya
mengeluarkan edik (putusan) Milano pada tahun 313 dimana ditetapkan bahwa
gereja mendapatkan kebebasan sepenuhnya. Bahkan segala milik yang dirampas oleh
Negara harus dikembalikan atau dibayar. Mulai saat itu ada perdamaian antara
gereja dengan Negara bahkan kaisar mengharapkan bantuan dan berkat dari pihak
gereja untuk keamanan dan kemajuan Negara. Gereja bertambah kokoh dan penting
bahkan diberikan berbagai keuntungan (umpamanya hak menerima warisan sokongan
uang untuk membangun gedung gereja mengenai penyucian hari minggu) hal ini
mulai setelah Constantius mengalahkan licinius pada tahun 380 gereja diresmikan
menjadi gereja oleh kaisar Theodosius.
BAB 13
GEREJA – NEGARA
1. Dunia Dimasehikan
Constantinus ialah supaya Gereja dan
Negara diperhubungkan erat-erat. Sebab itu ia berusaha membasahi semua Gereja
sekta di luar Gereja Katolik, seperti sekta Marcion, Montanus, Novatianus dan
lain-lain. Tetapi agama kafir dibiarkan yang dulu, sebab yakin bahwa agama itu
akan lenyap dengan sendirinya oleh pengaruh agama Kristen. Lain sekali tindakan
ketiga anaknya yang mengantikan dia. Mereka itu menaruh dewa-dewa. Akan tetapi
ternyata bahwa agama kafir belum mati sama sekali. Reaksinya masih kuat.
Kaisar julianus yang murtad
(Julianus Apostata, 361-363) mau mengembangkan pula ajaran filsafat kafir dari
plato (Neo-platnisme). Meski pun sejak kecil Julianus di didik secara Kristen,
tetapi karena rajin mempelajari kesustraan filsafat kafir sewaktu remaja, maka
ia membuat iman Kristen, lalu ingin membaharui dan memperbaiki kebudayaan dan
agama kafir. Usaha Gereja diri dirintangi. Orang Kristen dipecat dari jabatan
pegawai negeri dan tentara, dan sekolah Kristen dilarang. Akan tetapi segala
usaha Julianus untuk membentuk suatu gereja kafir yang dapat menggantikan
Gereja Kristen sama sekali tidak berhasil. Latewas dalam perang melawan orang
persia. Menurut cerita, ucapannya penghabisan ialah engkaulah yang menang, hai
orang Galilea. Theodosius Agung meneruskan dan menyempurnakan politik
Contantinus. Pada tahun 380 ia membuat peraturan bahwa segala penduduk
kekaisarannya harus memperkirakan iman Katolik dari gereja resmi, sesuai dengan
ajaran uskup-uskup Roma dan Alexandria. Pengakuan Iman Kristen yang benar
(ortodoks) diperintahkan selaku suatu kewajiban terhadap negara, dan penganut
agama kafir dipandang sebagai suatu pelanggaran politik, yang harus dihukum.
Keadaan ini sangat bertentangan sekali dengan abad ke-IV itu. Yang dimaksud
Gereja Negara adalah Gereja taat dan patuh sama sekali kepada kepalanya, yakni
kaisar, tetapi dalam pada waktu itu Gereja sebagai pelayan pertama dari kaisar
mendapat kehormatan yang terbesar (keadaan ini disebut byzantinisme atau
kaisaropapisme).
2. Gereja duniawikan
Sebenarnya kedudukannnya yang baru dalam masyarakat
menimbulkan kerugian rohani yang besar bagi Gereja. Kuasa gereja tak turut
campurnya kaisar dalam urusan Gereja ialah: Gereja diduniawikan. Sungguh pun
rumah berhala dirombak dan agama kafir dilarang, akan tetapi agama itu masih
berpengaruh besar dibawah lapisan hidup kekristenan yang tipis saja.
Bahwa gereja dilindungi oleh kasisar menjadi suatu
cobaan yang mengandung bahaya besar baginya. Pemimpin – pemimpin Gereja sudah
takhluk kepada urusan dan perintah kaisar, karena hal itu membawa untung besar
baginya. Bukankah mereka lebih dihormati, lebih kaya dan berkuasa karenanya?
Dulu orang yang mau masuk Kristen memerlukan keberanian dan iman yang teguh
sekarang banyak orang minta dibaptiskan, supaya boleh dalam masyarakat.
Dunia kodrati (alamiah) masuk gereja (proses ini disebut
“sekularisasi”). Buktinya banyak : kebaktian dan upacara yang makin indah dan
megah, jubah pejabat yang berwarna-warna lilin, kemenyan, gedung-gedung gereja
yang besar dan elok, bermacam-macam arahkan (Prosesi) dan sebagainya. Yang
kurang baik lagi, yaitu segala benda suci, teristimewa sakramen dipandang
secara realitas dan kasar. Secara lahiriah Gereja Kristen, akan tetapi
kesalehan anggota-anggota jemaat bercorak kafir. Orang kafir yang masuk Kristen
kehilangan dewa-dewinya yang dapat member pertolongan dalam rupa-rupa
kesulitan. Pengganti dewa-dewi itu sekarang ialah orang-orang kudus. Ibadah
pada dewa-dewi dijadikan ibadah kepada maria selaku “Bunda Allah” yang
memelihara dan melindungi segala orang percaya. Perubahan lagi, yaitu pengakuan
dosa dihadapan umum dalam kebaktian dihentikan, sebab memalukan orang, lalu
diganti dengan pengakuan dosa dihadapan seorang paderi.
3.
Organisasi
Gereja harus menjadi pembantu Negara. Untuk itu ada
pimpinan yang kuat. Sampai pada waktu uskup-uskup sama besarnya. Tetapi
sekarang kaisar menjadi kepala Gereja. Dialah hakim dan pengatur undang-undang
yang tertinggi. Kaisarlah untuk bersidang selaku “konsili oikumenis” ( yang
pertama di Nicea pada tahun 325). Kaisar menjadi ketua dan ia menjaga supaya
segala keputusan dilaksanakan. Sinode-sinode daerah pun dimasa badan-badan
pengurus dan pelaksana saja.
Dengan semikian gereja negara disusun selaku badan
hukum yang berpusat kanistana kaisar. Dibagian uskup roma memperkokoh kuasanya
dan dibagian timur uskup besar dari kota-kota besar tampil kemuka selaku
pemimpin Gereja. Sebenarnya perbantahan dogmatis dari zaman itu berhubungan
rapat dengan persaingan antara Uskup besar Constantinopel dan Alexandria.
4. Kerahiban
Sudah lama ada anggota jemaat yang mementingkan dan
melakukan hal dan akses. Tetapi kira-kira tahun 300 di Mesir orang mulai
mengasingkan diri sama sekali dari masyarakat yang berdosa, lalu hidup
menyindir salaku orang Partapa. Mereka berusaha mematikan segala hawa nafsu
daging, supaya dapat hidup sesaleh-salehnya. Mereka dinamai orang “eremit”
(eremos = pada gurun). Yang terkenal diantara mereka ialah Antonius, mereka
ingin terhidar dari segala pencobaan dunia, tetapi maksud itu tercapai, karena
dalam persaingannya itu pun mereka digoda oleh iblis.
Tidak lama antaranya orang remit berkumpul dalam
rumah-rumah Pertapaan atau Biara. Pada tahun 320 Pachomius mulai mengatur hidup
sehari-hari dari orang Pertapa atau rahib-rahib ini dan peraturannya itu
rabih-rabih melepaskan segala kemewahan, milik dan nikah, agar dengan pertakaran
ini mereka dapat menyerahkan dirinya sepenuh-penuhnya untuk berdoa, merenung,
melakukan pelbagi latihan rohani, ibadah dan pelajaran Alkitab. Sebenarnya
mula-mula bergerak dan tujuannya ini tak lain dari suatu reaksi saja terhadap
sekularisasi Gereja, sehingga dunia dibenci dan ditakuti. Tetapi lama- kelamaan
biara-biara itu berfaedah besar bagi masyarakat, sebagai pemelihara hidup
rohani dan selaku pusat kebudayaan, pelajaran, pendidikan dan pengalaman.
Pembesar – pembesar Gereja sendiri, yang hidup ditengah-tengah dunia ini, tahu
menghargai dan mempergunakan kesalahan dan kerajinan rahib-rahib itu.
Ditimur hal mistik dan akses diutamakan dalam
biara-biara oleh sebab pengaruh filsafat kafir yang dualistik. Sebab itu
rahib-rahib ditimur bersifat pasif serta mementingkan pekerjaan merenung dan
menyiksa diri.
BAB 14
PERTIKAIAN TENTANG LOGOS
1.Pertobatan
Gereja. Telah kita ketahui bahwa ajaran origenes tentang logos sebagai zat yang
“setengah Allah”atau “Allah kedua” merajalela dalam gereja lama. Sungguh ajaib
sekali bahwa pada abad ke IV gereja sudah bertobat dari pandangan yang sesat
itu. sungguhpun constantinus telah membuka pintu gereja bagi dunia, tetapi
.berkat pimpinan roh Tuhan maka theologia tidak lebih diduniawikan oleh
pengaruh ilmu kafir Yunani. Malahan gereja menyingkirkan roh origenes dari
teologinya.
2.
Arius dan Alexander. Pada tahun 318 timbullah perselisihan di Alexandri antar
seorang presbiter, Arius namanya dengan uskupnya Alexander kata arius tak
mungkin yesus dapat disebut “ setengah Allah” apabila kita percaya kepada satu
allah saja tentulah yesus allah juga atau ia bukan allah melainkan makhluk
saja. Demikian lah arius mengajarkan bahwa anak atau logos itu adalah makhluk
Tuhan yang sulung dan yang tertinggi derajatnya ia bukannya dari kekal,
melainkan diciptakan di dalam batas-batas zaman, seperti manusia juga
diciptakan. Logos itu telah datang ke bumi ini selaku pengajar dan teladan bagi
segala makhluk yang lain. Dengan rela hati kristus taat sepenuh-penuhnya pada
Allah oleh sebab itu ia diberi kehormatan ilahi. Alexander tidak menerima
pandangan itu, karena apabila hal itu benar, maka itu berarti bahwa Injil
ditiadakan. Jikalau kristus tidak lain dari pada makhluk saja mustahil
kedatangan logos dalam dunia ini berarti penyataan Allah yang benar. Dan
mustahil pula logos itu dapat membebaskan manusia.
Alexander
juga tidak merasa puas dengan pergataan origenes bahwa logos adalah setengah
allah. Tetapi kesimpulan Alexander lain segali. Logos diartikannya sama seperti
Yohanes dalam pendahuluan Injilnya dan seperti Ireneus, yaitu logos itu
bukanlah suatu zat diantara Allah dan dunia melainkan logos sendiri pun adalah
Allah sedari kekal. Hanya dengan demikianlah ia dapat membebaskan dunia sesudah
ia menjadi manusia.
3.
Konsili di Nicea. Perselisihan ini merambak dengan segera diseluruh gereja
bagian timur, serta mengharu birukan jemaat dan masyarakat. Sebab itu
Contantinus mencari jalan untuk memperdamaikan kepada belah pihak yang
berbantah-bantah itu, supaya jangan keesaan gereja Negara terganggu untuk
mencapai maksud itu kaisar memanggil suatu konsili oikumenis bersidang di Nicea
(di Asia kecil dekat Constantinopel) pada tahun 325 supaya konsili ini
memperbincangkan dan memecahkan masalah theologia tentang nisbah/relasi antara
bapak dan anak, yang menjadi pokok pertikaian itu jumlah anggota konsili Nicea
antara 250 dan 300 uskup antaranya lima dari barat kaisar menjadi ketua.
Oleh
kaisar dan penasehatnya dianjarkan suatu rumus tentang wujud logos yang dapat
memuaskan hati kebanyakkan anggota arius dengan pengikutnya kalah karena
ajaranya disalahkan dan ia sendiri dipecat dan dibuang. Bagaimana kah bunyi
rumus yang diterima oleh konsili itu? mereka setuju bahwa logos atau anak,
“homo-usios” dengan bapa sebenarnya istilah itu berarti “sezat”atau”sehakekat”tetapi
menurut Constantinus rumus itu hanya menyatakan bahwa logos berhubungan rapat
dengan Allah bapa. Maksud kaisar ialah supaya segala golongan dapat menafsirkan
homousios sesuai dengan pikiran masing-masing dengan itu ketenteraman dan persatuan
didalam gereja dan Negara terjamin pula jadi tetapi pada hakekatnya kesimpulan
Nicea itu tak lain dari pada suatu kompromi saja. Akan tetapi akan nyata bahwa
kemudian istilah homousios itu mendapat arti dan isinya yang sejati tatkala
Athanasius mulai mempergunakannya sebagai senjata dalam perjuangannya melawan
pengaruh filsat Yunani dalam theologia Kristen.
4.
Perjuangan Athanasius. Dengan konsili Nicea pertikaian tentang relasi antara
logos dengan Allah belum diselesaikan, karena golongan yang berlawanan itu bukan saja hendak
bembenarkan theologinya masing-masing, tetapi juga bersaingan untuk merebut
kuasa didalam gereja Eusebius dari Nikomedia seorang sahabat karib dari Arius
dan pemimpin golongan yang tetap berpegang pada theologia Origenes, menjadi
uskup Constantinopel pada tahun 328 Athanasius menggantikan Alexender selaku
uskup Alexandria. Karena Eusebius serta sahabatnya sampai mengatakan dusta dan
umpat kepada kaisar tentang Athanasius, sehingga pada tahun 335 Athanasius
dibuang ke Trier di negeri Lotharing.
Lepas dua tahun ia diizinkan pulang ke Alexandria tetapi kemudian ia banyak
kali lagi dibuang pulang lagi terpaksa
lari pulang lagi dibuang pula dan begitu seterusnya, bertahun-tahun
lamanya. Hal itu membuktikan bahwa Athanasius berjuang dengan sekuat tenaga
untuk melawan ajaran sesat dengan kaum Arian yaitu pengikut Arius ia tidak jemu menjelaskan kepada gereja dengan banyak
karangan bahwa anak itu bukan suatu makhluk dan bukan setengah Allah atau Allah
yang kedua, melainkan suatu zat dengan bapa dalam segala-galanya. Yang
terpenting bagi Athanasius, ialah kebenaran Injil Yakni ketika anak itu masuk
ke dunia ini, Allah sendiri datang menyelamatkan manusia.
Jemaat
di roma memihak kepada Athanasius tetapi lawan-lawannya banyak dan berkuasa
pula. Sejak tahun 340 berkali-kali diadakan sinode tentang soal ini. dimasa
pemerintahan Constantinus, anak Constantinus (353-361) timbul kesulitan besar
bagi golongan Athanasius yang ortodoks itu, karena kaisar itu seorang Arian
lalu mendesak gereja untuk menerima dan mengaku rumusnya yaitu bahwa anak
menyerupai (homoios) bapa. Pengikut lain dari Arius mengajarkan bahwa anak itu
tidak menyerupai (an-homoios) bapa, tetapi pendirian mereka itu sebetulnya sama
saja, karena keduanya menyangkal keilahian logos.
Sekarang
Athanasius kembali mempergunakan rumus “homo-usios” yang sudah diterima di
Nicea, tetapi belum diartikan menurut maknanya yang sejati.kata Athanasius
logos sama sekali sehakekat dengan Allah bapa, sungguhpun logos dan Allah harus
dibedakan, tetapi pada hakekatnya mereka satu saja. Pada waktu itu juga
setengah dari penganut Origenes meresa bahwa ajaran golongannya terlalu
radikal, sebab demikian anak diceraikan dari bapa.itu bukan pandangan mereka
sebab itu mereka mencari suatu rumus baru yang mendekati ajaran Athanasius,
yakni logos “homousios” dengan Allah artinya zat logos menyerupai zat bapa.
Golongan ini yang biasanya disebut golongan Nicea baru mencari perdamaian
dengan Athanasius dalam sinode di Alexandria pada tahun 362. Walaupun Athanasius
bahwa Nicae baru juga melawan anggapan Arius, bahwa logos kurang tinggi
derajatnya dari pada Allah.
Pertikaian
theologia yang hebat dan lama ini baru barakhir sesudah Theodosius Agung, yang
anti arian, naik kaisar pada tahun 379. Konsili oikumenis yang kedua, yang
diadakan di Constantinopel pada tahun 381 memutuskan bahwa anak itu homo-usios
dengan bapa. Dengan demikian keputusan Nicea ditetapkan, tetapi dengan
pengertian yang lebih terang dan dalam. Konsili Constantinopel mengakui pula
bahwa roh kudus juga sezat dengan bapa menurut ajaran Athanasius.
Hasil
keputusan Nicea dan Constantinopel nampak dengan tegas dalam “pengakuan Nicea”
atau “Nicenum” yang dikalimatkan pada masa itu, yang mengaku tentang kristus
aku percaya kepada satu Tuhan Yesus kristus anak Allah yang tunggal, yang lahir
dari sang bapa sebelum ada segala zaman, Allah dari Allah, terang dari terang.
Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan, bukan dibuat sehakekat
dengan sang bapa yang dengan perantaranya segala sesuatu dibuat yang telah
turun dari sorga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita.
Ajaran
kaum Arian dan lain-lain golongan yang tidak menganut theologia ortodoks
disalahkan di Constantinopel. Pengaruh kaum arian lekas surut dalam gereja
hanya di antara suku-suku jerman yang telah masuk Kristen ajaran arian masih
mempertahankan dirinya beberapa abad lamanya.
5.
Ajaran Gereja tentang Allah yang tritunggal. Hasil perjuangan Athanasius ialah
bahwa gereja tetap menyingkirkan roh
Yunani dan berita keselamatannya sekarang sudah pasti bahwa kristus,
anak sekali-kali tidak berhubungan logos filsat yunani yang hanya zat setengah
ilahi diantara Allah dan dunia.
Sungguhpun demikian masih terdapat
perbedaan pikiran antara gereja katolik dibarat dengan gereja ditimur tentang masalah
“trinitas” yaitu Allah tiga oknum yang
esa, atau tritunggal ditimur ahli theologia
mulai berpikir dari jurusan ketigaan bapa, anak dan roh kudus lalu menyimpulkan bahwa ketiga oknum itu
adalah esa. Dengan demikian bapa dianggap sebagain Allah yang sebenarnya yang
tidak diciptakan padahal anak dan roh dipandang sebagai yang diciptakan
sehingga zatnya lebih rendah meskipun ilahi juga sebab gereja timur menyangkal
roh keluar dari anak juga, karena pada hematnya itu berarti roh itu direndahkan
lagi dibawah anak, gereja dibarat tetap berpendirian seperti Athanasius yang
berdasar pada keesakan allah, dan sesudah itu baru mulai memikirkan ketigaan
Allah sehingga mengajarkan bahwa diri ketiga oknum itu tak ada yang tinggi atau
rendah. Roh keluar dari bapa dan dari anak pula. Keyakinan itu nampak dengan
terang dalam “pengakuan Athanasius” yang direncanakan dibarat pada abad ke VI.
BAB 15
PERSELISIHAN TENTANG KEDUA TABIAT KRISTUS
1.
POKOKNYA
Hasil
perbantahan-perbatahan Theologia dalam abad ke-IV itu ialah. Gereja telah
menetapkan pengakuanya tentang keesaan dan kesamaan hakekat Kristus dengan
Bapa, karena Gereja insaf bahwa manusia hanya dapat diselamatkan oleh Kristus
apabila ia sungguh-sungguh Allah. Akan tetapi kebebasan itu bergantung kepada
masuknya Allah yang benar itu kedalam daging dan darah manusia (inkarnasi).
Kristus yang sungguh-sungguh Allah haruslah menjadi sungguh-sungguh manusia
pula, jika ia hendak mengembalikan dunia ini ksepada Tuhan. Dengan demikian
terbit lagi soal lain dalam Gereja lama, ialah: bagaimana hubungan antara
tabiat keilahian dan tabiat kemanusiaanNya?
Perbedaan
pikiran tentang masalah ini mengacaukan pikiran banyak orang Kristus 250 tahun
lamanya, mulai dari abad ke-V. oleh perselisihan ini Gereja timur pecah dalam
beberapa bagian yang sampai kini belum dipersatukan pula. Perbantahan ini
dipengaruhi pula oleh persaingan antara patriarch-patriarkh Constantinopel dan
Alexandria. Sukar sekali bagi Gereja untuk memutuskan soal ini. Dengan
hati-hati Gereja mencari jalan tengah antara dua ajaran yang bertentangan itu.
2.
APOLLINARIS
Pada
pertengahan abad ke-IV masalah ini sudah dikemukakan oleh Apollinaris dari
Laodicea. Ia mengajarkan bahwa Kristus telah menjelma dengan beroleh tubuh dan
jiwa manusia, tetapi roh atau “aku” manusia itu diganti oleh Logos ilahi.
Ajaran ini ditolak oleh konsili Constantinopel (381), karena jika demikian
tentulah Kristus tidak menjadi manusia sungguh-sungguh, dan jikalau ia bukan
manusia sungguh-sungguh, mustahil kita manusia dipersatukan pula dengan Allah
dan kristus.
3.
NESTORIUS
DAN CYRILLUS
Barulah
pada tahun 428 masalah ini mulai diuraikan sedalam-dalamnya oleh Nestorius,
Patriakh dari Constantinopel. Ia berkeberatan terhadap gelar “Bunda Allah” bagi
Maria, berhubungan dengan ajarannya tentang kedua tabiat kristus yang bunyinya
seperti berikut: apabila Kristus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh
manusia pula, maka itu adalah suatu keduaan, bukanlah suatu keesaan. Sebab itu
Nestorius mengajarkan bahwa Yesus seakan-akan menjadi sebuah rumah kudus bagi
logos Allah. Demikian Logos yang kekal itu dan oknum Yesus yang bebas yang
dapat diubah itu, tinggal dua. Ada perbuatan-perbuatan Kristus yang dilakukan
oleh Logos (misalnya mijizat-muzijat), ada lain pula yang hanya mengenai
manusia Yesus (misalnya sengsara dan
kematianNya). Sebagaimana Firman mendiami Yesus, tetapi dengan lebih sempurna.
Antara Yesus dan Logos tak ada keesaan hakekat, melainkan hanya keesaan
kehendak yang teguh saja, sebab keduanya berkasih-kasihan. Relasinya boleh
dibandingkan dengan persekutuan suami-istri dalam nikah. Nestorius serta
pengikut-pengikutnya, “golongan Antiokhia” namanya, menitik beratkan
kemanusiaan Kristen dan penceraian kedua tabiatNya. Diri Kristus seolah-olah
dibagi dalam dua oknum, yaitu ilahi dan yang insane. Dengan itu Allah tidak
menjadi manusia sungguh-sungguh.
Ajaran
ini dilawan oleh Cyrillus, Patriarkh Alexandria, dengan teman-temannya, yaitu
“golongan Alexandria.” Ia mengajarkan keesaan dari kedua tabiat kristus, sambil
menitik beratkan tabiat ilahi. Akibatnya kemanusiaan Kristus kurang diperhatikan
oleh Cytillus. Katanya: Anak Allah menyelubungi dirinya dengan tabiat manusia,
sehingga tabiat manusia yang tak berpribadi itu telah hilang lenyap. Seperti
setitik air susu hilang melebur dalam samudra. Dengan pertolongan uskup roma,
Cyrillus menang, pada konseli oikumenis yang ketiga, yaitu di Efesus pada tahun
431, ajarann Nestorius ditolak oleh gereja dan Nestorius dibuang.
4.
KEPUTUSAN
KONSELI CHALCEDON
Pada
tahun 448 perselisihan ini mulai berkorban lagi, tatkala seorang sarjana
theologia yang bernama Eutyches mengajarkan bahwa sebenarnya Kristus hanya
bertabiat satu saja. Kemanusiaan Kristus dipengaruhi oleh atau diisi dengan
keilahianNya semata-mata, sehingga kemanusiaan itu Cuma kelihatannya saja
meyerupai kemanusiaan kita. Inilah ajaran “monophysit” (mono= satu; physis=
tabiat). Patriarkh Alexandria, Dioscurus namanya, membantu Eutyches. Pada tahun
449 “Sinode penyamun” di Efesus dipaksa oleh Dioscurus dengan rahibnya yang
bersenjata supaya mengaku monophysitisme dari Eutyches selaku ajaran ortodoks.
Akan tetapi putusan ini tak disetujui oleh uskup Roma, yaitu Leo I.
Pada
Tahun 450 seorang kaisar yang lebih kuat pendiriannya naik takhta di Byzantium
(Constantinopel). Kaisar ini bermaksud melawan kuasa Alexandria yang makin
bertambah itu, supaya mewujudkan persatuan baru dalam Gereja dan kekaisarannya.
Atas ajaran Leo I diundangnya suatu sinode baru, yaitu konseli oikumenis yang
keempat yang dilangsungkan pada tahun 451 di Chalcedon (diseberang selat
Constantinopel).
Konseli
inilah yang terbesar dalam sejarah Gereja Lama: enam ratus orang uskup
bersidang. Meskipun pengaruh Dioscurus masih sangat kuat, tetapi oleh desakan
kaisar maka akhirnya tercapailah suatu keputusan kompromi (jalan tengah) yang
begini bunyinya: Kristus bukan bertabiat satu (Alexandria) dan bukan bertabiat
dua (Antiokhia), melainkan ia “bertabiat dua dalam satu oknum”. Kedua tabiat
ini “tidak bercampur dan tidak berubah” (melawan Eutyches), dan “tidak terbagi
dan tidak terpisah” (melawan Nestorius). Dengan putusan ini Gereja telah mengaku,
bahwa sebenarnya keadaan Yesus Kristus di bumi ini tinggal satu rahasia yang
tak dapat dipahami oleh akal budi manusia.
5.
PERPISAHAN
DALAM GEREJA TIMUR
Perbantahan
ini belum berakhir dengan konseli Chalcedon. Gereja dinegeri mesir dan Siria
menolak keputusan Chalcedon, pertama-tama, sebab mereka tak bersetuju secara
theologia, dan kedua karena mereka tak suka takluk lagi kepada titah kaisar
dari constantinopel, berhubung dengan kesadaran kebangsaan yang mulai timbul
dimana-mana.
Gereja
dinegeri Persia itulah yang pertama memutuskan perhubungan Gereja dengan
pemimpin-pemimpin Gereja di Constantinopel. Gereja Persia itu mengaku ajaran
Nestorius (duophysit). Dalam abad-abad berikutnya pekabaran-pekabaran injil
Nestorian masuk sampai jauh ke dalam Asia tengah, bahkan sampai ke peking.
Demikianlah timbul di Tiongkok suatu gereja yang besar, yang pengaruhnya besar
sekali dalam masyarakat sekitar tahun 1200. Tetapi kemudian gereja itu lenyap
oleh bangsa Mongol yang dalam abad ke-XIII dating menyerang daerah-daerah itu
(bandingkan bab 26.5).
Dalam
abad ke-V banyak Gereja yang lain lagi menceraikan diri dari Gereja Katolik,
yakni Gereja Armenia, Siria, mesir (Gereja koptis) dan Abesinia. Semua Gereja
ini memihak kepada theology Cyrillus atau ajaran monophysit. Dalam abad ke-VII,
daerah semua Gereja ini dialahkan oleh orang Islam, sehingga tak dapat
berkembang lagi. Sungguhpun Gereja-gereja ini masih ada sampai kini, tetapi
tidak berpengaruh diluar lingkungannya sendiri.
BAB 16
GEREJA ORTODOKS-TIMUR
1.
Timur
dan Barat
Semakin lama semakin nyata perbedaan
berbagai hal dalam Gereja Kristen bagian Timur dan bagian Barat. Bagian Barat
mementingkan perbuatan. Oleh sebab
itu ajaran yang diutamakan adalah tentang amal dan jasa, penebusan dosa atau
penyesalan ( praktek penitensia) dan organisasi gereja. Menurutnya keselamatan
adalah perbuatan Allah.
Bagian Timur mementingkan perenungan yaitu merenungkan Allah
(mistik) dan merenungkan kebenaran (dogma). Dalam suasana itu ilmu filsafat
Kristen, mistik, askese, dan kerahiban dapat berkembang. Menurutnya keselamatan
dianggap sebagai suatu keadaan baru yang dikaruniakan. Teologia Timur menekankan inkarnasi Tuhan dalam daging
manusia dan kebangkitan Kristus, yang karenanya manusia beroleh hidup kekal.
2.
Keadaan Gereja Timur
Gereja Timur mempertahankan peraturan
dan susunan Gereja lama, yaitu uskup lebih tinggi derajatnya. Gereja Timur
menyebut dirinya “Gereja Ortodoks” atau Gereja “Katolik Gerika”. Gereja ini
terdiri dari beberapa Gereja diantaranya di Rusia dan di Balkan, masing-masing
dipimpinb oleh patriakh-patriakh atau sinode-sinode. Di Rusia kini jumlah
anggotanya masih banyak sekali, sekitar 140 juta jiwa. Pada
persidangan-persidangan “gerakan oikumenis” di Eropa Barat sejak tahun 1925,
Gereja Ortodoks di wakili oleh uskup-uskupnya. Disitu nyata betapa indah harta
rohani Gereja itu yang dipeliharanya sampai sekarang ini.
BAB 17
ZAMAN AUGUSTINUS
1. Hieronymus dan Ambrosius. Semenjak zaman Tertullianus (± 200)
Gereja barat mempunyai banyak pimpinan yang cakap, tetapi kurang ahli theologia
yang besar. Theologia barat yang baru ini diperdalam lagi oleh sebab ajaran
Paulus tentang manusia dosa dan rahmat Allah dihidupkan pula. Dua ahli
theologia barat yang ternama pada penghabisan abad ke-IV itu, ialah Hieronymus
dan Ambrosius. Hieronymus (345-420)
memprogandakan keindahan dan kesalehan hidup rahib dalam biara. Ia dapat
menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Latin dari naskah asli dengan memakai
beberapa terjemahan Lama yang kurang baik, yang dibetulkannya dan diubahnya
seberapa perlu. Terjemahan Latin yang diusahakan oleh Hieronymus disebut
“vulgata” (untuk umum/rakyat).
Ambrosius (340-397) ialah seorang
bangsawan romawi. Ia adalah seorang sarjana yang menjadi pengantara theologia
timur dan barat. Orang kafir dan orang Arian dilawan dengan keras. Nyanyian
dalam kebaktian sangat dimajukannya
(nyanyian Ambrosian). Pada suatu kali (390) kaisar Theodosius Agung
membunuh 7000 orang pemberontak di tanah Yunani karena marahnya. Terus ia
ditegur dengan keras oleh Ambrosius dipaksa untuk membuat penitensia dihadapan
umum sebagai tanda penyesalan karena perbuatan yang bengis itu.
2. Augustinus (354-430). Seorang bapa Gereja yang jauh lebih besar
dari kedua tokoh tadi ialah Augustinus. Di samping Paulus dialah yang
terpenting dalam Gereja segala abad, kita juga mengetahui pekerjaan theologia
Augustinus, pikiran dan perasaan hatinya oleh kitabnya yang termasyhur itu,
yang bernama “Confessiones”, artinya
pengakuan-pengakuan. Dalam kitab ini diceritakannya hidupnya sejak masa mudanya
sampai kepada pertobatannya selaku suatu pengakuan yang terbuka di hadapan
Tuhan. Dengan tidak menyembunyikan apa-apa yang membentangkan segala segala
kesalahannya sambil mengaku salahnya, tetapi terlebih-lebih ia memuji Tuhan
karena rahmatNya, yang olehnya ia akan diampuni dan dibebaskan dari
ikatan-ikatan dosanya. Pokok kitab ini terus dinyatakannya pada permulaan pasal
pertama, di mana tertulis: “Engkau telah menciptakan kami untuk Engkau dan hati
kami tidak tenteram sebelum mendapat ketenteraman di dalam Engkau.”
3. Hidupnya. Augustinus lahir pada tahun 354 di Thagaste (di Afrika
Utara). Waktu Augustinus berumur 16 tahun pergilah ia ke Carthago untuk
menuntut ilmu pidato buat menjadi retor (pengacara, advokat). Ia belajar rajin,
lagipula ia sangat pintar, tetapi ia juga hidup di dalam percabulan. Dua tahun
kemudian ia mendapat seorang anak dari seorang perempuan yang dengannya ia
hidup selama 14 tahun. Waktunya umurnya 19 tahun Augustinus mulai sadar setelah
membaca sebuah kitab filsafat. Mulailah ia mencari kebenaran satu-satunya.
Tetapi Alkitab belum menarik perhatiaanya, karena kitab kudus itu kurang
mendalam filsafatnya, bahkan kasar isi dan susunannya. Augustinus lebih suka
lebih suka mempelajari ajaran-ajaran kafir, semacam gnostik Persia yang sangat
asketis dan dualistis. Kemudian Augustinus berangkat ke Roma dengan tidak
mengindahkan permintaan Monnica untuk tidak pergi. Tetapi di Roma ia juga tidak
mendapatkan kebenaran yang dikerjakan itu. Ia masih tetap menolak Alkitab dan
ia tertawa apabila membaca sesuatu tentang Tuhan yang menjadi manusia.
Di Roma orang menceritakan
kepadanya tentang keahlian Ambrosius berpidato. Sekarang ia mulai masuk
kebaktian Gereja untuk mendengar khotbah Ambrosius. Keindahan bahasanya sangat
menyenangkan hatinya dan memperhatikan isi khotbahnya. Sekarang Augustinus
mulai mempelajari filsafat Neo-Platonisme. Pelajaran filsafatnya itu membawanya
lebih dekat lagi kepada agama Kristen bahkan ia mulai menyelidiki surat-surat
Paulus. Namun ia sadar tentang perbedaan besar antara pandangan-pandangan orang
Neo-Platonisme dengan berita kitab Injil. Segala perkara yang ada dalam ajaran
Neo-Platonisme hanya merupakan buah pikiran yang indah saja yaitu tentang
kebebasan manusia dari ikatan-ikatan dunia ini oleh persatuannya dengan dunia rohani,
telah diwujudkan dalam penjelmaan Kristus berupa manusia. Akhirnya Augustinus
tahu sungguh-sungguh ia mendapat kebenaran itu di dalam Injil Gereja Kristen.
Keyakinan yang pasti ini
sangat menyukakan hatinya, tetapi ia belum sungguh-sungguh bertobat. Sekali
peristiwa ia dikunjungi oleh seorang kenalannya yang menceritakan dengan
gembira tentang keindahan hidup saleh dalam biara seperti di Mesir. Augustinus
merasa malu dan bingung. Ia pergi ke kebun dengan pergumulan batin yang hebat
dan memikirkan cerita yang sangat mengharukan hatinya, lalu terdengarlah
olehnya suara anak-anak yang menyanyi sambil bermain-main, katanya
berulang-ulang: “Ambillah, bacalah!”. Kemudian ia membuka kitab surat-surat
Paulus dan apakah yang dibacanya? Roma 13:13,14, bunyinya: “Marilah kita hidup
dengan sopan, seperti pada sinag hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan,
jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang…”
Sekarang ia sungguh-sungguh
bertobat. Ia membaca dan merenungkan firman Tuhan, supaya kemudian ia dapat
dibaptis. Ketika usianya 33 tahun, ia dibaptis oleh Ambrosius beserta dengan
anaknnya Adeodatus. Di Thagaste ia tinggal dengan sahabatnya dalam sebuah biara
kecil. Niatnya tak lain daripada berpuasa, berdoa, dan mempelajari Alkitab.
Tetapi maksud Tuhan adalah lain, jemaat di bandar Hippo Regius meminta Augustinus menjadi presbiter di situ. Sampai
ia mneinggal ia tinggal di kota Hippo Regius itu dan menjadi pemimpin besar dari Gereja bagian barat
yang tempatnya terpencil itu.
4. Ajaran Augustinus tentang Allah dan manusia. Pandangan
Augustinus dapat diterangkan dengan perkataannya yang termasyur ini: Aku rindu
untuk mengenal Allah dan jiwa. Lain tidak? Sekali-kali tidak!”. Allah ialah zat
yang sempurna, asal mula segala keselamatan dan kebahagiaan. Nas Alkitab yang
dikutip Augustinus berkali-kali ialah Mazmur 73:28a yang berbunyi: “Tetapi aku,
aku suka dekat pada Allah”. Manusia tak dapat memperoleh hubungan dengan Allah,
kecuali dengan pertolongan Gereja, karena Gereja mengantar dia kepada Yesus
Kristus.
5. Perlawanan Augustinus terhadap sekta Donatis. Telah lebih dari
satu abad lamanya terdapat di situ suatu Gereja sekta yang sebenarnya telah
lebih besar daripada Gereja Khatolik. Anggotanya bernama “orang Donatis”,
seorang uskup yang hidup pada permulaan abad ke IV. Pendirian orang Donatis
sangat keras dalam hal ini. Pada zaman Augustinus mereka mencari kekuatannya
dalam hal membela kekudusan Gereja, sama seperti orang Montanis dan pengikut-pengikut Novatianus.
Pada abad ke V pendirian
orang Donatis telah berkurang kerasnya. Mereka itu menuntut supaya sakramen
dilakukan oleh uskup-uskup yang belum pernah berbuat dosa berat (percabulan dan
murtad), hanya dengan demikian saja kesucian Gereja terjamin. Augustinus
melawan ajaran Donatis ini dengan keras dalam beberapa karangan. Akhirnya kuasa
sekta itu ditiadakan oleh Augustinus dalam perdebatan besar di Chartago pada
tahun 411, yang dihadiri oleh 286 orang Khatolik dan 279 orang Donatis. Sesudah
mendengar segala perdebatan, wakil kaisar memutuskan bahwa Augustinus menang
dan ajaran Donatis harus ditolak. Semenjak tahun itu pengaruh orang Donatis
surut dengan cepat di Afrika. Augustinus memohon pertolongan pemerintah untuk “menobatkan” orang Donatis
dengan tangan besi, beralaskan nas Luk 14:23, “Paksalah mereka masuk!”.
Semboyan ini juga dipakai oleh inkwisisi Gereja Khatolik Roma pada abad-abad
pertengahan.
6. Perjamuan. Gereja lama telah memulai dengan mengajarkan
perubahan roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus, ketika ditahbiskan
oleh imam; inilah ajaran transsubstansiasi. Augustinus melawan pandagan ini. Ia
membedakan tanda-tanda (roti dan anggur) dari apa yang ditandakan olehnya
(tubuh dan darah Kristus). Hanya iman saja yang dapat menerima harta benda
rohani yang terkandung dalam sakramen itu. Sakramen itu disebutnya “Firman
Tuhan yang kelihatan”. Dikemudian hari Calvin meneruskan pikiran ini. Karena
pengaruh perlawanan Augustinus ini barulah pada tahun 1215 ajaran
transsubstansiasi diakui sah oleh Gereja Roma.
7. Pertikaian Augustinus dengan Pelagius tentang dosa dan rahmat. Oleh pimpinan yang ajaib dari Tuhan, yang
telah dialami Augustinus dalam hidupnya terbukalah matanya terhadap kebenaran Injili,
yaitu bahwa iman bukanlah suatu perbuatan atau jasa dari manusia sendiri,
melainkan dikaruniakan semata-mata oleh rahma Tuhan saja. Inilah ajaran Paulus
yang hampir tak diingat lagi pada masa itu. Diantara Bapa Gereja barulah
Augustinus yang membangun theologianya atas dasar ajaran Paulus.
Menurut Augustinus manusia
diciptakan oleh Tuhan dengan sempurna. Adam diberi kehendak yang bebas, itulah
sebabnya Adam dapat tidak berdosa. Akan tetapi Adam tidak mempergunakan
kebebasan yang diberikan Tuhan kepadanya. Adam jatuh ke dalam dosa oleh
kesalahannya sendiri. Di dalam Adam dan semua keturunannya juga berdosa (Roma
5:12). Tubuh dan jiwa tiap-tiap manusia telah diracuni oleh dosa turunan, yang
turun temurun dari orang-orang tua kepada anak-anaknya.
Jelaslah bahwa theologi
Augustinus semata-mata berpusat pada rahmat Tuhan yang bebas, yang mau mencari
dan menyelamatkan manusia walaupun manusia itu sebenarnya tidak terdapat
apa-apa yang layak untuk mendapat cinta kasih Tuhan. Ajaran ini memang sangat
bertentangan dengan pikiran, pendirian dan kelakuan kaum Kristen pada zaman
itu. Karena pada masa itu yang diutamakan ialah amal yang membawa kepada
mistik, askese dan kerahiban. Sebab itu Gereja mengajak anggotanya untuk
membuat banyak pekerjaan yang baik supaya nanti diganjari oleh Tuhan. Sampai
pada waktu itu Gereja selalau melawan pandangan kafir, bahwa manusia ditentukan
oleh takdir atau fatum. Tidak mengherankan bahwa Augustinus mendapat perlawanan
keras dari pihak orang rahib, lawannya yang besar ialah Pelagius.
Pelagius ialah seorang
rahib dari Britania, yang tinggal di Roma, pada waktu ia pindah ke Afrika
Utara, di mana ia berkenalan dengan Augustinus. Pelagius sangat keberatan
terhadap ucapan Augustinus dalam “confessiones”: “Berilah apa yang Kau suruhkan,
dan suruhkanlah apa yang Kau kehendaki”. Theologianya adalah seperti berikut:
Dosa Adam tidak menghilangkan kehendak bebas manusia. Tiap-tiap manusia lahir
dengan tidak bercacat, sama seperti Adam di Firdaus. Jadi dosa turunan tidak
diakuinya. Duduknya dosa bukannya di dalam tabiat manusia, melainkan dalam
kehendaknya. Tiap kali kalau kehendak manusia bermaksud berbuat jahat , ketika
itulah manusia berdosa. Dosa tidak diwariskan turun temurun, tetapi teladan
Adam yang jahat itu ditiru oleh anak-anaknya. Demikian tiap-tiap manusia mulai
berdosa, sebab ia melihat dan meniru orang sekelilingnya: ibu, bapa, dan
saudaranya. Kematian bukanlah akibat dosa atau hukuman dari Tuhan, tetapi
termasuk hukum alam. Keselamatan yang kekal itu diperoleh manusia selaku pahala
karena amal dan kebajikannya yang dilakukan manusia menurut kehendaknya yang
bebas itu. Jadi rahmat tidak dianggapnya sebagai suatu kuasa rohani daru sorga
yang bekerja dalam hati manusia. Ajaran Pelagius ini dotolak oleh Gereja
pertama kalinya di Chartago pada 418 dan akhirnya oleh konsili di Efesus (431),
sebab Nestorius telah menyokong pengikut-pengikut Pelagius.
Sungguhpun demikian, banyak
juga orang dalam Gereja yang berkeberatan terhadap theologia Augustinus.
Jikalau keselamatan hanya beralaskan pemilihan dan rahmat, di manakah penawaran
keselamatan itu kepada segenap umat manusia dan di manakah tanggung jawab
manusia? Satu abad lamanya (429-529) perselisihan ini memanaskan hati ahli-ahli
theologia di barat. Di Gallia Selatan timbul ajaran dari orang semi (setengah)
pelagian, yang mencari suatu jalan kompromi supaya moralisme Kristen dapat
dipertahankan. Kata mereka: oleh jatuhnya Adam kehendak manusia hanya
dilemahkan saja, sehingga manusia dapat berbuat baik lagi. Ia tidak mati
(Augustinus), dan tidak pula sehat (Pelagius), melainkan sakit. Oleh karena itu
kekuatan manusia sendiri tidak cukup untuk mencapai keselamatan itu. Ia
memerlukan bantuan rahmat Tuhan. Rahmat ialah suatu khasiat secara batin yang
diberikan oleh Tuhan kepada tiap-tiap oknum. Kehendak manusia yang bebas harus
menerima pertolongan, supaya dengan demikian manusia dan Tuhan boleh berkerja
sama sampai keselamatan itu diperoleh (inilah ajaran sinergisme).
Akhirnya semipelagianisme
itu ditolak dengan resmi oleh sinode Oranye di Galilea pada tahun 529, tetapi
keputusan sinode ini juga berbeda dengan theologia Augustinus. Rahmatlah yang
mulai mengerjakan keselamatan manusia, dan dosa turunan diakui pula. Ajaran
Gereja Katolik tentang rahmat bersandar pada semipelagianisme. Ajaran Augustinus
tentang predestinasi dan jalan keselamtan barulah dihidupkan pula dan
disempurnakan oleh Luther dan Calvin pada abad ke-XVI.
8. Gereja dan Negara. Pikirannya tentang relasi Gereja dengan
Negara dipaparkan Augustinus dalam kitabnya yang besar dan sangat masyur yakni,
“Negara Allah” (De Civitate Dei). Ia mulai mengarang kitab ini ialah Gereja
sangat dipersalahkan oleh orang kafir pada waktu itu. Kata mereka yang
menyebabkan Negara Romawi telah runtuh dan kota Roma dikalahkan oleh musuh
(yaitu oleh Alarik, raja bangsa Got Barat pada tahun 410), tak lain daripada
agama Kristen yang sudah menghalaukan dewa-dewa Negara.
Augustinus menolak segala
serangan ini. Kitab yang ditulisnya sebagai apologia untuk membela Gerejanya.
Di dalamnya ia menggambarkan kedua kerajaan besar itu, yang bertentangan satu
sama lain, kerajaan sorga dan kerajaan bumi, atau kerajaan Tuhan dan kerajaan
iblis, terang dan kegelapan, kerendahan dan kecongkakan, kesucian dan
kedurhakaan.
Dalam kitab ini Augustinus
menguraikan juga soal kerajaan 1000 tahun yang terbaca dalam Wahyu 20. Origenes
serta pengikutnya tak percaya akan nubuat itu, tetapi orang Kristen pada zaman
itu berharapkan pada pemerintahan Kristus di bumi selama 1000 tahun, di mana
umatnya akan merasakan kesentosaan dan bahagia yang tak terkatakan. di bumi selama 1000 tahun, di mana umatnya
akan merasakan kesentosaan dan bahagia yang tak terkatakan. di bumi selama 1000 tahun, di mana umatnya akan
merasakan kesentosaan dan bahagia yang tak terkatakan. Tafsiran Augustinus lain
sekali, ia mengajarkan bahwa kerajaan itu sudah mulai dengan kebangkitan Tuhan
Yesus dan dengan kelahiran Gereja. Orang-orang kudus yang duduk di atas takhta
dengan memegang kuasa rohani itu ialah uskup-uskup yang memimpin Gereja beserta dengan Tuhan (Wah 20:4 dan 6).
BAB 18
KESENIAN KRISTEN DALAM
GEREJA LAMA
1. Katakombe dekat Roma
Orang kafir biasanya
membakar mayat orang matinya dan menyimpan abuhnya itu dalam tempayan. Tetapi
kaum Kristen dan Yahudi tidak menuruti kebiasaan ini, karena mereka menantikan
kebangkitan segala daging (semua makhluk). Sebab itu mereka membentuk
perhimpunan-perhimpunan pekuburan agama menurut adat orang Romawi, oleh karena
perhimpunan yang demikian itu diizinkan dan tidak pernah diganggu oleh
pemerintah. Katakombe ini yang bertingkat tiga sampai enam terdiri dari
kamar-kamar kuburan yang kecil yang dihubungkan oleh lorong-lorong yang sempit,
dalam dinding lorong-lorong itu dipahat puluhan ribu kuburan.
Seringkali orang-orang saleh datang
berdoa dimuka kuburan orang syahid (orang martir) pada hari peringatannya,
yakni hari kematiannya, yang tak lain dari pada kelahirannya dalam kehidupan
yang kekal. Beberapa katakombe besar di temui pula pada abad ke XIX dan sampai
kini dapat dikunjungi.
Berbagai-bagai gambar dan lambang
Kristen yang terlukis pada dinding atau loteng kamar-kamr kubur itu, bersaksi
kepada kita tentang iman, pengharapan dan cinta kasih kaum Kristen pada zaman
purba itu. Nyatalah bahwa perasaan dan pikiran mereka tidak pusat pada maut
atau kefanaan hidup manusia, melainkan pada kebangkitan, sorga dan keselamatan
yang baka. Diantara gambar-gambar itu kita lihat lukisan taman bunga yang
permai, yakni Firdaus yang baru, dimana
orang-orang mati sudah masuk kedalamnya, beberapa cerita Alkitab yang melukiskan
keluputan dan kebinasaan, seperti Nuh dalam Bahtera. Daniel dalam gua singa,
Yunus dimuntahkan ikan besar, pembangkitan Lazarus, Musa yang memukul bukit
batu, 5000 orang diberi makan dan lain-lain.
2. Basilika
Sejak zaman
constantinus Agung, jemaat Kristen mulai membangun gedung-gedung gereja menurut
contoh dari “basilica”, yaitu gedung-gedung kehakiman dan peniagaan dalam
kaisaran Romawi. Bentuknya sederhana, yakni bilik atau kamar empat persegi
panjang dengan dua bagian yang lebih rendah sebelah-menyebelahnya yang pisah
dari bilik tengah oleh tiang-tiang batu. Dalam dinding pada segi pendek yang
bertentangan dengan pintu masuk ada setengah lingkungan, ‘apsis’ namanya tempat
duduk Uskup dan presbiter-presbiter.
BAB 19
GEREJA BARAT MENEMPUH JALAN BARU
1.
Perpindahan
bangsa-bangsa. Sesudah Eropa dimasuki orang Hun, bangsa asia tengah yang ganas itu, bangsa suku jerman
yang dihalaukan dari negerinya melewati batas kekaisaran romawi yang hilang
kekuatanNya. Kaisar-kaisar Byzantium di bagian timur kekaisaran itu masih dapat
mempertahankan kuasa dan daerahnya, tetapi bagian barat dibanjiri oleh berbagai
bangsa Jerman. Gallia selatan Spanyol utara diduduki oleh orang Got batar yang
berasal dari muara sungai Donau. Spanyol selatan dan afrika utara oleh bangsa Vandal
dari jerman tengah. Gallia timur oleh orang Burgondia dari Jerman Utara, dan
Italia oleh bangsa Got Timur dengan RajaNya Theodorik (kira-kira tahun 500).
Kaum ini berasal dari pantai utara laut Hitam. Dengan itu lenyaplah kekaisaran
Romawi barat.
Perpindahan bangsa-bangsa ini akibatnya besar juga
bagi Gereja Katolik, karena sebagian besar dari suku jerman masuk Gereja Arian.
Sebab pada abad ke IV orang Got barat dimasehikan oleh seorang Uskup Arian,
Wulfila namanya. Beberapa bagian dari terjemahan Alkitab kedalam bahasa Got yang disediakan oleh Wulfila itu
hingga kini masih tersimpan. Kemudian bangsa Jerman yang lain pun menganut
ajaran arian. Dengan demikian dibarat terjadilah pertentangan hebat antara
penguasa-penguasa baru yang Arian dengan penduduk asli yang beragama Katolik.
2.
Timbulnya
kepausan. Ditinjau dari sudut
politik, maka masa itu sulit bagi Gereja Katolik. Tetapi meskipun begitu, pada
masa peralihan itulah gereja meletakkan dasar kuasanya yang dikemudian hari
bertambah kokoh dan kuat. Sebab justru di masa itulah uskup roma mencapai
maksudnya yang telah lama dicita-citakannya, yaitu ia mulai berkuasa atas
segala Uskup yang lain serta dengan daerahNya, teristimewa di barat. Bagaimana
jadinya? Tatkala kaisar memindahkan pusat pemerintahan dan tempat bersemayam
mereka ke Byzantium, kota roma tidak berkuasa lagi secara politik. Sebab itu
pada pendapat orang dibarat, gereja katoliklah yang menggantikan Negara, dan
uskup romawilah yang menggantikan kaisar
sebagai tokoh yang tertinggi. Terlebih ketika negeri batar dikalahkan
oleh bangsa yang tersebut tadi, orang tak mungkin lagi mengharapkan pimpinan
dan perlindungan kecuali dari Uskup Roma yang berani dan kuat pendirianNya.
Mereka itu segera memakai kesempatan ini untuk memperkuat kedudukanNya. Sedari
abad ke-V itu mereka digelari “Paus” dan menganggap dirinya terpanggil oleh
Tuhan untuk menjadi kepala Gereja selaku
“pengganti petrus” (Mat 16:18), bahkan sebagai “wali Kristus” dibumi ini.
Leo
I (tahun 450) dialah yang boleh dikatakan menjadi paus pertama. Sesudah kita
ketahui bahwa Leo I mempengaruhi konsili Calcedon. Ia berani menghadapi Attila,
raja Hun, ketika Italia dimasuki oleh tentara Hun (452). Leo I juga yang
menghubungkan erat segala bagian gereja barat seraya memperluas kuasa dan
haknya ke Gallia selatan. Spanyol dan Afrika Utara.
3.
Bangsa-bangsa Jerman masuk katolik. Suatu peristiwa yang sangat
penting juga bagi gereja Romawi (baru mulai sekarang kita boleh memakai nama
ini) ialah pertobatan Clavis raja bangsa Frank kira-kira tahun 500. Bangsa
kafir ini datang dari Jerman barat laut dan telah menduduki serta memerintahi
negeri Belanda dan Gallia, yang sejak itu dinamai Perancis. Oleh karena Clovis
melihat bahwa keadaan di negeri itu genting, karena rakyatnya sebagian katolik,
maka diambilnya keputusan untuk masuk katolik bersama dengan rakyat, supaya
persatuan dalam kerajaanNya terjamin dan segala harta benda agama dan
kebudayaan Gereja Kristen dapat diterima oleh banngsanya. Tetapi gereja
diperancis itu disusunnya selaku “gereja senegeri”, sehingga raja berpengaruh
besar dalam pemerintahan gereja dan paus kurang berkuasa disitu. Sementara itu
bangsa Burgondia juga masuk katolik.
4.
Gregorius
Agung. Di italia kuasa arian dari
orang Got timur sudah dilumpuhkan (553) oleh tentara kaisar Byzantium justinianus.
Tetapi pada tahun 568 italia dimasuki oleh bangsa yang lain lagi, yaitu oranng
Longorbadia yang sebagian arian dan sebagian kafir. Untunglah pada akhir abad
itu seorang paus naik takhta yang mengemudikan gereja dengan kuat, yaitu
gregorius agung (590-604) yang dahulu menjabat pangkat wali kota roma. Tidak
lama antaranya kaum lingorbadia masuk katolik juga atas desakan gregorius. Di
Spanyol dan di perancis ia memperkokoh kuasanya. Di italia ia memperluas daerah
jemaat roma, sehingga paus menjadi kepala pemerintah dari suatu daerah,
kemudian diperluas lagi menjadi “Negara gereja”.
Paus
inilah yang pertama insaf betapa pentingnya pertobatan bangsa jerman yang muda
itu bagi gereja dikemudian hari itulah sebabnya ia menyuruh mengabarkan injil
diantara orang angel dan saks ditanah inggris.
Oleh
karena gregorius sendiri dahulu rahib juga, maka hidup dalam rumah biara sangat
dianjurkanNya. Dibarat dalam biara sudah dibaharui oleh Benedictus dari nursia
(tahun 525) yang mendirikan Ordo (perkumpulan) rahib yang pertama (Ordo
Benedictin), dengan menuntut tiga janji kemiskinan, kesucian, kesucian kelamin
dan ketaatan.
Dalam
lapangan theologia Gregorius agung kurang menyenangkan, karena ia melemahkan
ajaran Augustinus. Menurut Gregorius keselamatan kekal dihasilkan oleh
kerjasama dari rahmat Tuhan dengan amal, jasa dan penitensia manusia. Oleh
karena sumbangan manusia tentulah belum mencukupi pada ketika ajalnya tiba.
Gregorius menetapkan ajaran gereja tentang api penyucian. Di dalam api itu sisa
dari siksa atau hukuman karena dosa haruslah dilunasi oleh orang yang mati itu.
untuk mencapai maksud itu dengan segera keluarga dan sahabatnya boleh membantu
dia dengan doa derma dan dengan membayar misa istimewa. Dengan demikian maka
dalam hidup ini hati manusia dipenuhi dengan pengharapan dan ketakutan terhadap
nasibnya yang kekal.
Rahmat
Allah terutama diterima dalam perjamuan kudus yang pandang selaku ulangan yang
tidak berdarah dari kurban Kristus di Golgata. Ajaran ini menimbulkan rupa
kepercayaan yang tak lain dari pada suatu macam magi atau jampi. Ganti iman
yang besar, pelbagai macam takhyul tentang malaikat, setan, relikwi, mujizat
dan lain-lain menguasai hati jemaat. Segala perkara tadi mempengaruhi kesalehan
Gereja Romawi sampai sekarang. Walaupun begitu, gereja ini dipakai juga oleh
Tuhan sebagai jembatan antara agama Kristen dengan bangsa jerman karena bagi
bangsa itu gereja menjadi pemimpin, pengatur masyarakat, guru dan pelatih.
5.
Serangan
Islam. Ketika gereja barat menempuh
jalan baru yang menuju kepada kemajuan besar, gereja timur sama sekali
kehilangan kuasa dan pengaruhnya. Mula-mula bahagian gereja timur itulah yang
terpentinng tetapi sesudah agama Islam membanjiri segala negeri disebelah timur
dan selatan laut tengah pada abad ke-VII, maka gereja timur lekas runtuh karena
hidup rohaninnya sudah lama munduh. Hal ini disebabkan oleh karena gereja itu
kurang sadar akan tanggung jawabnya terhadap dunia. gereja barat meskipun sesat
dan beraib, selalu teringat juga akan tugasnnya. Yaitu menyiarkan injil di antara
segala bangsa. Setiap gereja yang hanya mengingat diri sendiri dan melupakan
panggilanNya, yaitu memberitakan Firman Tuhan, lama kelamaan niscaya akan mati.
BAB 20
PERKABARAN INJIL DI EROPAH
1.IRLANDIA DAN INGGRIS
Gereja
barat yang mula-mula sadar akan panggilan untuk mengabarkan injil kepada segala
bangsa. Pangkalan pengutusan injil di Eropa terdapat di Irlandia. Menurut
cerita lama, injil dibawa kenegeri itu oleh seorang bernama Patrick pada tahun
432. Dengan segera timbullah disana suatu gereja kristen yang berkembang dengan
cepat. Banyak rahib merasa dirinya terpanggil untuk meninggalkan “pulau
orang-orang kudus” itu. mereka membawa injil banyak ke negeri di Eropa,
misalnya ketanah inggris, skotlandia, jerman barat, bahkan sampai kepulau Es.
Columba memasehikan skotlandia (563) dan columbanus (600) mempengaruhi hati
banyak orang kafir dieropa barat dengan khotbahnya yang memanggil kepada
pertobatan. Sejak abad ke-V inggris dimasuki oleh bangsa Angel dan saks yang datang
dari denmark dan jerman utara. Gereja kristen kecil yang berdiri sebagai hasil
pekerjaan rahib Irlandia diganggu oleh suku-suku kafir itu. sebab itu paus
Gregorius Agung mengutus 40 rahib benedictin ke inggris pada tahun 596 dipimpin
oleh seorang kepala biara (“abt”) yang bernama Augustinus. Rahib-rahib itu
mulai memasehikan bangsa angel dan saks itu.
2. willibrord dan bonifatius
Pekabaran
injil oleh angel dan saks itu pertama-tama ditunjukkan kepada bangsa fris, yang
pada waktu itu mendiami sebagian besar dari negeri belanda. Pada tahun 690
willibrod mendarat dipantai belanda dan enam tahun kemudian ia dilantik oleh
paus menjadi uskup utrecht. Karena pekerjaannya yang berasil baik itu,
teristimewa di belanda tengah dan selatan, willibrord disebut “rasul negeri
belanda”. Bonifatius melanjutkan pekerjaan willibrord. Di negeri jerman ia
menyambung pekabaran injil rahib-rahib Islandia dengan mengorganisasi gereja
kristen yang muda itu. tetapi akhirnya ia balik pula pada pekerjaan yang paling
disukainya, yakni pekabaran injil di antara bangsa fris utara, walaupun ia
sudah sangat lanjut umurnya, yaitu hampir delapan puluh tahun. Pekerjaan itu
berhasil juga, tetapi pada tahun 754 penginjilan yang rajin dan setia itu
dibunuh dekat dokkum oleh segerombolan orang kafir.
3. pekabaran injil di masa pemerintahan karel Agung
Suku-suku
jerman dimasehikan dengan khotbah, pengajaran, nasehat dan anjuran. Hanya pada
masa pemerintahan karel Agung saja dipakai juga paksaan. Sesudah agama kristen
dipaksakan; siapa bertahan pada agama kafir dihukum mati. Penasehat karel agung
yang bernama Alcuinus, sangat mengeritik metode dan tindakan kaisar itu. orang
kristen jerman tidak bertabiat pemenung seperti orang yunani, dan tidak pula
memandang relasi manusia dengan Allah dalam suasana kehakiman seperti dibuat
orang Romawi, tetapi mereka itu merasa dirinya terikat kepada kristus sebagai
rajanya.
4. Eropah utara dan timur
Negeri-negeri
di skandinavia baru dimasehikan kira-kira tahun 1000. Sebelum itu kebanyakan
suku slavia yang telah menduduki jerman timur, Australia, hongaria, balkan dan
rusia, sudah masuk kristen juga; separuh masuk ortodoks gerika dan separuh roma
katolik. “rasul-rasul bangsa slavia” ialah kakak-adik constantinus dan
methodius, yang menerjemahkan Alkitab kedalam bahasa daerah itu dan yang mulia
mempergunakan bahasa slavia itu pula didalam kebaktian. Mereka itu terutama
bekerja didaerah yang sekarang adalah hongaria dan cekoslowakia. Sungguhpun
demikian, mereka menyerahkan daerah-daerah itu kepada kuasa paus
Bab 21
Gereja Dalam Kerjaan Karel Agung
1. sebelum
Karel Agung. Dasar kebudayaan Kristen di eropa
barat diletakkan oleh kerajaan dan gereja bangsa frank. Raja frank, karel
martel, meluputkan eropa barat dari bahaya islam dengan mengalahkan tentara
arab dekat poitiers (baca puace) di perancis pada tahun 732. Paus-paus pun
mengganggap kerajaan frank itu sebagai pembela dan pelindung gereja. Tatkala
orang longobardia berniat menyerang kota roma, paus meminta pertolongan dari
pepin pendek, anak karel martel. Orang longobardia dialahkannya dan dipaksanya
menyerahkan beberapa daerah yang besar kepada paus. Dengan demikian berdirilah
“Negara Gereja” pada tahun 756.
2.
Semasa karel Agung. Kebesaran kerajaan frank memuncak di bawah pemerintahan
karel agung (768-814). Raja Kristen ini mempersatukan eropa barat, sehigga
merupakan satu badan yang kuat, yang jiwanya gereja katolik. Tetapi gereja itu
tetap bercorak gereja-gereja. Paus dihormati oleh karel sebagai warga pertama
dari kerajaannya, tetapi tidak diberi kuasa mencampuri perkara-perkara
gereja. Raja sendiri yng memerintahi
gereja karena, cita-citanya ialah mencontoh raja Daud, yakn mewujudkan suatu
theokrasi baru di eropa barat. Bukanlah maksud karel untu mempergunakan gereja
untuk kepentingannya sendiri, melainkan melayani dan membangun gereja
sedapat-dapatnya.
Susuan gereja diaturnya lebih baik.
Uskup-uskup diangkat dan ditempatkannya. Daerah-daerah uskup dibaginya dalam
“paroki-paroki” yang dikepalai oleh iman-imam (paderi-paderi) biasa. Tata cara
kebaktian di segala daerahnya disamakannya. Khotbah dalam bahasa daerah dan
pengakuan dosa di hadapan imam
dimajukannya. Demikian pula pengajaran, teristimewa pelatihan klerus
(kaum pejabat) sangat diperhatikannya. Ada pulanya maksudnya untuk mengubungkan
kebudayaan yang lama dengan tabiat orang jerman, dibawah pimpinan agama
Kristen.pusat pergerakan itu ialah sekolah istana tempat banyak serjana
berkumpul, diantaranya Alcuinus yang berpengaruh besar selaku ahl theologia
pertama dari kerajaan dan penasehat raja Karel.
Pada konsili oikumenis yang terakhir di Nicea
(787), gereja timur dalam permupakatan dengan paus menentapkan suatu peraturan
untuk menghormati patung-patung, tetapi putusan itu dilawan keras oleh karel,
dan kemudian ditolak pula selaku perkara takhyul oleh suatu sinode besar di
frakfurt (794). Sementara karel ada di roma pada hari Natal tahun 800
sekonyong-konyong ia dimahkotai oleh paus selaku kaisar. Dengan penobatan itu
dinyatakan bahwa karel menjadi pengganti kaisar-kaisar kekaisaran romawi yang
dahulu. Memang gelar dan pangkat yang baru ini selaras denan cita-cita karel
sendiri.
3. Sesudah
karel Agung. Sesudah kaisar karel mangkat (814), keadaan kekaisarannya
lekas mundur. Pada tahun 843 kekaisaran itu dibagi tiga: perancis di barat,
jerman di timur, dan lotharing, burgondia dan italia di tengah. Akibatnya ialah
bahwa tak ada lagi satu gereja-negara yang kuat, sehingga gereja mencari
pimpinan pada paus. Untuk seketika
lamanya paus nikolas 1(860) behasil
untuk membuat takhta petrus di roma menjadi pusat kekaisaran. Nikols
memaklumkan bahwa seharusnya paus saja yang boleh memerintahi gereja dan
negara, sehingga kaisa harus taat kepada paus, juga di lapangan politik. Selaku dasar dan dari pendirian itu dipakainya
beberapa “dokumen” untuk membuktikan bahwa gereja seharusnya merdeka dalam
segala-galanya, dan lagi bahwa kuasa
paus dan uskupuskup berdasar teguh pada putusan-putusan dan aturan-aturan resmi
yang ditetapkan sejak zaman dahulu. Pada masa pembaruan gereja surat-surat tadi
ternyata palsu saja.
Paling
merosotna gereja, negara dan kebudayaan terjadi kira-kira tahun 900. Pimpinan
yang kuat dan saleh tak ada lagi. Di perancis kaum bangsawan merebut kuasa di
dalam gereja dan merampas milik-milik rumah biara. Di jerman :hertog-hertog”
melemahkan kuasa raja. Jabatan paus di roma jatuh ke dalam tangan orang-orang
bangsawan, gereja masih membutuhkan bantuan gereja.
BAB 22
PERTIKAIAN ANTARA PAUS DAN KAISAR
1.
OTTO I (936-973)
Sejak
tahun 870 ada tiga kerajaan di Eropa barat, yaitu: Jerman, Perancis dan Italia.
Jermanlah yang terbesar dan kuat. Kaisarnya, Otto I melawan hertog-hertog,
yaitu pangeran-pangeran asli dari suku-suku di negeri itu yang dipersatukan
dalam kekaisarannya. Takhtanya dan persatuan di negerinya diancam oleh
hertog-hertog itu. Oleh karena itu kaisar otto merendahkan derajat mereka
dengan menjadikan mereka pegawai-pegawai Negara. Sebagai ganti mereka, Otto
menaikkan derajat uskup-uskup dan abt-abt (kepala-kepala biara) dengan
menjadikan mereka pemerintahan. Sampai pada masa Napoleon (1800), uskup-uskup
dinegeri Jerman terus merangkap jabatan pemerintahan. Sejak Otto I, uskup-uskup
itu tetap dipilih dan diangkat oleh kaisar. Sudah barang tentu bahwa dalam
pemilihan itu kepentingan politiklah yang diutamakan oleh kaisar, bukan kepentingan
Gereja.
2.
PEMBAHARUAN
DARI CLUNY
Pada
pertengahan abad ke-X timbullah suatu pergerakan pembaharuan yang hendak
menyucikan keputusan dan Gereja. Pusat pergerakan itu ialah biara Cluny di
Burgondia. Pergerakan itu berkembang sampai ke Italia, Jerman dan Inggris.
Pembaharuan Cluny menuntut: 1. Biara-biara harus diperintai langsung oleh Paus,
2. Raja dan golongan bangsawan tidak boleh lagi mencampuri pimpinam dan
urusan-urusan biara-biara, 3. Kaum rahib harus taat kepada disiplin yang keras
dan wajib hidup lebih saleh.
Sedari
abad ke-XI Klerus juga bertambah-tambah dipengaruhi oleh pergerakan ini. Segala
keadaan Gereja yang buruk dilawannya, misalnya “simoni”, yaitu menjual belikan
pangkat-pangkat Gereja, untuk memperbolehkan laba duniawi (lihat Kis 8:18). Karena
biasanya pangkat-pangkat uskup diberi oleh raja kepada orang yang membayar
terbanyak; begitulah pula uskup-uskup sendiri menjual jabatan-jabatan yang
lebih rendah.
Selain
dari pada itu golongan Cluny berusaha juga supaya paderi-paderi jangan menikah
lagi. Satu abad kemudian, paus Gregorius VII sama sekali melarang mereka
menikah (peraturan “selibat” = hidup lajang kaum pejabat).
3.
KEPAUSAN
DIBAHARUI
Beralasan
asas-asas pembaharuan ini kaisar Hendrik III mulai membetulkan kepausan juga.
Tiga Paus, yang menjabat pangkat itu pada waktu yang sama juga, dipecatnya,
lalu diangkatnya seorang Paus yang baru (1046). Tidak berapa lama antaranya
Paus Leo IX memulihkan kembali kuasa dan kehormatan paus. Dari kaum Klerus
tinggi di Roma dibentuknya suatu badan penolong baginya, yaitu “majelis para
cardinal”.
Tetapi
makin lama makin keras tuntunan golongan pembaharuan itu, sehingga akhirnya
ditolaknya sama sekali penetapan jabatan-jabatan Gereja ( “investitus”) oleh
orang awam, umumnya kaisar atau raja. Sekarang pengangkatan uskup-uskup oleh
kaisar dipadangnya juga sebagai simony. Paus mau merebut hak investiture itu,
tetapi kaisar-kaisar tak mau mengabulkan tuntunan itu, sebagai tulang-punggung
Negara adalah justru golongan “uskup raja” itu. Kedua belah pihak, baik paus maupun
kaisar, tetap pada pendirian masing-masing, sehingga terjadilah tentangan hak
invertitur itu yang berlangsung lama.
4.
GREGORIUS
VII DAN HENDRIK IV
Pada
tahun 1059, Kardinal Hildebrand, seorang yang tak mau tunduk atau mundur,
merebut dari kaisar hak memilih 1073, Hildebrand menjadi Paus, dengan menamai
dirinya Gregorius VII. Sekarang terbitlah pertikaian yang hebat antara paus
dengan kaisar. Segala usaha Gregorius berdasar pada ketiga hal ini: 1. Paus
sekali-kali tidak bergantung kepada
penguasa yang lain didunia ini, 2. Pauslah satu-satunya kepala Gereja, jadi
segenap Klerus harus menaati perintahnya saja, 3. Segala kuasa duniawi pun
hanya dapat dikaruniakan oleh paus saja. Segala daya dipakainya untuk mencapai
maksudnya itu. Yer 48:10b menjadi semboyannya: “terkutuklah orang yang
menghambat pedangNya dari penumpahan darah.”
Pada
Tahun 1075 investitus oleh orang awam dilarang oleh suatu sinode atas titah
Gregorius. Kaisar Jerman Hendrik IV tak suka menerima dan mengakui putusan itu;
sebab itu uskup-uskup dinegeri Jerman disuruhnya memecat paus. Tetapi Gregorius
dibantu oleh raja-raja Jerman. Hendrik IV dikutukinya dan dilepaskan dari
pangkatnya. Terpaksalah hendrik merendahkan dirinya dihadapan paus di Canossa
di Inalta Utara (1077). Setelah menanti-nanti kedinginan tiga hari tiga malam
dimuka istana Canossa, tempat paus menumpang, barulah ia diampuni. Akan tetapi
segera juga Hendrik kembali berkuasa lagi, sehingga ia berani menyerang
Gregorius dengan tentaranya. Sesudah kota Roma dialahkannya (1084), Hendrik
dimahkotai sebagai kaisar oleh seseorang paus, yang diangkatnya sendiri.
Gregorius VII dibuang dan tak lama kemudian ia meninggal.
5. PUTUSAN
KOMPROMI
Pengganti-pengganti
Gregorius VII melanjutkan perjuangan tentang investiture. Hanya mereka itu
tidak lagi mengajar maksud untuk memerintahi seluruh dunia. Lama kelamaan
terdapat suatu jalan kompromi, yakni investiture Gereja dilakukan dengan member
cincin dan tongkat uskup oleh paus, dan disamping itu ada investiture yang
dilakukan oleh kaisar dengan memberikan tongkat kerajaan. Akhirnya diambil
keputusan menurut Konkordat (permupakatan) Worms (1122); uskup-uskup harus
dipilih oleh Klerus dan disahkan oleh paus, tetapi disamping itu kaisar berhak
member pangkat raja kepada mereka dan menolak orang yang tak disukainya.
BAB 23
PERANG-PERANG SALIB
PERANG-PERANG SALIB
1. Sebab-Musababnya.
Kira-kira tahun 1070 Palestina, Siria dan Asia Kecil jatuh ke dalam tangan
orang Turki yang adalah bangsa yang beragama Islam dan kemudian mengancam
kebudayaan dan agama Kristen di Eropa. Orang-orang musafir Kristen yang mengunjungi
tempat-tempat suci di Palestina sangat diganggu dan disiksa oleh orang Turki
itu.
Pada
suatu sinode di Clermont (Perancis) pada tahun 1095 umat Kristen dikerahkan
oleh paus Urbanus II untuk mengangkat perang suci untuk merebut Tanah Suci dari
orang Islam. Banyak orang dari segala lapisan menuruti ajakan itu. Mereka
menempelkan sebuah salib dari kain merah pada bahu atau dadanya sebagai tanda
bahwa mereka mau merebut Yerusalem tempatdimana Yesus di saliban. Lewat perang
itu ada yang mengharapkan kehormatan dan keuntungan, serta penghapusan dosa
(indulgensia) yang dijanjikan Paus. Paus ingin mengembangkan daerah
kekuasaannya ke daerah timur. Bagi umat Kristen perang salib ini memang
mengandung arti rohani yang mulia dan suatu kebajikan yang besar tetapi dalam
prakteknya, perang itu tidak berbeda dari perang biasa. Apalagi tak ada maksud
perang suci itu untuk mengabarkan Injil diantara orang Islam.
2. Riwayatnya.
Pasukan-pasukan yang pertama berangkat ke tanah suci
kurang dilengkapi. Hampir segenap tentara ini dibasmi oleh orang Bulgaria dan
Turki. Tetapi tentara besar yang dikepalai Godfried dari Buyon akhirnya
mencapai maksudnya, Sebagian Asia Kecil dan daerah-daerah Siria dan Palestina
ditaklukkannya. Godfried menolaj mahkota emas tanda pangkat raja, karena
katanya: dikota ini Yesus telah dimahkotai dengan duri. Ia bergelar “Pelindung
makam suci”.
Perang salib yang kedua dianjurkan oleh
Bernhard dari Clairvaux (Klervo) sesudah kerajaan Edesa di Asia Kesil yang dibentuk
saat perang salib yang pertama direbut pula oleh musuh. Perang salib kedua ini
berlangsung dari tahun 1157-1149, tetapi tidak berhasil sebab sudah lumpuh di
muka kota Damaskus.
Direbutnya
Yerusalem pada tahun 1187 oleh sultan Saladin dari Mesir menyebabkan perang
salib yang ketiga. Raja-raja Inggris (Richard Hatisinga), perancis (Philip
Augus) dan Jerman (Frederik Barbarossa=janggut merah) menggabungkan usahanya,
tetapi kaisar Federik mati dan pasukan-pasukannya kembali ke negerinya.
Akibatnya ialah perang salib yang ketiga ini gagal.
Perang salib yang keempat (1202-1204) dimulai
oleh paus Innocentius III. Dengan maksud memajukan perniagaan Venetia yang
bersaing hebat dengan Byzantium. Pada tahun 1261 kaisar mengusir pula
orang-orang barat dari ibukotanya,tetapi oleh segala huru hara ini kekaisaran
timur itu sangat dilemahkan, sehingga kurang sanggup melawan orang Islam.
Hanya
perang salib yang keenam saja yang berhasil lagi (1228-1229) Kaisar Federik II
mendapatkan Yerusalem, Betlehem, Nasaret, dan pantai laut denganjalan
diplomasi. Tetapi tahun 1244 Yerusalem jatuh pula ke dalam tangan Islam dan
akhirnya perang salib di hentikan sesudah Bandar Akko direbut orang Islam pada
tahun 1291.
3. Akibatnya.
Perang salib itu mengakibatkan banyak hal penting bagi barat.Kebudayaan sangat
diperkaya oleh pertemuannya dengan kebudayaan timur. Perdagangan mulai timbul
dengan cepat khususnya di Perancis dan Italia, kota-kota bertambah besar dan
timbul lapisan ketiga dari masyarakat seperti tokowan, tukang, pedagang,
pegawai dan sebagainya. Kerohanian dan gerejani juga semakin luas pandangannya.
Kesalehan Kristen sangat dimajukan, sebab kunjungan ke tempat-tempat keramat
itu menyadarkan kaum Kristen tentang kerendahan dan pengasihan Yesus. Ini yang
menerbitkan ibadat baru terhadap Kristus.
Zaman
perang salib timbullah beberapa “ordo ksatria” yang menggabungkan cita-cita
rahib dan ksatria yaitu takluk kepada tuntutan kerahiban dan bersumpa memerangi
orang kafir dan menjamin perlindungan bersenjata kepada musafir. Yang tertua
adalah Ordo-ordo Johanit dan tempelir (±
1120), yan terutama terdiri dari orang Perancis. Tahun 1190 dibentuklah Ordo Jerman, yang mengalahkan dan
memasehikan daerah disebelah timur negeri Jerman. Lambat laun ordo ini menjadi
pasukan-paskan pilihan yang langsung diperintahi oleh paus.
BAB 24
BERNHARD DARI CLAIRVAUX
1. Reaksi terhadap sekularisasi Gereja.
Dalam pergerakan pembaruan Cluny, maksud rohani makin diabaikan dan cita-cita
klerus dan golongan rahib makin diduniawikan. Mereka mengejar kuasa dan
kemewahan saja. Pergerakan yang baru ini mempersalahkan sekularisasi (penjiwaan
dengan roh duniawi) hidup rahib-rahib dan berusaha supaya segala rahib mentaati
lagi peraturan askese yang sangat keras.
Biara-biara besar berjanji untuk
menuruti satu peraturan hidup dan
taat kepada satu pemimpin. Demikianlah timbul ordo-ordo rahib. Salah satu ordo yang tertua ialah ordo
Chartreuse.
2.
Hidup Bernhard (1091-1153). Ia seorang ksatria Burgondia. Pada waktu
berumur 24 tahun, ia diangkat menjadi abt (kepala) dari biara cabang di
Clairvaux. Di bawah pimpinannya biara ini sangat diperluas, sehingga pada waktu
ia meninggal, Clairvaux ditumpangi oleh 700 orang rahib, dan jumlah biara-biara
cabangnya sampai 160 banyaknya.
Bernhard pertama-tama seorang asket.
Dengan sikap dan teladannya ini dinyatakannya kritiknya yang seterang-terangnya
terhadap suasana Gereja yang semata-mata duniawi itu. Keberatan-keberatannya
terhadap politik dan kehidupan paus dan klerus tidak disembunyikannya. Ia juga
menyokong pandangan theokratis Roma bahwa pemerintahan Allah boleh disamakan
dengan kuasa pembesar-pembesar Gereja di dunia ini. Bernhard adalah seorang
yang aktif dan perang salib yang kedua diadakan atas anjurannya.
3.
Kesalehan baru. Bernhard juga memperbaharui kesalehan batin dan
diperdalamnya. Sampai pada waktu itu
orang Kristen Jerman memandang Yesus sebagai seorang Raja dan Panglima, yang
mereka turut selaku laskarnya yang setia. Bernhardlah yang menyadarkan umat
Kristen, betapa besarnya kasih Yesus dan betapa indahnya hidup di tengah-tengah
umat manusia. Baru pada saat itu cerita-cerita Injil mulai dikenal dan
diperhatikan baik-baik oleh jemaat biasa. Dan akhirnya orang yang mengikut
Yesus akan sampai kepada tingkat yang tertinggi, yakni mengecap kebahagiaan
yang mulia dari persekutuan langsung dengan Yesus. Kristus dan jiwa bergaul
seperti mempelai laki-laki dan mempelai perempuan.
Jasa manusia sama sekali tidak
dipentingkan oleh Bernhard. “Segala jasaku terdapat dalam rahmat Tuhan saja”,
katanya. Jelas bahwa Luther sangat menghargai dan menghormati Bernhard, yang
boleh digelar “Augustinus abad-abad pertengahan”.
4.
Arnold dari Brescia. Serangan-serangan Bernhard terhadap pimpinan Gereja
dilanjutkan lagi dengan lebih sengit oleh Arnold dari Brescia, seorang
pengkhotbah tobat yang hidup pada masa itu juga. Ia bekerja di Roma dan
menuntut dalam suatu peraturan resmi, supaya segenap Gereja harus melepaskan
segala milik dan kuasa duniawi. Jadi bukan saja akibat-akibat yang salah dari
pemerintahan Gereja dipersalahkannya, tetapi pemerintahan itu sendiri di tolak
dan dilarangnya. Akhirnya ia dihukum mati oleh paus.
BAB 25
PUNCAK PEMERINTAHAN
PAUS
1.
Frederik
I Barbarosa
Pada
tahun 1152 ada seorang kaisar yang kuat dan budiman naik takhta, yakni Frederik
I yang di gelar Barbarossa. Perintah-perintah Paus tidak di terimanya sesudah
sesuatu pertikaian yang lama ia terpaksa mengaku Alexander III selaku paus pada
tahun 1177, tetapi dalam kekaisarannya ia sendiri saja yang mengepalai Gereja.
Setelah Alexander mangkat pada tahun 1181, kedudukan Frederik bertambah kuat
lagi, oleh pernikahannya ia dapat memperluas kuasanya sampai di kerjaan Naples
(Italia Selatan) dan sisilia, sehingga akhirnya Negara-Gereja di kurung oleh
kerajaan Frederik.
2.
Innocentius
III
Pada
ketika itu juga takhta Petrus di duduki oleh Paus yang termulia dalam abad-abad
pertengahan, Innocentius III (1198-1216). Kecongkakan paus-paus dan
keinginannya untuk menguasai seluruh dunia sekarang memuncak. Menurut pendapat
Innocentius, “paus kurang besar dari Allah, tetapi lebih besar dari manusia.”
Ia bukan wali Petrus saja, tetapi wali Kristus sendiri. Semua raja harus taat
kepada titah Paus;negeri, mahkota dan kuasa mereka seharusnya mereka terima
selaku suatu karunia dari tangan paus. Sebagai pengampu dan wali dari kaisar
baru, Frederik II, anak Hendrik VI, yang masih muda, ia memerintahi tanah
jerman. Raja perancis, philip August, di paksanya menyambut pula istrinya yang
telah di buangnya. Raja inggris yang tidak mau mengakui uskup besar Canterbury
di pecat dan dikutukinya. Demikian pula kuasa Innocentius bertambah di spanyol,
Hongaria, Denmark dan lain-lain telah kita maklumi juga bahwa perang salib yang
keempat di anjurkan oleh Inncentius dengan maksud menaklukan Byzantium dan
kekaisaran timur kebawah pemerintahannya.
3.
Konsili
di Lateran
Sebuah
istana paus di Roma 1215, menjadi suatu pertunjukan besar dari kemuliaan paus
dan dari kuasa Gereja. Di antara 2000 hadirin terdapat duta-duta dari segala
raja Kristen, 71 Patriarkh dan uskup besar, 412 uskup, lebih dari 800. Sebenarnya konsili ini bukan oikumenis karena
Gereja Ortodoks Timur tidak di wakili.
Beberapa
perkara penting di tetapkan yaitu :
1. Tiap-tiap
anggota Gereja di wajibkan mengaku dosanya di hadapan imam, sekurang-kurangnya
sekali setahun untuk beroleh pengampunan (Absolusi) atas nama Kristus.
2. Ordo-ordo
rahib yang baru hanya boleh didirikan dengan paus
3. Dogma
transsubstanisasi di sahkan dengan resmi. Menurut ajaran ini, yang harus di
percayai sebagai kebenaran ilahi ialah bahwa dalam misa itu zat atau substansi
roti dan air anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus yang
sungguh-sungguh. Pada saat perkataan-perkataan yang dahulu di ucapkan kristus
sendiri, dim ucapkan lagi imam, walaupun bentuk tanda-tanda itu tak berubah.
Mulai dari waktu itu juga paus di akui selaku
satu-satunya penguasa di dalam Gereja. Di alah pengurus dan hakim yang tertinggi. Ia mengutuki orang
dengan ekskomunikasi (pengucilan) dan menghukum dengan interdik yaitu dalam
salah satu daerah, seluruh penduduk di larang menerima sakramen. Ia mengepalai
suatu organisasi besar yang teratur rapi dan kuat, terdiri dari ribuan klerus
yang mebantu dan melayaninya selaku pegawai-pegawainya.
4. Frederik II
Pada
tahun 1215 saat kemunduran kuasa paus dan tahun itu juga Innocentius mengurus
supaya takhta jerman di beri kepada Frederik II. Frederik tidak suka mematuhi
segala perintah paus saja. Perjuangan baru berkobar untuk merebut kuasa ;
pengucilan dan kutuk resmi di pakai oleh paus selaku senjatanya. Sesudah
mangkatnya tahun 1250, kerajaan Italia
Selatan dan sisilia di hadiahkan oleh paus Urbanus IV, seorang perancis, kepada
raja perancis. Kekaisaran jerman makin runtuh dan terbagi-terbagi. Rupa-rupanya
paus menang, tetapi sebenarnya kusanya sudah sangat mundur pula. Lama-kelamaan
Roma di kuasai oleh perancis.
BAB 26
CITA-CITA KEMISKINAN DILUAR DAN DI DALAM GEREJA
1. Sekta-sekta
Kathar dan waldens. Cita-cita Arnold dari Brecia di setujui beberapa golongan
sekta. Semenjak tahun 1.100 dari banyak pihak kedengaran tuntutan supaya gerejs
terbaik kepada kemiskinan rasuli.
Sekta
yang mulai menasehati gereja demikian ialah orang Albigens atau Kathar (suci
bersih) di perancis selatan. Mereka dipengaruhi oleh Gnostik ajaran kafir dari
timur. jiwa adalah sebagian dari keilahan, tetapi dunia benda ini di ciptakan
oleh iblis. Sebab itu keselamatan hanya tercapai dengan jalan melepaskan dunia
sama sekali. “orang percaya” biasanya belum dapat berbuat demikian, tetapi
“orang sempurna”, yang telah menerima baptisan Roh, rela melepaskan hidup nikah
dan milik. Bahkan banyak dianatara mereka lebih suka mati kelaparan dari
pada janiskan lagi oleh dunia ini.
tetapi ajaran yang didualistis ini bertentangan dengan Injil karena dosa tidak
bertempat pada zat benda dunia sendiri, melainkan dalam hati manusia. Dunia di
ciptakan Tuhan yang indah itu kurang di hormati oleh orang Kathar.
Lain
sekali keadaan dan sikap sekta besar orang Waldens atau orang miskin dari Lyon.
Mereka itu adalah pengikut seorang saudagar Lyon, Petrus Waldens namanya,
waldes mau mempraktekkan Syariat Injili, teristimewa pesan Yesus dalam Matius
10, sehingga rumah dan miliknya ditinggalkannya untuk meniru teladan
rasul-rasul. Pada tahun 1177 di bentuknyalah suatu perhimpunan penghkotbah awan
yang mau turut mengembara untuk menobatkan orang dimana-mana. Larangan dan
kutuk paus tak dipedulikan mereka. pergerakan itu berkembang dengan pesat
diperancis selatan dan di italia utara. Penganut sekta ini menolak sumpah dan
perang, seraya menjelajahi negeri berdua selaku pengkhotbah tobat. Jasa mereka
yang besar ialah mereka berpegang teguh kepada alkitab, sambil memperkenalkan
isi kitab kudus itu kepada umat Kristen. beralaskan pendirianNya segala
pandangan dan kebiasaan salah dari gereja roma diserangnya dengan keras,
misalnya keselamatan jiwa, api penyucian, indulgensi dan lain-lain. Akan tetapi
disamping segala pendapat yang baik dari mereka itu tak dapat disangkal, bahwa
orang Waldens menganggap injil laksana suatu taurat, sama seperti gereja
katolik yang dilawannya. Tetapi sungguhpun demikian kriktik dan protes mereka
terhadap sekularisasi gereja sangat berharga.
2. Reaksi
Gereja. Tindakn gereja terhadap sekta ini ialah sekali-kali untuk membasmi
orang Albigenes, perang mana dilaksanakan dengan cara yang bengis dan ngeri
(1202-1209). Di negeri jerman dan perancis dikeluarkan undang-undang resmi,
bahwa orang sekta harus di hukum mati dan pada tahun 1232 Inkwisisi diatur oleh
paus, yakni “dinas rahasia” yang menghambat, menangkap dan menghukum segala
orang penyesat secara kejam.
Akan
tetapi syukurlah, pembenarantasan sekta itu dilangsungkan dengan cara yng lebih
halus dan melalui jalan kerohanian pula. Memang gereja roma selamanya berusaha
juga untuk mengalahkan lawanNya dengan mengambil dan mewujudkan cita-cita
pelawan itu sendiri melalui jaln gereja. Demikianlah cita-cita kemiskinan
diterima oleh gereja timbullah “Ordo-ordo minta-minta”, selaku bukti bahwa
cita-cita theokrasi dapat digabungkan juga dengan penyangkalan dunia dan
askese.
Beda
ordo rahib minta dengan segala ordo yang dulu, ialahlah bahwa ordo rahib yang
baru ini sama sekali tak mempunyai segala sesuatu milik, juga sebagai
organisasi. Anggotanya hidup dari sedekah yang diminta dari jemaat. Berkenaan
dengan ini mereka mereka tidak tinggal dipencil di luar kota dan dusun,
melainkan didalam kota besar. Dengan demikian merekalah yang menjadi
pengkhotbah dan penggembala dari gereja. Yang sangat memperhatikan kemajuan
hidup rohani jemaat.
3. Franciscus
dari Assisi. Ordo yang terkenal ialah ordo Franciscan atau saudara Dina (Ordo
Fratrum Minorum atau OFM), yang didirikan oleh Franciscus yang lahir di Assisi
(Italia) pada tahun 1182.
Selagi muda ia ingin mengejar kehormatan dan
kesenangan duniawi, dan cita-citanya ialah menjadi seorang ksatria yang
perkasa. Sekonyong-konyong ia bertobat. Segera ia mulai membetulkan beberapa
gedung gereja yang kecil (kapel) sebagai bukti penyesalanNya. Akan tetapi pada
suatu kali di dengarnya perkataan Yesus yang tertulis didalam Matius 10, lalu
segera segala kekayaan dilepaskannya untuk dapat menuruti pesan Yesus (1208).
Kemiskinan itu disebutnya penggantinya. Dengan berpakaian jubah yang kasar saja
dan tidak memakai sepatu atau sandal, Franciscus mulai mengembara serta
menasehati orang untuk meniru teladanNya. Beberapa kawannya turut serta. Suatu
tata hidup disusunnya, yang disahkan oleh Innocentius III pada tahun 1210.
Rahib Franciscan sangat rajin pula mengabarkan injil diantara bangsa yang bukan
Kristen. ada yang pergi ke Spanyol, Maroko dan Siria. Franciscus sendiri
belajar kemesir (1219) untuk menobatkan sultan Alkamil. Tetapi segala percobaan
itu tidak barhasil.
Walaupun
Franciscus kurang setuju, tetapi pada tahun 1223 paus membuat ordonya itu
menjadi suatu organisasi yang teratur rapi, dan pencarian nafkah dengan minta
saja diganti dengan kewajiban bekerja unuk penghidupan sehari-hari. Lagi pula
cara mengembara dihentikan sehingga kaum Franciscan mulai tinggal dalam
biara-biara.
Oknum
dan hidup Franciscus sangat menarik hati kita. bagi Franciscus menurut Kristen
bukanlah berarti menderita sengsara dan menjauhkan diri dari dunia, sebagai
pendirian Bernhard dari Clairvaux, melainkan sesuatu kegirangan yang sangat
besar. Alam dipandanngnnya selaku cermin Allah. Semua makhluk menjadi
sahabatnya. Ia bercakap-cakap dengan bunga-bunga dan burung-burung. Ada suatu
kidungnya yang termasyhur, kepada saudara suria.
Pada
tahun 1224 ia mendapat suatu penglihatan dari kristus. setelah itu pada
tubuhnya yang kurus dan sakit itu nampak kelima tanda luka dari Kristus (stigmata).
Sungguhpun hal itu belum dapat diterangkan dengan jelas, tetapi mungkin juga
badan manusia dipengaruhi demikian oleh pergerakan jiwa, sehingga tanda luka
seperti itu menjadi nampak, malahan sampai berdarah. Pada tahun 1226 Franciscus
meninggal. Oleh kesalehannya yang sungguh dan penuh sukacita itu namanya
tertera dalam kisah gereja selaku suatu terang yang permai.
Ordo
Franciscan berkembang dengan cepat menjadi orang yang sangat besar. Lima puluh tahun kemudian anggotanya sudah sampai
200.000 orang banyaknnya. Kaum Franciscan itu sangat dihormati oleh umat
Kristen. mereka mengutamakan soal khotbah dan penggembalaan jemaat. Kemudian Mereka menuntut rupa ilmu pula.
Pada
tahun 1212 sudah didirikan suatu cabang wanita dari ordo Franciscan itu oleh Clara
Sciffi dari assisi. Anggota wanita itu disebut “orang Claris”. Ada juga orang
awam yang hendak menurut aturan kaum Franciscan sedapat mungkin. Mereka
diorganisasi menjadi ordo ketiga.
4. Ordo
Dominican. Ordo minta-minta yang lain yang penting pula ialah Ordo Dominican
(ordo predecatorum), yang didirikan pada tahun 1216 oleh Dominicus, seorang
Spanyol. Mereka itulah yang berusaha untuk melawan dan menaklukan orang
penyesat. Inkwisi dikepalai dan dijalamkan oleh ordo ini. mereka menjadi pemuka
pekerjaan khotbah dan teologia gereja. Sarjana theologia yang terutama pada
abad pertengahan, Thomas dari Aquino, adalah seorang rahib Domonican.
5. Usaha
penginjilan kedua ordo ini. insaflah kaum Francisca dan Domonican, bahwa
selayaknya gereja wajib mengambil tindakan lain terhadap agama islam dari pada
mengangkat perang salib. Mereka mulai mengusahakan pekabaran injil diantara
kaum Arab. Gagalnya percobaan Franciscus untuk menobatkan sultan mesir tidaklah
mengecilkan hati mereka. tetapi sekarang mereka sudah Insaf, bahwa persediaan
untuk usaha sesukar itu perlu diperhatikan baik-baik sebelum menjalankanNya.
Sebab itu di Spanyol orang Dominican membuka suatu pusat pelajaran agama Islam
dan Yahudi.
Yang
tampil kemuka dalam usahaa ini ialah Raymondus Lullus, yang sebetulnya tidak
masuk anggota resmi dari kedua ordo itu. di pulau Malroca, tempat kelahirannya,
didirikannya sebuah sekolah pekabaran injil. Lullus mengarang beberapa kitab
dan ia pergi berulang-ulang kenegeri Arab di afrika utara untuk meyakinkan
Muslim itu dengan uraiannya,bahwa injil sajalah ajaran yang benar. Pada tahun
1316 ia mati dirajam (dilempari dengan batu) dikota Aljazair
.
Orang
Franciscan berusaha juga memasehikan bangsa Mongol. Pada abad ke XIII, bangsa
Asia tengah yang ganas itu telah mengalahkan seluruh Asia timur (Tiongkok),
asia utara dan asia barat, bahkan dibawah panglima perangnya, Djengis Khan,
mereka menaklukan rusia. Dijerman timur mereka dipukul mundur pada tahun 1241.
Cucu Djengis Khan memberi kesempatan kepada rahib-rahib Franciscan untuk memberitakan
Injil dalam kerajaanNya. Pada penghabisan abad ke XIII mereka sudah maju sampai
ke tanah Tiongkok (ingat juga perjalanan Marco polo, saudagar dari Venetia).
Tetapi pada tahun 1368 kota peking direbut pula oleh orang Tionghoa, sehingga
batas kerajaan mereka ditutup pula dan segala hasil pekerjaan kaum Franciscan
itu hilang juga.
6. Perkembangan
ordo minta-minta di waktu kemudian. Tidak lama kemudian, ordo itu dipaksa turut
melayani cita-cita paus, yaitu menambahkan kuasa dan milik duniawi gereja. Bertentangan
dengan wasiat Franciscus, paus memberi izin kepada rahib Franciscan dengan
paksa disesuaikan saja dengan pandangan istana paus. Semua orang melawan
perubahan ini, yang tetap memegah teguh aturan Franciscus yang dahulu itu,
dihambat dengan keras oleh gereja.
BAB 27
TERBITNYA PERLAWANAN TERHADAP PEMERINTAHAN PAUS
1.
Kekalahan
Bonifatius VII. Untuk melumpuhkan kuasa
kaisar-kaisar Jerman, Paus mencari bantuan pada raja-raja Perancis. Tetapi
sebenarnya mereka itulah yang merupakan bahaya besar bagi Paus, karena di
negeri Perancis telah timbul kesadaran kebangsaan baru, yang tak dapat tidak
harus bertentangan dengan keinginan Roma yang mau menguasai dunia.
Pertentangan
ini terjadi tarkala Paus Bonifatius VII (1294 – 1303) melarang Philip IV yang
Elok, Raja Perancis, memungut pajak untuk Negara dari Klerus dan biara-biara
serta segala milik Gereja yang lain. Larangan ini tak dipedulikan oleh Philip.
Alasan perselisihan itu tak lain dari soal yang penting ini. Apakah Negara
mempunyai kuasa dan hak sendiri, terlepas dari hak dan kuasa Paus? Bonifatus
mengulangi lagi tuntutan-tuntutan Paus untuk memerintah seluruh dunia. Dalam
“bulla-nya” yang beralamat” unam Sanctam” (1320), diuraikan bahwa kepada Paus
diberikang dua pedang (Lukas 22:38), yaitu kuasa rohani dan duniawi. Akan
tetapi sementara Bonifatius menyediakan kutuk Gereja untuk Philip, dengan tiba-tiba
ia sendiri disergap dan ditawan oleh suatu pasukan Perancis atas perintah raja.
Kejadian itu merupakan suatu pukulan besar bagi Paus yang memang terlalu
melebih-lebihkan kekuasaannya. Sesungguh beberapa hari kemudian ia dibebaskan
lagi, tetapi karena akibat segala pengalaman yang berat ini, tak lama kemudian
Bonifatius mangkat.
2. Paus di Avignon. Mulai
ketika itu Paus-paus dikuasai oleh Perancis. Pada tahun 1309 Paus memindahkan
Istanahnya ke kota Perancis Avignon (baca Avinyon). Sampai 1377 mereka bersemayam
disana. Lawan-lawan Paus menyebut waktu itu “ Pembuangan ke Babel”.
Paus Clemens V dipaksa oleh raja membubarkan ordo
yang kaya dari tuan-tuan Tempelir (1312), sebab pada sangka Philip, kuasa
mereka berbahaya baginya. Pajak-pajak Gereja dipunggut menurut aturan-aturan
yang sangat keras, yang menyebabkan dompet rakyat Kristen menjadi kosong dan
pembendaharaan Paus semakin penuh. Tak mengherangkan bahwa dari segala pihak
terdengar keberatan sungutan.
Kaisar-kaisar
Jerman yang kedudukannya sudah sangat lemah, dilawan terus oleh Paus-paus di
Avignon. Akan tetapi pada tahun 1338 raja-raja Jerman mengambil keputusan bahwa
kaisar-kaisar yang mereka pilih, dengan sendirinya sudah menjadi kaisar yang
sah, sehingga izin Paus tidak perlu lagi.
3. Perlawanan Kesusteraan.
Pandangan-pandangan revolusioner ini pun
kedengaran didalam banyak karangan pada abad ke-XIV. Penyair Dante menguraikan
dalam sebuah kitab (1315) bahwa Negara mempunyai panggilan ilahinya sendiri
dibumi di samping Gereja. Dalam karangan-karangan lain di anjurkannya atas
kedaulatan rakyat, yaitu raja wajib menjalankan kehendak rakyat, karena
rakyatlah yang merupakan Negara. Bahwa asas ini berlaku juga pada gereja. Sebab
itu seharusnya pemerintahan Gereja disusun secara demokratis (yaitu oleh
konsili-konsili yang terdiri dari wakil-wakil umat Kristen) dan bukan lagi
secara hierarkhis.
Sangat
penting juga ajaran William dari Occam (Inggris) yang menganggap Gereja dan
Negara sebagai dua kuasa yang berdiri sendiri, yang satu tak boleh memerintah
yang lain. Hanya apabila salah satu dari kedua ini tak sanggup melaksanakan
tugasnya, maka wajiblah member pertolongan oleh orang lain.
Segala
kritik terhadap kedudukan Paus memuncak dalam kitab syair yang termasyur
“Divina Comedia” (komedi Ilahi), karangan Dante (di Florensa Italia, 1256 –
1321). Dalam syair yang panjang dan indah ini diceritakannya suatu perjalanan
khyali, yang dibuatnya ke neraka, api penyucian dan sorga. Segala keadaan baik
dan buruk pada zamannya itu, di kupasnya dalam cerita perkunjungan ini. Dante
gelisah melihat kuasa duniawi Gereja, yang menyebabkan derajat Gereja menjadi
merosot. Ia tak suka melihat pedang dan tongkat gembala pada suatu tangan.
Kedudukan Paus di lukisannya sebagai perempuan sundul dari Wahyu Yohanes. Dalam
nereka antara lain ditunjukan beberapa Paus yang menyerahkan karunia-karunia
Tuhan yang ajaib untuk memperoleh emas dan perak (mengenai Simon). Menurut
gambarannya, badan mereka terbalik didalam lobang-lobang ditanah dengan kaki
mereka ke atas.
Dante
megharapkan, bahwa masyarakat Kristen akan di baharui oleh kaisar baru, Hendrik
VII (1308 – 1212), tetapi harapan ini menjadi kandas karena kaisar ini
tiba-tiba mangkat.
4. Schisma besar di barat.
Pada tahun 1377 tahta Paus di pulangkan ke Roma. Tetapi satu tahun kemudian,
paus Urbanus VI tidak mau menuruti kehendak kardinal- kardinal Perancis yang
banyak dan berkuasa itu, sehingga mereka memilih seorang Paus yang lain di
Avignon. Demikianlah mulai “Schism besar dibarat”. Yang baru berahkir pada
tahun 1415. Perancis memihak kepada Avignon, tetapi Jerman dan Inggris kepada
Roma. Kedua Paus itu saling mengutuki, sehingga sehingga sebenarnya segenap
umat Kristen pada masa itu kenak kutuk. Sebab itu banyak orang percaya
kehilangan ketenangan hatinya, karena jikalau hanya kepatuhan pada Paus saja
menjamin keselamatan yang kekal bagi orang Kristen, siapa dapat beroleh
kepastian lagi tentang nasibnya diakhirat, bilamana dua orang Paus berlawanan ?
tidak mengherankan, bahwa keadaan ini sangat merugikan kedudukan Paus dalam Gereja.
Timbullah kesangsian dalam hati banyak orang apakah kuasa Paus benar-benar
ilahi. Akibat lain pula dari Schisma ini ialah bahwa orang mulai memikirkan
kemungkinan Gereja-gereja kebangsaan, yang tidak lagi tergantung kepada Paus.
5.
Konsili
– konsili besar. Dari Universitas di Paris, yang pada waktu
itu menjadi pusat ilmu internasional, kedengaranlah seruan, supaya Gereja di
perbaruhi secara lahiriah dan batiniah. Seruan ini sangat disetujui oleh segala
golongan masyarakat. Untuk mencapai maksud yang indah itu diadakanlah konsili
di Pisa (Italia) pada tahun 1409. Kedua Paus di Roma dan Avignon dipecat dan
seorang Paus baru dipilih, tetapi oleh karena kedua Paus yang tersebut tadi tak
sudi meletakan jabatannya, keadaan Gereja malah bertambah kacau, sebab sekarang
ada tiga Paus.
Perlu
diadakan konsili baru Konsili baru. Raja Sigmund dari Jerman mengusahakan
konsili itu, tempatnya di Constanz (pada batas Jerman dan Swiss), dari tahun
1414 – 1418. Maksudnya yang terpenting ialah untuk menghentikan Schism itu dan
akan memperbaruhi Gereja. Paus-paus membawa banyak pengikut, supaya
anggota-anggota bersuara menurut bangsanya. Jadi tiap-tiap bangsa (Jerman,
Spanyol, Inggris, Italia, dan lain-lain) dan lagi majelis kardinal – kardinal
mendapat suatu suara. Dengna jalan demikian cita-cita kebangsaan dan
“konsiliaris” menentang orang “kurialis” (yaitu yang menyongkong Paus).
Mula-mula
konsili Constanz berhasil baik. Schisman diselesaikan dan seorang Paus baru
dipilih, yaitu Martinus V pun ditetapkan selaku asas resmi, bahwa konsili yang
mendapat hak dan kuasanya langsung dari Kristus, sehingga tiap-tiap orang yang
percaya, sampai Paus sekali pun, wajib takluk kepada keputusan tentang iman dan
kebajikan yang diambil oleh konsili itu. Maksudnya ialah supaya konsili-konsili
harus bersidang pada waktu yang tertentu. Teatapi sayang segala ikhtiar
pembaruan yang lain menjadi gagal oleh karena Negara-negara kurang setuju. Paus
Martinus V mempergunakan keadaan ini, dengan mengatur konkordat dengan setiap
Negara, dimana ia menjanjikan beberapa pembaharuan Gereja untuk tiap-tiap
negeri tersendiri. Dengan itu konsili di Constanz itu tak berdaya lagi.
Berhubungan
dengan huru-huru, yang terjadi oleh karena pengikut-pengikut Hus, Paus terpaksa
memangil konsili lagi. Konsili ini bersidang di Besel (Swiss) dari tahun
1431-1449, tetapi kurang berhasil disebabkan anggota-anggotanya tidak bersatu.
6.
Gereja Kebangsaan. Rupa-rupanya
golongan konsiliarislah yang kalah dan paus-paus yang menang, tetapi pada
hakekatnya kuasa duniawi dan gerejawi Paus-paus makin lama makin mundur. Yang
sebetulnya menang ialah Negara-negara yang mulai mencampuri pimpinan Gereja
lagi, sama seperti dulu. Gereja Katolik yang am terbagi-terbagi dalam beberapa
Gereja senegeri atau Gereja kebangasaan, meskipun Paus tinggal tetap kepala
gereja juga. Di Perancis raja merebut belbagai hak dalam
pemerintahan, pengadilan dan pemungutan pajak Gereja. Kerajaan Spanyol yang
mudah itu pun mempunyai Gereja negaranya. Misalnya inkwisisis menjadi satu
tugas, bahkan menjadi dinas Negara. Hanya di Jerman saja Paus masih berkuasa,
walaupun cita-cita kebangsaan mulai diwujudkan juga disana, yaitu oleh
raja-raja yang menuntut bermacam hak dari Paus untuk negerinya masing-masing.
Kemudian perkembangan dan susunan Gereja Luther beralaskan keadaan ini.
7.
Kepuasan sesudah konsili-konsili. Mulai
waktu itu Paus-paus tak dapat lagi mengharapkan pemerintahan atas seluruh
dunia. Sekarang mereka hidup dalam “negara Gereja”. Dimana mereka mengejar
kekuasaan, kehormatan dan kekayaan untuk diri sendiri dan untuk keluarga dan
anak-anaknya. Pendirian dan kelakuan mereka tak ubahnya dengan tabiat raja-raja
Italia yang lain, yang hidup sesuka hatinya saja. Kemewahan, cinta dan ingat
diri sendiri, percabulan dan lain-lain dosa, itu adalah perkara biasa dalam
istana Paus Alexander VI Borgia (1492 – 1503). Belum pernah derajat Paus
merosot sedalam itu.
Bab 28
PERINTIS-PERINTIS REFORMASI
disebut
Mereka yang biasa demikian itu sebenarnya masih termasuk kaum abad-abad
pertengahan, jikalau dibandingkan dengan Luther. Karena mereka belum menginsafi
sungguh-sungguh kebenaran Injil, seperti orang-orang tetapi sungguhpun
demikian, mereka telah merintis jalan untuk reformasi, sebab bagi mereka
Alkitab menjadi satu-satunya kaidah dalam ajaran dan tindakannya. Berdasarkan
Alkitab, dengan berani mereka melancarkan segala kritiknya terhadap pelbagai
kesalahan dan kekhilafan gereja.
1. Wiclif. John wiclif hidup di inggris ada
abad ke-XIV. Ia seorang guru besar di Oxford dan dialah yang menjadi penganjur
dan juru bicara perlawanan nasional terhadap pemerintahan paus. Pada hebatnya,
segala milik gereja di inggris haruslah dianggap kepunyaan negara. Dasar
pandangannya itu ialah bahwa sebaiknya gereja jangan mempunyai milik duniawi,
tetapi patut menjadi miskin dan sederhana. Wiclif mengutus banyak pengkhotbah
tobat, orang Lollard namanya, yang tidak bermilik juga, yang menjelajah segala
daerah negeri inggris. Bersama-sama dengan beberapa orang lain. Alkitab
diterjemahkan oleh Wiclif ke dalam bahasa inggris. Pandangan gereja yang
realistis tentang perjamuan Kudus dilawannya dengan keras; ajaran
transsubstansiasi dianggapnya sebagai ibadat kepada berhala.
Akhirnya
ketaatan kepada Alkitab mendorong Wiclif untuk menyerang gereja roma dari
segala jurusan. Dengan pedas dilancarkannya kritiknya terhadap susunan gereja
yang hierarkhis itu, tentang kerahiban, pujaan kepada orang kudus dan
relikwi-relikwi, kepausan yang dipandangnya sebagai antikrist sendiri, dan
sebagainya. Oleh karena pendiriannya ini Wiclif harus meletakkan pangkatnya di
Oxford, tetapi oleh karena ia dilindungi oleh raja dan dicintai oleh kaum
bangsawan dan rakyat, maka ia sendiri tak pernah dianiaya sampai ia meninggal
(1384). Akan tetapi pengikut-pengikutnya, yakni orang-orang Lollard, sangat
dihambat pada permulaan abad ke-XV, sehingga hampir dibasmi semuanya.
2. Hus dan orang-orang Husit. Pekerjaan wiclif
banyak berhasil di negeri bohemia (kini bagian utara dari Cekoslowakia).
Johannes Hus (1369-1415), seorang guru besar dan pengkhotbah di kota praha,
mengajarkan segala ajaran Wiclif kepada mahasiswanya dan kepada umat Kristen di
Bohemia. Tetapi ia tidak menolak transsubstansiasi. Sungguhpun Hus dikutuki dan
Praha kenainterdik dari paus, tetapi seluruh daerah itu tetap memberontak
melawan roma. Perlawanan ini bukan saja disebabkan oleh ajaran baru itu, tetapi
juga oleh cita-cita kebangsaan orang-orang Ceko, yang tidak lagi suka dikuasai
oleh orang Jerman yang kaya itu dan oleh gereja Roma.
Raja
Sigmund yang ingin menyelesaikan hura-hara ini dengan cepat, membujuk Hus untuk
perhi ke Constanz, supaya perkaranya dapat dirundingkan di sana dalam konsili.
Raja telah berjanji untuk melindunginya, tetapi Hus ditangkap juga atas
perintah pembesar-pembesar gereja, bahkan ia dipenjarakan dan disiksa dengan
sangat bengis. Sigmund mau melepaskan Hus, tetapi pihak gereja menegaskan
kepadanya, bahwa janji kepada seorang penyesat tak usah digenapi. Oleh karena
sigmund ingin supaya konsilinya itu dapat berjalan dengan baik, Hus dibiarkan
saja. Hus tidak tidak mau menarik kembali ajarannya. Ia dihukum mati dan pada 6
juli 1415 ia dibakar hidup –hidup di Constanz. Tidak lama kemudian sahabatnya
Hieronymus dari praha yang mengikuti Hus ke Constanz pun diadili dan kemudian
di bakar.
Tatkala
sigmund menjadi raja Bohemia juga (1419), mulaialah perang-perang Husit yang
dasyat itu, baru berakhir pada tahun 1436. Orang Husit melawan raja dan gereja.
Golongan yang bernama orang Calixtin hanya menuntut, supaya kaum awam boleh
menerima perjamuan “dengan dua rupa” yaitu bukan roti saja, tetapi piala anggur
juga (calix=piala). Golongan radikal yang disebut orang Taborit mau membuang
segala perkara dan peraturan yang tidak dipesankan dengan nyata-nyata oleh
“taurat Allah), yakni Alkitab,. Mereka itulah yang memegang pimpinan militer
dalam pergerakan ini. Dimana-mana mereka itu membunuh dan membakar, teristimewa
rumah-rumah biara. Pasukan-pasukan paus dikalahkannya. Gereja terpaksa
mengundang pemuka-pemukanya ke basel selaku partai yang setara dengan konsili,
tetapi permusyarawatan itu tidak berhasil.
Lama-kelamaan
peperangan ini dapat diakhiri juga. Di Bohemia didirikan dan diakui sebagai
sebuah gereja Husit di samping gereja Roma. Kuasa orang taborit lekas hilang;
hanya beberapa kelompok kecil yang masih kedapatan di Bohemia, yang kemudian
dipengaruhi oleh gereja Protestan.
3. Savonarola. “perintis reformasi” yang
ketiga, seorang rahib Dominican yang bernama Savonarola (1452-1498), Hanya
berpengaruh di kota Florensa (Italia) saja. Seperti Yohanes pembaptis ia
menghardik orang-orang sezamannya. Tuan-tuan medici, yang memegang kuasa di
kota Florensa, diusirnya dan sesudah itu savonarola mengajar semua penduduk
supaya bertobat. Segala kemewahan dan keinginan duniawi harus dimatikan. Yesus
saja yang boleh diakui selalu raja Florensa. Dengan khotbah dan polisinya
savonarola memerintahi kota itu. Paus Alexander VI yang durjana itu diserangnya
dengan hebat. Tetapi akhirnya savonarola dijatuhkan oleh seteru-seterunya yang
banyak itu dan oleh rakyat yang lekas jemu terhadap pimpinannya yang sangat
keras itu. atas titah paus ia ditangkap oleh inkwisisi, disiksa dan dibakar.
4. kekuatan dan kelemahan perintis itu.
kekuatan wiclif, Hus dan savonarola terltak dalam sikapnya yang keras terhadap
sekularisasi gereja yang dilawannya, tetapi teristimewa dalam sikap mereka untuk
mengalaskan ajaran dan aksinya pada Alkitab. Tetapi sama seperti lawannya,
Injil dipandangnya sebagai suatu taurat, yang hukum-hukumnya harus diturut oleh
manusia untuk memperoleh keselamatan yang kekal. Dengan menyadarkan jemaat Kristus tentang
kesucian dan kesungguhan tuntutan-tuntutan Tuhan itu mereka bekerja selaku
perintis pembaharuan gereja. Akan tetapi inti-pokok Injil itu, yakni manusia
dibenarkan karena rahmat Tuhan saja, oleh iman, dan bukan oleh amal dan
pekerjaan manusia sendiri, hal ini belum dipahaminya. Sebab itu gelar
“perintis-perintis Reformasi” harus dipakai dengan hati-hati.
BAB 29
RENAISSANCE DAN HUMANISME
1.
DI
ITALIA
Pada
abad ke-XIV cara hidup di Italia mendapat bentuk baru. Terutama di Italia Utara
kota-kota bertambah kaya oleh perniagaan, perusahaan dan kerajinan penduduk.
Golongan orang kota itu makin lama makin makmur, makin sadar akan kepentingan
dirinya dan makin berkuasa. Dengan demikian berkembanglah suatu pandangan hidup
yang baru , yang antara lain ternyata dalam syair-syair punjangga Petrarca
(1304-1374): sebenarnya manusia tak usah mengikuti kuasa apapun di atasnya;
kaidah dan pusat hidup manusia ialah pribadinya sendiri.
Sikap
ini berhubungan rapat dengan pandangan penyair-penyair Romawi dan Yunani zaman
purba, yang telah lama dikenal, tetapi baru sekarang diinsafi dan diulangi
pula. Bertentangan dengan cita-cita askese, bangkitlah perasaan kesukaan akan
dunia ini, yang mengandung banyak kemungkinan bagi manusia, dan akan alam yang
indah dan permai itu. Kesadaran baru akan keindahan dunia dan manusia ini,
biasanya disebut dengan kata Perancis “renaissance” (baca renesanse), yakni
“kelahiran kembali” dari kebudayaan dan kesenian kuno. Pusat-pusat pergerakan
ini, ialah Florensa dan Roma. Pun dilapangan politik renaissance itu
menciptakan bentuk-bentuk baru. Orang-orang yang kuat pendiriannya merebut
kuasa. Misalnya keluarga Medici di Florensa. Mereka itu suka memerintah dan
hidup mewah, tetapi kesenian pun sangat dimajukannya.
Dilapangan
ilmu pengetahuan dan kesusasteraan gerakan ini dinamai “humanism”, arti kata
yang sebenarnya: “kemanusiaan”, tetapi arti yang lebih luas ialah: perabatan
yang diperoleh dari kebudayaan kuno. Perabatan bangsa-bangsa Romawi yang
mendahului perabatan Kristen, sekarang dipelajari pula. “pulanglah kepada
sumber-sumber!” itulah semboyan humanism; berhubungan dengan itu, maka bukan
saja sumber-sumber kesusasteraan Kristen, yaitu kitab-kitab para bapa Gereja
tetapi juga dari karangan-karangan para filsuf dan pujangga kafir diselidiki
dengan teliti oleh orang humanis itu, ialah dikumpulkannya cukup bukti untuk
memastikan, bahwa sehelai dokumen yang disebut “Hadiah Constantinus” sebenarnya
bukan dari zaman dahulu asalnya, melainkan dipalsukan saja. Sebagaimana
diketahui, dokumen itu sudah dipakai oleh paus-paus sejak masa Karel Agung
selaku dalil dan dasar dari tuntunan-tuntunan mereka terhadap pemerintahannya
dikota Roma dan daerah sekitarnya. Akan tetapi bukanlah maksud renaissance
untuk melawan Gereja. Memang banyak orang yang menurut aliran baru ini kurang
menghargai Injil, tetapi mereka sekali-kali tidak bermaksud mau keluar dari
Gereja Kristen. Agaknya kurang disadarinya betapa dalamnya jurang perbedaan
antara cita-cita baru ini dengan semanggat Gereja Kristen. Tak sedikit Klerus
yang berjabatan tinggi dan beberapa paus pun menempuh jalan baru ini dengan
tidak merasa keberatan apa-apa.
2.
DI
JERMAN
Di
Jerman gerakan ini dari mulainya lain sifatnya dari pada di Italia. Humanism
sangat mempengaruhi ilmu dan kesusasteraan di tanah itu kaum Humanis di jerman
tidak menolak Gereja sebagai perbendaharaan kebudayaan, tetapi berusaha
melayani Gereja dengan pendapat-pendapatnya yang baru itu. Seorang Humanis
Jerman yang kenamaan ialah Reuchlin, yang membuka jalan bagi pelajaran baru
bahasa Yunani dan Ibrani. Dengan demikian disediakan alat-alat untuk membaca
Alkitab nas asli.
3.
ERASMUS
Akan
tetapi tokoh humanis yang paling termasyur, ialah seorang Belanda, Desiderius
Erasmus namanya, yang lahir dekat Gouda pada tahun 1469. Oleh karena ia sangat
dihormati dan disokong oleh Raja-raja dan pembesar-pembesar Gereja, Erasmus
dapat menyerahkan segenap karunia dan waktunya kepada pelajaran. Tempat
kediaman ialah Rotterdam, tetapi lama juga ia tinggal dan bekerja di Italia,
Inggris, Belgia dan Swiss. Pada tahun 1536 ia meninggal di kota Basel.
Humanism
Erasmus adalah campuran pandangan-pandangan Yunani Romawi dengan ajaran Injil.
Ia boleh disebut “bapa aliran kekristenan yang serba bebas (liberal)”. Artinya,
pada pendapat Erasmus, Injil adalah suatu ajaran yang indah tentang kebajikan
manusia, ajaran mana teristemewa terdapat khotbah Yesus dibukit. Yesus ialah
kegenapan yang sesempurna-sempurnanya dari segala perkara yang baik dan benar,
yang sudah terdapat juga dalam agama-agama kafir. Sama seperti orang apologet
dulu kala, ia berpendapat bahwa ajaran filsafat kafir tentang logos, hanya
disempurnakan saja oleh Injil dan theologia Kristen.
Dengan
demikian segala pandangan, takhyul dan adat Gereja dari zaman itu sangat
dikritik dan diolok-olok Erasmus, tetapi ia tak sampai turut dalam pembaharuan
gereja, sebab ia membenci segala revolusi dan tindakan radikal. Pada hematnya,
sebaliknya Gereja harus makin dipengaruhi oleh semangat humanis, supaya
lama-kelamaan Gereja dapat berbalik pada kesuciannya yang sama.
4.
RENAISSANCE
DAN REFORMASI
Baik
dari pihak liberal, maupun dari pihak K.R. sering kali kedua pergerakan rohani
itu, yakni Reformasi dan Renaissance, dianggap selaku pergerakan yang sejalan
dan setujuan. Tetapi pandangan itu salah benar. Karena renaissance bearti
kelahiran dari manusia modern (zaman baru), yang tidak mengakui kuasa lain dari
pada akal budi dan karunia rohaninya sendiri. Padahal reformasi bearti, bahwa
kuasa Firman Tuhan diakui dan dihormati pula. Memang secara lahiriah ada juga
perasaan antara renaissance dengan Reformasi, karena kedua-duanya telah
membuang rantai yang dengannya Gereja mengikat jiwa manusia dan masyarakat pada
abad-abad pertengahan, tetapi sebabnya berbada jauh.
Para
pembaharuan Gereja mendapat banyak keuntungan dari hasil-hasil pelajaran orang
humanis, tetapi roh dan maksud renaissance ditolak sama sekali oleh mereka.
BAB 30
THEOLOGIA ABAD-ABAD PERTENGAHAN
1. POKOKNYA.
Pada zaman Gereja lama orang-orang Yunani dan Romawi yang telah masuk Kristen,
mempergunakan pengetahuan dan filsafatnya untuk membela iman Kristen terhadap
segala serangan dari pihak kafir dan untuk melawan segala padangan sesat dari
sekta-sekta. Itulah yang kemudian membuat theologia zaman itu tumbuh dari
jemaat sendiri serta mendapat perumusannya didalam putusan konsili-konsili
besar, khususnya konsili Nicea dan Chalcedon. Tetapi beda halnya dengan abad
pertengahan, bangsa muda di Eropa Barat dan Utara menerima semua ajaran
theologia yang diwarisi gereja lama yang kemudian menjadi ilmu yang dipelajari
di sekolah-sekolah tinggi sekitar tahun 1000. Theologia ini adalah theologia
yang di usahakan oleh sekolah-sekolah tinggi atau universitas yang kemudian
dinamai Scholastik.
Isi
dari ilmu shcolastik bukan menciptakan kepercayaan baru, namun meninjau atau
memikirkan kembali theologi yang diwarisi waktu lampau. Mereka mencari tahu apa
yang telah dinyatakan Tuhan agar dapat diterangkan kepada akal budi manusia.
Pokok pemikiran utama yang dipikir dan dirundingkan oleh scholastic ialah:
bagaimanakah relasi antara penyataan (wahyu) Tuhan dengan akal budi manusia?
Dan untuk mengerti itu dipakai theologia
Agustinus dan pola pikir filsafat dalam kitab logika Aristoteles pada abad IX.
2. Anselmus.
Anselmus (1033-1109) ialah seorang Italia yang menjadi uskup besar di
Canterbury (Inggris), dia memiliki semboyan”aku
percaya supaya aku mengerti”. Ia mulai percaya kepada segala penyataan
Tuhan yang diajarkan Gereja tetapi kemudian itu harus dijelaskan sehingga
kebenarannya bisa diakui sebagai kebenaran oleh otak manusia. Uraian Anselmus
yang termasyur ialah kitab yang dinamai: Apa
sebabnya Allah menjadi manusia? Didalamnya dia mencoba membuktikan perlunya
inkarnasi Kristus dan kematian Kristus harus diakui oleh akal budi.
Penjelasannya bahwa kemuliaan Tuhan telah digelapkan oleh kejatuhan malaikat-malaikat.
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan mengganti malaikat-malaikat itu jatuh juga
kedalam dosa sehingga keagungan dan kehormatan Tuhan dihinakan. Keadilan Tuhan
menuntut hukuman dan penebusan karena kedurhakaan itu. Kesimpulannya adalah
manusia adalah manusia yang lemah dan memerlukan oknum yang lebih kuat untuk
menebus dosanya dan oleh karena itulah sebabnya Tuhan sendiri yang turun dari
surga dan menjelma menjadi Yesus Kristus untuk membayar hutang dosa ganti
manusia, dengan itulah rahmat dan kasih Allah digenapi. Pandangan inilah yang
kemudian berpengaruh besar bagi gereja yang kemudian. Sebenarnya rahmat Tuhan
yang dinyatakan dalam pekerjaan Yesus Kristus mengatasi pengertian akal budi
kita bahkan tetap menjadi mujizat yang tidak terduga.
3. Abelardus.
Abelardus adalah seorang scholastic yang terkenal (1079-1142). Menurutnya,
persesuaian iman dan akal budi adalah lebih sukar untuk diwujudkannya.
Semboyannya ialah: lebih dulu aku harus
mengerti, barulah aku percaya. Dalam kitabnya “ya dan tidak” ia mempertentangkan
dan memperbandingkan bermacam-macam ajaran dari tradisi resmi Gereja, yang
berlawanan satu sama lain. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan segala perkara
yang tidak bercocokan, supaya akal budi dipuaskan dan iman mendapat dasar yang
teguh. Dengan itu akal budi menjadi kaidah yang tertinggi untuk mengukur dan
menilai iman.
4. Zaman kejayaan scholastik.
Abad XIII dimana kuasa Gereja memuncak pun menjadi zaman kejayaan bagi
scholastic. Ordo-ordo minta-minta yang baru didirikan itu, menyerahkan segenap
tenaganya kepada ilmu theologia. Yang menjadi dorongan istimewa scholastik
dengan gairah baru ialah sampainya kitab Aristoteles yang kemudian membuat
mereka menghubungkan theologia Augustinus dengan filsafat Aristoteles untuk
membangun pikiran mulia untuk menerangkan perkara yang dibumi dan di surga.
Namun kesulitannya ialah filsafat Arisoteles tidak terdapat uraian tentang dosa
dan rahmat, penyataan dan iman. Dengan itu ahli scholastic yaitu Albertus
Magnus (1250) berusaha memasehikan pandangan-pandangan Aristoteles sebagai
suatu dasar theologia Gereja.
5. Thomas dari
Aquino (1225-1274). Thomas adalah murid Albertus Magnus yang termasyur.dia
seorang Italia yang mengajar di sekolah tinggi Paris. Theologia Thomaslah yang
menjadi puncak usaha untuk menyesuaikan satu sama lain dan untuk mencari keseimbangan antara unsur-unsur akal budi dan
penyataan, Alkitab dengan tradisi, Aristoteles dengan Augustinus. Menurut
Thomas dunia ini dan kehidupan manusia dibagi atas tingkat yang dibawah
dibentuk oleh hidup kodrati (alamiah) yang dapat dipahami akal budi. Dan hidup
rahmat yang datang dari Tuhan yang mengatasi tabiat kodrati dunia ini dan
menyempurnakan kodrati. Semboyan Thomas :Tabiat kodrati bukan ditiadakan,
tetapi disempurnakan oleh rahmat. Menurutnya manusia mula-mula mempunyai hidup
kodrati yang sempurna dan ditambah lagi dengan anugerah Tuhan, tetapi karena
kejatuhan ke dalam dosa maka pemberian istimewa dan rahmat itu diambil daripada
manusia. Kristuslah yang menghubungkan kembali hubungan Tuhan dengan manusia.
Dengan demikian tabiat manusia beroleh tambahan ilahi itu yang dibutuhkan untuk
mengembangkan hidupnya dalam dunia ini dan supaya diselamatkan untuk
selama-lamanya. Theologia Thomas di menyelaraskan agama dan ilmu dan
disesuaikannya satu sama lain. Tahun 1879 ajaran Thomas disahkan sebagai theologia resmi dari Gereja Katolik Roma
oleh paus Leo XII. Tetapi keadaan dunia dan kehidupan manusia tidak dapat
dijelaskan semudah itu. tentunya theologia ini berdasarkan filsafat kafir
sehingga kasih karunia tidak dihargai semestinya. Alkitab mencatat bahwa dosa
adalah kerusakan tabiat manusia dan ciptaan Tuhan. Dan Rahmat bukan saja
tambahan tetapi penyataan kasih Tuhan, yang dengannya manusia dan dunia
dibaharui dan didamaikan dengan Tuhan.
6.Duns Scotus(1265-1308).
Dia mengkritik theologia Thomas. Menurutnya tidak mungkin penyataan dan akal
budi dapat disesuaikan satu sama lain. Banyak bukti-bukti yang dipakai akal
budi untuk mengerti sesuatu, dibuang saja oleh Duns Scotus. Dia menunjukkan
kepada suatu dasar lain bagi penyataan Tuhan, suatu dasar yang lebih teguh
yakni kuasa rohani Gereja, karena Gerejalah yang dikaruniai Tuhan dengan hikmat
rohani dari atas. Dengan demikian Gereja Roma memerlukan Duns sebab dialah yang
menekankan kuasa Gereja yang tak bergantung pada pengertian akal budi.
7. Occam.
Ahli scholastik yang ternama yang penghabisan ialah rahib Franciscan Inggeris.
William dari Occam (1280-1349). Occam membongkar seluruh akal budi, bukan saja
akal manusia tak dapat menerti penyataan Tuhan; ikrar Gereja pun diserang oleh
akal budi dengan hebat, karena akal budi sekali-kali tidak dapat memasuki dunia
Tuhan. Itulah sebab utama kenapa manusia menggantungkan kepercayaan kepada
kehendak Tuhan. Semboyan Occam: Aku
percaya sebab mustahil! Ada beberapa hal yang diajarkan Occam yang sesuai
dengan Alkitab yaitu: iman itu bukan mistik dan bukan pengakuan otak, karena
iman tidak sesuai dengan tabiat manusia; iman tidak lain dari taatnya dan
takluknya manusia kepada kuasa Firman Tuhan yang kedengaran dari dalam Alkitab.
Disamping Alkitab itu, Gereja dan Paus tak mempunyai kuasa sendiri. Luther
telah belajar dari pandangan-pandangan Occam tentang sifat iman ini. Dari
Occamlah scholastik mulai berkurang karena tidak menghasilkan pemikiran yang
baru, sehingga pada akhirnya scholastik ditolak dan dicelah oleh ahli-ahli
renaissance dan humanisme.
8. Faedah Scholastik. Maksud scholastik indah dan benar. Manusia
hendak meneguhkan kebenaran Injil Kristen dengan membuktikan bahwa segala
ajaran gereja cocok dengan akal budi. Tetapi pada akhirnya, scholastik terpaksa
mengakui bahwa penyataan Tuhan hanya dapat diterima oleh manusia, jika ia
takluk kepada Tuhan sendiri.
9. Rahmat dan Jasa.
Masalah rahmat dan jasa menjadi pokok perbantahan hebat pada masa Augustinus.
Bagi Augustinus pokok utama Injil adalah pemilihan, rahmat dan iman tetapi
Gereja mementingkan pencurahan khasiat rahmat dengan perantaraan sakramen pada
amalan dan jasa. Walaupun scholastik mencoba menghubungkan kedua pendirian ini,
tetapi sebenarnya theologia nya menjatuhkan Augustinus dan Paulus. Pada abad
XIV dan XV Gereja sama sekali tidak lagi mengerti ajaran Augustinus. Jasa
manusia saja yang dipentingkan; rahmat telah hilang sifat rohaninya sama
sekali, sebab dipandang sebagai suatu khasiat ilahi yang dapat diterima oleh
manusia secara magis dan lahiriah saja.
BAB 31
KESALEHAN ABAD-ABAD PERTENGAHAN
Kita
telah mendengar bahwa Bernhard dari Clairvaux memperdalam hidup roahani umat
Kristen. Jenis kesalehan baru itu berlaku terus sepanjang zaman abad-abad
pertengahan.
1.Mistik.
Jenis kesalehan mistik menjadi teristimewa di biara-biara. Mistik Kristen itu
didasarkan atas Alkitab dan Augustinus, terutama atas pandangan-pandangan
filsafat kafir dari Platonisme. Pokok segala aliran mistik pada segala agama
dari segala zaman ialah keyakinan manusia bahwa dalam jiwanya masih tersimpan
sedikit sisa dari zat ilahi yang memenuhu semesta alam. Ingat bahwa ajaran
pantheisme Plato yang dualistis itu. Allah tidak berpribadi; Ia hanya Roh
semesta; Yang sempurna, Yang Mahabaik, Yang Mahaterang, Yang Mahabesar. Jadi
makin jauh dunia menceraikan diri dari asalnya, makin berkurang sifat ilahinya,
makin jahat dan gelaplah keadaan dunia itu. Filsafat pantheistis dan dualistis
yang indah ini menjadi godaan besar bagi Gereja, baik pada zaman dahulu
(Origenes dan Augustinus), maupun dikemudian hari. Teristimewa Gereja Roma
mudah sekali mencampurkan ajaran Injil dengan pandangan-pandangan dan cita-cita
mistik. Seperti mistik yang pantheistis itu menghapuskan batas Allah dan
manusia, demikian pula Gereja Roma mulai meniadakan batas itu oleh ajarannya
tentang kuasa paus, wujud ilahi Gereja, sifat misa, pencurahan khasiat anugerah
(kasih karunia). Pada abad XIV dan XV cita-cita mistik itu bangkit kembali.
Iman dianggap sebagai permulaan saja dari hidup suci orang Kristen. Yang lebih
penting dari iman adalah usaha manusia supaya dipenuhi dengan zat ilahi dari
atas. Pusat-pusat mistik itu ialah rumah-rumah pertapaan yang terdapat
sepanjang sungai Rin, terutama biara-biara wanita.
2.
Eckhart
dan golongannya.Orang mistik yang termasyhur ialah
Eckhart (1260-1327). Menurut pendapatnya, pada dasar batin manusia terdapat api
kecil yang berasal dari zat ilahi yang menggerakkan segala sesuatu. Dalam
suasana mistik ini pribadi dan pekerjaan Kristus bukan lagi pusat kesalehan.
Yesus menjadi contoh saja bagi manusia, yang mengajak dan membimbing dia pada
perjalanan mistik. Begitu juga Gereja dan sakramen sudah kurang penting, karena
manusia mau mengajar persekutuan yang berbahagia itu dengan langsung.Tauler, Suso dan Ruysbroek adalah
orang-orang mistik yang ternama. Banyak jemaat yang kerinduan rohaninya kurang
dipuaskan oleh Gereja resmi yang buruk itu, menyerahkan dirinya kepada
kesalehan mistik yang baru itu. Menurut (Yoh 15:14) mereka suka disebut “Sahabat-sahabat Tuhan”. Kesalehan
mereka tidak lagi berdasarkan alat-alat keselamatan Gereja resmi, meskipun
mereka tak mau membuang Gereja.
3. Devosi baru.
Seorang pengkhotbah awam, yang bernama Geert Groote (1340-1384) di kota
Deventer, mengumpulkan sejumlah orang klerus dan awam, yang bergelar “Saudara-saudara yang hidup rukun”. Bedanya
Devosi Baru ini dengan mistik ialah pengikut-pengikut Geert Groote menghormati
dan melayani Gereja, dan penurutan Kristus dinyatakan dalam praktek. Mereka
memajukan persekolahan, memperhatikan penggembalaan, turut menuntut ilmu
humanis dan sangat mementingkan kuasa Alkitab.
4.
Alat-alat Keselamatan.Pimpinan ini
diberikan Gereja terutama dengan perantaraan sakramen yang telah diamanatkan
kepadanya oleh Tuhan. Sejak abad XIII Gereja Roma mengakui tujuh sakramen,
yaitu: perjamuan, baptisan, konfirmasi, pengakuan dosa, urapan penghabisan,
nikah dan tahbisan imam. Dengan sakramen-sakramen ini Gereja membimbing manusia
dari kecil sampai ke kuburnya.Perjamuan (misa, sakramen mahakudus,
sakramen alter, ekaristi). Berdasarkan dogma transsubstansiasi, roti yang telah
ditahbiskan itu dipuja oleh jemaat selaku Tuhan sendiri. Roti suci bernama
hostia. Sesudah misa, hostia disimpan dalam “rumah sakramen”, yang terdapat di
atas atau di sebelah mezbah. Adakalanya diadakan prosesi (perarakan) sakramen,
yaitu hostia diarak-arakkan keliling kota dalam suatu tempat yang elok, yang
dibawa oleh seorang imam, yang berjalan di bawah sebuah payung kehormatan.Baptisan
bagi Gereja Romawi adalah sungguh-sungguh menghapuskan dosa turunan dan segala
dosa yang diperbuat oleh orang itu sendiri. Gereja ini juga mengizin baptisan
darurat, jikalau seorang mau meninggal dunia dan imam tak dapat dipanggil lagi.Konfirmasi
(sakramen penguatan). Sakramen ini menyusul baptisan dan berdasar pada
Kis 8:14-17, untuk menguatkan iman dan mengaruniakan Roh Kudus. Konfirmasi ini
dilakukan dengan membuat tanda salib pada dahi dengan minyak suci dan dengan
meletakkan tangan pada orang yang menyambutnya.Pengakuan dosa yang
terdiri dari penyesalan batin yang
sungguh, pengakuan dosa dengan mulut di hadapan imam, yang memberi absolusi
(kelepasan dari dosa) atas nama Tuhan dan penebusan dosa dengan amal atau
penintesia.Perminyakan (sakramen orang
sakit), yaitu orang sakit didoakan dan diurapi oleh ketua-ketua (Yak
5:14) dengan membubuh minyak suci pada mata, telinga, hidung, mulut, tangan dan
kaki.Perkawinan
yang ditahbiskan oleh imam dan diakui sah oleh Gereja Roma. Nikah yang
ditahbiskan oleh Gereja tidak boleh diceraikan lagi, kecuali dalam hal istimewa
sekali dengan izin paus.Tahbisan imam, yang menjadi satu-satunya
pengantara yang dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan rahmatNya kepada manusia.
Sebab itu sakramen tahbisan imam menjadi batu alas bagi seluruh bangunan Gereja
Roma. Segala hak dan kuasa rasul-rasul dikaruniakan kepada imam menurut dogma
suksesi rasuli.
Selain
dari sakramen-sakramen, maka Gereja Katolik Roma banyak menaruh
“sakramentalia”, yaitu perbuatan suci yang juga mendatangkan berkat bagi
manusia, tetapi berkat itu lain rupanya dan kurang berharga daripada kuasa
sakramen. Umpanya pemberkatan atau tahbisan oleh imam terhadap pelbagai
perkara. Pelantikan raja, rumah tangga, kebun, makanan, senjata dan sebagainya,
semuanya itu dimasukkan ke dalam lingkungan ilahi dan magis dari Gereja. Air
suci yang dipakai untuk maksud itu, dianggap juga selaku obat sihir yang
berkhasiat luar biasa.
BAB 32
LUTHER
1. Keadaan Masyarakat. Roh
Tuhan memimpin gereja Kristus di bumi ini kepada kebenaran Injil itu tidak
belaku dengan berangsur-angsur. Biasanya mata Gereja dicelikkan oleh Roh dengan
sekonyong-konyong, sehingga ia sadar pula akan kesesatannya, dan kembali lagi
pada Firman Tuhan yang Kekal. Hal itu terjadi pada permulaan abad ke-XVI, dan
yang dipakai oleh Tuhan untuk mengusahakan pembaruan itu, ialah Martin Luther.
Pembaruana Gereja itu susungguhnya
adalah suatu mujizat dikerjakan oleh kuasa Roh Tuhan sendiri, karena tidaka
dapat diharapkan lagi dari pihak manusia. Dimana-mana kelihatan tanda-tanda
perubahan zaman kecuali di kalangan politik dan sosial. Tak dapat tidak segala
peristiwa yang penting itu mempengaruhi terjadinya pembaruhan Gereja, tetapi
semua itu tak sanggup memulainya. Gereja belum menampakkan alamat hidup baru.
sebaliknya : pembaruan yang dimaksudkan oleh konseli-konseli pada abad ke-XV
gagal belaka karena paus-paus melawannya. Umumnya orang merasa tak senang dan
kurang puas karena keadaan gereja yang buruk itu, tetapi tak ada yang tahu
mengubahnya dan orang hanya mengeluh dan mengkritik saja. Oleh karena Gereja
yang diduniakan dan najis itu masih tetap menjadi satu-satunya pengatara bagi
manusia untuk beroleh keselamatan kekal. Oleh sebab takutnya terhadap neraka dan
api penyucian maka orang banyak tetap saja taat kepada kuasa paus dan Gereja
Roma. Bukan sedikit orang yang mengejar ketentraman hati dan ingin supaya
berkenan kepada Tuhan.
Kuasa duniawi uskup-uskup, yang
diberikan kepadanya pada abad ke-X oleh Otto I, sudah mudur juga. Raja-raja
memegang pemerintahan dalam daerahnya masing-masing. Banyak diantara mereka
memajukan kebudayaan dalam negaranya untuk mendirikan sekolah-sekolah tinggi.
Timbulnya Refor : karena gereja hendak kembali ke adanya ajaran gereja-gereja
yang menyimpang/teologi, dogma, praktek yang tidak berdasarkan Alkitab.
Keadaan sosial di Jerman pun mempengaruhi jalan Reformasi. Oleh
perniagaan, kota-kota bertambah maju dan makmur. Penduduknya menghargai
perkara-perkara rohani, seperti ilmu, seni dan agama. Tetapi sebaliknya arti
dan pentingnya kalangan bangsawan makin berkurang. Banyak orang bangasawan
kehilangan penghasilannya. Khususnya kalangan petani banyak menderita oleh
beban berat yang dipertanggungkan kepadanya oleh Gereja yang loba itu. Mulai
abad ke-XV terjadilah pemberontakan-pemberontakan dari pihak kaum petani yang
malang itu. Luther juga terpaksa menentukan pendirinnya terhadap segala gerakan
dan keadaan masyarakat itu, tetapi menangis godaan menghubungkan Injilnya
dengan sesuatu acara sosial. Pembaruan Gereja menjadi suatu pekara Gereja
semata-mata, walaupun seluruh hidup masyarakatnya mengalami pengaruhnya.
2. Riwayat hidup Luther
sampai tahun 1517. Luther berasal dari
suatu keluarga petani di negeri Thurigen, tetapi bapanya, Hans Luther, menjadi
pencebak/ penggali tambang. Luter adalah seorang yang sangat rajin. Kemudian ia
naik pangkat dan maju dalam masyarakat; akhirnya ia dipilih menjadi anggota
dewan kota, sehingga dapat mengonkosi anak-anaknya. Oleh karena Martin ternyata
pandai, ia dikirim sekolah menengah di kota Magdeburg. Pada tahun 1501 Martin
masuk sekolah tinggi di Erfurt. Bapanya ingin anaknya yang pandai itu sebagai
ahli hukum. Untuk itu Luther perlu menuntut ilmu filsafat dulu beberapa tahun
lamanya. Dengan jalan demikian ia mempelajari scholastik, yang pada masa itu
masih menguasai sekolah tinggi di Erfurt. Meskipun demikian pandangan-pandangan
Occam mempengaruhi pikiran Luther dalam berbagai hal. Dalam bilik perpustakaan
sekolah tinggi itu, Luther mendapat dan membuka Alkitab untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1505 Luther lulus dalam
ujian yang memberi hak kepadanya untuk menuntut ilmu hukum. Tetapi dengan
tiba-tiba terjadilah perubahan besar dalam hidup Luther. Pada tanggal 2 juni
1505, ia ditimpa oleh hujan keras disertai guruh dan halilintar. Hampir-hampir
ia disambar kilat. Dengan sangat takut dan gentar ia beseru: “ Santa Anna yang
baik, tolonglah aku! Aku mau menjadi rahib!”. Dua minggu kemudian ia meminta
masuk biara yang aturannya paling keras, yaitu biara orde Eremit Augustin.
Pemimpin-pemimpin Luther di biara
Augustin segera memperhatikan kecakapannya. Ia disuruh menuntut ilmu thelogia.
Pada tahun 1507 ia ditabiskan menjadi imam. Setahun kemudian Luther dipindahkan
ke Wittenberg tinggal disana, samabil mengajar filsafat susila Aritoteles
kepada mahasiswa-mahasiswa yang muda. Pada tahun 1510 Luther dikirim ke Roma
sebagai utusan ordonya untuk turut memecakan soal peraturan ordo Agustin. Atas
desakan von Staupitz itu Luther mencapai gelar “doktor” Thelogia, doktor dalam
kitab suci. Pada tahun 1512, ia diangkat menjadi guru besar pada sekolah tinggi
untuk memberi pelajaran ilmu-tafsir tentang beberapa surat Alkitab.
3. Perkembangan kebatinannya. Hidup
kebatinan Luther pada Tahun-tahun yang dibicarakan tadi, karena hal itulah yang
paling penting untuk diselidiki dan dipahami dengan sesama. Luther masuk biara,
satu soal yang mengelisahkan hatinya, satu masalah yang muskil yang
dipecahkannya. Bagaimana aku bisa mendapat suatu Allah yang rahmani? Luther
sangat takut akan hari kiamat, dan ia ingin diselamatkan. Menurut orang waktu
itu, biarlah yang menjadi jalan yang terbaik bagi manusia untuk meperoleh
keselamatan itu. Di sanalah manusia dapat berusaha mencapai kesempurnaan yang
berkenan di hati Tuhan serta memberi pahala yang kekal. Dengan tak memandang
lelah ia berpuasa, berjaga-jaga waktu pada malam, menyiksa diri, berdoa dan
lain-lain. Tetapi Luther bukan mendapat damai dan ketentraman hati, malahan
ganti (daripada) mendapat kepastian tentang rahmat Tuhan, Luther merasa dirinya
makin jauh dari rahmat Allah, karena ia mengerti, bahwa segala perbuatan
manusia, meski sangat baik dan saleh sekalipun, tidak berharga dihadapan Tuhan.
Ia tidak percaya lagi, bahwa segala amalan dan dosa manusia dihitung satu
persatu dalam buku kas surgawi, lalu dibandingkan dengan perbuatan-perbuatan
yang mana yang besar, apakah itu boleh masuk sorga atau harus dibuang ke
neraka. Bertobatlah Luther, bahwa buah yang baik hanya boleh diharap, jikalau
pohonnya sendiri baik. Bukan terutama perbuatan yang diperhatikan oleh Tuhan,
melainkan Ia melihat hati manusia.
Akan tetapi menurut ajaran gereja memang manusia tak
sanggup beramal dengan kekuatannya sendiri. Untuk itu ia perlu dibantu oleh
kuasa rahmat, dengan kekuatannya sendiri. Oleh kuasa rahmat yang dicurahkan ke
dalam batinnya dengan prantara sakramen. Dengan demikian sebenarnya perhatian
orang berdosa tidak diarahkan kepada Kristus, tetapi kepada usaha sendiri.
Luther mulai benci Tuhan, biarlah ia mati saja dan nama Kristus juga tidak dapat
mengiburkannya. Sebaliknya Luther takut akan Kristus yang akan datang kelak
untuk menghukum kelak semua manusia sesuai dengan perbuatannya.
Firman Tuhan sendiri membebaskan Luther dalam
pelajarannya ia telah menemui perkataan Alkitab, yang termaktub dalam surat
Roma 1:17. Bahwa kata “kebenaran” di dalam Alkitab sama artinya dengan kata itu
dalam filsafat Aristoteles, yaitu sifat untuk memberi kepada seorang apa yang
patut diterimannya. Jadi kebenaran Allah adalah sifat Allah untuk menghukum
orang berdosa.
Kata Luther : “Aku mulai sadar, bahwa kebenaran
Allah tidak lain daripada suatu pemberi yang dianugrahkanNya kepada manusia
utnuk memberi hidup yang kekal kepadanya dan pemberian kebenaran Allah ia harus
dikerjakan sendiri. Dengan demikian Tuhan yang rahmani itu membenarkan kita
dengan rahmat dan iman saja. Rahmat Tuhan bukan lagi suatu tujuan yang jauh,
yang mungkin tidak tercapai, melainkan pusat kuasa hidupnya. Hanya oleh karena
pekerjaan Kristus saja, dengan tiada menuntut apa-apa dari pihak manusia selain
dari pada menerima kemampuan itu dengan iman yang sungguh-sungguh karena Allah
tidak menuntut, tetapi ia memberi. Luther mengerti bahwa hidup dari iman dan
rahmat adalah lain benar daripada cita-cita mistik, yaitu supaya hilang
tenggelam dalam dasar jiwa, yaitu dalam zat ilahi yang kekal. Mau tak mau
Luther dipanggil untuk melaksanakan tugas yang mulia itu, sama seperti Musa,
Yeremia dan Paulus dipilih dan didorong oleh Roh Tuhan untuk menjadi alatNya,
walaupun mereka sendiri mula-mula kecil dan segan mengangkat tanggungan yang
berat itu.
4. Pertikaian tentang
penghapusan siksa. Penjualan surat
penghapusan siksa itulah yang menyebabkan mulianya Reformasi. Peristiwa
mulainya Reformasi itu adalah seperti berikut : Uskup Agung Alberecht dari
Mainz mengambil dua daerah uskup yang lain, yang pada waktu itu tidak ada
uskupnya, sehingga ia mendapatkan pendapatan 3 kali lipat. Albrecht membayar sejumlah uang besar kepada
paus. Banyaknya uang yang diminta oleh Albrecht dari bank Fugger di Augburg,
tetapi kemudian susah baginya untuk melunasinya. Lalu paus menyarankan
kepadanya untuk memperdagangkan surat penghapusan sikap secara besar-besaran di
Jerman. Separuh dari hasilnya boleh diambil untuk membayar hutangnya, dan
separuh lagi hendak dikirim ke Roma untuk pembangunangedung gereja Santa
Petrus, yang besar dan indah. Demikian dilakukan secara mufakat paus Leo X.
Luther terpaksa menyerang kebiasaan
yang buruk itu, takala orang yang datang mengaku dosa kepadanya menuntut
penghapusan siksa berdasarkan surat indulgensia Tetzel itu. Sebab itu Luther
memutuskan untuk mengadakan perdebatan umum tentang soal itu, karena pada masa
itu belum ada majalah theologia. Begitu pula maksud Luther pada tanggal 31
Oktober 1517 ia memakukan sehelai kertas, berisi 95 dalil dalam bahasa Latin
tentang penghapusan siksa, pada pintu gereja-istana di Wittenberg, dengan
permohonan untuk memperdebatkan pandangan yang dikemukakan dalam dalil-dalil
itu. Kesaelamatan yang kekal tak dapat diperoleh dengan mengadakan perdagangan
dengan sorga, tetapi hanya dengan memikul salib mengikut Kristus saja.
Secara lahiriah dan batiniah
berkembangnya Reformasi tidak tertahan lagi. Luther tertuduh di hadapan paus
sebagai seorang penyesat. Tetapi Luther
tidak mau. Tuan tanah Luther, Frederik yang bijaksana, berjanji secara rahasia
untuk melindunginya. Dipandang dari sudut pandang manusia, maka harus diakui
bahwa tanpa sikap yang tegas dan bijaksana dari raja Frederik itu, mustahil
pergerakan Reformasi dapat berkembang dan berhasil baik.
Tetapilah sebetulnya Lutherlah yang
beruntung dengan debat itu, karena sekarang ia insaf bahwa hanya Alkitab saja
yang harus menjadi ukuran dan patokan. Bukan paus atau konsili, melainkan
Firman Tuhan saja yang berkuasa atas orang beriman. Dengan demikian seluruh
dasar gereja Roma menjadi goyang sama sekali. Pemerintahan rohani, yang
dilakukan oleh kaum pejabat, tak sesuai dengan kehendak Tuhan.
5. pembaruan Gereja
berkembang. Pada waktu itu Luther mendapat
banyak pengikut yang berpengaruh di segala kota Jerman. Karena sudah tentu
banyak perkara yang menghubungkan Luther dengan mereka. Sama seperti golongan
humanis itu Luther juga sangat penting pelajaran bahasa asli dari Alkitab,
bahasa Ibrani dan Yunani. Pada waktu itu juga Luther mendapat seorang kawan
sepejuangan bahkan kemudian menjadi sahabat karibnya, yakni Philipus
Melanchton. Ia seorang ahli bahasa, filsafat dan theologia sangat pandai.
Malanchton menjadi ahli dogmatik yang terbesar dari Reformasi di Jerman. Selain
rakyat dan kaum humanis, maka golongan bangsawan yang bersifat revolusiaoner
pun turut membantu Luther. Akan tetapi Luther tau mengabungkan gerekannya
dengan cita-cita dan tujuan segala golongan itu. Makin hari makin teranglah
jalan yang harus ditempuhnya.
Berikutnya tertiblah kitab Luther
“Tentang pembuangan Babel untuk Gereja”. Karangan ini ditulis dalam bahasa
Latin dan bersifat thelogia. Didalam Luther mengemukakan suatu ajaran sakramen
baru yaitu sesuai dengan Alkitab. Dari ketujuh sakramen Gereja Roma hanya
mengaku tiga berpangkal pada janji Tuhan, yakni Baptisan, Perjamuan Kudus dan
pengakuan Dosa, dan tentang yang ketiga itu pun ia masih bimbang. Dan ia
melawan keras ajaran transsubstansiasi dan pandangan yang salah bahwa Kristus
dibuat sebagai persembahan dalam misa jemaat, karena perjamuan kudus itu
bukanlah suatu usaha manusia, melainkan karunia Tuhan. kitab Itulah yang
bersaksi tentang pendapat baru Luther dengan seidah-indahnya. Kepalanya ialah:
“tentang kebesaran seorang kristen”, tetapi sebetulnya lebih tepat kalau
disebut “Hanya oleh iman saja”atau “Sola fide”. Ketiga karangan ini asyik
dibaca oleh banyak orang, sehingga dalam beberapa bulan saja, harus dicetak
berulang-ulang. Umumnya dirasakan bahwa segala pandangan baru Luther itu harus
diwujudkan oleh gereja dan masyarakat.
6. Perlawanan dari
pihak paus dan kaisar. Pada tanggal 15 juni
1520 tebitlah bulla paus, yang sudah lama ditunggu dimana 41 ucapan Luther
ditolak, karena dianggap sebagai ajaran sesat. Luther membalas bulla itu dengan
suatu karangan yang berkepala: “melawan kutuk si Antikrist”. Pada tanggal 10
Desember ia membakar bulla paus dimuka pintu gerbang kota Wittenberg dihadapan
para guru besar dan mahawiswa. Ia juga membakar kitab undang-undang Gereja K.
R., karena kitab itu membuktikan jelas betapa besarnya kelaliman yang paus lakukan
dengan sewenang-wenang terhadap gereja Kristus sungguhpun rakyat Jerman
menghormati Luther selaku pahlawannya, tetapi kaisar Karel tak ragu-ragu lagi.
Pada 26 Mei ia mengeluarkan Edik Worms, di mana Luther dengan para pengikutnya
dikucilkan dari masyarakat dengan kutuk negara. Segala karangan Luther pun
harus dibakar. Ia sendiri boleh ditangkap atau dibunuh oleh siapa saja yang
menemui dia. Sebenarnya Edik itu bukanlah keputusan semua wakil negara, Cuma
hanya beberapa pihak gereja yang memilikinya.
7. Arti Luther bagi
Gereja. Hanya satu hal saja yang dimaksudkan
Luther: ia mau membebaskan injil dari belenggunya sudah berabad-abad lamanya
merintanginya. Lutherlah yang pertama-tama sadar akan kesesatan dan kekhilafan
itu, yang sekian lamanya melemakan gereja Kristus. Bahkan sedari zaman kemudian
sesudah rasul-rasul, gereja salah mengerti Injil rahmat Tuhan, sehingga
memahamkannya seperti suatu taurat baru. Dan oleh iman saja manusia dibenarkan,
berkat rahmat Allah! Bukan para klerus yang berkuasa dalam gereja Kristus,
melainkan Alkitab saja. Semenjak Luther dapat menempuh suatu jalan baru, sebab
kebenaran Injil sudah disadarinya kembali.
BAB 33
PENYARINGAN, PERCERAIAN DAN PELUASAN
1. Perjuangan
baru. Sementara Luther berada di wartbung,
reformasi diancam oleh bahaya baru, yaitu banyak orang salah mengerti kebebasan
yang dikhotbahkan oleh Luther sendiri kebebasan itu berarti, bahwa manusia
dilepaskan dari kuk taurat, sehingga ia dapat menyerhkan diri dengan rela hati
kepada Tuhan dan mengabdi kepada dia. Tetapi tak sedikit pengikutnya yang
memandang kebebasan baru itu secara negatif saja, yaitu kebebasan dari
rupa-rupa kebiasaan dan aturan romawi sehingga mereka merasa perlu merencanakan
dan melangsungkan pelbagai syarat baru. Dengan demikian mereka takluk lagi
kepada suatu taurat baru, dan rahmat injil yang memerdekakan itu kurang
dipahaminya. Itulah sebabnya pada tahun-tahun yang berikut Luther terpaksa
menceraikan dirinya dari beberapa golongan yang mengacaukan tujuanNya.
2. Di Wartburg. Sepuluh bulan lamanya
Luther tinggi di wartburg dengan berpakaian secara seorang bangsawan dan
memakai nama samara, yaitu “Junker Georg” (raden georg). Masa itu merupakan
suatu ujian pula baginya, karena ditempat yang sunyi itu hatinya sangat digoda
oleh banyak pikiran dan kebimbangan. Benarkah ia sungguh mengikut jalan Tuhan
dengan gerakanNya itu.tetapi ditengah godaan itu Firman Tuhan yang dulu sudah
menawan hatinya, sekarang pun menghiburkan dan menegakkan dia. Godaan Iblis
ditangkisnya dengan iman yang kokoh. kata orang, Luther pernah melemparkan
sebotol tinta kepada iblis yang nampak dalam biliknya dan mengganggu dia.
Tetapi sungguhpun Luther digoda demikian, ia
menunjukkan tenaga yang luar biasa yang selama tinggal di wartburg itu. dalam
beberapa bulan saja perjanjian baru diterjemahkanNya dari bahasa Yunani ke
dalam bahasa Jerman. Sampai pada waktu itu terjemahan kedalam bahasa Jerman
semuanya berdasarkan terjemahan Latin, yaitu Vulgata. Lutherlah yang
mempraktekkan dalam gereja semboyan humanis kembalilah kepada sumber. Tetapi di
samping sendirian yang sehat itu, maka hasil yang gilang-gemilang dengan
terjemahannya itu, disebabka oleh keahlianNya dalam ilmu bahasa juga.
terjemahanNya yang elok itu yang rajin dibaca dimana-mana sampai kini, sangat
besar pengaruhnya atas pembentuk suatu bahasa persatuan di Jerman, di
tengah-tengah dialek-dialek yang banyak itu. Luther hanya mau melayani Firman
Tuhan, tetapi dengan itu ia pun berbakti kepada bahasa dan bangsanya. Dua belas
tahun kemudian (1534), terjemahan segenap Alkitab selesai.
sebuah
kitab rencana khotbah (pastille) untuk tiap-tiap hari minggu dari tahun
gerejani, supaya menjadi contoh bagi pengkhotbah Reformasi, yang sangat
membutuhkan pimpinan dalam hal menyusun khotbah. Pada masa itu juga Melanchton
di Wittenberg mengarang kitab pengajaran agama yang pertama yang pertama dari
Gereja Reformasi, yang berkepala “pokok-pokok utama” (Loci communes). Dengan
sederhana dan sangat jelaas diuraikan dalam kitab dogmatic ini segala pokok
yang terpenting, yang diajarkan oleh Injil tuhan tentang iman Kristen. dengan
demikian senjata gereja Reformasi disediakan satu persatu.
3. Hura- hara di
Wittenberg. Dalam pada itu pengikut Luther di
Wittenberg mulai mewujudkan ajaran baru itu dalam praktek. Pemukanya ialah guru
besar Karlstadt. Pertama ia mau membubarkan segala biara, karena cita-cita dan
usaha kerahiban tak sesuai dengan injil. Luther menyokong ikhtiar itu dari
tempat perlindunganNya dengan suatu karangan. Banyak rahib laki-laki dan
perempuan keluar dari biaranya. Bahkan banyak di antaranya dan juga dari klerus
biasa yang kemudian menikah. Selanjutnya misa diserang. Segala hal yang
menyinggung soal mempersembahkan kristus pula kepada Allah oleh Jemaat dicoret
dari tatacara kebaktian misa itu. mulai sekarang, piala juga diberikan kepada
jemaat, sehingga semua orang percaya menerima roti dan air anggur. Banyak
sekali orang turut dalam kebaktian perjamuan yang demikian.
Akan tetapi segera jemaat
dihura-birukan oleh kedatangan beberapa “Nabi”, yang menolak kuasa Alkitab dan
hanya bersandar kepada “terang batin” dan penglihatannya sendiri pun kurang
kuat untuk mencegah semanngat yang salah itu. pada bulan Pebruari 1522, rakyat
yang tak dapat ditahan lagi. Mereka menyerbu gedung gereja, lalu memusnahkan
mezbah, salib dan patung. Raja frederik tidak sanggup memadamkan hura itu.
sebab itu Luther memutuskan untuk meninggalkan Wartburg dan kembali ke
Wittenberg pada bulan maret 1522. Hal itu membuktikan keberanianNya yang besar,
karena kutuk kaisar sangat besar, tetapi Luther menulis kepada Frederik, bahwa ia tak lagi membutuhkan
perlindungan saja, bahkan pengawalan Tuhan sendiri sekarang Luther mau
melindungi raja. Luther yakin bahwa semangat pemberontak hanya dapat dilawan
dengan bersenjatakan Firman tuhan. oleh sebab itu Luther naik mimbar tujuh hari
lamanya dan dengan khotbahnya ia menasihati jemaat sampai mereka malu dan
menyesali kepanasan hatinya. Anasir yang radikal dihardiknya, karena kurang
kasih dan basar yang menyebabkan saudara yang masih lemah dalam iman, terkejut
dan barang kali mau kembali saja kebawah kuasa paus. Jemaat harus di didik
perlahan-lahan. Segala perkara yang lahir tidaklah begitu penting, asal saja
firman diberitakan dengan suci murni. Tetapi karena tidak mengerti itu maka
kaum fanatic telah membuat suatu taurat baru dari kebebasan yang diberikan
injil itu. dengan hadirkan yang tegas itu Luther membendung sifat radikal di Wittenberg. Karlstadt harus
mengundurkan diri. Hanya beberapa perubahab saja diadakan oleh Luther,
umpamanya kata-kata mengenai persembahan kristus dicoret dari dalam misa tetapi
pada umumnya tatacara gereja lama masih berlaku.
Peristiwa ini besar sekali artinya
bagi sifat reformasi Luther ia menolak segala kekerasan dan revolusi, karena
yang dikehendakinya ialah supaya pengertian Injil yang baru itu mengkhamiri
gereja dan masyarakat dengan berangsur-angsur, agar jemaat jangan diperbudak
kembali oleh bermacam syariat baru. Memang bukan Luther, melainkan calvinlah
yang memikirkan dan mewujudkan pembaruan bentuk lahiriah gereja.
4. Perceraian
dengan golongan fanatic. Makin lama makin terang
bahwa jalan dan tujuan Karlstadt dan nabi-nabi yang fanatic dan mengadakan hura
sangat berbeda dengan maksud dan cita-cita Luther. Karlstadt hidup mengembara
dan akhirnya meninggal dibasel. Thomas Munzer menjadi penganjur golongan ini.
ia seorang yang jauh lebih radikal lagi, sehingga pada tahun 1524-1525 Luther
merasa perlu menceraikan dirinya dengan terang dari padanya. Karena Munzer
dengan pengikutnya menerangkan kepada jemaat, bahwa tiap orang Kristen harus
meniru pergumulan batin sebagaimana dialami Luther, tanpa pengalaman demikian
manusia belum dibebaskan dari ikatanNya. Dengan jalan itu manusia dengan
pendapatnya secara mistik menjadi pusat lagi menggantikan rahmat Allah. Firman
tuhan menyatakan diri dengan langsung
kepada jiwa manusia sendiri, bukan dengan perantara alkitab. Dengan
demikian Munzer mengikat pula manusia dengan taurat mistik di samping itu pula ia mengkhotbahkan suatu revolusi
sosisal. Rakyat dikerahkanNya untuk membasmi segala kekejian K.R keadaan
masyarakat harus dirombak dan diubah sama sekali. Cita-cita komunis mulai
nampak. Pemberontakan petani disetujui dan diturutnya. Akhirnya Munzer
ditangkap dan dibunuh waktu petani dikalahkan.
Luther sama sekali menolak pandangan dan cita-cita
Munzer dengan golongannya. Karena ia sungguh membebaskan kerohanian dan agama
dengan perkara sosial. Revolusi melawan kehendak Tuhan, dan pemerintah harus
dihormati. Tambahan pula ia mengecam maksud golongan fanatic itu untuk
menaklukan manusia kembali kepada abad pertengahan. Soal dan masyarakat dan
relasi gereja dengan Negara lebih baik dipikirkan dan dipecahkan oleh
Protestantisme Calvinis daripada oleh Luther.
5. Percerain
dengan golongan petani. Pada tahun 1525
pecahlah pemberontakan besar dari kaum petani yang tak mau ditindas lagi. Baik
petani katolik roma maupun petani yang mengikut Luther mengangkat senjata.
Mereka itu juga salah mengerti khotbah Luther tentang kebebasan tiap-tiap orang
Kristen, sehingga menyangka bahwa Luther akan membantu mereka. sudah tentu
Luther mengaku bahwa tuntutan mereka patut dan pada tempatnya,
tetapi tatkala ia mendengar seluk beluk pemberontakan itu, yaitu bahwa mereka membakar, merampok, dan membunuh
dimana-mana, sikapnya berubah sama sekali. Raja dan pemerintah yang terkejut
dan tak berani membela rakyatnya, ditempalaknya. Beralaskan surat roma 13 ia
mengajak raja membalas segala kejahatan itu. akan tetapi sesudah petani
dikalahkan, ia menegur raja pula supaya mereka jangan bertindak terlalu kejam.
Dengan demikian Luther menunjukkan bahwa injil tidak memihak kepada suatu
golongan, melainkan memberitakan firman tuhan kepada segala golongan
masyarakat. Tetapi benar juga, bahwa ia kurang memperhatikan kebutuhan sosial.
Mulai sekarang banyak rakyat merasa kecewa, lalu membelakangi Luther. Luther
sendiri pun kecewa juga dan mengerti bahwa ia tak boleh bersandar pada rakyat
jelata.
6. Perceraian
(perpisahan) dengan Erasmus. Mula-mula Erasmus
menaruh simpati benar terhadap Luther, karena keberanianNya memberantas keburukan
gereja akan tetapi ia seorang ulama sejati, yang segan mencampuri gerakan
radikal. Ia kurang berkairah dari Luther. Itulah sebabnya ia terus mengundurkan
diri tatkala timbul bahaya bagi luther dari pihak paus dan kaisar (1520).
Tetapi sebagian besar dari pengikutnya tetap memihak kepada luther, dan
sebaliknya penganut iman lama (K.R) menyalahkan humanism Erasmus yang pada
sangkanya menyebabkan reformasi. Sekarang Erasmus terpaksa memilih pihak mana
akan diturutnya, supaya jangan ia nanti tinggal sendiri saja. Tak sukar baginya
memihak pihak gereja roma supaya jangan mendapat susah atau kehilangan anugerah
dan sokongan raja. Walaupun demikian Erasmus tentu tidak menyerang luther
tentang soal yang betulnya disetujuinya.
Pada tahun 1524 ia mengeluarkan suatu karangan yang
berjudul “uraian tentang kehendak bebas” di dalamnya ia menegaskan bahwa rahmat saja
tak sanggup menyelamatkan manusia. Putusan akhir bergantung kepada kehendak
bebas, yang dapat menerima atau menolak rahmat tuhan. tetapi pandangan semi
pelagian itu bukanlah pengakuan iman, melainkan buah pikiran akal budi saja.
Setahun kemudian luther membantah uraian Erasmus itu dengan karanganNya tentang
kehendak yang terikat, di dalamnya ia mempertentangkan Allah yang hidup yang
hidup dengan “Allah filsafat”Erasmus. Manusia yang sungguh beriman mengetahui
dan mengaku bahwa hanya rahmat Allah yang hidup saja, yang menyelamatkanNya.
Berdasarkan iman itu, luther berani mengemukakan pandangan yang rupanya
berlawanan. Ia membedakan allah yang menyatakan dirinya dalam kristus,yang
menawarkan keselamatan kepada sekalian manusia, dengan Allah yang memilih atau
menolak manusia, dengan Allah yang memilih atau menolak manusia menurut
musyawaratnya yang kudus dan tersembunyi itu. masalah itu diperdebatkan berkali-kali
dalam sejarah gereja pada masa kemudian.
Oleh perjuangan pena ini golongan humanis terbagi
dua. Yang mengikuti Luther menjadilah Injil, tetapi yang mempertahankan pokok
humanism seperti Erasmus tetaplah menganut agama katolik roma. Pusat theologia
mereka ialah manusia dibawah taurat, bahwa manusia dibebaskan oleh rahmat saja
tidaklah dimengerti olehnya. Erasmus menjadi bapa protestantisme liberal di
kemudian hari, juga mengutamakan akal budi dan moralisme.
7. Pernikahan
Luther. Oleh karena ketiga perceraian
/perpisahan yang dijelaskan tadi. Tahun 1525 sangat berat bagi Luther. Tetapi
ia dihiburkan dan dikuatkan oleh perkawinanNya dalam tahun ini juga dengan
seorang bekas rahib wanita, yang bernama Katharina von Bora. Istri ini menjadi
bantuan besar bagi luther. Sendiri menganggap nikahNya suatu perkara yang suci,
bahkan jauh lebih mulia daripada hidup rahib yang pura-pura saja rohani.
8. Perkembangan.
Dalam pada itu kabar tentang penemuan
injil yang benar oleh luther itu disiarkan kemana-mana oleh percetakan kitab.
Terutama dijerman selatan pergerakan reformasi berkembang dengan pesat di
belanda jatuhlah korban pertama tahun 1523 Hendrik Voes dan Johanes van Essen
dibakar hidup dikota Brussel. Luther mengarang suatu syair untuk menghormati
saudara yang berani mati syahid karena imannya itu.
Banyak kota yang berdiri sendiri, yang suka
memajukan kebudayaan dan agama, menerima reformasi, dan hal itu biasanya
berlaku dibawa pimpinan dewa kota. Dimana hal itu berlaku, banyak orang keluar
dari biara, tatacara kebaktian diubah dan pengkhotbah baru diangkat. Luther
menolak mereka dengan nasehatnya sambil mengusahakan pembaruan pengajaran dan
pemeliharaan orang miskin, berhubung dengan pekerjaan minta sekarang kurang
dilakukan, sebab sedekah tak lagi dianggap sebagai amalan yang menghasilkan
pahala sorgawi.
Perkembangan yang cepat itu dimungkinkan oleh karena
Edik Worms tidak diperhatikan oleh rakyat. Semenjak pertemuanNya dengan kaisar
maka luther bukanlah diganggu, malahan digemari dan dihormati diseluruh jerman.
Perhatian kaisar pun terikat oleh perangnya dengan perancis dan Turki. Sembilan
tahun lamanya ia tidak mengunjungi jerman. Raja tidak bersatu mengenai
reformasi dan takut kepada kota yang sudah ikut serta pembaruan gereja sebab
kekuasaanNya yang besar.
Pada tahun 1524 beberapa raja katolik roma
mengadakan suatu perjanjian untuk melaksanakan edik worms, tetapi pada tahun
1526 raja injil berserikat juga untuk mencegah pelaksanaan itu. pada tahun itu
juga kesusahan kaisar bertambah besar, karena ia bermusuh dengan paus beberapa
waktu lamanya. Sebab itu rapat Negara di Speier (1526) menunda lagi pemberesen
perkara reformasi. Raja diizinkan bertindak untuk daerahnya masing-masing.
Aturan itu besar akibatnya kekaisaran sekarang terbagi atas banyak gereja
senegeri, sehingga reformasi dapat berkembang dengan bebas disegala negeri yang
rajanya bersifat injili, tetapi daerah yang diperintahi oleh raja katolik roma
tak dapat dimasuki oleh semangat pembaruan. Tak ubahnya seperti pada abad
pertengahan, gereja senegeri itu dipimpin oleh tuan tanah atau rajanya. Gereja
negeri senegeri injili yang pertama berdiri di Saksen dan Hessen. Sudah tentu
organisasi dan keuanganNya masih kacau sekali. Ada juga kekurangan pengkhotbah
dan guru yang cakap. Atas ikhtiar Luther beberapa “visitator” (penilik)
diangkat, yang diberi tugas untuk perbaikan dan pembangunan jemaat. Luther
sendiri membantu usaha itu dengan bermacam-macam kitab untuk mengajar dan
menasehati jemaat. Yang terpenting ialah “katekismus kecil” untuk jemaat, dan
“katekismus besar” yang disusunnya untuk pendeta.
Dengan demikian reformasi Luther mendapat bentuknya.
Yaitu gereja senegeri yang diperintahi oleh raja. Bentuk itu memang berlawanan
dengan kebebasan gereja dan dengan imamat am semua orang percaya. Luther
menyadari hal itu, tetapi ia setuju dengan ajaran Occam, bahwa dalam keadaan
darurat pemerintah duniawi wajib melindungi dan memelihara gereja. Tambahan
lagi ia sangat menghormati pemerintah yang sudah tentu adalah pemerintah
Kristen pada zaman itu. organisasi dan kedudukan gereja yang demikian itu
mengandung segala bahaya yang bersangkutan dengan hal gereja Negara umumnya.
9. Batas-batas
pekerjaan pembaharuan Luther. Sungguhpun
Luther mengantar gereja kristus kepada jalan baru sambil membebaskan dari
rupa-rupa perkara yang sesat, namun dalam beberapa hal ia kurang radikal
kebaktian dan susunan gereja kurang dibaharuinya, ia membiarkan gereja dikuasai
oleh pemerintah dan ia kurang menghubungkan agama dan masyarakat. Ringkasnya,
Luther kurang mengerti bahwa injil yang ditemuinya kembali itu, bersifat
theokratis artinya mau mempengaruhi segala lapangan hidup. Itulah sebabnya
Lutheranisme jerman tak sanggup melawan gereja roma dengan secukupnya. Tugas
itu lebih disadari dan dilaksanakan oleh calvinisme. Tetapi Lutherlah yang
menjadi pembaru gereja yang pertama dan yang termasyhur.
BAB 34
ZWINGLI DAN PERTIKAIAN TENTANG PERJAMUAN
1. Bedanya
kedua cabang Reformasi itu. Oleh pimpinan Tuhan yang istimewa maka timbullah di
Swiss suatu pergerakan pembaruan, sebagai lanjutan dari Reformasi Luther,
tetapi yang menambahkan beberapa hal yang sangat penting, yang kurang di
perhatikan Luther, yaitu: a. Kesadaran theokratis yang lebih kuat dan radikal;
b. Perubahan dan pembaruan bentuk-bentuk hidup Gereja; c. Pelakssanaan semangat
injil di lapangan sosial; dan d. Sikap aktif terhadap politik. Jenis reformasi
itu di sebut Calvinisme. Cabang reformasi Calvinis itu memang tidak terpikir tanpa
Luther, sebab ia tak lagi lain sumbangan dan lanjutan Reformasi Luther di Eropa
Barat, tetapi perbedaannya dengan Gereja Protestan Lutheran ialah gerakan
pembaruan di Swiss, Perancis, Belanda, Inggris dan Skotlandia di pimpinan oleh
oknum yag matanya terbuka bagi tugas dan tanggung jawab Gereja terhadap segala
lapangan masyarakat dan terhadap tuntutan-tuntutan Tuhan yang lain mengenai
pembaruan Gerejanya, yang kurag di pahami oleh Luther dengan
pengikut-pengikutnya.
2. Hidup
Zwingli. Sifat istimewa dari cabang kedua protestantisme itu nyata dengan
terang dalam hidup dan pekerjaan pelopornya, yaitu Ulrich Zwingli (1484-1531),
seorang Swiss. Sejak waktu menuntu ilmu theologia di Wina dan Basel, Zwingli di
pengaruhi oleh humanisme. Kemudian ia bekerja antara lain sebagai pendeta
tentara dari pasukan-pasukan Swiss. Pada tahun 1518 Zwingli di panggil ke kota
Zurich dan menjadi pendeta dari gereja yang besar disana.
Zwingli
mulai memihak kepada Luther dengan pembaruannya semenjak debat di Leipzig
(1519). Oleh karena Zwingli tidak di
didik dalam scholastik dan tidak maasuk biara seperti Luther, maka penemuan
baru itu baginya tidak berarti bahwa
pertaliannya dengan waktu yang lampau terputus sekaligus, melainkan
seakan-akan pandangan dan keyakinan yang sudah di kandungnya sekian lama itu
sekarang di perdalam dan disadarinya dengan jelas.
Pada
tahun 1520 Zwingli mempropagandakan berbagai-bagai pembaruan. Lalu Zwingli
menyerang rupa-rupa adat dan syariat gereja roma, misalnya undang-undang puasa,
selibat kaum imam dan sebagainya. Oleh sebab itu dewan kota mengadakan suatu
debat umum atas ikhtiar dan desakan Zwingli membentengkan acara pembaruannya
dengan membela dan menguraikan 67 dalil.
Dalam
hal ini nyatalah perbedaan antara Lutheranisme dengan Calvinisme. Sudah tentu
pendirian Zwingli lain dari pada sikap orang-orang fanatik di Wittenbang.
Zwingli berniat membarui Gereja secara lahiriah juga. Akan tetapi
Protestantisme “Calvinis” harus awas, supaya ia jangan menaklukkan
anggota-anggotanya ke bawah suatu taurat baru, seperti yang telah di buat oleh
golongan yang fanatik.
3. Keadaan
pada tahun 1529. Di Swiss juga Reformasi berkembang dengan pesat. Kanton-kanton
(daerah-daerah) Bern, Basel dan beberapa lagi lekas memihak kepada Reformasi,
tetapi kanton-kanton lainnya tetap menganut pengakuan Katolik Roma. Akkhirnya
kanton-kanton katolik Roma berserikat, sehingga kanton-kanton injili terpaksa
berbuat begitu juga. Pada tahun 1529 hampir-hampir pecah perang saudara. Pada
ketika yang amat genting itu, Zwingli mencari pertolongan di jerman, dan
sebaliknya pemimpin politik dari kalangan Reformasi di Swiss.
4. Pertikaian
dengan perjamuan. Akan tetapi maksud itu tak tercapai karena timbullah
pembantahan tulisan yang keras antara Swiss dan jerman selatan pada satu pihak
dengan “golongan Wittenberg”, yakni luther beserta para pengikutnya pada pihak
lain. Tatkala Yesus mengatakan : inilah tubuhkku maka maksud Tuhan tk lain dari
menyatakan, bahwa roti itu kiasan tubuhnya.
Luther
tak suka mengadakan perserikatan dengan golongan itu, yang pada hematnya hanya
menghina sakramaen kudus itu. Zwingli merasa, bahwa perselisihan secara
theologi itu tak boleh membatalkan perserikatan militer dan politik yang sangat
perlu itu. Phili dari Hessen, yang juga berpendirian demikian, membujuk Luther
untuk mengadakan perdebatan agama dengan Zwingli tentang perjamuan kudus.
Pertemuan itu di laksanakan di Marburg pada permulaan oktober 1529.
Barangkali kita merasa heran apa
sebabnya Luther tak mau berdamai dengan Zwingli pada suatu ketika yang
segenting itu. Oleh sebab misa sudah menjadi pusat dan inti pokok alam Gereja
Roma, maka perlu sekali aarti injili Perjamuan Kudus itu di pahami
sebaik-baiknya oleh Reformasi. Luther mengetahui bahwa keselamatan jiwanya
beralaskan penyerahan kehendak dan akalnya kepada kuasa Tuhan.
Sungguhpun demikian, disamping
kesetian Luther kepada bunyi Firman Tuhan, ternyata juga kerinduannya untuk
menerangkan rahasia hadirnya Tuhan dalam perjamuan itu dengan uraian secara
scholastik. Sebetulnya pandangan yang realistis ini adalah perkara yang
canggung dalam theologia Luther, karena ia mengajar bahwa relasi manusia dengan
Allah adalah suatu perhubungan rohani yang diadakan oleh Firman Tuhan dan iman
manusia saja. Kata Luther bahwa ada terjadi pertukaran sifat-sifat diantara
tabiat-tabiat ilahi dengan tabiat insani Kristus. Oleh karena itu tubuh
Kristus, yang memang termasuk tabiat insaniNya, antara lain mendapat juga sifat
hadirat sementara tabiat ilahiNya. Sebab itu tubuhnya juga dapat hadir di
mana-mana.
5. Politik
dan ajal Zwingli. Luther patut dihormati karena taatnya kepada Tuhan, yang
lebih penting baginya dari pada keuntungan politik. Sudah tentu Zwingli dan
protentatisme “Calvinis” pun mau taat kepada kehendak Tuhan,akan tetapi selain
dari itu, dari mulanya mereka mementingkan pula panggilan dan kewajiban Gereja
Kristus terhadap dunia ini.
Pada
tahun 1529 Zwingli berikhtiar untuk menggabungkan kuasa semua raja, daerah dan
kota yang beragama protestan untuk bersama-sama melawan keluarga Habsburg, yang
merupakan lawan besar bagi kebebasan
iman. Sejak itu Strasburg bertambah penting untuk perkembangan protestantisme
“Calvinis”. Zwingli yang turut dengan pasukan-pasukan protestan itu selaku
pendeta tentara, tewwas dan mayatnya di bagi empat dan di bakar habis.
BAB 35
LUTHERANISME MENDAPAT KEDUDUKAN YANG TEPAT
1. pengakuan dan pembelaan. Rupa-rupanya
pada tahun 1530 nasib Reformasi di Jerman akan ditentukan. Karel V kembali ke
jerman sesudah ia tidak mengunjungi negeri itu sembilan tahun lamanya, sambil
berjanji untuk mendengar segala pertimbangan dan keterangan dari
golongan-golongan yang bersangkutan pada rapat negara yang akan diadakan di
Augsburg (1530). Luther sendiri tak dapat menghadirinya, sebab ia masih terkena
kutuk kaisar. Melanchton dan beberapa ahli theologia protestan yang lain
menggantikan dia. Oleh karena Melanchton mengharapkan perdamaian dengan kaisar,
ia berusaha menekankan segala pokok yang disetujui dan diakui oleh kedua belah
pihak, tetapi sudah tentu karangannya menjelaskan juga dengan amat terang
tentang segala pandangan theologia reformasi, sehingga karangan itu, yang
biasanya disebut “pengakuan Augsburg (Confessio Augustana)”, kemudian terhisap
kepada surat-surat pengakuan resmi dari Gereja Lutheran (Lih. Bab 43,2).
Pembacaan pengakuan itu di Augsburg di hadapan kaisar dan banyak pembesar dunia
dan gereja sungguh menarik perhatian sekalian hadirin. Joh Eck dan beberapa
pemuka gereja Katolik Roma yang lain menyusun jawabnya atas uraian Melanchton,
yang dibacakan juga. Selanjutnya Melanchton menyusun karangan yang kedua yang
bernama Apologia (pembelaan). Sebenarnya sikap Melanchton di Augsburg kurang
berani; kepercayaannya akan kemenangan akhir Reformasi sudah surut, ketika
dilihatnya kuasa lawan-lawannya itu. keyakinan itu mendorong dia mencari
perdamaian dengan segala daya-upaya yang dapat dipergunakannya. Tindakan Luther
lain sekali. Dengan surat-suratnya itu ia terus mengajak wakil-wakilnya untuk
bertahan dan berjuang sekuat-kuatnya. Politik Melanchton yang lemah itu makin
mempertetap maksud golongan Katolik Roma untuk mempertiadakan Reformasi selekas
mungkin. Golongan injili harus undur dari
rapat negara. Edik Worms dibaharui dan diambil putusan untuk mengadakan
konsili am, jikalau dapat dalam waktu satu tahun.
Sekarang daerah-daerah
injili terpaksa mengorganisasi pertahanannya secara politik dan militer, supaya
sanggup menetang bahaya yang mengancam mereka itu. di smalkalden raja-raja dan
kota-kota yang memihak Luther mengadakan suatu perserikatan pembelaan (1531).
Kota Strasburg dan beberapa kota lain di jerman-selatan turut juga, sebab
pendeta dan pemimpin reformasi di strasburg, Martinus Butzer, telah merincis
jalan bagi perdamaian itu dengan ajarannya tentang perjamuan Kudus, sehingga ia
menjadi pengantara antara golongan Luther dan Zwingli. Philip dari Hessen
berhasil mendapat bantuan dari luar negeri, sehingga terjadilah perserikatan
yang besar dan kuat untuk melawan pemerintahan Habsburg. Dengan demikian
cita-cita Zwingli diwujudkan juga, tetapi oleh kematiaannya dan oleh kalahnya
golongan protestan di kappel, maka tanah swis tak dapat masuk perserikatan
Smalkalden itu. berhubung dengan maksud
untuk menetang kaisar maka timbullah soal di antara golongan Lutheran di
jerman, yakni adakah perlawanan sedemikian dibolehkan oleh Firman Tuhan, karena
bukanlah pemerintahan harus dihormati dan dipatuhi, berdasarkan Roma 13? Tetapi
ahli-ahli hukum menerangka, bahwa pemerintah harus sah yang diberi Tuhan ,
ialah raja-raja senegeri saja yang bukan kaisar, yang hanya dipilih saja oleh
raja-raja itu.
Kaisar
tak berani meneruskan tindakan-tindakannya yang keras itu, karena ancaman dari
pihak turki di sebelah timur. Ia memerlukan bantuan semua rajanya untuk menjaga
batas kekaisaran. Tambahan pula, paus belum mau mengadakan konsili. Itulah
sebabnya pada tahun 1532 diadakan perjanjian Neurenberg anatra karel V dengan
golongan Protestan. Protestantisme dibiarkan lagi oleh kaisar, sampai rapat
negara yang berikut atau sampai konsili besar yang diminta oleh karel. Tambahan
pula, kaisar meninggalkan tanah Jerman untuk waktu sembilan tahun lagi.
2.
Peluasan dan rintangan. Perhentian
permusuhan di Neurenberg mengakibatkan perluasan besar gerakan Reformasi.
negeri-negeri Wurtemberg, Pommeram, Brandenburg dan saksen-selatan masuk injili
juga. Di Jerman-selatan pengaruh Zwingli surut. Bugenhagen, seorang pendeta di
Wittenberg, menolong Luther, sahabatnya itu membaharui organisasi jemaat-jemaat
Protestan yang muda itu. kalangan katolik roma mengharapkan bahwa konsili
segera akan diadakan, tetapi tak jadi. Atas permintaan raja saksen, Luther
menyusun lagi satu karangan, di mana diuraikannya pokok-pokok iman mana dapat
menjadi pokok perundingan dengan pihak katolik roma dan pokok-pokok mana tak
usah diperbincangkan lagi, sebab sudah menjadi pasal kepercayaan Reformasi yang
tetap. Karangan ini, yang dinamai “pasal-pasal Smalkalden”(1537), adalah lebih
radikal dan kuat dari pada pengakuan Augsburg karangan Melanchton. Pasal-pasal
itu pun termasuk surat-surat pengakuan resmi gereja Lutheran.
Sayang
di balik sayang, sekarang reformasi mendapat rintatngan besar. Pemimpinnya
secara politik, yakni Philip dari Hessen, terkena perkara yang berat. Ia tidak
beruntung dalam nikahnya, tetapi tak mungkin bercerai dari isterinya, karena
Luther tidak memberi izin, sebab penceraian tidak diizinkan dalam perjanjian
baru. lalu Philip mengambil isteri yang kedua dengan setahu Luther. Hal bagi
itu segera maklum seraya menerbitkan kritik-kritik yang hebat di mana-mana.
Kaisar berhak menghukum Philip dengan keras. Tetapi sebagai gantinya, dosa
Philip dipakainya selaku senjata untuk melawan reformasi. Philip terpaksa
menghentikan segala usahanya secara politik untuk membantu reformasi. Dengan
itu perserikatan smalkalden sangat dilemahkandsn perkembangan reformasi
dirintangi..
Kaisar
sudah merasa lebih kuat pula. Untuk mengetahui mata musuhnya ia menyuruh
mengadakan lagi beberapa pertemuan dan perdebatan agama. Melanchton ditipu oleh
daya yang cerdik itu, sehingga tetap mengharapkan perdamaian dengan kaisar dan
dengan gereja roma. Tetapi akhirnya agaknya tibalah waktunya bagi kaisar untuk
memerangi reformasi sekuat-kuatnya, karena keadaan luar negeri tak menghalangi
lagi. Pada tahun 1545 konsili besar, yang telah dinanti-nantikan sekian lama,
dibuka oleh paus di trente (letaknya diujung selatan kekaisaran Jerman; kini di
italia Utara). Akan tetapi orang protestan tidak mau menghadap paus dengan
konsilinya, sebab untuk mengerti apa kelak nasibnya, jikalau mereka pergi
menyerahkan diri ke dalam tangan musuhnya, sekarang peperangan yang sudah
sekian lama ditunda,pecahlah dengan hebatnya.
Pada
masa yang sukar sulit itu kaum reformasi kehilangan pemimpin yang besar. Sudah
lama Luther tidak sehat lagi hidupnya pada tahun-tahun penghabisan Disusahkan
oleh kekecewaan karena sikap rakyat yang kurang Injili dan rohani itu dan oleh
segala perlawanan dari pihak lawan-lawannya. Biarpun demikian, ia tetap
bersemangat, beriman teguh dan bergirang hati oleh berkat dan rahmat Tuhannya.
Luther meninggalkan dunia pada tanggal 18 feb 1546 dalam usia 62 tahun, di kota
kelahirannya, Eisleben; an berada dii sana dalam perjalanan plang ke
wittenberg.
BAB 36
GOLONGAN-GOLONGAN ORANG BAPTIS
Semenjak
tahun 1520 timbullah gerakan rohani yang lain di samping reformasi Luther dan
Zwingli. Gerakan yang ketiga ini yang mendapat banyak pengikut, ialah gerakan
orang Baptis atau Anabaptis (yaitu yang membaptiskan kembali). Golongan ini
bersangkut paut dengan kaum fanatic, yang mengharu birukan Wittenberg dan yang
menyokong pemberontakan petani. Telah kita dengar bahwa kaum anatik itu menaruh
manusia kembali dibawah taurat dan ajaran itulah dibuat sebagai pusat agama
Kristen; tetapi dengan itu mereka cenderung kepada ajaran abad-abad
pertengahan. Jadi gerakan Baptis itu sebenarnya bukan cabang pembaharuan
Gereja. Akan tetapi mereka berbeda juga dari kaum fanatic, karena dalam
gerakannya itu ditemui rupa-rupa pandangan dan tujuan lain. Agar kita dapat
mengerti keadaan dan cita-cita orang baptis itu, baiklah kita menguraikan satu
persatu anggapan-anggapan yang menguasai golongan itu, yaitu : pengudusan hidup
yang berdasarkan taurat, pengharapan akan masa depan yang berupa pemberontakan,
mistik perseorangan dan kekristenan yang beralasan akal budi dan kebajikan.
1.
Pengudusan
hidup yang berdasarkan taurat
Di
Basel, sekumpulan kaum fanatic mulai menuntut supaya kaum Kristen dibaptiskan
lagi, karena katanya baptisan Kristen hanya boleh dilakukan kepada orang-orang
akil balig beralaskan imannya yang sungguh. Tuntunan ini tetap menjadi tanda
istimewa dari segala golongan Baptis. Zwingli segera berusaha menindas ajaran
dan praktek yang salah itu. Orang baptis diusir dari Basel, tetapi dengan
tindakan itu gerakannya belum dihentikan. Sebaliknya, oleh karena
terserak-serak kemana-mana, ajarannyapun disebarkan keseluruh negeri, dari
tanah Swis sampai ke pantai Laut utara. Banyak sekali orang sederhana diantara
rakyat yang masuk golongan baptis itu.
Pokok
yang terpenting dari gerakan itu ialah mereka mau membentuk suatu “jemaat tanpa
cacat atau kerut”. Demikianlah jemaat Tuhan disebut dalam Alkitab (Ef. 5:27);
tetapi disana kedudukan jemaat adalah hasil penyerahan diri oleh kristus,
kekudusan mana diwujudkan dalam jemaat dan diantara semua orang percaya dengan
memandikannya dengan air dan firman (E. 5:25,26). Bagi orang baptis kekudusan
itu bukanlah karunia kristus, melainkan tugas manusia yang beriman. Kekudusan
itu dikerjakannya dengan menggenapi segala hukum Tuhan, teristimewa segala
syariat untuk hidup Kristen yang terpapar dalam khotbah Yesus di bukit, yang
dianggap seperti kitab undang-undang. Sudah tentu orang-orang percaya suka dan
sanggup memenuhi segala syariat itu, adalah golongan kecil saja dalam dunia
yang jahat ini. Oleh karena itu orang baptis menolak gereja Negara dan gereja
rakyat, baik yang katolik Roma maupun Protestan. Itulah juga sebabnya mereka
menolak baptisan kanak-kanak, yang menyatakan bahwa rahmat Allah adalah
pendahuluan dan dasar iman. Baptisan yang diberi kepada orang dewasa saja
tentulah mengutamakan manusia yang harus
mengusahakkan imannya dahulu, barulah dipandang layak menerima tanda belas
kasihan Allah. Sebeb itu babptisan orang akil balig menjadi tanda dan syarat
mutlak dari segala sekta yang bersifat taurat.
Ajaran
kebajikan khotbah dibukit pun membuat orang Baptis menjadi segan terhadap
segala sesuatu yang berkenan dengan Negara, misalnya sumpah, pangkat pegawai
dan perang. Mereka suka menyepikan diri dari masyarakat ramai, lalu merupakan
perkumpulan-perkumpulan yang saleh dan suci. Sebab itu mereka menderita dengan
penuh sabar dan pasi segala aniaya yang ditimpakan keatasnya oleh pihak
pemerintah. Didalam lingkungan sendiri mereka melawan semangat duniawi dengan memakai disiplin yang sangat keras;
oleh karena itu memanglah timbul sifat dan roh Farisi di antara mereka, yakni
kesombongan rohani dan menghinaan orang yang kurang kudus dari mereka. golongan
baptis termasuk kepada segala gerakan rohani yang banyak, yang mau membersihkan
gereja rakyat yang sudah sangat turun derajatnya itu, dengan dengan
memperingatkan gereja tersebut kepada kekudusan yang dituntut dari padanya,
seraya berusaha mengembalikan gereja kepada keadaan dan suasananya semua pada
zaman rasul-rasul. Orang Montanis, Novatian, Donatis, Waldens, Baptis,
kesemuanya itu mempunyai maksud yang indah dan patut dipuji, tetapi cara dan
jalan yang dipilihnya salah benar. Mereka hanya menukarkan taurat lama yang
telah jadi lemah dengan suatu taurat baru yang lebih keras, padahal
satu-satunya jalan yang dapat membawa gereja
kepada kekudusan yang kepadanya ia dipanggil, ia mengganti kuasa taurat
dengan perkabaran rahmat dan iman saja. Berhubung dengan pandangan-pandangannya
yang disana-sini menerbitkan roh pemberontakan, lagipula karena segannya
terhadap segala hal ihwal Negara dank arena baptisan kanak-kanak ditolaknya,
maka mereka dihambat oleh semua perintah, baik yang katolik Roma, maupun yang
injili, terutama dari tahun 1525 sampai 1530. Banyak benar orang baptis yang
dihalaukan dari tempat kediamannya, banyak yang dipenjarakan, dan tak sedikit
pula yang dihukum mati. Dengan penyerbuan dan keberanian yang besar semua orang
syahid itu menerima nasibnya. Akibatnya ialah orang baptis dipandang oleh
rakyat selaku orang Kristen sejati.
2.
Pengharapan
yang revolusioner akan masadepan
Tidak
mengherankan bahwa semenjak tahun 1530 gerakan baptis mulai berkembang lagi.
Pemimpinnya pada masa itu ialah Melchior Hoffmann. Hoffmann memasukkan
pandangan lain kedalam gerakan baptis, yakni pengharapan akan kedatangan
kristus kembali dengan segera dibumi ini untuk mendirikan kerajaan damai seribu
tahun, diwaktu mana Tuhan akan membenarkan umatnya yang teraniaya dan akan membalas
segala kejahatan seturu-seteru jemaat itu. Hoffmann sendiri belum menghendaki
pemberontakan dalam masyarakat.
Kota
Strasburg dianggap Hoffmann sebagai Yerusalem baru yang akan datang itu. Selama
10 tahun ia ditahan dalam penjara di Strasburg, yakni sampai ajalnya ia
menantikan datangnya kerajaan seribu tahun itu. Tetapi khotbah dan ajarannya
disebut dimana-mana dengan penuh kesukaan, terutama dibelanda. Jan Matthijsz
dari Haarlem, seorang tukang roti, berkhotbah bahwa orang-orang percaya sendiri
wajib dengan segera mewujudkan kerajaan Allah yang akan datang, dengan
mempergunakan segala daya upaya yang ada padanya. Ia menganggap dirinya sendiri
sebagai penjelmaan nabi Henokh. Pada golongan Anabaptis di jerman-Barat merebut
kuasa di Munster (1534). Banyak penduduk injili dan katolik Roma mengungsi dari
kota itu. Mereka terus digantikan oleh orang Anabaptis dari belanda dan
lain-lain daerah yang membanjiri Munster. Jan Matthijsz pun pindah ke munster,
karena disitulah Yerusalem Baru akan didirikan! Seorang tukang tenun,
Knipperdolling namanya, dipilih menjadi walikota. Ia terus
3.
Mistik
perseorangan
Pada
umumnya boleh dikatakan bahwa taurat dipentingkan sekta-sekta baptis lebih dari
pada mistik. Oleh karena mistik itu selamanya bersifat perseorangan (individualistis),
sudah tau bahwa hanya beberapa oknum saja yang disebut selaku orang mistik
dalam golongan baptis, yaitu sebastian frank dan kaspar schwenkfeld, yang hidup
di jerman selatan, daerah “sahabat-sahabat Tuhan . frank menganggap, “terang
batin” lebih penting dari Alkitab, gereja dan sakramen, yang dipandang perkara
lahiriah saja, “sebab hukum yang ditulis mematikan, tetapi roh menghidupkan”
(II Kor 3:6)! Dasar mistik Franck itu memanglah tak lain dari pada dasar segala
mistik, yakni paham Allah yang pantheistis dan paham dunia yang dualistis,
paham mana berbeda jauh dengan pandangan Alkitab tentang relasi Alkitab dan
manusia. Schwenkfeld lebih mementingkan persekutuan orang Kristen, tetapi
persekutuan yang ditunjukannya itu bukanlah gereja, melainkan kumpulan-kumpulan
orang yang sehati sepakat saja.
BAB 37
CALVINISME
Sifat khas Calvin hendaknya kita periksa lebih
dalam:
1.
Pembenaran dan Predestinasi. Kepercyaan Calvin sama
dengan apa yang Luther percayai. Mereka percaya orang dibenarkan oleh karena
Yesus Kristus dan hanya oleh iman. Predestinasi bukanlah ajaran pokok dari
teologia Calvin. Dalam Institutio pokok predestinasi diuraikan Calvin sebagai tambahan
kepada uraiannya tentang penerimaan keselamatan oleh manusia. Predestinasi
memberi kepadanya satu-satunya keterangan bahwa ada dua jenis manusia: yang
menerima Firman rahmat Tuhan dan yang menolaknya. Dibelakang keputusan manusia
itu terdapatlah keputusan Allah sendiri, yang memilih atau membuang. Disamping
itu predestinasi dipandang Calvin selaku dasar yang mesti ada untuk ajaran
pembenaran. Menurut Calvin keselamatan kita tidak bergantung kepada iman kita
yang kurang murni dan tetap, tetapi berdasarkan keteguhan kepada kesetiaan
Tuhan yang kekal dan yang tidak dapat berubah. Kita harus menerima pembenaran
kita dari tangan Tuhan dengan iman yang sejati; hanya dengan itu dapatlah kita
beroleh kepastian tentang hal, apakah kita terpilih atau tidak. Kristus adalah
cermin dan kita harus menunjukkan mata kita untuk mengetahui apakah kita
terpilih atau tidak.
2.
Predestinasi dan Tangung-Jawab. Calvin tiba pada
masalahnya yaitu bagaimana predestinasi Allah dapat disesuaikan dengan
keberdiri-sendirian dan tanggung jawab manusia. Ini adalah persoalan sukar bagi
Calvin, itu sebabnya ia menghubungkan predestinasi dengan takdir Allah yang am
dan dalam hal itupun ia berpendapat bahwa segala perbuatan manusia, juga yang
salah, dipimpin oleh Allah. Allah poko dosa?
Dan manusia tidak bertanggungjawab atas perbuatannya? Kesimpulan yang
seprti ini ditolak Calvin. Ia
mengingatkan orang kepada rahasia wujud dan perbuatan Allah yang tidak dapat
dipahami oleh akal budi kita, dengan menunjuk kepada Roma 9:20. Akan tetapi
ajaran Calvin itu mengakibatkan bahwa dikemudian hari teologia Calvinis
seringkali terlalu mengutamakan predestinasi, sehingga hal itu menggelapkan
ajaran Alkitab tentang penawaran Injil dan tanggungjawab manusia terhadapnya,
entah Injil itu diterima atau ditolaknya.
3.
Kehormatan Allah. Calvin mengutamakan
keagungan dan kuasa Allah yang tidak terikat kepada barang apapun. Manusia yang
hina dan cemar, dengan keberatan-keberatan akal budinya dan dengan amal dan
jasanya yang tak berharga, hanya berdiam diri dengan malu dan gentar. Oleh
karena itu Calvin selalu mengemukakan “kehormatan Allah” atau “kemuliaan
Allah”. Poko predestinasi, penebusan dan pengudusan umat pilihan Tuhan, pada
hakekatnya tidak lain daripada jalan untuk mewujudkan pula kehormatan Allah di
dalam surga dan bumi.
4.
Kehormatan Allah dan Pengudusan Manusia.
Menurut Calvin manusia dipanggil untuk menyerahkan segenap hidupnya dan segala
tenaga dan bakatnya untuk memuliakan
Tuhan. Calvin mementingkan pengudusan hidup orang-orang percaya dan disamping
iman yang murni ia mengutamakan amal-amal yang memang menjadi buah dan hasil
yang sewajarnya dari iman itu. Maksud amal-amal itu semata-mata untuk
membesarkan dan memuji nama Allah yang maha kudus dan maha agung. Calvin
menekankan akar pembenaran yaitu predestinasi dan buah pembenaran yakni
pengudusan.
5.
Gereja dan Tatagereja. Tata Gereja Calvin
ialah usahanya untu membebaskan Gereja dari campur tangan pemerintah. Gereja Calvinis yang tidak bergantung kepada
pemerintah tumbuh dan mempertahankan diri juga pada waktu aniaya dan
penghambatan. Mereka memerintah diri sendiri , karena mengetahui bahwa
sebetulnya Kristuslah satu-satunya pemerintahan yang penuh.
6.
Perjamuan Kudus. Dalam pasal Perjamuan Kudus,
Calvin mencoba menghubungkan kebenaran yang terdapat dalam pandngan-pandangan
pembaru-pembaru yang bertantangan. Calvin sama dengan pendapat Luther,
yang mengatakan “perjamuan itu adalah
pertama-tama suatu pemberian Allah dan bukan suatu perbuatan pengakuan manusia,
roti dan anggur bukanlah hanya lambang saja , tetapi alat yang dipakai untuk
memberikan tubuh dan darah Kristus yang sebenarnya kepada kita. Akan tetapi tubuh itu yang telah mati dan
bangkit untuk kita, kini ada di dalam surga menurut ajaran Calvin . Disana itu
tubuh terbatas juga, sama sepert dibumi. Menurut Calvin, roti dan anggur tidak
boleh dianggap sama dengan tubuh dan darah yang didalam surga melainkann harus
dipandang sebagai tanda dan materai anugerah dan kasih Tuhan di dalam Yesus
Kristus. Calvin menjelaskan sebagaimana orang percaya it sungguh menerima
tanda-tanda itu dengan mulutnya, pada saat itu juga ia sungguh dihubungkan
dengan Roh Kudus dengan tubuh Kristus yang disurga, yaitu tubuh yang menaru
kebebasan dan hidup yang kekal.
7.
Pertikaian kedua tentang Perjamuan. Pada
tahun 1552 ajaran Calvin diserang diserang hebat oleh Joachim Westphal yang menyamakan pandangan
Calvin dengan ajaran Zwingli, dan banyak orang Jerman yaitu pengikut Luther
yang mendukung Westphal dan mereka mengganggap Calvin sebagai penyesat. Jangka
waktu yang cukup lama barulah Calvin menjawab dengabn tajam dan pajit sehingga
sempurnalah perpisahan pihak Lutheran dan Calvinis. Sampai saat ini kedua
bagian reformasi ini semakin berjauhan.
8.
Gereja dan Pemerintah. Calvin menaruh minat
istimewa antara Gereja dan pemerintah. Dialah yang pertama diantara para
reformator Gereja yang membedakan kedua kuasa itu secara tegas. Calvin menuntut
kebebasan Gereja sepenuhnya dari negara, berdasarkan hubungan mutlak antara
Gereja dan Tuhannya. Sebab pemerintahpun wajib takluk kepada pemerintah Allah.
Pemerintah harus melakukan tugasnya dilapangannya sendiri dengan menjalankan keadilan dan
menjamin kehidupan yang aman bagi semua penduduk negeri. Pemerintah wajib
tunduk kepada Firman Allah, bilamana pemerintah melawan atau mencegah penyiaran
Injil, rakyat boleh bangkit melawan pemerintah itu, pemberontakan itu harus
dipimpin oleh perwakilan rakyat atau
raja yang sah.
BAB 38
CALVINISME
1. Pembenaran dan
predestinasi. Kepercayaan Calvin tidak lain
daripada pusat kepercayaan Luther, yakni pembenaran orang berdosa oleh karena
Yesus Kristus, hanya oleh iman saja. Calvin juga lebih mendekati ajaran Zwingli
yang mengutamakan ajaran predestinasi, yaitu keyakinan bahwa hal kita percaya
atau tidak percaya itu semata-mata akibat dari takdir Allah yang kekal. Calvin
tidak takut memikirkan soal predestinasi yang muskil itu. Ia tidak
memperhatikan dan memikirkannya secara filsafat, melainkan berdasarkan Alkitab
saja. Maka dari itu, tidak benarlah anggapan umum bahwa predestinasi adalah
“ajaran pokok” dari sitem teologia Calvin, karena bukanlah suatu dogma yang
abstrak yang menjadi pusat pikiran Calvin, melainkan Yesus Kristus sendiri,
yang berbicara kepada kita dengan FirmanNya.
Pertama-tama,
predestinasi memberi kepadanya satu-satunya keterangan yang sungguh memuaskan
tentang kenyataan di dunia ini, bahwa ada dua jenis manusia: yang menerima
Firman Tuhan dan yang menolaknya. Di belakang keputusan manusia itu terdapatlah
keputusan Allah sendiri, yang memilih atau membuang. Tetapi di samping itu,
predestinasi dipandang Calvin selaku dasar yang mesti ada untuk ajaran
pembenaran. Bukankah ajaran ini menjelaskan bahwa orang berdosa tidak sanggup
menyumbnagkan apa-apa, biar sedikitpun atas keselamatannya, melainkan
keselamatan itu adalah semata-mata rahmat Tuhan saja? Jikalau begitu, memang
kepercayaan kepada pembenaran juga bukanlah amalan orang yang berdosa itu
sendiri. Kepercayaan itu juga tidak lain daripada pemberian Allah saja.
Keyakinan akan hal itu mengaruniakan suatu penghiburan yang tak terperi kepada
hati yang bimbang. Sekarang kita mengerti bahwa keselamatan kita tidak
bergantung kepada iman yang kurang murni dan tetap, tetapi berdasarkan
teguh-teguh kepada kesetiaan Tuhan yang kekal. Tidak seorang pun yang merebut
milikNya dari tanganNya. “Kristus adalah cermin yang kepadanya kita harus
menunjukan mata kita, jikalau kita mau mengetahui, apakah kita terpilih atua
tidak, kata Calvin”
2. Kehormatan Allah.
Rahmat Tuhan yang mengampuni segala dosa karena darah Yesus Kristus, itulah penemuan
Luther yang besar, yang melepaskan dia dari segala ketakutan dan pergumulan
batin. Sebaliknya, Calvin mengutamakan keagungan dan kuasa Allah yang tidak
terikat kepada barang apapun. Di hadapan kebesaran dan kekudusan Tuhan, manusia
yang hina dan cemar, dengan keberatan-keberatan akal budinya dan dengan amalan
dan jasanya yang tak berharga, hanya dapat berdiam diri dengan malu dan gentar.
Oleh karena itu, Calvin selalu mengemukakan “kehormatan Allah”. Allah adalah
raja bagi yang diciptakanNya. Maksud dan tujuan segala sesuatu yang ada
bukanlah manusia atau kebebasan dunia, melainkan kemuliaan Allah sendiri saja.
Hanya Allah saja yang menjadi satu-satunya pusat iman dan ilmu teologia.
3. Kehormatan Allah dan
pengudusan manusia. Menurut Calvin manusia dipanggil
untuk menyerahkan segenap hidupnya dan segala tenaga dan bakatnya untuk
memuliakan Tuhan di mana-mana. Calvin juga mementingkan pengudusan hidup
orang-orang percaya dan di samping iman yang murni ia mengutamakan amal-amal
yang memang menjadi buah dan hasil yang sewajarnya dari iman itu. Maksud
amal-amal semata-mata untuk membesarkan dan memuji nama Allah yang kudus.
Perbedaan
Luther dan Calvin juga tampak pada Kesepuluh Hukum. Bagi Luther, taurat Tuhan
menjadi sumber pengetahuan kita tentang besar dan beratnya dosa-dosa kita,
padahal Calvin memandang taurat itu sebagai peraturan dan penuntun bagi hidup
baru di dalam iman, yang memimpin orang percaya ke jalan penyesalan dan
pertobatan, penderitaan karena Kristus dan penyangkalan diri. Jadi beda Luther
dan Calvin dalam hal ini hanyalah beda tekanan saja. Luther menekankan pusat
iman, yakni pembenaran, dan Calvin menekankan akar pembenaran, yaitu
predestinasi, dan buah pembenaran yakni
pengudusan.
4. Gereja dan
tatagereja. Anggapan Calvin tentang wujud
Gereja tentulah bertalian dengan apa yang diterangkan di atas. Luther lebih
banyak memandang Gereja itu secara obyektif, yakni sebagai tempat yang
diberikan oleh Tuhan, di mana kabar Injil tentang pembenaran manusia oleh anugerah
Tuhan diberitakan di dalam khotbah dan sakramen. Tetapi Calvin mengingat akan
panggilan orang-orang percaya, sebab itu baginya Gereja Kristus bukan hanya
tempat yang obyektif, untuk pemberitaan keselamatan, tetapi juga secara
subyektif, Gereja menjadi persekutuan
orang-orang percaya dengan Kristus.
Dengan
tegas Calvin menerangkan bahwa Gereja yang benar, dapat dikenal dari dua ciri,
yakni pemberitaan Firman menurut Alkitab
dan pelayanan sakramen, sesuai dengan kehendak Kristus, dan kedisiplinan
sudah menjadin ciri mutlak untuk Gereja yang benar. Maksud disiplin dalam
Gereja Calvin adalah supaya membentuk suatu persekutuan orang percaya yang taat
dan setia kepada pemimpinnya dan yang rela berjuang bagi perkembangan hormat
dan kemuliaan Tuhan di dunia ini.
Suatu
pokok yang amat penting dalam tatagereja Calvin adalah usahanya untuk
membebaskan Gereja dari campur tangan pemerintah. Gereja harus bebas sama
sekali dari penguasa di dunia, jikalau kristokrasi mau diwujudkan di dalamnya. Tetapi pada waktu itu Luther telah
menyerahkan diri sepenuhnya kepada pemerintah, akibatnya Gereja Lutheran
semakin melemah dari perlindungan dari pihak pemerintah bahkan hilang. Akan
tetapi Gereja Calvinis yang tidak bergantung kepada pemerintah tumbuh dan
mempertahankan diri pada waktu dianiaya dan penghambatan. Mereka memerintah
diri sendiri, karena mengetahui bahwa sesungguhnya Kristuslah satu-satunya
pemerintah mereka.
5. Perjamuan kudus.
Pada hakikatnya Calvin memihak kepada Luther karena bagi Calvin juga Perjamuan
itu ialah pertama-tama suatu pemberian Allah dan bukan suatu perbuatan
pengakuan manusia. Roti dan anggur bukanlah hanya lambang saja, tetapi alat
yang dipakai untuk memberikan tubuh dan darah Kristus yang sesungguhnya kepada
kita. Akan tetapi tubuh itu yang telah mati dan bangkit untuk kita, kini ada di
dalam surga.
Ajaran
Luther bahwa tubuh Kristus yang dipermuliakan itu, dapat hadir di mana-mana, di
tolak oleh Calvin, karena dengan demikian tabiat manusiawi Kristus yang
sebenarnya diserang. Oleh karena itu roti dan anggur itu sendiri tidak boleh
dianggap sama saja dengan tubuh dan darah yang ada di dalam surga itu,
melainkan harus dipandang sebagai tanda dan materai anugerah dan kasih Tuhan di
dalam Yesus Kristus.
Bertentangan
dengan Luther, Calvin membedakan tanda dengan apa yang ditandakan oleh tanda
itu. Ia menjelaskan bahwa: sebagaimana orang yang percaya itu sungguh menerima
tanda-tanda itu dengan mulutnya, demikianlah pada ketika itu juga ia sungguh
dihubungkan oleh Roh Kudus dengan tubuh Kristus yang di surga, tubuh mana
menaruh kebebasan dan hidup yang kekal. Demikianlah diadakan persatuan rohani
antara Kristus dengan orang percaya.
BAB 39
TIMBULNYA KONTRA-REFORMASI
1. Wujudnya.
Pembaruan gereja oleh luther bukan saja penting bagi kaum protestan , tetapi
juga bagi gereja Katolik Roma karena Lutherlah yang telah memaksa Gereja itu
menyadari keadaannya dan membersihkan rumahnya sendiri. kendatipun segala
nasehat dan uraian Luther tentang kebusukan Gereja K.R. pada masa itu, tetapi
masih lama lagi sampai para pemimpin Roma mulai mengerti sedikit akan ajaran
Paulus, seperti yang juga di kemukakan oleh Luther itu. Di Trente Gereja K.R.
memilih jalan yang kedua, yang sesat itu. gereja itu menutup telinganya
terhadap suara panggilan Firman Tuhan, meskipun rupa-rupa aib dan keburukan di
perbaikinya. Umumnya gereja K.R. meneruskan jalannya yang lama, dengan sikap
dan semangat yang lebih fanatic lagi untuk membinasakan ajaran reformasi.
Tindakan dan aksi baru yang hebat dari pihak Gereja Roma itu di sebut “kontra-reformasi”. Lama-kelamaan gerakan itu
mengakibatkan suatu pergumulan katolik Roma dengan negeri-negeri injili.
2. Suasana
di Spanyol dan Italia. Negeri pemimpin kontra-reformasi ialah spanyol, yang
kuasanya juga terasa di lapangan politik pada abad ke-XVI di bawah pemerintahan
kaisar karel V dan anaknya, raja Philips II. Gereja Negara di spanyol selalu
melayani paus-paus di Roma dengan gembira. Inkwisisi di lakukan oleh Negara
atas nama Gereja dengan sangat keres dan bengis terhadap segala gerakan rohani
yang di anggap penyesat.
Di
Italia suasana pada masa reformasi tahun 1520 di sana mundur sekali hidup
kerohanian dan kebajikan Gereja, tetapi di sana juga terdapat beberapa golongan
yang mengindahkan mistik dan yang di pengaruhi oleh paulus maupun oleh
humanism, dan yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk merawat badan Gereja
yang sakit.
Dalam
pada itu semangat fanatic spanyol juga mulai memasuki Italia. Pada tahun 1542
Paus memutuskan untuk merergonisasi jabatan inkwisisi dengan menaruhnya di
bawah perintah paus sendiri. Gereja tua itu menolak kritik Luther terhadap
Gereja atas Firman Allah, sambil membalas kritik itu paksaan dan perang.
3. Konsili
Trente. Akan tetapi Gereja Katolik Roma mengerti bahwa Inkwisi dan pelawanan
bersenjata belum mencukupi. Perlulah di adakan suatu dasar hulum untuk
menghambat kaum injili. Ajaran reformasi berlainan dari anggapan dan perasaan
umum Gereja abad-abad pertengahan, tetapi pandangan itu belum di sahkan selaku
ajaran resmi Gereja K.R.
Tambahan
pula, kaisar karel V sudah lama mendesak paus mengadakan suatu konsili yang
dapat mendamaikan pertentangan-pertentangan di jerman. Tetapi oleh sebab paus
bermusuhan dengan kaisar di lapangan politik, konsili itu di tunda-tunda,
akhirnya paus menyetujuinya dan pada tahun 1545 berhimpunlah suatu sinode besar
di Trente, kota terselatan di kekaisaran jerman. Pada tahun 1547 paus
memindahkannya ke Bologna (italia) di daerahnya sendiri sampai tahun 1549. Dari
tahun 1551 hingga 1552 mereka berkumpul lagi di trente dan lagi pada tahun
1562-1563. Konsili takluk sama sekali kepada kuasa paus, pada hal paus sendiri
tidak terikat kepada konsili. Pada akhirnya persidangan-persidangannya konsili
memohon kepada paus supaya mengasahkan keputusan-keputusan yang di ambil oleh
konsili. Kaum konsiliaris masih cukup kuat untuk mencegah penetapan dogma itu
hal itu berlaku pada tahun 1870.
4. Gereja
katolik Roma pada persimpangan jalan. Luther hanya mengaku satu kuasa dalam
gereja, yakni kuasa ilahi Alkitab, bukan kuasa tradisi Gereja. Trente
mengajarkan bahwa Alkitab dan tradisi Gereja adalah dua sumber kuasa ilahi yang
setara. Keputusan trente sangat penting akibatnya, karrena jikalau Gereja
mengaku kuasa kedua di samping Alkitab , yaitu tradisi , maka sudah tentu dalam
praktek bahwa tradisi itu menjadi kuasa baru di atas Alkitab. Alkitab di anggap
huruf yang mati dan kurang terang, yang harus di artikan oleh tradisi Gereja
yang hidup. Gereja sendirilah yang mengandung kebenaaran atau hanya pemberita saja dari kebenaran,
yang terkandung dalam Alkitab yang berkuasa atas Gereja dangan berkatnya dan
hukumannya.
Sekarang
tidak mengherankan lagi bahwa ajaran Luther tentang keadilan yang di karuniakan
oleh Tuhan, dan tentang pembennaran hanya oleh iman saja, di kutuki oleh
konsili trente, walaupun kedengaran juga suara lain, yaitu dari pihak ordo
Augustin, tetapi keberatan mereka tidak di indahkan, sebab sudah sekian lama
surat-surat paulus maupun kitabAugustinus di tafsirkan menurut tradisi Gereja
yang bersifat lain.
Dengan
keputusan dan kutuknya ( anathema ) yang demikian trente telah menutup jalan
pembaruan dengan definitive. Sejak itu segala kritik yang berdasarkan Alkitab
di tolak Gereja K.R. jikalau sekarang ia mau bertobat juga, maka hal itu
berarti bahwa ia harus menyangkal dan meniadakan wujud sendiri, dan itu tidak di
kehendakinya.
Keputusan-keputusan
Trente yang amat penting itu mengurangi harga beberapa perbaikan yang di
setujui oleh konsili itu. organisasi dan keuangan Gereja di betulkan
seperlunya. Kebanyakan peraturan perbaikan itu hanya di laksanakan separuhnya
atau perlahan-lahan.
5. Ignatius
dari Loyola. Semenjak Trente, Gereja katolik Roma bersiap untuk mangangkat
perang melawan kaum protestan. Tetapi untuk melangsungkan peperangan yang
demikian, belum cukup hanya dengan mengumumkan resolusi-resolusi sesuatu sinode
yang di butuhkan ialah orang yang mau menyumbangkan segala tenaganya kepada
kuasa dan kebesaran Gerejanya, sambil mengurbankan segenap dirinya untuk
mencapai terlaksananya cita-cita itu.
Ignatius
lahir pada tahun 1491 dari keluarga bangsawan di spanyol utara. Ketika tentara
spanyol mempertahankan sebuah benteng dalam peperangan dengan perancis (Karel V
dan Frans I bermusuhan pada waktu itu. pada tahun 1521, Ignatius berjuang
dengan segala keberanian. Hanya dengan hidup yang demikian jiwanya dapat di
pusatkan. Sejak sakitnya itu, Ignatius mengubah haluan hidupnya dengan kehendak
yang kuat sekali. Kemudian ia melihat khayal yang ajaib, tetapi segala sesuatu
di paksanya untuk melayani satu maksud yang mulia saja, yaitu melakukan
perbuatan perbuatan besar bagi Allah dan Gereja.
Sesudah
mengunjungi Tanah suci dan menyerahkan diri beberapa lamanya kepada pengalaman
dan penggembalaan jiwa, Ignatius memutuskan untuk mulai menuntut ilmu, walaupun
usianya sudah 33 tahun.
Pada
tahun 1534 mereka itu bersama-sama bernazar untuk pergi ke palestina buat
menyebarkan agama Kristen di negeri itu. maka Ignatius dengan kawan-kawannya
menghadap paus ke Roma untuk menguraikan maksud dan cita-citanya. Paus terus
mengerti bahwa kegembiraan istimewa Ignatius itu sangat berfaedah bagi Gereja
Roma, jikalau di pakai dan di tunjang oleh pucuk pimpinan Gereja.
6. Ordo
Yesuit. Pada abad-abad pertengahan, tiap-tiap pembangunan hidup kerohanian di
dalam Gereja roma di sertai dengan terbentuknya suatu ordo baru. Sekarang
pokoknya bukan membela kebebasan Gereja, atau memperdalam kesalehan klerus dan
jemaat, atau mengembalikan Gereja kepada kemiskinan rasuli. Untuk maksud itulah
orang Yesuit berjuang dengan sekuat-kuatnya. Oleh perjuangan melawan kaum
penyesat di Eropa dan oleh pertobatan bangsa-bangsa kafir di benua baru. Mereka
berusaha mengembalikan segala kekuasaan di dunia ini kepaada Gereja K.R. saja. hal teristimewa di sebabkan oleh
organisasi yang kuat dan rapi, yang di susun oleh Ignatius bagi ordonya dan
oleh saringan keras terhadap bakal-bakal anggota ordo itu. barulah sesudah
waktu percobaan yang berat , calon-calon di terima dalam ordo Yesuit. Orang
Yesuit mengurbankan dirinya melulu untuk tugas hidupnya, di bandingkan dengan
tugas itu segala cinta kasih terhadap orang tua, bangsa, keluarga atau
handai-taulan menjadi lanyap.
Hukum
pertama ialah ketaatan yang mutlak kepada paus dan jenderal. Taat seperti
bangkai yang tak mempunyai kehendak sendiri , itulah yang di tuntu dari tiap
orang Yesuit. Orang Yesuit adalah lascar Gereja, tetapi mereka juga menjadi di plomat atau
ahli politik. Teristimewa kepada abad ke-XVII kesusilaan Yesuit (moral Yesuit)
memperkenalkan dirinya dengan segala keburukannya. Maksud menyucikan
daya-upaya, itulah semboyan yang berpokok pada roh Yesuit.
Dengan
organisasinya dan cara bekerjanya orang Yesuit membawa gereja K.R. yang sudah
hampir runtuh itu kepada kekuasaan dan kehormatan duniawi yang baru..
7. Kesalehan
Yesuit. Rahasia kekuasaan ordo itu terdapat dalam kesalehan yang istimewa.
Ignatius telah memberi pimpinan rohani kepada kesalehan itu dengan kitabnya
yang msyur,”latihan-latihan rohani”. Maksud latihan-latihan ialah menujukkan
dan menguatkan kehendak, sehingga ia tidak takluk dengan tidak bersyarat kepada
kristus dan Gerejanya. Puncak segala latihan itu terdapat pada saat orang
Yesuit mengangankan pertempuran antara kristus selaku panglima bala surganya
dengan Lucifer, raja kegelapan itu beserta raja nerakanya.
Kesalehan
jemaat yang dipropagandakan kaum Yesuit itu bercorak demikian. Di segala tempat
di mana mereka menjadi pemimpin, berkembanglah kepercayaan kepada
relikwi-relikwi dan mukjizat-mukjizat. Mereka itulah yang memajukan ibadat
kepada orang-orang kudus dan teristimewa kepada hati suci Tuhan Yesus.
8. Ignatius
dan calvin. Yohannes calvin dan Ignatius de Loyola hidup dalam waktu yang sama.
Mereka itu seimbang hebatnya perjuangan merreka terhadap Gereja lawannya untuk
membela Gerejanya sendiri. arti mereka berdua berdua di dalam Gerejanya
masing-masing adalah sama, mereka membangunkan semangat gembira yang di
butuhkan Gereja dalam perjuangan politik yang hebat antara kepercayaan lama dan
kepercayaan baru untuk merebut kekuasaan di Eropa.
Akan
tetapi perbedaan antara kedua orang dan gerakan ini lebih besar lagi.
Kehormatan Gereja yang di kejar oleh Yesuit itu di perlakukan seakan-akan
perkara manusia, yang wajib di wujudkan manusia dengan jalan manajuapun. Kaum
Calvinis sebaliknya bekerja dengan keinsafan bahwa hormat Allah adalah perkara
Allah sendiri, yang boleh kita layani dengan ketaatan sederhana selaku umat
Tuhan.
BAB
40
PERGUMULAN
POLITIK
1.
Iman
dan politik. Perjuangan antara iman reformasi
dan iman K.R pada hakekatNya adalah suatu perjuangan rohani, yang hanya dapat
dilaksanakan dengan senjata rohani. Akan tetapi bagi umat Kristen dieropa sudah
berabad-abad lamanya iman dan pilitik itu amat rapat hubunganNya. Bukan gereja
saja, tetapi pemerintah pun tak boleh tinggal netral terhadap soal yang
terpenting bagi masyarakat Kristen, yakni agama manakah yang benar. Jikalau
dalam suatu negeri ada bertentangan dua macam kepercayaan, maka pemerintahnya
harus menentukan sikapnya, agama mana yang disokongnya dan yang mana harus
ditindasnya. Sebab itu pertikaian antara pihak K.R dan reformasi mustahil
terbatas hanya pada lapangan gereja saja dengan tidak menular kelapangan
politik. Oleh karena itu soal yang harus dipecahkan dieropa pada bagian kedua
abad ke XVI, mengenai suapakah nanti memperoleh kekuasaan politik, raja dan
pemerintah K.Rkah atau raja dan negeri injili. Semua raja itu bermaksud untuk
membawa gerejanya kepada kemenangan, tetapi maksud yang indah itu sudah tentu
bercampur juga dengan cita-cita memperluas kekuasaan negerinya dan keluarganya.
Dieropa utara dan selatan kedudukan
politik itu tak sukar, karena di Skandinavia timbul gereja Negara Lutheran,
sedang dispanyol dan italia tidak ada golongan lain yang berani dan sanggup
menentang kuasa gereja K.R oleh karena itu peperangan antara roma dan reformasi
sudah tentu dilangsungkan dinegeri eropa tengah. Pada pihak K.R perjuangan bagi
imam itu digabungkan dengan perjuangan
keluarga Habsburg untuk merebut kuasa dunia bagi spanyol. Dengan itu Philips
II, putera kaisar karel V, menjadi pemimpin politik kontra reformasi, ibukota
spanyol, Madrid, menjadi markas besar bagi pehlawan gereja katolik roma
terhadap reformasi dan dimana-mana orang Yesuit menghasut. Pergumulan yang
hebat itu mulai pada tahun 1559, ketika kedua kerajaan katolik roma spanyol dan
perancis akhirnya berdamai. Dan peperangan agama itu berhenti untuk sementara
pada tahun 1588, tatkala serangan besar dari spanyol ke inggeris telah gagal
lantaran kalahnya “armada besar”.
2.
Reformasi
di perancis. Sejak abad ke XV dan terutama
sedudah tahun 1516, Negara berkuasa besar di dalam perkara gereja di perancis.
Itulah sebabnya raja Frans I (1511-1547) menginginkan supaya gereja K.R tinggal
kuat, agar ia boleh memakainya untuk maksud politiknya. Oleh karena itu segala
orang sekta, teristimewa golongan Lutheran, berulang-ulang dihambat di bawah
pemerintahannya, sehingga banyak orang injil yang dibakar dan banyak pula yang
terpaksa lari, di antaranya Calvin. Sungguhpun demikian, Frans I tidak membenci
kaum injili, malahan perhimpunan orang humanis yang menaruh simpati terhadap
pembaharuan gereja, dilindungi raja dan disokong oleh adiknya yang baik hati,
Margareta dan Navarra.
Pada waktu pemerintahan putera
Frans, Hendrik II (1547-1559), penganiayaan diperhebat atas desakan
permaisurinya, Catharina de Medicis, seorang puteri italia. Tetapi segala
aniaya itu tak dapat memadamkan semangat golongan reformasi. Gerakan injili itu
makin lama makin dipengaruhi oleh Calvin dari Jenewa, yang dengan tak
berkeputusan memberi pimpinan dengan suratnya, karangannya dan pertemuannya
dengan pemuka gereja injili diperancis, yang datang mengunjunginya di Jenewa.
Demikianlah Calvin mengajak dan meneguhkan semua saudara yang lemah, serta
menggembirakan dan menghiburkan mereka sekalian. Keberanian dan ketekunan
pengaku injili di perancis itu amat indah.
Pada waktu itu mereka mualai
disebut “Hugenot” penghambatan memaksa jemaat protestan untuk berorganisasi,
menurut contoh Jenewa.dan pada tahun1559 segenap gereja perancis yang dibawah
salib (artinya yang mendapat bagian dari kesengsaraan TuhanNya) berhimpun
diparis dalam sinode nasional pertama. Pada sinode itu ditetapkan suatu
pengakuan iman (Confesio Gallicana), menurut rencana yang dikirim calvin.
Disusun suattu tata gereja, yang meluaskan dan menyempurnakan hukum gereja
Calvinis jenewa dengan peraturannya yang menggabungkan semua jemaat dalam satu
badan gereja nasional tak ada jemaat yang boleh memerintah jemaat lain, segala
perkara yang mengenai gereja pada umumnya atau yang tidak dapat dibereskan oleh
tiap jemaat sendiri, harus diputuskan disinode provinsi atau nasional sinode
adalah perwakilan jemaat, dan terdiri dari pendeta dan penatua. Bertentangan
dengan system hierarkhis (bertingkat) gereja K.R dan dengan perwalian gereja
Lutheran oleh Negara. Maka tata gereja Calvinis menjunjung keberdiri sendirian
(kemandirian) dan pemerintahan sendiri untuk jemaat inilah organisasi gereja
secara presbiterian.
3.
Perang-perang
Hugenot. Pada masa itu juga beberapa keluarga
bangsawan tinggi, bahkan diantaranya terdapat keluarga raja, telah pindah ke
agama prostestan. Wakilnya yang ternama ialah laksamana Caspar de Coligny, yang
menjadi pemimpin kaum bangsawan injili.mulai sekarang gerakan reformasi itu
menjadi suatu partai politik, yang terseret masuk kedalam pertikaian golongan
bangsawan tinggi untuk merebut kekuasaan diperancis. Keluarga De Guise memimpin partai bangsawan katolik roma. Perjuangan partai itu menjadi mungkin
karena kelemahan pemerintah pusat sesudah tahun 1559 dibawah pimpinan raja yang
muda, karel IX. Ibu suri Catharina de medicis, seorang yang cerdik dan yang
kepada katolik roma fanatic,amat berpengaruh di istana.
Kaum injili diperancis hanya dapat
luput dari penghambatan dengan mengangkat senjata untuk merebut pimpinan
politik. Pada tahun1562 mulai perang Hugenot, yang berlangsung dengan terputus
sampai tahun 1598. Pada tahun 1570 orang hugenot agak mendapat kebebasan bahkan
pada tahun1571 mereka sudah mempunyai pengaruh besar di istana raja oleh karena
de Coligny. Lantas catharina de medicis, yang mulai kuatir tentang pengaruhnya
sendiri bermupakat dengan golongan bangsawan K.R untuk mematikan gerakan
hugenot dengan sekaligus di bulan agustus 1572 dirayakanlah pesta perkawinan
adik raja puteri margareta dengan putera hendrik dari Navarra Bourbon, seorang
hugenot. Banyak orang bangsawan hugenot diundang keperancis untuk menghadiri
pesta yang amat ramai itu. pada “malam bartolomeus” (24 agustus), de guise
dengan pengiringnya menyerbu kaum hugenot, atas desakan catharina. Beribu orang
protestan, di antaranya de Coligny dibunuh pada “perkawinan darah” itu, dan
sesudah itu lagi berlaksa-laksa orang diseluruh perancis, desertai pembakaran
dan perampas. Inilah suatu peristiwa yang paling keji dalam sejarah kontra
reformasi, yang menimbulkan ratapan dan tangisan disegala negeri protestan,
tetapi diroma dan Madrid pembunuhan raksasa itu amat dipuji dan dirayakan
dengan keramaian besar paus menyampaikan hormat dan syukurnya kepada pembunuh
itu.
Pada waktu berikutnya kedudukan
golongan hugenot amat sukar, teristimewa oleh hasutan dan tipudaya rahasia
orang Yesuit. Akan tetapi pada tahun 1589 nasibnya yang malang itu berubah, karena hendrikdari Navarra, yang
luput dari “malam bartolomeus” dan yang menjadi penganjur partai hugenot, naik
tathta perancis selaku hendrik IV. Ia memungkiri agamanya pada tahun 1593
dengan masuk katolik roma lagi supaya ia diakui raja oleh kota paris, yang
tidak mau membuka pintunya untuk seorang raja prostestan. Tetapi pemerintahannya
membawa untung dan berkat juga bagi kaum Calvinis. Hendrik menghentikan segala
pertumbuhan darah penganiayaan bahkan pada tahun 1598 ia mengeluarkan edik
nantes, yang menginzikan orang protestan hidup dan bergerak dengan bebas pada
tempat kediamannya sertai mengakui mereka adalag warganegara yang mempunyai hak
dan pengadilan sendiri. demikianlah kaum Calvinis perancis tinggal hidup di
antara rakyat K.R dan dibawah pemerintahan K.R. sebagai segolongan prostestan
kecil, yang seakan-akan merupakan negaranya sendiri di dalam Negara besar.
Mereka Cuma sepersepuluh bagian dari rakyat di antaranya adalah orang
terpelajar, bangsawan atau tukang yang pandai maka pengaruhnya besar juga di
dalam masyarakat perancis.
4.
Timbulnya
gereja Anglikan. Di inggeris pembaruan
gereja berlaku dengan jalan yang berlainan sekali. Walaupun sisa-sisa pengaruh
Wilclif dan aliran humanities yang kuat adalah merupakan jabatan kepada
pemberitaan Luther, semua bangsa inggeris yang konservatif itu tidak gampang
menerima reformasi, kebanyakkan orang bersikap sebagai Erasmus terhadap Luther.
Pada masa itu Inggeris diperintah oleh raja Hendrik VIII (1509-1547) yang ingin
memutuskan nikahnya dengan catharina dari aragon, supaya boleh kawin dengan
seorang wanita di istananya. Yakni Anna Boleyn. Tatkala paus tak mau
mengizinkan perceraian itu, raja mengambil keputusan untuk memisahkan gereja
Inggeris dari gereja roma. Gereja Inggeris sudah lama mempunyai ikatan yang
erat dengan pemerintah Negara, sekarang raja sendiri yang menjadi kepala
gereja. Mulai waktu itu paus tidak berkuasa lagi atas gereja Inggeris ia hanya
diakui selaku uskup roma saja. Segala perlawanan di inggeris terhadap tindakan
Hendrik VIII itu itu ditindas dengan kekerasan oleh raja. Perkawinannya
sekarang diputuskan, biara dibubarkan dan sejak milik biara yang banyak itu
disita oleh Negara. Demikianlah terbentuknya gereja Negara anglikan pada tahun
1531 dan yang berikut.
5.
Pertikaian
tentang roh gereja anglikan. Siapa yang menyanggah
pemerintahan paus, sudah tentu merapati golongan protestan. Akan tetapi hendrik
VIII sungguh tak mau menapak (mengikutu jejak) luther. Maklumlah bahwa ia
sendiri sudah pernah menyerang theologia Luther dengan membela ketujuh sakramen
gereja katolik roma segala ajaran dan adat gereja katolik dipertahankannya
dengan tangan besi.sampai dikenakannya hukuman mati kepada tiap orang yang
hendak membarui gereja lahir barin menurut contoh Luther pada khotbah bertambah
besar.
Dibawa pemerintahan putera hendrik,
eduard VI (1547-1553) partai injili mendapat kemenangan. Misa diganti dengan
perayaan perjamuan kudus, sama seperti gereja Lutheran. Pada tahun 1549
parlemen menerima dan mengesahkan kitab tatacara kebaktian yang disebut “Book
of common prayer” (kitab doa umum). Kitab itu dikarang dalam bahasa inggeris
dan dipakai sekarang, baik dalam kebaktian umum, maupun dalam kumpulan
kekeluargaan. Pada masa itu jaga bnyak orang protestan lari mencari
perlindungan ke inggeris karena dihambat dalam negerinya sendiri, misalnyadari
jerman (antara lain Butzer dari Strasburg) berhubung dengan interim dan dari
belanda. Dengan perantaraan orang pelarian itu maka calvin mulai mempengaruhi
kaum protestan di inggeris, pengaruh mana masih
dikuatkan oleh korespondensi calvin dengan raja dan pembesar pemerintah
inggeris. Sebagai hasil hubungan dengan jenewa itu maka pada tahun 1552 sisi
K.R . dikeluarkan dari kitab doa tadi. Dan terbitlah suatu pengakuan iman yaitu
42 pasal yang sifatnya campuran Lutheran calvin.
Tetapi keadaan ini tidak
berlangsung lama. Sesudah eduard diangkat pada tahun 1553 (ia baru berumur 16
tahun) takhta inggeris jatuh kepada maria tudor yang bergelar “maria penumpah
darah”. Maria ini adalah puteri tunggal hendrik VIII dari pernikahannya dengan
Catharina karena pembuangan ibunya sejak kecilnya sudah banyak menderita
sekarang maria mulai membalas segala sengsara dan penghinaan itu dengan
membalikkan gereja inggeris kebawah kekuasaan paus maria kawin dengan raja Philips II dari spanyol
banyak pemuka reformasi di inggeris dibakar hidup dan banyak pula yang lain
terpaksa lari. Rakyat amat membenci tindakan ratunya yang bengis itu. untunglah
pada tahun 1558 maria, menumpah darah itu mangkat dalam kemandulannya.
Penggantinya ialah Elisabeth
(1558-1603) , puteri hendrik dan anna Boleyn. Tidak mengherankan bahwa Elisabeth
cenderung kepada pihak reformasi. Kitab doa umum diizinkannya pula, dan kuasa
raja atas gereja ditetapkannya hanyalah kuasa itu tidajk mengenal ajaran
gereja. Sekarang banyak orang K.R lari ke luar negeri dan banyak orang pelarian
injili kembali ke inggeris. Lambat laun gereja anglikan berkembang menjadi
suatu gereja protestan. Pada tahun 1563 disahkanlah “39 pasal” yang bersemangat
calvinis itu menjadi surat pengakuan resmi gereja anglikan sampai kini. Akan
tetapi ucapan dan organisasi lahiriah gereja tidak dibaharui. Sehinnga terjadi
pertentangan antara ajaran gereja dengan bentuk lahiriahnya sebenarnya gereja
anglikan tidak hidup dengan pengakuannya melainkan dari kitab doa umumnya. Dan
hal itu berate bahwa ia melayang-layang di antara gereja reformasi dan gereja
katolik.
6.
Reformasi
di skotlandia. Pada abad ke XVI skotlandia masih
merupakan kerajaan yang berdiri sendiri. sejak tahun1527 reformasi telah
berpengaruh juga disana terkadang mengalirlah darah orang injili yang mati
syahid karena soal “pembenaran oleh iman saja”. Mulai tahun 1550 semangat
calvin menguasai hati rakyat dan kaum bangsawan seraya menggembirakan mereka
untuk berjuang dengan berani bagi pembaharuan gereja jemaat injili diorganisasi
menurut contoh jenewa. Golongan bangsawan menuntut, supaya pemerintah sendiri
melayani dan memajukan reformasi.
Jiwa gerakan itu ialah John Knox,
seorang pemimpin yang perwira perkasa, lagi bertabiat dan bersikap nabi seperti
elia atau yohanes pembatis. Ia didik oleh calvin sendiri dijenew dan kesadaran
theokratis calvin sudah memuncak didalam diri dan pekerjaannya. Gereja dan
rakyat harus takluk tanpa bersyarat kebawah taurat Allah. Rakyat skotlandia
harus menjadi Israel kedua penyembahan kepada baal didalam misa perlu dibasmi
dan izebel patut dilawan. Oleh karena itu Knox tidak berkeberatan menurutkan
raja tahtanya atau membunuh raja lalim jikalau ia merasa bahwa kehormatan tuhan
menuntut demikian. Dibawah pimpinannya kaum bangsawan injili merebut kekuasaan
di skotlandia. Patung dipecahkan digedung gereja, perang saudara berkobar. Pada
tahun 1560, parlemen mengesahkan pengakuan iman calvinis sejati, yang terutama
dikarang oleh Knox (cinfessio scotica). Sekarang pembaharuan segenap gereja dan
masyarakat dilangsungkan. Skotlandia menjadi contoh sebuah Negara Calvinis
tulen, theokrasi jenewa ditirunya dan diwujudkan secara besar-besaran.
Akan
tetapi tahun 1561 menjadi saat baik bagi reformasi di skotlandia, berhubung
dengan pulanya ratu muda, mari stuart, dari perancis. Sedari umur 6 tahun,
maria diddik diparis sebagai seorang puteri katolik roma setelah mangkat
suaminya. Raja frans II ia balik ketanah airnya. Agama K.R dan suasana istana
perancis yang duniawi itu, dibawanya serta, maria terus menuju kepada
pengembalian seluruh negeri kepada gereja roma. Mustahil kedua uknum yang
sangat berbeda itu dapat berdamai nabi elia John Knox dengan khotbah tobatnya
dan izebel maria dengan agama baalnya dan percabulannya. Dalam tahun berikutnya
terjadilah rupa pertikaian dan pembunuhan.
Dengan setahu maria, suaminya yang kedua, Darnley, dibunuh di Edinburg beberapa
minggu kemudian saja, maria kawin dengan pembunuh Bothwell itu. akhirnya maria
terpaksa menyerahkan kekuasaannya kepada anaknya, jakobus, yang baru berusia
satu tahun saja (1567). Karena takut amarah dan pemberontakan rakyat maka maria
lari kepada keponakannya, Elisabeth, ratu inggeris, tetapi pada tahun 1568 ia
dipenjarakan oleh Elisabeth.
7. Inggeris dan kontra
reformasi. Sudah barang tentu ada sebabnya
mengapa Elisabeth bertindak demikian, karena hak maria stuart atas takhta
inggeris sama besar dengan hak Elisabeth. Apa bila paus menetukan maria jadi
raj inggeris, sebab Elisabeth lahir dari nikah yang tidak sah. Dengan itu maria
stuart menjadi harapan dan titik tumpu aksi kontra reformasi di inggeris. Pihak
K.R yang dipimpin dan didesak oleh paus dan Philips II dari spanyol mencoba
beberapa kali untuk membunuh Elisabeth , tetpi maksud jahat itu selalu gagal
dan hanya menyebabkan rakyat memihak lebih lagi kepada ratunya dan kepada
reformasi di inggeris. Di sini juga orang yesuit menghasut dan berikhtiar
dengan tipu muslihatnya yang rahasia akan tetapi segala daya mereka tidak
berhasil.
Pada tahun 1587 usaha roma
menjatuhkan Elisabeth memuncak dengan ajakan sokongan katolik roma di luar
negeri bermupakatlah pula segerombongan orang roma untuk mebunuh Elisabeth,
supaya maria stuart boleh dinaikkan menjadi raja. Tatkala mupakat jahat itu
terbuka, Elisabeth menyuruh maria di hukum mati di pacung. Kematian maria yang
ngeri itu tentulah amat mendukakan hati Elisabeth tetapi jalan lain tak ada
lagi I terpaksa membela diri. Philips II dalam amarahnya mau membalas dendam.
Untuk menghukum inggeris dan sebagai usaha yang terbesar dan terakhir dari
kuasa romawi spanyol untuk merebut kuasa atas seluruh dunia bagi keluarga habsburg,
maka pada tahun 1588 raja Philips melengkapi dan mengirim “armada yang tak
terkalahkan”. Yakni 130 buah kapal yang lurus mendaratkan tentara spanyol yang besar di inggeris. Tetapi oleh
serangan angkatan laut inggeris dan oleh karena ditimpa tofan yang hebat maka
armada itu kucar-kucir dan hampir binasa sama sekali. Sejak itu kuasa kontra
reformasi di eropa barat laut telah patah.
8.
Wujud
gereja Anglikan. Gereja Negara inggeris yang timbul
dari pergolakan itu, adalah suatu ciptaan Negara yang bersifat dua. Misa dan
pemerintah paus sudah dihentikan. Ajaran gereja anglikan tentang pembenaran
oleh iman dan pokok perselisihan dogmatic yang lain, memang sesuai dengan injil
tetaapi upacara yang lama dan susunan episkopal tetap dipertahankan dan
dilanjutkan. Malahan pewarisan jabatan rasuli pun diakui dan dijunjung oleh
gereja inggeris, kendatipun tidak diakui sah oleh paus. Orang Calvinis sejati,
yang digelar puritan, makin lama makin hebat melawan campuran protestan katolik
itu. nanti kita akan lihat bahwa pada abad ke XVII calvinisme inggeris
memisahkan dirinya dari gereja resmi sesudah menderita banyak sengsara. Sampai
kini ada dua haluan dalam gereja anglikan yakni satu cenderung ke roma. Yang
lain menuju ke jenewa tetapi berkat kesadaran persatuan kebangsaan yang kuat di
inggeris maka gereja anglikan selamanya dapat digabungkan kedua aliran yang
bertentangan itu.
9.
Kontra
reformasi di jerman. Maklumlah bahwa
dinegeri jerman telah tercapai perdamaian agama di augsburn pada tahun 1555,
yaitu sebelum kontra reformasi katolik roma sempat memulai pekerjaannya disana.
Aksi roma yang kuat semenjak 1560 menimbulkan ketegangan baru dan akhirnya
mengakibatkan suatu perang yang lama yang baru berakhir pada tahun1648. Kendati
segala pembatasan oleh perdamaian ausburg namun reformasi maju banyak lagi juga
sejak tahun 1555 teristimewa didaerah kepunyaab keluarga habsburg terlebih
diaustria kira pada tahun 1570 tujuan persepuluh bagian penduduk jerman adalah
injili.
10.
Perang
30 tahun. Akhirnya tindakan raja kontra reformasi
tidak bertahan lagi sehingga pecah perang. Pada tahun 1618 orang behomia yang
injili memberontak melawan tuan tanahnya, yakni kaisar Austria dari keluarga
habsburg. Pemeberontakan itu segera ditindas dan juga negeri palst yang menjadi
sekutu bohemia ditaklukan sekarang tentara kaisar membanjiri seluruh jerman
tengah dan mengancam jerman utara. Negeri Denmark yang turut menyerang pasukan
K.R itu supaya jangan jatuh dalam tangan habsburg, terpaksa mundur telah
menderita kekalahan pada tahun 1629. Hampir segenap jerman utara sedah dalam
kuasa tentara kaisar Austria yang dikepalai oleh panglima Tilly dan
Wallenstein. Gereja roma menang dimana dan bersiap untuk membasmi pembaruan
sama sekali. Akhrinya pada pandangan yang ketiga dan kedua abad ke XVI dan
bagian pertama abad ke XVII adalah zaman peperangan agama. barangkali kita
membenci perang yang demikian karena tak berpadanan dengan roh injili dan
bertentangan dengan tuntutan toleransi (kesabaran). Tetapi baiklah kita
bertanya kepada diri kita apakah yang lebih baik mengadakan perang untuk
menambah kuasa dan milik duniawi sebagaimana perang zaman mutakhir ataukah
berperang guna kebebasan kebenaran ilahi. Hal ini hanya boleh diakui sah dan
perlu bilamana antara lain kebenaran dan kebebasan agama diperjuangkan oleh peperangan
itu.
BAB 41
PEMBARUAN GEREJA DI BELANDA
1.
keadaan
politik. Di bawah pemerintahan kaisar Karel V
propinsi – propinsi Belanda digabungkan dan dihubungkan dengan Spanyol dan
negeri-negeri Habsburg yang lain. Karel mencita-citakan kesatuan diseluruh daerahnya;
oleh karena itu menyuruh membentuk suatu pemerintah pusat bagi
propinsi-propinsi Belanda, yang ditempat di Brussel. Tak dapat tidak tatanegara
yang baru itu segera bertubrukan dengan kemerdekaan dan hak-hak lam
propinsi-propinsi dan kota-kota Belanda. Pemerintah –perintahan Belanda sudah
kehilangan kuasa dan pengaruhnya dalam pimpinan politik dan masyarakat di
negeri sendiri. Rakyatpun sangat tidak setuju. Umumnya bangsa Belanda takut
kalau – kalau kemerdekaannya nanti sama sekali hilang.
2.
Permulaan
Reformasi. Pada masa itu Reformasi masuk ke
negeri Belanda. Atas pengaruh Erasmus, semangat humanisme sudah kuat diantara
kaum terpelajar di Belanda, serta kesalehan jemaat telah banyak dibaharui oleh
cita-cita dan pekerjaan Geert Groote dengan saudara-saudara yang Hidup Rukun
(bab 31,3). Oleh karena itu, waktu Pembaruan (Reformasi) Gereja oleh Luther
mulai dikenal di Belanda, kebanyakan orang merasa bahwa cita-cita dan maksud
gerekan itu tak banyak bedanya dengan apa yang sudah diperaktekan oleh mereka sendiri.
Mula – mula ajaran baru Reformasi itu kurang mengutamakan khotbah tentang
pembenaran oleh iman saja, tetapi lebih banyak membahas segala keburukan Gereja
Roma dengan memberi tekanan kepada kesalahan perseorangan yang praktis dan
suatu ajaran yang menganggap Perjamuan Kudus selaku lambang semata-mata. Kita
telah melihat bahwa Cornelis Hoen,
seorang humanis dari Deghaag. Dengan demikian umumnya boleh kita katakan, bahwa
agama Protestan Belanda mendapat capnya, baik dari Calvin maupun dari Erasmus; pertentangan
itu kerap kali nyata dalam sejarah Gereja Belanda pada abad – abad.
Segala
tindakan pemerintah untuk membasmi
pengaruh Reformasi makin bertambah hebat sehingga banyak pemimpin yang
dipenjarakan dan dihukum. Pada masa itu
juga Belanda dibanjiri oleh gerakan Anabaptis dari Jerman Barat, yang menyeret
banyak orang sederhana. Teristimewa orang miskin suka sekali mempercayai
datangnya Yerusalem Baru.
3. Penghambatan Baru. Sejak tahun tahun 1540, maklumat-maklumat/
plakat pemerintah melawan kaum Injil makin keras, dan semenjak tahun 1550
inkwisisi Spanyol, yang sangat ditakuti dan dibenci itu, mulai dijalankan di
Belanda. Segala pergerakan yang penyesat menurut Gereja K.R. disamaratakan
saja. Menurut dugaan orang, di bawah pemerintahan Karel V ada sepuluh ribu
orang Injili yang dibunuh di Belanda. Kesaksian yang indah, yang sangat
memilukan hati, tentang keberanian iman dan sengsara syahid-syahid itu,
terdapat dalam kitab-kitab Syahid yang diterbitkan pada masa itu. Kendatipun
segala penghambatan yang kejam itu, malahan justru oleh tindakan tersebut,
Gereja Injili bertambah-tambah kuat dan besar, menurut hukum lama: darah syahid
itu bibit Gereja! Tetapi perkembangan Gereja itu mula-mula terjadi diluar
negeri, karena banyak orang Injili terpaksa lari ke Jerman dan Inggris. Pada
tahun 1555 kaisar Karel V meletakan jabatanya dan masuk biara. Ia diganti oleh
anaknya, Philips II, seorang raja yang tak kurang fanatik agama Katolik Roma
daripada bapanya, tetapi kurang cakap dan bijaksana. Pada tahun 1559 ia
mendirikan organisasi bagi gereja di Belanda, supaya ia bisa memakai Gereja
lebih baik sebagai alatnya. Orang Roma sendiri pun besungut-sungut karena
campur tangan tangan raja Spanyol itu dalam perkara-perkara Belanda. Dengan
demikian lahirlah oposisi yang kuat yang terdiri dari rupa-rupa golongan kaum
bangsawan, orang kota dan sudah tertentu juga kaum Injili.
4.
Calvinisme di Belanda. Keadaan
di Belanda bertambah-tambah genting. Tetapi yang menyebabkan meletusnya
pemberontakan terhadap Spanyol ialah Calvinisme. Ajaran dan semangat Calvinis
yang datang dari selatan itu mulai meresap ke Belanda sejak tahun 1550; tidak
beberapa lama kemudian semangat Calvinisme sudah menang atas Erasmus. Untuk
membuktikan bahwa ajaran dan cita-cita Calvinis berbeda jauh dengan Anabaptis,
ia mengarang suatu karangan pembelaan pada tahun 1561 yang terdiri dari 37
pasal.
Seorang
pemimpin calvinis yang lain yang lain, ialah Petrus Dathenus, yang mengempalai
jemaat pelarian Frankenthal (Palts). Pada tahun 1563 dua ahli theologi di
negeri Parls, yang bernama Caspar Olevianus, seorang murid Calvin, dan
Zacharias Ursinus, mengarang kitab pengajaran agama Calvinis yang masyhur :
kateksimus Heidelberg.
Akhirnya
suatu bentrokan yang hebat antara kaum Injil dengan pemeritahan spanyol tak
dapat dicegah lagi. Tahun 1566 menjadi tahun yang penting sekali bagi Reformasi
di Belanda. Bagi pemerintah sekarang suatu dan kehendak rakyat sudah menjadi
terang, tetapi Margareta sekali-kali tak mau mundur. Dititahkannya rupa-rupa
tindakan yang lebih keras lagi, tetapi raja Philips merasa perlu menganti dia
dengan seorang wakil yang lebih kuat.
5. Wilem dari Oranje dan pembrontakan Belanda. Salah
seorang yang terpaksa lari dari Belanda, ialah pengeran Willem dari Oranje. Ia
lahir pada ia dididik di Belanda-Selatan di istana Brussel. Karel V sangat
menghormati putra muda itu dan kemudian Philips II mengangkat Willem menjadi
wali negeri untuk tiga propinsi Belanda-Utara yang terpenting, yakni Holland,
Zeeland dan Utrecht. Ia mulai sadar bahwa Tuhan memanggilnya untuk merebut
kemerdekaan bagi rakyat Belanda yang sangat ditindas itu, dengan mengangkat
senjata. Sayang, oleh karena kekurangan uang dan karena rakyat Belanda sendiri
belum cukup berani membantunya, ia harus mundur pula.
Tetapi
walaupun demikian, semangat perlawanan dan perjuangan yang sudah lahir dalam
batinnya, tidak terpadamkan lagi dengan tak berkeputusan ia mencari jalan untuk
mencapai maksudnya : demikian ia mendapat hubungan rapat dengan
pemimpin-pemimpin Calvanis diluar negeri.
Kepercayaan
kaum Calvinis kepada Tuhan tidak sia-sia. Pada Tahun 1572 tentara Watergeus
sekoyong-koyongnya merebut dan menduduki kota Den Briel dari sebelah laut. Itu
merupakan suatu isyarat bagi banyak kota Belanda utara untuk membuang kuk
Spanyol dan mengaku pangeran Willeam selaku standhouder. Selaku tanda
pengehormatan terhadap keberanian penduduk itu pageran Willeam menghadiahkan
kepada Leiden sekolah tinggi pertama di Belanda –utara pada tahun 1575,
terutama dengan maksud supaya universitas itu boleh melatih pendeta-pendeta
yang baik untuk Gereja Hervormd di Belanda. Akhirnya, pada tahun 1578, seluruh
daerah Holland dan Zeeland menjadi merdeka : lama kelemaan daerah-daerah
Belanda utara yang lain menyusul.
6. Pertikaian
Katolik Roma. Pemberontak
Belanda dipimpin golongan Calvinis yang kecil, tetapi orang K.R. pun turut
juga. Sebenarnya kedua golongan itu masing-masing masih menjunjung bentuk
negara secara theokratis, yang hanya mengizinkan satu agama saja. Oleh karena
itu ia tidak setuju, jika pemerintah-pemrintah Holland dan Zeeland hanya
memberi hak kebaktian kepada Gereja Hervormd saja, meskipun tidak seorang
dihambat karena imannya. Tidak heran golongan Roma menjadi kecewa, sehingga mau
menarik diri dari perjuangan bersama untuk merebut kemerdekaan.
Pada
tahun 1579 terjadilah perpisahan antara propinsi-propinsi K.R. di selatan
dengan propinsi-propinsi Calvinis di utara, karena pada tahun itu walinegeri
baru, hertog Parma, anak Margareta, menerima usulan daerah-daerah selatan bahwa
mereka mau tetap berkanjang pada agama katolik Roma, jikalau Spanyol sudi
mengaku kedaulatannya secara politik. Meskipun penganut Gereja atau sekta yang
lain-lain tidak dianiaya. Demikian separuh cita-cita pageran Organje tidak
tercapai.
Dari
penjelasan baik golongan Katolik Roma dan Calvinis, menunjukan diri ke dalam
perlawanan terhadap Spanyol itu dengan segala tenaganya dan tidak mengenal
lelah, yang menyebabkan mereka bersemangat dan tekun memanglah terang, yakni
mereka terutama berperang untuk kebebasan agamanya. Soal iman lebih penting
bagi mereka daripada kedaulatan politik. Oleh karena Belanda-Utara mengajar
suatu hal yang lebih tinggi daripada kemerdekaan politik, yaitu pemerintahan
Atas negerinya.
7. Relasi Gereja dan
Negara. Masalah lama tentang relasi gereja dan
negara mendapat kesimpulan yang baru dan baik untuk seluruh Eropa, selaku hasil
pemberontakan Belanda terhadap Spanyol. Sejak Gereja Kristen merebut kemenangan
di dalam masyarakat umum, orang tidak dapat memikirkan lagi negara dan
pemerintah yang netral terhadap soal agama, karena kebenaran Tuhan mau
memerintah dengan tidak terbatas atau segenap masyarakat dan masyarakat. Dengan
demikian Gereja selalu menghadapi pemerintahan-pemerintahan dengan tuntutan
theokrasi, yaitu supaya semua pembesar dunia takluk kepada Firman Tuhan, yang
diperdengarkan di bumu ini dari mulut gereja (Mzm 2:10-11). Sebab itu tak dapat
tidak pada masa pembaruan Gereja, pemerintah terpaksa pula memilih ajaran mana
yang diakuinya selaku kebenaran Allah.
Berkat
perserikatan pangeran Willeam dengan kaum Calvinis, maka Belanda menjadi negeri
pertama yang menghubungkan theokrasi dan toleransi. Pada hakekatnya Gereja
Calvinis mau mempertahankan bentuk negara secara theokrasi, seperti yang
dipaparkan dalam pasal 36 Pengakuan Iman Belanda, bahwa pemerintah wajib
memelihara kebaktian kudus, untuk mencegah dan membasmi segala ibadah dan
berhala dan agama palsu.
Secara
resmi semangat resmi Calvinis pemimpin-pemimpin dapat kemenangan di
Belanda, karena Gereja Hervormdlah yang tetap dijadikan satu-satunya agama yang
sah dan resmi, tetapi keinginan dan anggapan pangeran disetujui banyak orang.
8.
Organisasi Gereja Hervormd. Sekarang
kita mau membicarakan lagi perkembangan batin Gereja Calvinis di Belanda. Dasar
Gereja Hervormd tidak diletakan di Belanda sendiri, tetapi oleh jemaat-jemaat
pelarian diluar negeri. Di sanalah organisasi gereja dirundingkan dan
ditetapkan pada tahun-tahun yang gelap dan sukar bagi Injil. Hal ini
membuktikan iman yang sungguh dari permukaan Calvinis Belanda itu yang tetap
percaya bahwa Tuhan akan membuka pintu untuk pengabaran Injil di Belanda. Untuk
menyatakan kesatuan imannya, anggota-anggota
sinode itu menandatangani pengakuan iman-iman belanda . kepercayaan
jemaat-jemaat pengunsian tidak diberi malu.
BAB
42
AGAMA PROTESTAN CALVINIS DI BELANDA
1. Calvinis dan Libertin. Setelah
mendapat kedudukan yang tetap di Belanda, Gereja Hevormd mulai berusaha dengan
giat untuk memasukkan semangat Jenewa ke dalam hidup rakyat. Cara-cara Roma
ditinggalkan, latihan pendeta-pendeta diusahakan dengan kuat, dan pendidikan
agama diperhatikan dengan seksama.
Golongan
pertama ialah pengikut Erasmus, yang sudah cenderung kepada pembaruan Gereja,
sebelum Reformasi oleh Luthern mereka sudah kurang pengaruhnya sesudah
Calvinisme berkembang dengan cepat, tetapi belum kalah. Orang humanisme itu
sangat kecewa melihat Gereja Injili, yang juga Gereja mereka, sudah mengakui
kehendak yang terikat dan kebebasan rahmat Tuhan dalam memilih manusia untuk
keselamatan, sehingga tak ada tempat lagi dalam Gereja Calvinis itu bagi
pandangan-pandangan mereka, yang humanistis dan moralitis.
Golongan
kedua terdiri dari regen-regen, yaitu kepala pemerintahan propinsi dan kota.
Banyak di antara mereka kurang mempedulikan propinsi dan kota. Banyak di antara
mereka tidak memperdulikan agama, tetapi hanya turut dalam perjuangan
kemerdekaan untuk melayani kepentingan negara atau keuntungan dirinya sendiri.
Para regen itu sebaliknya bercita-cita, supaya pemerintahan tinggal bebas dari
segala campuran-tangan Gereja, dan Gereja takluk kepada kuasa negara.
2. Pertikaian
tentang pengakuan dan tatagereja. Yang menjadi
juru bicara semua orang yang menentang penandatanganan-paksa Pengakuan dan
Katekismus, ialah panitera kota Haarlem, Coornhrt (1522-1590). Ia menghendaki
suatu Kekristenan rasionalistis-moralistis (yang memuaskan akal budi dan yang
menyelamatkan pekerjaan dan usaha manusia); Yesus menjadi contoh kita yang
mulia, dan kebajikan adalah tujuan kita yang tertinggi. Prodestinasi dan
terikatnya kehendak manusia disangkalnya. Orang kristen tidak boleh selalu
berbantah karena permusuhan ajaran; bukan dogma-dogma gereja, tetapi peri hidup
kita sajalah yang harus dipentingkan. Di dalam gereja hervormd banyak pendeta
dan anggota terpelajar setuju dengan Coornhert. Pendeta-pendata itu kurang
berpengaruh didalam jemaat, tetapi mereka disokong oleh regen-regen.
Berulang-ulang pemerintah-pemerintah memaksa majelis gereja memanggil
pendeta-pendeta yang tidak setuju dengan pengakuan gereja dan yang merindukan
gereja negara. Pemimpin-pemimpin Calvinis melawan haluan itu dengan keras dalam
sidang-sidang gereja, dan umumnya mereka berhasil. Mereka tak mau memaksa suara
hati orang lain dan tidak mengejar kuasa kerohanian, tetapi mereka mau
memelihara kemurnian berita karunia Tuhan yang bebas untuk orang berdosa.
Jikalau semangat Coornhert dibiarkan meresap dalam gereja, itu tak lain dari
khianat gereja terhadap berita yang kudus itu.
Gereja
menuju kepada organisasi yang mewujudkan asas-asas kesatuan dan pemerintahan
diri sendiri bagi gereja, tetapi pemerintah-pemerintah mencegah maksud itu.
sebabnya ialah karena adanya tujuh propinsi yang berdiri sendiri, sehingga
mereka takut bahwa satu gereja serikat yang kuat akan menjadi kuasa yang
berbahaya bagi pemerintah-pemerintah. Apalagi perintah tak mau mengakui tata
gereja yang menyingkirkan segala pengaruh negara atas perkara-perkara gereja.
Oleh sebab itu tak mungkin bagi gereja Belanda untuk menetapkan tata gerejanya.
Pemerintah tertinggi, Johan van Oldenbarneveldt, ialah yang terutama menetang
cita-cita gereja. Ia menuju ke arah gereja negara. Dengan demikian hanya
terdapat sinode-sinode propinsi, yang juga tak sempat menjalankan asas-asas
theokrasi di dalam gereja. Pemerintah propinsi masih banyak campur tangan dalam
sinode-sinode itu, begitupun pemerintah-pemerintah kota dalam pemanggilan
pendeta-pendeta oleh majelis gereja. Sejak tahun 1580, perselisihan tentang
tentang pokok-pokok pengakuan dan tatagereja semakin meruncing, sehingga tak
dapat tidak harus mengakibatkan suatu bentrokan yang hebat.
4.
Remonstran dan kontra-remonstran.
Pertikaian itu mulai pada tahun 1603; asal-mulanya ialh pengangkatan pendeta
Jacobus Arminius menjadi guru besar theologia di leiden, atas desakan golongan
Libertin, meskipun pihak gereja melawan pengangkatan itu, karena menyangka
bahwa arminius tidak ortodoks ajarannya. Pada tahun yang berikut sudah nyata
perbedaan pikiran yang besar antara Arminius dengan teman sekerjanya,
Franciscus Gomarus, seorang Calvinis sejati, tentang pokok predestinasi.
Gomarus
mengajarkan, bahwa pemilihan manusia oleh Tuhan adalah dasar iman, tetapi kata
Arminius sebaliknya; pemilihan manusia untuk keselamatan kekal adalah
berdasarkan iman manusia yang telah diketahui Tuhan sebelum manusia lahir.
Kedua orang itu sendiri tak suka berbantah, tetapi oleh karena segala
pertentangan terhadap pengakuan yang sudah terhadap di belanda dan karena kaum
Calvinis takut, jangan-jangan pandangan Arminius akan berpengaruh di dalam
gereja, maka dengan segera nama-nama Arminius dan Gomarus menjadi lambang dari
dua partai yang berlawanan itu, yaitu Libertin dan Calvinis.
Sesudah
Calvin, ajaran predestinasi makin menjadi dasar dan pusat theologia Calvinis.
Sebenarnya kita tak dapat setuju dengan pendirian itu, karena pada hakekatnya
pokok dan pusat theologia perjanjian baru bukanlah takdir Allah, takdir yang
tersembunyi itu, bukanlah musyawarah Tuhan, musyawarah yang kekal, yang rahasia
itu, tentang nasib masing-masing manusia di akhirat, melainkan rahmat Tuhan
yang telah dinyatakannya dalam anakNya, Yesus Kristus. Apabila predestinasi,
atas pemilihan manusia untuk keselamatan atau untuk kebinasaan, dijadikan pokok
utama theologia, tak dapat tidak akan timbul rupa-rupa soal yang amat sukar
dijawab, misalnya; bagaimana tanggung jawab manusia? yang menjadi pokok dosa? Sungguhkah Allah mau
menyampaikan karuniaNya kepada semua manusia? adakah gunanya mengajar orang
bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus? Bukankah predestinasi itu membawa manusia
kepada sikap pasif, menuruti hawa nafsu saja, hidup dengan sewenang-wenang,
atau putus asa? Soal pertengkaran yang lama muncul lagi; bebaskah kehendak
manusia itu atau terikat? Baik Arminius, baik Gomarus bergumul dengan soal-soal
tadi, tetapi jawab dan kesimpulan mereka sangat berbeda.
Arminius
berpendapat demikian: apabila saya terpaksa memilih antara takdir mutlak Tuhan
Allah dan tanggung jawab manusia, sudah tentu saya memilih tanggung jawab
manusia itu. sebab itu golongan Arminius menolak predestinasi menurut anggapan
Calvinis, meskipun Arminius sendiri tetap memakai istilah predestinasi juga.
Allah menawarkan iman kepada segala manusia, tetapi dari kekal ia sudah melihat
dasn mengetahui siapa nanti menerima iman itu dan siapa yang akan menolaknya.
Jadi sebenarnya keselamatan manusia bergantung kepada keputusannya sendiri.
Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, tetaplah berkehendak bebas, apabila
manusia menolak anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, ia harus binasa, tetapi
nasib itu adalah kesalahannya sendiri. Sebaliknya, jikalau manusia percaya
kepada Kristus dan menerima keselamatan itu, itulah suatu usaha manusia yang
patut diganjari. Tentunlah rahmat Tuhan harus mendahului dan menyertai usaha
manusia itu, tetapi tanpa kehendak manusia sendiri, rahmat itu belum berkuasa
dalam hidupnya. Dengan itu iman manusia menjadi tambah lagi dengan pahala
kematian Kristus di kayu salib. Kesimpulan ajaran ini ialah; manusia sanggup
melawan rahmat Allah; seorang yang beriman sungguh-sungguh, mungkin juga kehilangan
pula iman itu, dan tidak ada seorang Kriste
n yang keselamatannya sudah dipastikan sebelum ajalnya.
Gomarus
dengan golongannya membantah ajaran Arminius itu dengan sekuat-kuatnya; iman
itu semata-mata pemberian saja yang karuniakan Tuhan kepada tiap-tiap manusia
yang telah dipilihNya dengan bebas. Manusia sama sekali tidak sanggup
mengerjakan suatu apapun untuk memperoleh keselamatan. Rahmat Tuhan, yang
memperanakkan kembali manusia yang berdosa itu, tidak dapat dilawan. Semua
orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus, akan bertekun sampai
akhir, dan keselamatan mereka terjamin dengan pasti, kendati mereka banyak
sekali masih berdosa dan sesat.
Jangan
kita katakan bahwa pokok pertikaian itu kurang penting, dengan cara bagaimana
manusia diperdamaikan dengan Allah, memanglah sangat penting. Perlu sekali kita
mengetahui, siapakah yang memujudkan perdamaian itu, atau kepada siapa
tergantung keselamatan kekal manusia; kepada Allahkah atau kepada manusia
sendiri? Perbedaan pendirian kedua golongan itu adalah berdasarkan perbedaan
anggapannya tentang tabiat dan kesanggupan manusia. pengikut-pengikut Arminius,
yang disebut Arminian, memandang manusia itu sendiri secara optimistis.
Walaupun manisua telah jatuh ke dalam dosa, tetapi ia belum kehilangan nilainya
dan kesanggipannya untuk berbuat baik, sehingga manusia itu sendiri dapat dan
wajib berusaha untuk memperoloh keselamatan, bersama-sama dengan rahmat Tuhan
yang membantunya. Kita lihat bahwa pandangan tentang manusia itu sesuai dengan
anggapan semi pelangian dan gereja K.R. padahal pandangan Alkitab (Paulus),
Augustinus,calvin dan Luther lain sekali, karena manusia dipandang dalam terang
kekudusan Allah.
Golongan
Gomarus yang memihak pandangan ini, merasa bahwa ajaran Arminius amat bengis
karena membawa manusia kepada putus asa. Bukankah dengan ajaran itu manusia
yang berdosa disuruh bersandar kepada usaha dan kerajinannya sendiri saja untuk
merebut keselamatan, sama seperti yang diajarkan oleh gereja R.K.? menurut
pandapat kaum Calvinis sejati, seorang berdosa baru mendapat ketenangan hati
dan kepastian tentang keselamatannya, jikalau ia boleh yakin dan percaya, bahwa
Tuhan saja yang melakukan keselamatannya dan bahwa keselamatan itu berdasar
teguh-teguh pada rahmat Allah yang telah diuntukkan baginya sejak kekekalan,
kendatipun segala dosa kelemahannya. Oleh sebab itu pokok ini menjadi soal
mutlak, yang mengenai hidup atau mati manusia. jikalau benarlah ajaran Arminius
itu, maka semua perjuangan pembaharuan gereja itu percuma saja dan tak seorang
pun yang mendapat keyakinan yang pasti tentang chalatsnya (keselamatannya) yang
kekal.
Arminius
sudah meninggal pada tahun 1609, tetapi pertikaian itu berlangsung terus.
Pemimpin baru kaum Arminius, ialah pendeta istana pangeran Maurits yang cakap,
johannes Wtenbogaert (uc. Utenbogaart). Seperti diketahui, Maurits menggantikan
ayahnya, willem, setelah willem mati dibunuh pada tahun 1584 oleh seorang
penyahat atas hasutan raja philips II. Maurits adalah seorang panglima perang
yang berkali-kali membawa tentara belanda kepada kemenangan, sampai diadakan
gencatan senjata antara belanda dengan spanjol selama 12 tahun lamanya
(1609-1621).pada tahun 1610 Wtenbogaert, beserta 40 kawannya, mempersembahkan
sebuah karangan yang di sebut “Remonstransi” kepada pemerintah propinsi
Holland. Di dalam karangan itu diterangkan pandangan-pandangan Arminian dan
diakui lagi kuasa negara atas gereja. Sejak itu orang Arminian juga disebut
Remonstran. Balasan dari pihak Calvinis dikeluarkan pada tahun 1611 selaku
“Kontra-remonstransi”. Karangan pendeta kota Leiden Ds Hommius, yang sekarang
menjadi kepala golongan “Kontra-remonstran”.
Golongan
Remonstran lebih kecil, akan tetapi mereka disokong kuat-kuat oleh para regen
yang libertin dan yang mengidam-idamkan kuasa pemerintahan atas gereja.
Teristimewa Oldenbarneveldt, pemimpin pemerintah holland, berniat mengambil
tindakan keras untuk menunjang golongan Arminian yang kecil itu, supaya jalan
itu semangat theokrasi dapat dikalahkan. Dalam beberapa kota pecahlah
huru-hara, karena Umat calvinis di sana ditindas oleh pemerintah, meskipun
mereka golongan besar. Akan tetapi pada tahun 1617 sekonyong-konyong kaum
kontra-remonstran, sebab ia tidak setuju dengan politik Oldenbarneveldt.
Maurits masuk kebaktian golongan Calvinis di Den Haag dan Wtenbogaert dipecah
dari pangkatnya sebagai pendeta istana. Atas desakan Maurits, “Staten Generaal”
(pemerintah umum dari ketujuh propinsi belanda) menyetujui suatu sinode
nasional untuk membereskan perselisihan theologia dan gereja itu, tetapi “Staten”
(pemerintah propinsi) Holland dan Utrecht tetap melawan ikhtiar itu. lalu
maurits merebut kuasa dengan kekerasan. Di Utrecht ia membubarkan
pasukan-pasukan sewaan dan menggantikan anggota-anggota pemerintah yang
menetang dia, dengan kawan-kawannya yang kontra-remonstran. Karena Holland
tidak mau tunduk, Maurits meminta dan mendapat kuasa mutlak dari
staten-generaal; pemimpin-pemimpin golongan regen dipenjarakan dan kepada
mereka, Oldenbarneveldt, dihukum mati dipancung pada tahun 1619 dalam usia 72
tahun, atas tuduhan khianat terhadap perserikatan belanda. Wtenbogaert
melarikan diri ke Antwerpen di Belanda selatan.
4. Sinode
Dordrecht. Sekarang sinode nasional dapat berkumpul. Pembukaan berlangsung
pada 13 Nov 1618 di Dordrecht dengan upacara yang besar. Anggota-anggota
terdiri dari utusan-utusan dari inggris, palts, Bremen, Emden, Hessen, Swis dan
jenewa. Orang Calvinis perancis tak mendapat izin dari rajanya. Demikianlah
sinode Dordrecht, yang diadakan pada tahun 1618-1619, menjadi satu-satunya
sinode Calvinis oikumenis, bersama dengan 18 “Komisaris-politik” (wakil-wakil
pemerintah untuk pimpinan lahiriah) anggota sinode berjumlah seratus orang
lebih. Oleh karena pemerintah sudah tidak mengizinkan sinode nasional sejak
tahun 1586, maka pokok-pokok perundingan memang amat banyak. Tetapi pokok utama
ialah pemeriksaan, atau lebih tepat: pengadilan perkara Remonstran. Pasal itu
sudah cukup dipertebatkan bertahun-tahun lamanya dengan karangan-karangan dan
dalam pertemuan-pertemuan kedua belah pihak. Golongan remonstran mengerti,
bahwa tak ada harapan lagi bagi mereka untuk menang; sebab itu mereka membela
dirinya sekuat-kuatnya dan selama mungkin, dibawah pimpinan guru besar
Episcopius, pengganti Arminius di Leiden. Pada tanggal 14 januari 1619 ketua
bogerman mencurahkan amarahnya terhadap lawan-lawan yang keras kepala itu dalam
suatu pidato yang sangat kasar; lalu ia mengusir orang Remonstran keluar dari
persidangan sinode. Pada bulan April telah sedia “pasal-pasal ajaran
Dordrecht”, yang juga disebut “Lima pasal melawan Remonstran”. Karangan itu
bersama-sama dengan pengakuan iman belanda (Confessio Belgica) dari Guido de
Bres (1561) dan katekismus Heidelberg dari Olevianus dan Ursinus (1563),
merupakan ketiga surat pengakuan resmi Gereja hervormd belanda, yang biasa di
namakan “Tiga pasal keesaan”.
Di
dalam lima pasal Dordrecht” itu sinode menguraikan, bahwa keselamatan manusia
hanyalah berlaku oleh rahmat Tuhan saja. Akan tetapi tanggung jawab manusia
diakuinya juga, meskipun perhubungan antara pemilihan manusia oleh Tuhan dan
tanggung jawab manusia sendiri tidak dapat dijelaskannya dengan memuaskan.
Sudah tentu bahwa siapa yang berusaha memahami rahasia yang melewati batas
penyataan Tuhan di dalam Alkitab dan pengertian akal budi manusia, tak dapat
tidak harus mengaku bahwa perubahan kedua perkara yang rupanya bertentangan
itu, susah dimengerti oleh manusia.
Dalam
waktu yang singkat banyak lagi perkara yang lain diperbincangkan dan diputuskan
di Dordrecht itu. surat-surat liturgia atau tata cara kebaktian sekarang
ditetapkan untuk gereja Hervormd belanda. Pasal-pasal yang terkenal, yaitu
untuk melakukan baptisan dan perjamuan untuk meneguhkan nikah (yang
terjemahannya terhadap dibelakang kitab mazmur-tahlil Indonesia). Disadur oleh
Dathenus dari liturgia jemaat-jemaat di Palts daqn London.
Di
samping itu sinode merancangkan dan menentapkan tata gereja Dordrecht. Sinode
berusaha mewujudkan cita-citanya terhadap kesatuan pemerintahan diri gereja
dalam tatagereja itu, tetapi sekarang pun maksud itu gagal karena perlawanan
wakil-wakil kebanyakan propinsi di dlam staten-generaal. Pemerintahan menolak
juga tuntutan sinode supaya gereja berhak mengawasi dan menilik pengajaran di
sekolah-sekolah tinggi.
5. Nasib
orang Remonstran. Oleh sebab para pemimpin Remonstran yang telah didakwa
dan diadili di Dordrecht itu enggan berjanji untuk berdiam diri, mereka dibuang
ke luar negeri. Oleh karena perkara mereka rapat hubungannya dengan politik
Oldenbarneveldt, mereka mula-mula dihambat keras oleh pemerintah, dengan
larangan berhimpun, denda-denda penyitaan milik, pembuangan dan hukuman
penjara. Golongan Remonstran yang kecil tetapi berani itu, berpegang pada
pendiriannya dan tidak mau mengaku kalah. Pada tahun 1619 itu juga mereka
membentuk “persaudaraan Remenstran” di Antwerpen, di bawah pimpinan
Wtenbogaert. Setelah Maurits wafat pada tahun 1625, dan adeknya, pangeran
Frederik Hendrik, menjadi stadhouder belanda, mereka dapat memasuki belanda
lagi dengan tidak mendapat bahaya; sejak tahun 1631 kaum Remonstran dibiarkan
oleh pemerintah, sehingga mereka dapat menyusun organisasinya. Sejarah batin
persaudaraan Remonstran itu membuktikan, bahwa syakwasangka orang
kontra-remonstran terhadap ajaran Arminian itu memang pads tempatnya, karena
makin lama makin nampaklah sifat humanistis dan semi-pelangian dalam theologia
mereka.
Hasil pertikaian-pertikaian, yang sekian
lama mengharukan gereja belanda muda itu, adalah semangat Erasmus dilenyapkan
dari gereja, dan kebebasan gereja untuk mengurus hidupnya sendiri tercapai,
meskipun dalam banyak perkara lahiriah gereja masih bergantung pada
pemerintah-pemerintah. Gereja negara tidak menang di belanda, tetapi negara
Gereja, menurut maksud pasal 36 pengakuan iman belanda, seperti yang diharapkan
kaum Calvinis, pun tidak. Tetapi
pemerintah pun harus diuji, bahwa dilapangan negara, toleransi telah
dilakukannya selaku asas yang sah dan baik bagi sikapnya terhadap segala
golongan penduduk. Jadi satu hal yang sangat penting dari perjuangan
Calvinis-Remonstran ialah tercapainya keseimbangan antara cita-cita theokrasi
dan toleransi.
6. Terjemahan
baru Alkitab. Suatu keputusan sinode Dordrecht yang amat berfaedah, yakni
supaya Alkitab diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Belanda dari naskah asli,
yaitu dari bahasa ibrani dan Yunani. Sudah lama gereja belanda sangat
membutuhkan suatu perjemahan Alkitab yang baik, karena meskipun sudah terdapat
beberapa terjemahan belanda, tetapi terjemahan-terjemahan yang lama itu hanya
berpokok pada Vulgata dan terjemahan Jerman dari Luther.
Sekarang
sinode Dordrecht mengangkat suatu panitia-penterjemah yang terdiri dari
beberapa ahli theologia pilihan. Mereka
itu berkumpul dan bekerja di Leiden sepuluh tahun lamanya (1625_1635). Antara
lain Bogerman turut dalam perjemahan perjanjian Lama serta Hommius dan Waleus
(Lih. 47,2) dalam perjanjian baru. mereka itu bekerja dengan rajin dan setia,
bahkan tidak berhenti juga pada waktu leider ditimpa bala samapr yang hebat
(dalam satu minggu 1500 orang meininggal). Oleh karena sokongan dan jasa
pemerintah itu terjemahan ini deisebut “Statenvertaling”. Akhirnya pada yahun
1637 Alkitab belanda itu dikelurkan; di pinggir halaman-halaman tercetak banyak
keterangan dengan huruf kecil.
7. Sesudah
Dordrcht.sampai pada masa sinode nasiaonal Calvinisme di Belanda adalah
suatu agama yang hidup, yang menggerakkan batin segala penganutnya. Tetapi
seperti biasa, sesuah waktu bersemangat itu, lamabt laun suasana gereja menjadi
suam, malahan soal percaya dan agama dianggap perkara biasa saja. Injil rahmat
Allah yangbebas itu sudah kurang dirasai sebagai suatu mujizat kasilh Tuhan
yang senantiasa mengherankan manusia berdosa, melainkan suatu keadaan yang
sudah sewajarnya demikian. Panganut gereja tentang pasal-pasal yang sukar itu,
menjadi suatu taurat yang kepadanya segala anggota gereja wajib takluk. Iman
sudah kehilangan semangatnya dan berpindah dari hati kepada akal budi, sampai
menjadi pengakuan secara pikiran saja dari ajaran gereja. Niscaya besarlah
bahaya bagi gereja bahwa ia mendewakan dogmatik Calvinis yang ortodoks itu.
Apabila
ajaran meneka gereja dan iman jemaat mulai memberi tempat kepada semangat
taurat, biasanya jiwa dunia mulai menguasai segenap hidup masyh arakakat
Kristen. Hal itu pun terjadi di belanda pada “abad keemasan” itu. oleh
perdagangannnya, kemakmuran dan kekayaan belanda bertambah-tambah besar pada
abad ke-XVII. Salah satu hasil yang indah dari perkembangan itu ialah kesenian
dan kesusasteraan yang berkembang dengan indah.akan tetapi hasilnya yang kurang
menyenangkan, yakni bahwa bangsa belanda mulai hidup dengan kemewahan,
kelimpahan dan juga dengan kecongkakan.
Banyak orang yang berangkat dan yang berada, jadi teristimewa golongan
pemerintah dan saudagar-saudagar yang kaya, hanyalah mereka yang ambil bagian
dalam hidup gereja, karena itu dipandang pekara yang patut dan biasa, meskipun
hati mereka tidak turut berbakti kepada Tuhan.
Sudah
tentu masih dapat juga pemimpin-pemimpin Calvinis cap dulu, Umpamanya Gisbertus
Voetius (1589-1676), guru besar di Utrecht, yang boleh dianggap selaku lambang
Calvinisme belanda pada abad ke-XVII. Ia banyak berjasa bagi gereja dan rakyat
oleh keahlian dan tenaganya, yang dipakainya untuk melayani ilmu theologia dan
pelaksanaan penggembalaan jemaat. Maka timbullah tiga aliran yang, meskipun
dengan jalan dan asas yang sangat berbeda, berusaha menentang dan mencegah
perkembangan suasana taurat dan sekularisasi (jiwa duniawi) pada abad itu. yang
pertama mau mematahkan sistem dogmatik Calvinis dengan mengutamakan
Alkitab;inilah reaksi biblisistis (yakni yang berdasar pada biblia=Alkitab).
Yang ke dua mau membaharui sistem Calvinis beralaskan akal budi manusia; itulah
reaksi rasionalistis. Dan yang ketiga mau melawan jiwa dunia dengan meberi
tekanan pada kelahiran kembali dan pengudusan hidup; reaksi pietistis.
8. Reaksi
Biblisistis. Seorang guru besar di Leiden yang bernama Johannes Coccejus
(Uc. Koksejus;+1669), berusaha mengembalikan gereja dan theologia kepada Firman
Tuhan saja. Ia berpaling dari ilmu dogmatik Calvinis kepada sumber iman Kristen
dengan yakni Alkitab. Dengan itu maka dasar pikiran theologianya bukan lagi
predestinasi dan musyawarah Allah dari kekekalan, melaikan sejarah kudus, yang
didalamnya kehendak Allah itu telah diwujudkan. Alkitab menceriterakan sejarah
keselamatan itu selaku suatu rentetan perjanjian-perjanjian yang diadakan Tuhan
dengan umat pilihannya. Theologia perjanjian atau theologia federal itu amat
digemari dan disetujui banyak orang yang lebih suka mendasarkan keselamatannya
kepada segala perjanjian (janji) Tuhan dalam Alkitab yang banyak itu, dari pada
mengalaskannya kepada pemilihan oleh Tuhan, pemilihan yang rahasiaitu.
Theologia
Coccejus itu menang dibantah oleh Voetius dengan para murudnya. Pokok
pertikaian istimewa antara kedua golongan ini mengenai penjelasan hukum yang ke
empat, tentang hari Sabbat. Menurut Coccejus, penyuruhan itu hanya diberi
kepada banyak israel, sehingga jemaat Kristus tidak lagi terikat kepadanya.
Hari minggu perjanjian baru adalah sautu peraturan Kristen. Voetius melawan
pendirian itu pada asasnya dan terlebih-lebih oleh karena ia kuatir, jikalau
jemaat menerima pandangan Coccejus itu.
9. Reaksi
rasionalistis. Reaksi kedua ini berdasar pada
seorang ahli filsafat perancis, yang bernama Cartesius (sebenarnya Descartes),
yang hidup 20 Tahun di Belanda (1629-1649). Ia seorang anggota gereja katolik
Roma, tetapi dengan filsafatnya ia menyimpang jaug dari ajaran gereja Roma.
Cartesius ialah ahli filsafat yang paling masyhur pada abad ke XVII. Ia hanya
mengaku satu realitas kenyataan yang berkuasa atas manusia, yakni kesadaran
manusia. dengan itu Cartesius mengembangkan pula asas dan pandangan kafir, yang
sudah mulai timbul lagi disebabkan oleh renaissance, yaitu bahwa manusia
sendiri adalah kaidah segala sesuatu yang ada.
Cara
perpikir dirasa indah dan berguna oleh sejumlah pendeta di Belanda. Pada hebat
mereka, alangkah baiknya, jikalau dogmatik gereja dihidupkan kembali dengan
dengan mendasarkan isi penyataan Tuhan pada akal budi, bukan lagi pada Alkitab,
atau sekurang-kurangnya penyataan itu disesuaikan seapat mungkin dengan akal
budi. Pokok pertentangan itu ialah; apakah dasar Gereja? Cuma kuasa rahasia
kasih Tuhanlah, yang telah dinyatakanNya di dalam Yesus Kristus, rahasia mana
tersembunyi bagi semua orang berbudi dan berpengetahuan, ataukah kuasa hikmat
manusia sendiri, yang tak lain dari kebodohan di hadapan Tuhan? Pada abad
ke-XVII asas renaissance itu masih ditolak oleh gereja, tetapi oleh karena
khotbah Gereja tentang syak dan kebodohan salib Yesus ristus sudah kurang kuat
dan dalam, kalau dibanding dengan masa Reformasi, maka lama-kelamaan gereja
mulai kalah terhadap godaan himat dunia.Cartesius menjadi bapa pencerahan,
yakni aliran rasionalistis yang merajalela di Eropa-barat pada abad ke-XVII,
yang mengakibatkan revolusi perancis dan yang memberi capnya pada suasana
segenap masyarakat kristen di barat sejak waktu itu.
10.
Reaksi pietistis. Apabila khotbah dalam
kebaktian umum menjadi uraian dogmatik yang panjang dan sukar dipahami oleh
jemaat, dan iman berubah menjadi pengaminan akal kepada suatu sistem theologia,
maka alam perasaan dari iman sejati dan praktek hidup kudus selaku anak-anak
Tuhan yang telah dilahirkan kembali oleh RohNya, tentu saja kurang diperhatikan
dan dilaksanakan di dalam Gereja. Aliran Rohani baru, yang muncul pada abad
ke-XVII dan yang mengutamakan kelahiran kembali, pertobatan dan pengudusan,
disebut “Pietisme” (dari kata latin “Pietas”=kesalehan). Voetius dengan
golongan pengiringnya punmenyambut pietisme dengan girang. Seorang pemimpin
Pietisme belanda yang terkenal, ialah pendeta dan penyair, Jodocus van
Lodenstein(1677) di Utrecht, yang melakukan askese yang keras dan mengarang
beberapa kidung yang menjadi Nyanyian kebaktian gereja di kemudian hari,
mislanya “Angkat hati, naikkan suji” (Tahlil 43) dan “berbahagia yang rasanya”
Pietisme
ada juga bahayanya. Tekanan pada kelahiran kembali oleh pekerjaan Roh Kudus,
gampang menimbulkan sikap pasif, dan tekanan pada pengudusan hidup,segera
mengakibatkan jiwa taurat merampas kemerdekaan Injili dari Jemaat Kristen;
dengan demikian manusia yang saleh dan kudus itu sendiri menjadi pusat hidup
rohani sebagai ganti Kristus. Akan tetapi hal ini masih kurang terdapat pada
permulaan perkembangan Pistisme, yaitu dalam abad yang ke-XVII; barulah pada
abad ke-XVIII yang menjadi zaman kejayaan pietisme, bahaya itu nampak dengan
terang.
Orang
pietis biasa berhimpun dalam kumpulan-kumpulan kecil, yang dinamakan
“Konventikel”, supaya di sana mereka boleh membangun imannya dalam suasana
rohani di antara saudara-saudara yang masing-masing telah beroleh banyak
pengalaman dan persekutuan dengan Tuhan.
BAB 43
GEREJA PROTESTAN DI PRANCIS DAN JERMAN SAMPAI TAHUN
1700
A. Calvinisme
perancis
1. Penghambatan
kaum Calvinis
Kendatipun
segala aib dan kekurangannya, gereja dan theologia Calvinis di Belanda
berkembang dengan indah pada abad ke-XVII, sehingga Gereja Calvinis Belanda
menjadi pusat sejarah Protestantisme pada zaman itu. Sekolah-sekolah tinggi
belanda amat masyhur, sehingga dikunjungi oleh banyak mahasiswa dari luar
negeri.
Akan
tetapi lain sekali keadaan Gereja Calvinis di prancis pada masa itu; nasib
orang Calvinis di sana amat malang. Apakah sebabnya? Kita ingat bahwa kaum
hugenot telah mendapat kebebasan beragama dan berpolitik dari raja Hendrik Iv
dengan edit Nates pada tahun 1598. Akan tetapi pada tahun 1629 sebagain janji-janji
“Edik kekal” itu dicabut kembali oleh Louis XIII, dengan jalan melarang
golongan Calvinis berorganisasi secara politik.
Jauh
lebih sukar lagi kedudukan orang hugenot sesudah Louis XIV naik takhta
perancis. Dibawah pemerintahan raja agung itu (1643-1715), negeri prancis
menjadi negara yang paling berkuasa di eropah, karena jerman dan Australia
masih amat lemah dan penat disebabkan oleh perang 30 tahun (1618-1648),
begitupun spanyol disebabkan oleh perang
80 tahun (1568-1648), sedang inggris dikacau-balaukan oleh revolusi. Louis XIV
menuju kepada kuasa mutlak (autokrasi) raja, selaku satu-satunya pemerintah dan
kepala negara (absolutism, pemerintahan raja mutlak). Katanya: “Negara ialah
aku!” ia memandang dirinya selaku wakil Allah, dan tak mau bertanggung jawab
kepada rakyat, melainkan kepada Allah saja. Menurut pendapatnya, dialah yang
berkuasa dan berhak atas hidup dan harta benda segenap rakyatnya. Raja hidup dalam kemewahan yang sangat besar dalam
istananya yang baru Versailles dekat paris, dimana iya dilayani dan dihormati
selaku setengah dewa. Louis XIV suka disebut “raja matahari”. Dilapangan agama
ia menghendaki satu gereja-negara yang beragama katolik Roma; kaum hogenot
dipandangnya orang yang merusakkan kesatuan bangsa dan agama, sehingga tidak boleh
dibiarkan lagi mempengaruhi masyarakat umum. Akibatnya ialah bahwa mereka
semakin ditindas dan dianiaya. Banyak orang hugenot meninggalkan tanah airnya
serta berpindah kebelanda, jerman dan inggris, dimana mereka disambut dengan
kegirangan, karena kepandaian dan tenaga mereka.
Pada
tahun 1682 Louis XIV melarang imigrasi (perpindahan keluar negeri) itu, sebab
ia tidak mau kehilangan penduduk yang cakap dan rajin itu bukan maksudnya
mengusir mereka dari perancis, melainkan untuk menobatkan mereka! Untuk
mencapai maksud itu, ia memakai bermacam-macam jalan dan daya upaya yang buruk.
Misalnya, anak-anak kecil dirampas dari orang tuanya, lalu dididik dalam biara
secara K.R. banyak orang dibujuk untuk masuk K.R. dengan menjanjikan pangkat
tinggi atau gaji besar, kalau mereka bangsawan, dan uang supa dan rupa-rupa
keuntungan, apabila mereka rakyat biasa. Tindakan paksaan yang paling jahat
ialah menumpangkan serdadu-serdadu yang kasar dalam rumah orang hugenot.
Segala
tindakan raja itu memuncak ketika edik nantes ditiadakan sama sekali pada tahun
1685. Dengan keputusan itu kebebasan beragama dilenyapkan seluruhnya
diperancis. Kendati larangan keras untuk berpindah keluar negeri, lebih dari
setengah juga orang hugenot lari, diantaranya 100.000 orang kebelanda. Hal ini
sungguh merugikan industri dan tenaga rakyat perancis. Orang hugenot, yang
tinggal tetapi tak mau memungkiri imannya, tetapi dianiaya dengan sangat begis.
Banyak dibunuh atau dipakai selaku hamba pendayung dikapal-kapal perang. Tetapi
segala tindakan negara yang keji tak sanggup mematahkan keberanian iman mereka.
Walaupun dengan kesulitan besar, kaum hogenot dapat mempertahankan dirinya
ditempat-tempat yang sunyi. Mazmur 68:1 menjadi nyanyian peperangan mereka: Hu
bangkit dan mengangkat perang: musuhnya kalah, Hu menang; cerai-beraikan dia!
B.
Lutheranisme Jerman
2. pertikaian tentang pembenaran manusia.
Melanchton
berpendapat bahwa ajaran Luther tentang pembenaran manusia oleh rahmat dan iman
saja, perlu ditambah sedikit. Bukan maksudnya untuk menyimpang dari theologia
luther, tetapi ia telah mengutamakan tanggung jawab manusia dan amal-amal
selaku hasil iman. Apalagi, melanchtin dengan murid-muridnya, yang disebut
orang “philips”, menurut nama kecil Melanchton, yaitu Philips, mulai cenderung
kepada pandangan perjamuan Calvin. Sebab itu timbullah suatu perselisihan yang
agak hebat antara golongan yang menamakan dirinya golongan “Lutheran-sejati”
dengan golongan philips, yang juga diberi nama sendirian orang
“crypto-calvinis”, artinya Calvinis tersembunyi.
Sejak
tahun 1550, kedua partai ini sangat bertentangan. Golongan Lutheran-sejati
menang pada tahun 1577, karena pada tahun itu kebanyakan negeri Lutheran
dijerman mendatangi suatu karangan yang disebut “formula concordiae” (pasal
persatuan), yang menetapkan theologia Luther yang asli, dan menolak theologia
Calvinis. Syang sekali, dengan demikian hubungan gereja lutheran dengan gereja
calvinis terputus. Sesudah itu disusunlah sebuah “kitab concordia” yang
didalamnya dikumpulkan segal surat pengakuan yang diakui sah oleh geraja lutheran,
yakni: ketiga pengakuan oikumenis dari geraja lama (yaitu pengakuan rasuli,
pengakuan nicea dan pengakuan athanasius), pengakuan Augsburg (1530), apologia
melanchton (1530), pasal-pasal smalkalden (1537), kedua kateksimus luther dan
formula concordiae.
3. Lutheran dan calvinis di jerman
Beberapa
negara jerman tidak setuju dengan formula concordiae itu. di jerman barat
beberapa negara kecil berpindah kepada calvinisme, diantaranya nassau-
dellenburg, negeri asal pangeran willwm dari oranje. Negara “reformiert” yang
terpenting dijerman, ialah palts. Rajanya, frederik III yang saleh, menyuruh
olevianus dari ursinus pada tahun 1563 menyusun katekismus heidelberg. Oleh
karena pasal-pasal tatacara kebaktian yang dikarang dalam jemaat pelarian orang
belanda, tambahan lagi oleh karena sekolah tingginya yang masyhur di
heidelberg, maka negeri palts mempunyai arti yang sabar sekali bagi calvinisme
pada abad ke-XVI. Sudah tentu bahwa pengaruh Lutheranisme dirasakan juga di
daerah-daerah itu, tetapi jemaat-jemaat disitu ‘reformiert”, karena mereka
sungguh berusaha melangsungkan reformasi dalam gereja dan masyarakat, lebih
dari pada jemaat-jemaat lutheran dalam bagian jemaat lain.
4. ajaran dan hidup dalam gereja Lutheran
Menurut
pendapat gereja lutheran itu, ajaran ortodoks sudah dirumuskan dengan sempurna
dalam formula concordiae. Alkitabnya adalah bahwa hidup rohani dalam gereja
Lutheran sudah mulai surut sekali pada abad ke-XVII, seakan-akan tubuh gereja
telah laku. Oknum dan theologia Luther serta segala rurat pengakuan Lutheran,
seolah-olah didewakan, sehingga mereka berpendirian bahwa sebenarnya orang
calvinis bukan orang kristen! Sikap yang terlampau itu biasa dinamakan
“confessionalisme”, yakni rumus pengakuan didewakan dan segala orang yang
merumuskan kepercayaan dengan perkataan-perkataan lain, dianggap hina saja.
Untunglah,
disamping ajaran artodoks yang perlu diakui dengan akal budi, dan segala
karangan dogmatik yang banyak, yang tidak memuaskan hati manusia itu, terdapat
juga banyak kitab yang mau memberi sajian rohani kepada jemaat-jemaat.
Teristimewa kita sebutkan nyanyian-nyanyian gereja yang mulai berkembang lagi
pada masa itu. kecuali luther, penyair gereja lutheran yang bermasyur ialah
paul gerhardt (± 1676), yang mengarang beberapa kidung yang sampai kini
dinyanyikan diseluruh dunia, umpamanya tahlil 270, 271, 272 dan 273. Dimana
hidup jemaat sudah suam dan perlu diperbaiki, maka pemimpin-pemimpin gereja
mengambil contoh dari praktek disiplin gereja-gereja reformiert, sungguhpun
theologis calvinis tetap ditolak mereka.
Sebagai
reaksi terhadap ajaran ortodoks resmi, lahiriah suatu aliran mistik, yang
lama-kelamaan diterima juga oleh ahli-ahli theologia. Semenjak tahun 1650,
persatuan mistik dengan kristus (“unio mystica”) itu dipandang sebagaii suatu
tingkatan baru di dalam hidup kesalehan tiap-tiap orang kristen. Yang lebih
tinggi dari pada kepercayaan yang sederhana terhadap pembenaran orang berdosa
oleh karunia tuhan. Dengan demikian theologia lutheran yang sangat ortodoks itu
sendiri sudah mulai menyimpang dari sola fide (“oleh iman saja”).
BAB
44
GEREJA
KATOLIK ROMA SEJAK TRENETE SAMPAI TAHUN 1700
1.
Gereja K. R. di bawah pimpinan Spanyol.
Sesudah konsili Trenete Gereja Katolik Roma berusaha memperbaiki pelbagai
keburukannya. Gereja Roma sama sekali menolak ajaran Injilm tentang keselamatan
oleh rahmat saja. Semangat Yesuit yang fanatic itu menuju kepada pengembalian
kuasa dan kemuliaan Gereja yang lama. Sampai tahun 1588, aksi itu berpusat di
Spanyol. Raja Philips II dengan para penasihatnya menganggap dirinya
pembela-pembela kepercayaan yang benar. Paus- paus pada waktu itu kurang kuat
pendiriannya, sehingga semangat baru yang berattuntutannya itu kurang
berpengaruh di Roma. Hidup dan
kegembiraan baru itu lebih Nampak dalam ordo-ordo dan kongregasi-kongregasi
dimana mereka mempergiat usahanya dilapangan sosial. Mereka memperhatikan
pendidikan pemuda, pemeliharaan orang miskin, perawatan orang sakit, dan
sebagainya. Gereja K.R tidak belajar dari reformasi, kesalehan mereka bercorak
kafir yaitu kepercayaan takhyul yang hampir sama dengan politheisme dan mistik
dan Platonisme, hal-hal ini dikembangkan oleh kaum Yesuit. Ini berkembang di
Spanyol. Dilapangan teologia, ajaran Yesuit yang berbau Pelagian, dilawan
dengan keras oleh seorang guru besar di sekolah tinggi Leuwen (Belgia) yang
bernama Michael Bajus. Bajus berbalik kepada ajaran Agustinus, tetapi sesudah
Trenete, Gereja Katolik Roma tidak mau membuka telinga lagi bagi Agustinus.
2.
Gereja K. R. dibawah pimpinan Perancis.
Sejak tahun 1600 Perancis makin berkuasa dilapangan politik dan makin penting
selaku benteng Gereja K. R. Di Perancis aliran mistik yang baru sudah memasuki
golongan-atasan orang awam dan membawa mereka kepada rupa-rupa usaha sosial
dengan memelihara orang miskin, orang sakit, orang hukuman bahkan orang yang
kuran diperhatikan. Yang aktif melakukannya kemudian dijadikan orang kudus,
yaitu Franciscus dari Sales dan Vincentius dari Paulo. Abad ke-XVII terjadi
tubrukan antara cita-cita kebangsaan Perancis dengan cita-cita paus di Roma
(ingatlah pertikaian Philip IV dan Bonifatius VIII). Raja Louis menghendaki
satu Gereja Nasional yang dalam perkara-perkara lahiriah dikepalai oleh raja
sendiri. tahun 1682 terjadi bentrokan yang hebat antara raja dan paus. Klerus
Perancis memihak kepada raja dan kuasa dan hak paus dibatasi, baik hak konsili
maupun hak kebangsaan. Sejak Trenete, konsili tak mempunyai harapan lagi untuk
merebut kembali hak-haknya, tetapi tuntutan-tuntutan nasional makin lama diakui
dalam praktek, juga sesudah klerus Perancis kemudian menarik-kembali
pengumumannya tadi.
3.
Jansenisme. Ini adalah gerakan terpenting
dalam Gereja Katolik Roma pada abad ke-XVII. Cornelius Jansen seorang guru
besar di Leuven yang kemudian menjadi uskup di Yperen (Belia) berusaha
mengembalikan Gereja kepada ajaran Agustinus dan kepada kesalehan Kristen
sejati dalam abad-abad permulaan. Sesudah meninggalnya pada tahun 1638,
terbitlah kitabnya yang beralamat “Augustinus”. Seruan Jansen diterima
diseluruh Perancis oleh seluruh orang yang jenuh dengan ajaran Yesuit. Biara
wanita Cisterciens Port Royal menjadi gerakan Jansenisme untuk mempelajari
kitab-kitab Augustinus dan yang memerangi kesusilaan dan praktek pengakuan dosa
kaum Yesuit yang tohor itu dengan keras. Tetapi atas anjuran ordo Yesuit dan
raja Perancis, paus melarang Jansenisme dengan resmi pada tahun 1653. Sejak itu
orang Jansenis di Perancis terpaka menaklukkan diri dengan rasa lahiriah kepda
kuasa paus, Yesuit dan raja.
4.
Pascal. Orang Jensenis yang termasyur, yang
juga menjadi salah seoran penganjur agama Kristen yang terbesar ialah Blaise
Pascal (1623-1662). Ia meninggal pada
usia 39 tahun, dimana waktu itu ditemukan di kelim bajunya sepucuk surat
kenangan tentang pertobatannya, didalamnya ia mengucap syukur kepada Allah
karena keselamatan yang diperolehnya didalam Yesus Kristus. Sejak umur 18 tahun
Pascal setiap hari menderita penyakit yang amat hebat. Dalam dirinya ia
menghubungkan suatu kecakapan yang luar biasa besarnya . didalam kitabnya yang
berjudul “Surat-surat kepada seorang sahabat di propinsi” (1656), didalamnya ia
membuka kebusukan dan ketohoran aliran Yesuit dengan olok-olokan yang amat
tajam. Yang lebih pentin ialah “buah-buah renungan” Pascal yang menjadi
bahan-bahan Pascal berusaha menguraikan relasi antara pernyataan Tuhan dengan
hidup batin manusia. Disitu terlihat ia bersandar pada pernyataan Tuhan yang
hanya dapat diterima manusia dengan Alkitab saja. Bial manusia sudah lelah dan
putus asa, maka iman saja yang dapat memberi keselamatan kepadanya. Sejak abad
ke- Pascal mulai besar pengaruhnya, tetapi bukan di dalam Gereja Katolik Roma,
melainkan dalam teologi Protestan.
5.
Gereja K. R. dibawah pimpinan Yesuit.
Penghabisan abad ke-XVII, Jansenisme dan biara Port Royal dimusnahkan atas
perintah raja pada tahun 1710. Pengaruh ordo Yesuit pun menjadi nyata
dilapangan kesalehan perseorangan. Yesuit menentang segala jenis kesalehan yang
mendalam oleh karena itu mereka menyerang mistik quietistis. Mereka memaksa
paus untuk menolak mistik itu. dengan demikian semenjak 1700 jemaat K.R di
Perancis hanya dapat menganut takhayul Yesuit atau tidak mempercayai apa-apa
lagi. Kaum Yesuit melemahkan Protestanisme dan segala bentuk kesalehan lainnya.
Kaum Yesuit telah mengejar kemuliaan Gereja Katolik Roma dengan segala
daya-upaya, tetapi hidup rohani Gereja mereka matikan.
BAB 45
INGGRIS PASA ABAD KE-XVII
1. Puritanisme dan
absolutisme. Pada masa pemerintahan Elisabeth,
Gereja Anglikan memperlihatkan perbedaan yang besar antara bentuknya yang
lahiriah yang meneruskan susunan episkopal serta banyak upacara dan kebiasaan
laindari zaman sebelum reformasi, dengan teologianya yang sudah bersifat
Calvinis. Golongan Calvinis yang besar itu menuju ke arah penyingkiran segala
perkara yang masih berbau Roma. Mereka disebut “puritan”. Orang puritan
menjatuhkan diri dari segala kemewahan dan kesenangan dunia, mereka tiap-tiap
hari memeriksa hatinya dan kelakuannya di hadapan Tuhan, mereka menguduskan
hari sabat dengan sungguh-sungguh dan sebagainya. Golongan puritan ini juga
disebut sebagai presbiterian, karena
mereka melawan pemerintahan Gereja oleh uskup-uskup, sambil menuntut supaya
Gereja dipimpin oleh penatua-penatua (presbiter-presbiter), seperti di Jenewa.
Di
bawah pemerintahan Karel, lahirlah apa yang dikemudian hari disebut “aliran
Gereja Tinggi”, aliran itu mau menerapkan dan memajukan bentuk-bentuk K.R,
pemerintahan Gereja secara episkopal, kurban missa, bermacam-macam upacara
Roma, pewarisan jabatan rasul, dan sebagainya. Teologianya merupakan campuran
ajaran Remonstran dan Katolik Roma.
2. Revolusi.
Akhirnya tindakan Karel I itu mengakibatkan pemberontakan. Revolusi itu mulai
dengan bangkitnya kaum Puritan di Skotlandia. Untuk berperang dengan mereka,
Karek memerlukan uang dan oleh sebab itu ia terpaksa memanggil parlemen
bersidang lagi pada 1640, sudah sebelas tahun lamanya parlemen tidak berkumpul.
Akan tetapi parlemen terus menyerang politik raja dengan hebat, mereka tidak
menerima lagi pemerintahan mutlak dalam negara dan Gereja. Akibatnya pada 1642
pecah perang saudara di Inggris antara parlemen dan raja. Sekarang parlemen
mengurus supaya diadakan suatu sinode Puritan-Presbiterian. “sinode
Westminster” merencanakan suatu pembaruan Gereja Inggris secara Puritan, atas
permintaan parlemen (1646). Selaku hasil pekerjaannya, sinode mengeluarkan
katekismus, liturgia, dan pengakuan yang disebut “pengakuan Westminster”.
Pengakuan Calvinis di kemudian hari tetap dipakai oleh Gereja-gereja
Presbiterian di Inggris, Skotlandia dan Amerika. Padahal semenjak restaurasi
keluarga Stuart, pengakuan 39 pasal dari Elisabeth (1563) diakui lagi sebagai
pengakuan resmi Gereja Anglikan, sampai kini.
3. Golongan Independen.
Timbullah gerakan agama baru yang berarti besar bagi perkembangan politik
Inggris yakni gerakan kaum “Independen”. Mereka menggunakan teologia Calvinis,
tetapi dalam organisasi Gereja, mereka berdasar pada kedaulatan mutlak
tiap-tiap jemaat. Orang Independen mau berdiri sendiri dalam segala-galanya,
bebas dari negara, bebas dari uskup-uskup dan bebas juga dari badan-badan
Gereja yang lebih tinggi dari sinode, bebas dari pengakuan-pengakuan yang resmi
dan sebagainya. Penganut-penganut Independentisme ini disebut juga dengan
“Kangregasionalis” karena mereka mengutamakan hak masing-masing jemaat.
4. Oliver Cromwell,
ialah Seorang Independen menjadi panglima tentara parlemen. Cromwell merasa
dirinya terpanggil oleh Tuhan untuk melepaskan bangsa Inggris dari perhambaan
oleh raja. Sambil menyanyi mazmur-mazmur mereka menyerbu ke dalam pertempuran
dengan keyakinan yang pasti, bahwa mereka akan menang karena Tuhan sendiri
beserta dengan mereka.
Setelah
kekalahan Karel I, berkuasalah Cromwell di Inggris, segala anggota parlemen
dipecatnya dan anggota yang masih ketinggalan, dipaksanya supaya menghukum
Karel mati dibunuh sebagai seorang penghianat terhadap negara, pada 1649 Karel
I dipacung di halaman istana. Sejak itu parlemenlah yang memerintah dan tidak lama
kemudian parlemen hanya terdiri atas orang Independen saja. Pemerintahan
Cromwell sekonyong-konyong berakhir oleh karena kematiannya pada tahun 1658.
5. Gereja dan orang
Dissenter. Akhirnya tercapailah juga penyelesaian
soal Gereja, sesudah banyak darah air mata tertumpah. Pada 1689 diumumkanlah kebebasan kata hati yang
sepenuh-penuhnya yang memberi hak kepada segala golongan yang tak dapat setuju
dengan jiwa Gereja Anglikan, untuk mendirikan organisasi Gerejanya sendiri, di
luar badan Gereja resmi.
Orang
Quaker adalah segolongan orang yang mementingkan mistik individualistis,
seperti Sebastian Franck di Jerman pada abad XVI. Kaum Quaker mengutamakan
“terang batin” yang dimiliki tiap-tiap manusia dan yang olehnya mnausia belajar
mengenal Allah dan hal yang baik. Dalam perkumpulannya orang Quaker tidak
membaca Alkitab dan tidak mendengarkan khotbah, melainkan mereka berdiam saja
sambil menantikan ilham Tuhan kepadanya. Siapa yang merasa dirinya terpanggil
untuk berbicara, berdirilah ia untuk memberi nasihat kepada saudara-saudaranya.
Tentulah cara ini mendatangkan bahaya besar, yaitu bahwa Roh dicaraikan dari
Firman Tuhan. Kini orang Quaker disebut dengan “The Friends” merupakan suatu
golongan Protestantisme liberal.
Aliran
Independen juga terpecah-belah, oleh karena sejak 1689, golongan-golongan
Independen tak perlu lagi berjuang
bersama-sama, mereka masing-masing berorganisasi dan menuju cita-citanya
sendiri. Tentang Gereja Anglikan, mulai zaman itu hubungan antara aliran-aliran
Gereja Tinggi dan Gereja Rendah sudah kurang tegang, karena orang Puritan telah
keluar dan golongan Gereja Tinggi tidak begitu menghiraukan kembali
pertentangan antara ajaran dan liturgia di dalam Gerejanya. Teologia Gereja
Inggris kurang suka memikirkan soal-soal dogmatik, menurut tabiat Inggris,
perkara-perkara praktek yang lebih dipentingkan. Kebanyakan penduduk Inggris
tetap setia kepada Gereja-gereja Anglikan yang dianggap mereka Gereja
kebangsaan dan yang disukainya oleh karena upacara-upacaranya yang elok dan
sifatnya yang praktis.
BAB 46
MISI KATOLIK ROMA DAN KOLONISASI DI AMERIKA
PADA ABAD KE-XVI
DAN XVII
1. Misi
katolik Roma. Semenjak penemuan Amerika
oleh Columbus pada tahun 1492 dan banyak pelayaran yang lain lagi, terbukalah
daerah yang amat luas untuk perkembangan agama Kristen di benua-bunua yang baru
itu. daerah-dareah pekabaran injil yang terpenting, ialah Amerika Tengah dan
selatan, India, Indonesia, Jepang dan Tiongkok. Dua negeri Eropa yang pada abad
ke-XVI mengusahakan pelayaran-pelayaran, perdagangan dan kolonisasi ialah
spanyol dan Portugal. Supaya jangan kedua kuasa Katolik Roma itu berlawanan dan
bersaingan di bagian dunia yang baru
itu, maka pada tahun 1493 di tetapkanlah batas bagi mereka oleh paus
Alexander VI Borgia, segala daerah yang di sebelah barat sasmudera Atlantik
(jadi Amerika dan seterusnya), di serahkan kepada penjajahan, perdagangan dan
Misi spanyol, sedang segala benua di sebelah timur garis perpisahan itu
(afrika, india, Indonesia, Timur-jauh) di tentukan bagi Portugal.
Pemerintah-pemerintah
kedua Negara itu tentu hanya membiarkan pekerjaan pengutusan K.R. yang biasanya
kita sebut “Misi” (misi Lat=pengutusan) di daerah-daerah seberang, bahkan misi
di bantu pemerintah dalam segala-galanya. Walaupun gereja K.R. sudah banyak di
lemahkan dan terikat tangannya di Eropa oleh Reformasi, tetapi dengan tenaga
dan pengurbanan yang besar, Gereja itu menerjunkan dirinya ke dalam tugas baru
yang seakan-akan tak terhingga luas dan beratnya. Nama dari ketiga misionaris
Yesuit yang paling masyur Franciskus Xaverius, Roberto de Nobili dan Matteo
Ricci.
Yang paling
masyur di antara mereka ialah Xaverius, perintis misi di Timur-jauh. Biarpun
Xaverius hanya bekerja sepuluh tahun lamanya di bagian dunia ini (1542-1552),
tetapi di mana-mana ia membuka jalan bagi Misi tanpa tahu lelah, dialah yang
meletakkan dasar untuk Gereja K.R. di India, Malaka, Maluku, dan Jepang.
Sebelum Xaverius meninggal dia pernah bekerja di Indonesia tahun 1606, sebagai
seorang Brahmana dan hidup sebagai Brahmana dan menjalankan kasta yang
tertinggi. Ricci yang bekerja di Tiongkok tahun 1577 menyesuaikan diri dengan
adat istiadat Tionghoa, sampai ia turut dalam penyembahan nenek moyang.
Pada tahun 1622,
usaha Misi K.R. mendapat organisasi yang rapi dengan terbentuk suatu
“kongregasi untuk mempropagandakan imam-imam”, badan mana dengan singkat di
sebut “propaganda”. Misi berjalan berbimbingan tangan dengan penjajahan dan
perdagangan. Kekejaman dan keburukan hidup kebanyakan orang Eropa kerap kali
sangat merintangi usaha Misi.
Satu perkara yang
tetap menimbulkan kritik keras dari pihak kita ialah cara akomodasi atau
penyesuaian diri kepada kepercayaan kafir yang senantiasa orang Yesuit, baik di
Eropa maupun di daerah-daerah Misi. Kita telah melihat, bahwa telah melihat,
bahwa telah muncul akan tetapi meski demikian Gereja Katolik Roma
selalu cenderung kepada asimilasi, sebab menurut theologia Katolik Roma
tabiat kodrati (alamiah) manusia tidak di hukum dan di perdamaikan oleh rahmat
Tuhan.
2. Kolonisasi
di Amerika-Utara. Pada abad ke-XVII protestantisme mulai berkembang di luar
Eropa. Sungguhpun pekerjaan pekabaran Injil di Indonesia itu amat penting
selaku permulaan pekabaran Injil protestan di seluruh dunia, tetapi
perkembangan Protestantisme yang terbesar pada zaman itu tidak terdapat di timur, melainkan di barat, dan bukan oleh
pekabaran Injil, melainkan oleh kolonissasi.
Pada tahun 1607,
orang inggris mulai menduduki daerah pantai Amerika Utara antara
daerah-daerah penjajahan spanyoldan
perancis, yaitu Meksiko dan kanada. Pada tahun 1620 ada segerombolan orang
puritan, yang meninggalkan Inggris, berangkat ke Belanda untuk mendapat
perlindungan dan kemerdekaan di sana akan tetapi karena belum cukup senang di
belanda, mereka melengkapi sebuah kapal yang bersama “Mayflower” (bunga mei)
untuk membawa mereka ke Amerika. Tidak lama kemudian banyak sekali orang di
senter menyeberang ke Amerika, umpamannya orang puritan, Baptis,
kongregasionalisme, Quaker dan lain golongan.
Di beberapa
Negara toleransi itu telah ada dari permulaannya, oleh sebab Negara itu di
bentuk oleh orang yang menjunjung dan menjalankan toleransi secara asas.
Demikianlah halnya dengan Negara Pennsylvania yang didirikan pada tahun 1682
oleh seorang Quaker yang bernama William Penn. Negara itu menjadi tempat
pelarian dan perlindungan bagi semua golongan yang di tindas dan di hambat di
Eropa. Di sana juga Gereja mulai melawan soal perbudakan.
Begitulah Negara-negara
Serikat, yang telah melepaskan dirinya dari Inggris pada tahun 1776 di bawah
pimpinan jenderal Washigton, bukan hanya menjadi pemuka di lapangan politik dan
perekonomian, tetapi dalam lapangan Gereja. Dari antara pekabar Injil yang
sedikit itu dan yang berusaha melakukan tugas yang sukar , patutlah dengan
hormat kita sebut nama John Eliot, seorang pendeta presbiterian, yang sejak
tahun 1645 bekerja tiga puluh tahun lamanya diantara orang Indian dekat Boston.
BAB 47
PEKABARAN INJIL DI INDONESIA DARI TAHUN
1500 SAMPAI TAHUN
1800
1. Misi
portugis pada abad ke XVI. Pada akhir abad ke XV orang portugis telah mendapat
jalan laut ketimur. Vasco da Gama di pantai india pada tahun 1498. Beberapa
tahun kemudian 1512 kapal portugis mengunjungi kepulauan rempah, Maluku, untuk
pertama kali dan sejak tahun 1522 mereka tinggal tetap di ternate, ambon, benda
dan lain tempat untuk berdagang. Ketika paus membagi dunia baru antara spanyol
dan portugis. Maka salah satu syaratnya ialah bahwa raja harus memajukan misi
katolik roma di daerah yang telah diserahkan kepada mereka.
Misionaris yang pertama menginjakan
kakinya di pulau Maluku ialah rahib fransiscan yang mendarat itu ternate pada
tahun 1522 tetapi oleh karena rupa perselisihan di antar orang portugis
sendiri. mereka segera terpaksa berangkat pulang. Lalu mereka mulai bekerja di
Halmahera pada tahun 1534, tetapi oleh kebengisan pembesar portugis rakyat
bermupakat untuk mengusir semua orang kulit putih dan memaksa orang yang sudah
masuk Kristen untuk murtad lagi. Simon vaz, seorang peter fransiscan mati
dibunuh selaku syahid pertama di Maluku 1536 pahlawan ini ditindas dan kemudian
pater berusaha untuk menanamkan bibit agama roma di Halmahera.
Demikianlah keadaan kekristenan
Maluku ketika pemerintahan portugis di Indonesia mulai serang oleh belanda
maklumlah bahwa raja spanyol Philips II yang diperangi dengan hebat oleh bangsa
belanda dalam perang 80 tahun 1568-1648. Merangkap juga pangkat raja portugis
sejak tahun 1580 saudagar belanda rindu menguasai perdagangan rempah dengan
kepulauan Maluku. Permulaan tahun 1605 kapal belanda dibawah perintah steven
van hagen berlabuh di teluk ambon. Kaum Kristen bumi putera di ambon leasa yang
pada waktu itu kira-kira 16000 jmlahnya. Beroleh kebebasan beragama asalkan
mereka takluk kepada pemerintah kompeni belanda.
2. Permulaan
Sending Belanda. Pada abad ke XVI belum ada kemungkinan bagi gereja reformasi
yang muda itu untuk memperhatikan pemberitaan injil dari luar negeri, karena
segala benua yang baru didapat diakui oleh spanyol dan Portugal yang katolik
roma. Keadaan ini berubah sejak tahun 1600 sebab pada waktu itu belanda dan
inggeris telah merebut kuasa dilaut dari spanyol dan Portugal. Pada tahun 1602
dibentuk kongsi perkapalan verenigde Oost-indische compagnie. (VOC kompeni)
yang berdagang dari tanjung perharapan (afrika selatan) sampai jepang. Di
belanda VOC dikepalai oleh suatu badan pengurus yang beranggota tujuh belas
orang (tuan-tuan XVII) dan di Indonesia oleh seorang gubernur jenderal dengan
pegawainya.
Gereja dibelanda menaruh minat
besar terhadap pekabaran injil di Indonesia. Disegala persidangan klasis dan
sinode propinsi disinode umum di Dordrecht (1618/19)dirundingkan soal mengenai
pekabaran injil. Ditempat VOC terutama di Amsterdam, melantik panitia istimewa.
Yang anggotanya disebut utusan (deputat) untuk urusan Indonesia.gereja belanda
untuk memajukan pekabaran injil untuk kehormatan allah dan keselamatn manusia.
Akan tetapi gereja terikat oleh kuasa dan peraturan VOC sehingga ia tak dapat
berbuat lain dari pada memajukan saja segala maksudnya sebagai usul dan
permohonan kepada tuan XVII.
Pekabaran injil mendapat perhatian
dibelanda Prof Voetius di Utrecht menguraikan tentang dasar alat objek maksud
dan metode pekabaran injil dalam karangannya tentang penanaman dan penanam
gereja. Menurut voetius yang mengutus seharusnya jemaat setempat berdasarkan
Kis 13:1-5 pada hematnya pemerintah wajib menyokong dengan uang dan pertolongan
tetapi tak boleh mencampuri urusan dan pimpinan pekabaran injili. Pertobatan
kaum kafir muslim dan yahudi, penanaman dan pembentukan jemaat setempat bahkan
terutama hormat dan pujian kepada tuhan dan penyataan rahmatnya selain dari
voetius patutlah kita menyebut gurubesar Joh, Hoombeek di Leiden yang
menerbitkan beberapa kitab tentang pemberitaan injil di antara bangsa kafir.
3. Pekerjaan
beberapa pendeta. Untuk mendapat kesan tentang usaha pendeta di pelbagai
lapangan pekerjaan. Sebastian Danckearts
bekerja di ambon (1618-1622) dan Jakarta (1624-1634). Di ambon ia berkhotbah
dalam bahasa belanda dan melayu. Terutama ia mementingkan disekolahan
atas usulnya tiap hari pemerintah memberi beras kepada anak sekolah,
sehingga banyak anak tertarik. Dibukanya sebuah sekolah guru untuk melatih
penolong yang cakap bagi pekerjaan di jemaat dan di sekolah. Danckaerts
karangannya tentang keadaan agama Kristen di ambon, Danckaerts menghidupkan
perhatian gereja belanda terhadap pekabaran injil.
Permulaan pekerjaan gereja di
Jakarta kita di kenal dari laporan tahunan yang panjng, oleh Adriaan Hulsebos
(1616-1622). Dan guburnur Jakarta jan pieterzoon coen mengizinkan terbentuknya
majelis gereja dan perayaan perjamuan kudus 1621. Sebelum pulang kebelanda
Hulsebos diutus ke Maluku untuk mempelajari keadaan gereja disana. Justus
Heurnius adalah seorang pendeta yang sudah menunjukkan perhatian besar terhadap
pertobatan kaum kafir, selagi ia dibelanda. Ia masuk sekolah tinggi lagi untuk
menuntut ilmu theology dan mengeluarkan sebuah karangan yang di dalamnya ia
membangunkan perhatian jemaat belanda untuk mengusahakan tugas pekabaran injil.
Pada tahun 1614 Heurnius tiba di Jakarta dengan segera iadapat membereskan
suatu pertengkaran antara Gubernur Jenderal dengan majelis gereja.
Terjemahan Alkitab, pengakuan iman
rasuli, kesepuluh hukum, kitab katekismus dan khotbah dalam bahasa melayu sudah
mulai dikerjakan oleh beberapa orang semenjak permulaan masuknya agama
protestan ke Indonesia. Pada akhir abad ke- XVII terasalah kebutuhan akan
terjemahan sebuah alkitab oleh ahli theologia yang pandai. Dua pendeta
bersaingan dalam hal itu Melchior Leidekker, pendeta di Jakarta `1678-1701
mengerjakan terjemahan dengan memakai bahasa melayu tinggi sampai kepada efesus
6:6 ia meninggal pada waktu itu juga
Francois Valentijn memimpin jemaat diambon dari tahun 1686-1694 dan 1705-1713.
Masyhurlah kitab sejarah Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1725 dalam delapan
jilid besar. Valentijn telah menterjemahkan Alkitab kedalam bahasa melayu
Maluku dan ia berdaya upaya supaya tuan-tuan XVII mencetaknya. Akan tetapi
terjemahan Leidekkerlah yang dipilih dan diterbitkan untuk pertama kali pada
tahun 1733. Sebagai mana dimaklumi dikemudian hari justru terjemahan Leidekker
inilah yang amat dicintai suku bangsa ambon.
4. Baptisan
dan pemisahan sakramen. Di samping masalah mengenai khotbah, pengajaran agama
dan displin baptisanlah yang menjadi soal yang penting bagi jemaat di
Indonesia. Pemecahan soal ini sudah tentu betalin rapat dengan cara
mengembangkan gereja pada umumnya. Nyatalah bahwa praktek penerimaan anggota
baru dalam gereja adalah kurang sesuai dengan ajaran gereja secara teori.
Tentang baptisan anak-anak jikalau orang tua dua-duanya atau satu diantara
orang Kristen, memanglah anak mereka patut di baptis. Demikianlh putusan sinode
Dordrecht karena mereka belum menjdi ahli waris perjanjian tuhan, baiklah anak
yang demikian didik dalan agama Kristen dan barulah dibaptis setelah dewasaatas
pengakuan mereka sendiri. anak-anak yang
lahir dari orang Kristen diluar nikah yang sah, boleh dibaptis, asalkan orang
tua ditegur jika dirasa perlu harus memakai saksi.
Baptisan orang akil balig
menimbulkan kesulitan yang lain lagi terus dipandang sebagai anggota sidi yang
berhak turut dalam perjamuan kudus selaku syarat baptisan pada umumnya dituntut
penghapalan doa bapa kami. Kedua belas pasal iman dan kesepuluh hukum akan
tetapi takdapat tidak kebanyakkan calon baptisan kurang memahami arti kalimat
itu. pendeta merasa bahwa tak ada keberatan untuk menerima orang yang demikian
dengan baptisan selaku anggota jemaat Kristen supaya mereka jangan melawan
kompeni. Jangan murtad lagi dan masuk islam, tata gereja tahun 1624 melarang
pemisahan sesuai dengan keputusan sinode Dordrecht tetapi tatagereja baru dari
tahun 1643 mengizinkan pemisahan sakramen untuk daerah pekabaran injil. Pada
tahun 1734 sinode dibelanda menolak mentaah penceraian sakramen.praktek
pemisahan itu tak dapat diubah lagi akibatnya
ialah bahwa kaum Kristen protestan di Indonesia pada masa VOC benar
banyakbilangannya tetapi pengetahuan alkitab dan percaya injili kurang. Derajat
kebajikan rendah pengaruh kafir di dalam
jemaat besar dan perayaan perjamuan kudus hanya jarang sekali dan melulu untuk
sedikit anggota sidi saja.
5. Rintangan
perkembangan dan kesudaha. Jikalau kita menoleh kepada usaha pekabaran injil di
Indonesia di zaman VOC haruslah kita
pastikan bahwa pemberitaan injil itu banyak dirintangi oleh bermacam hal.
Secara asas VOC mengaku kewajibannya untuk mengurus dan menyongkong
perkembangan gereja Calvinis, tetapi karena inti pokok maksud VOC adalah
berdagang dan mencari untung. Akan tetapi kendatipun segala rintangan yang
banyak itu pekabaran injil mendapat perhatian dan jemaat tuhan berkembang
diseluruh Indonesia timur pada akhir abad ke XVIII berpuluh ribu orang sudah
masuk Kristen dan berates sekolah sudah dibuka. Pekabaran injil prostestan
mempunyai suatu keuntungan yang sangat besar yang tidak terdapat pada misi K.R
yaitu biar jumlah pendeta belanda berkurang tetapi bilangan pemimpin jemaat
bumi putera bertambah berkat kesetiaan kerajinan dan usaha guru Indonesia itu
jemaat hidup terus juga waktu VOC terpaksa menarik diri selama abad ke XVIII
perdagangan VOC sudah banyak mundur oleh pelbagai sebab sampai akhirnya
kerugiannya sudah meningkat sampai 90 juta rupiah pada tanggal 31 desember
tahun 1799 VOC yang mulia itu bubar segala milik dan hutangnya diserahkannya
kepada pemerintah republic belanda.
.
BAB 48
PIETISME DAN METODE
1. Pokoknya.
Aliran, Pietisme yang mulai muncul di Eropa-Barat pada penghabisan abad
ke-XVII, menjadi suatu gerajan pembangunan rohani yang amat penting,
teristimewa di Jerman dan Belanda. Pietisme adalah reaksi terhadap suasana
Gereja yang suam itu terhadap semangat dunia yang sudah merajalela di dalam
masyarakat kristen. Menurut mereka belum cukup jikalau hanya ajaran murni dan
digmatik ortodoks saja yangn di berikan, yang hanya memuaskan otak, tetapi
tidak memberi rezeki rohani kepada jiwa. Pietusme berusaha memberantas semangat
yang suam itu dengan mengutamakan dengan beberapa hal yang hendak membina
kembali hidup rohani jemaat :
a. Kesalehan
batin perseorangan. Tiap-tiap orang kristen harus ambil bagian dengan segenap
jiwanya dalam hidup rohani yang pintunya telah di buka bagi manusia oleh injil
Yesus Kristus.
b. Praktek
kesalehan dalam hidup sehari-hari. Menurut pandangan pietis, pengakuan akali
terhadap ikrar resmi Gereja sama sekali tidak memadai, karena mungkin juga iman
serupa itu hanya ian yang mati.
c. Akibat
pendirian itu ialah: 1. Kaum pietis suka beraskese. Sikapnya terhadap dunia
negatif saja, karena segala keramaian dan kesenangan masyarakat yang mengandung
banyak dosa, sangat berbahaya untuk hidup rohani. 2. Pietisme gampang bersifat
moralistis. 3. Pietisme bersifat eskhatologi, karena bumi ini di pandang
sebagai lembah air mata saja, tempat iblis merajalela.
d. Organisasi
pietisme berupa konventikal. Orang pietis suka berhimpun dalam perkumpulan-perkumpulan atau “konvetikel”
kecil terdiri dari orang-orang saleh
yang tidak puas lagi dengan kebaktian-kebaktian resmi digedung-gedung
gereja.
Jiwa puritan dan
pietis memasuki jerman dari Inggris dan Belanda pada penghabisab abad ke-XVII.
Di Jermanlah pietisme mendapat perkembangannya yang paling indah dan besar.
2. Spener.
Bapa Pietisme Jerman ialah seorang pendeta yang bernama philip Jacob Spener
(1615-1705). Keberatannya banyak terhadap semangat Gereja Lutheran pada zaman
itu dan hatinya juga kurang di puaskan oleh misik baru, yang telah banyak
timbul tempat selaku eaksi terhadap ortodoksi Gereja resmi yang mati itu.
Spener
bekerja di Frankfort, Dresden dan Berlin. Dimana-mana ia membentuk konvektikel.
Dalam akibatnya yang berkepala “cita-cita saleh” ia mengemukakan bahwa ajaran
Gereja sudah cukup lengkap, tetapi hidup jemaat harus di baharui kembali.
Pandangan-pandangan spener ini sangat di lawan oleh banyak pemimpin Gereja,
tetapi juga di setujui dan di gemari oleh banyak orang.
3. Francke.
Pada tahun 1692 August Hemann Francke (1663-1727) menjadi pendeta di Halle, sambil
merangkap pangkat guru besar atas anjuran spener. Pemberian itu di anggapnya
sebagai suatu petunjuk dari Tuhan sendiri, yakni bahwa ia harus mulai lebih
baik dan teratur untuk mengurus orang miskin. Dengan uang yang sedikit itu
Francke membuka sebuah sekolah bagi anak-anak sekolah bagi anak-anak miskin
dalam satu bilik dalam rumahnya sendiri. Di samping itu Francke mendirikan
sebuah perkumpulan untuk menyiarkan Alkitab, yang akan mengusahakan penjualan
Alkitab dengan harga yang amat murah, agar supaya boleh di miliki anggota
jemaat.
Sekalipun
kita sangat menghormati segala usaha sosial Francke itu, tetapi kita
berkeberatan juga terhadap suasana
pietisme di Halle. Dari itu ia berpndapat bahwa tiap-tiap orang kristen
seharusnyalah mengikuti jalan itu juga. Dengan jalan itu orang-orang saleh
wajibmengejar kesempurnaan Injil.
Juga
untuk perkabaran injil di luar negeri, Halle mempunyai arti yang besar. Pada
tahun 1706 ia dapat memakai tenaga dua orang muda (ziegenbalg dan plutschau),
yang telah di didik oleh Francke.
4. Perkembangan
dan perlawanan. Dalam bagian pertama abad ke-XVIII, pietisme berkembang dengan
pesat di jerman. Diprusia dan beberapa negeri yang lain, pietisme yang terindah
terdapatdi wurtemberg di jerman selatan. Akan tetapi pietisme pun banyak juga
menimbulkan perlawanan dari pihak Gereja Lutheran, dan memang ada banyak sebab
yang sah untuk itu, sehingga pemimpin-pemimpin Gereja sangat berkeberatan
terhadap pengaruh dan akibat pietisme. Tak mengherankan bahwa badan-badan
Gereja dan kebanyakan pendeta Lutheran sangat mempermasalahkan dan melawan
pietisme, tetapi sayang, mereka kurang insaf bahwa aliran itu diakibatkan oleh
kesalahan dan kekurangan Gereja sendiri.
5. Zinzendorf.
Pemuka pietis yang terpenting, bahkan merupakan penganjur terutama untuk Gereja
Kristen pada abad ke-XVIII, adalah nicolaus Ludwig Graf von Zinzendorf
(1700-1760). Pada tahun 1722 ia memberi izin
kepada sekumpulan “saudara-saudara moravia” untuk mengambil tempat
kediaman didaerah kepunyaannya itu. Dengan izin dan pertolongan Zinzendorf,
orang pelarian injil, orang pelarian injil itu merupakan koloninya yang diberi
nama Herrnhut (perlindungan Tuhan). Mulai sekarang Zinzendorf mengunjungi
banyak negari, seperti Belanda, Inggris dan Amerika.
Organisasi
Herrnhut adalah luarbiasa. Sejak tahun 1740 hanya Yesus sendiri di pandang
mereka sebagai pemimpin jemaat, yang kehendaknya ditanya dengan doa dan undian,
umpamanya pada pemilihan-pemilihan pejabat.
6. Metodisme.
Dahulu golongan Puritan Inggris telah mempengaruhi kesalehan orang kristen di
Jerman. Pada bagian pertama dari abad ke-XVIII, kesalehan jemaat kristen di
Inggris sudah amat surut. Terlalu banyak anggota Gereja kurang menghiraukan
kebaktian, pengajaran dan pimpinan Gereja Anglikan.Pada masa itu seorang
pendeta Anglikan yang muda, yang bernama John Wesley (1703-1791), berjumpa
dengan saudara-saudara Herrnhut, tatkala ia mengunjungi Amerika-utara dan
kemudian di Inggris juga.Pada anggapan Wesley, seorang kristen sanggup mencapai
kesempurnaan dalam pengudusan hidup, oleh usahanya sendiri dengan bantuan Roh
Tuhan. Inilah ajaran “perfeksionisme” (perfek,Lat=sempurna). Jadi theologi
wesley bercorak Arminian. Pandangan itu dilawan oleh Whitefield, yang mempunyai
theologia Calvinis dan mendasarkan pertobatan dan kekudusan hidup itu pad predestinasi.
Perbedaan pendapat ini menyebabkan perpisahan antara pekerjaan Wesley dan
Whitefield (1741), tetapi mereka tetap bersahabat dan harga-menghargai.
Kebanyakan pengikut mereka mengikut Wesley, karena ia seorang pengatur yang
amat cakap. Lama-lama gerakan Wesley itu melepaskan dirinya dari gerej Anglikan
dan menjadi suatu Gereja sendiri yang amat besar di bawah pimpinan Wesley.
Gereja Metodis itu banyak menarik anggota ke luar dari Gereja resmi. Nama
“Metodis” itu berasal dari nama sindiran “Metodis”, yang dahulu diberikan oleh
mahasiswa-mahasiswa lain kepada Wesley dan teman-temannya, tatkala mereka masih
belajar di Oxford, yang mengolok-olokkan metode luarbiasa, yang dipakai Wesley
dalam kumpulan-kumpulannya di sekolah tinggi itu.
Gereja
Metodis adalah berdasar pada pertobatan anggota-anggotanya, yaitu perbuatan dan
kehendak mereka sendiri, maka Gereja itu diatur seperti suatu perhimpunan
manusia belaka dan bukan sebagai suatu Gereja sejati. Tiap-tiap anggota
menerima sepucuk surat keanggotaan, yang dibaharui sekali dalm tiap-tiap tiga
bulan, jikalau anggota itu berkelakuan baik dan suci, tetapi apabila seorang
saudara kalah dalam pemeriksaan rohani itu, surat keanggotaannya itu dicabut.
Sifat lain yang istimewa pada Gereja Metodis adalah pendeta-pendeta yang telah
dilatih untuk jabatannya, mereka memakai banyak pengkhotbah pembantu, yang
dipilih dari antara kaum awam (laypreachera). Masing-masing anggota Gereja juga
wajib turut menyiarkan Injil.
Gereja
Anglikan pun hidup kembali oleh karena adanya suatu gerakan pembangunan, yang
berlaku pada masa revolusi Perancis, ketika masyarakat Kristen di Eropa
terguncang dan banyak orang mencari suatu dasar yang teguh untuk imannya.
Gerakan itu memberikan hasil yang bagus. Pada tahun 1804, didirikanlah “Perkumpulan Penyebaran Alkitab di Britania
dan di luar negeri” (British and Foreign Bible Society).
BAB 49
GEREJA PADA MASA PENCERAHAN
1, Asal
Pencerahan. Sebagaimana kita ketahui,
renaissance yang timbul pada abad ke-XV, telah memaklumkan bahwa manusia
sendiri adalah kaidah segala sesuatu yang ada, bukan gereja dan Alkitab.
Manusia itu bediri sendiri; ia tak usah takluk kepada sembarang kuasa lain.
Kesadaran kafir renaissance itu, yang bersambungan dengan dunia kafir
Yunani-Romawi zaman dahulu, belum cukup kuat untuk terus membongkar-bangkirkan
segenap masyarakat Kristen di Eropa. Reformasi dan kontra-reformasi masih
memimpin masyarakat dalam abab ke-XVI dan ke-XVII, akan tetapi di samping itu,
pengaruh aliran renaissance makin lama makin meresap diberbagai lapangan hidup,
sehingga bertambah banyak orang, teristimewa dari golongan cendekiawan, mulai
melepaskan diri dari kuasa Firman Tuhan. Ilmu dan pengetahuan dan kebudayaan
umum memisahkan diri dari ajaran-ajaran dan anggapan-anggapan Gereja Kristen.
Pada tahun 1543 Copernicus menemukan, bahwa bukan bumi, melainkan mata harilah
pusat semesta alam. Dalam abad ke-XVII, Kepler menerangkan peredaran
bintang-bintang sajarat (Planit) dan atas dasar itu galilei sama sekali
membaharui pengetahuan kita tentang susunan alam. Wewton (1727) menemukan gaya
berat selaku hukum dasar dan asas semesta alam itu.
Akibat
penemuan-penemuan yang revolusionar itu,manusia mulai menghina ajaran kolot
Gereja seraya memindahkan perhatiannya dan kepercayaannya kepada ilmu alam yang
ajaib. Mulai abad ke-XVIII, kaum terpelajar merasa bahwa apa yang diamati
manusia dengan pancainderanya dan apa yang di sadari dan diketahuinya dengan
akal budinya, itu sajalah perkara yang wajib dipercaya dan dijunjung. Sementara
itu gereja semakin dilemahkan juga oleh perang-perang agama dan oleh
perselisihan-perselisihan di dalam sendiri. Banyak anggota gereja telah jemu
kepada segala pertikaian itu; iman sudah mundur menjadi pengakuan akali belaka
dar ajaran resmi Gereja.
2. Wujud
Pencerahan. semangat kepercayaan yang tak terbatas terhadap akal bumi
manusia itu, biasa ita sebut “pencerahan”. Barulah sekarang rasanya manusia
berdaulat dan memasuki zaman bahagia dan kemajuan. Filsuf kant menjadi mulut
perasaan umum itu, demi ia merumuskan demikian; pencerahan adalah keluarnya
manusia dari keadaan belum akil balig itu ialah tak sanggupnya manusia
mempergunakan akalnya, jika tidak dipimpin oleh orang lain”. Meskipun
kebanyakan orang tidak hendak menolak penyetaan Allah sama sekali, tetapi
penyataan itu menjadi kurang penting,jika dibanding dengan akal budi yang
sekarang berjanji untuk membuka segala rahasia di dunia. Menurut pendapat umum,
maka semua manusia hanya mempunyai satu saja akal yang tertentu menurut tabiat
kodratinya, akal mana sama wujud dan isinya pada tiap-tiap okmum; Cuma perlu
akal tradisi
3. Agama
Pencerahan. “Agama kodrati” yang diciptakan oleh filsuf-filsuf penceahan
sudah tentu amat suam dan dangkal, bahkan berbeda jauh dengan agama sejati.
Iman kodrati itu pertama-tama menuju kepada yang mahatinggi, yang dapat
dibuktikan dari hikmat dan ketertiban semesta alam. Menurut agama kodrati itu,
tentulah juga Allah menyuruh manusia melakukan kebijakan. Jiwa manusia tidak
dapat mati; dalam hidup dan akhirat, jiwa akan menemi hukuman atau pahala, yang
patut diterimanya. Allah, kebajikan dan hidup baka, itulah ketiga rukun dasar
agama “akali”itu. Yesus sangat dihormati, tetapi memang dalam agama sejenis itu
ia hanya diakui selaku Guru agama kodrati dn selaku teladan bagi kebajikan yang
benar. Semua ajaran untuk Alkitabdan gereja yang bertentangan dengan pandangan
itu mereka ditolak selaku perkara smabil lalu, yang Cuma dikemukakan oleh
gereja untuk menyenangkan jemaat sederhana yang kurang berpengetahuan, atau
mereka cela sebagai tipuan iman-iman. Sikap orang Kristen pencerahan itu yang
memperkosa dan membengkokkan kebenaran Injil adalah lebih berbahaya bagi gereja
dari pada enghinaan dan serangan dari pihak orang yang melawan agama kristen
dengan nyata-nyata.
Samalah
halnya dengan “kesusilaan kodrati”. Nampak bahwa juga orang yang belum
diperanakkan kembali, dapat berkebajikan. Dengan demikian ilmu kesusilaan
pencerahan adalah bersendikan paham-paham; bahagia, faedah, kebajikan dan
pahala. Tak dapat tidak kesusilaan semacam itu makin lama makin menjauhkan diri
dari Alkitab, karwena satu-satunya dasar kesusilaan Injil yang benar, yakni
kegembiraan beragama, telah ditukar dengan dasar akal yang memetingkan diri
(egoistis). Maksud pencerahan ialah untuk bersifat kristen dan Kodrati, tetapi
hasilnya tak lain dari pada suatu sistem agama dan kesusilaan, yang
paham-pahamnya bukan kristen sejati dan juga bukan kodrati semata-mata.
4.
Kisah pencerahan. Pencerahan lahir di belanda, karena negeri itu adalah
satu-satunya tempat di eropa yang menaruh toleransi terhadap segala aliran
rohani zaman itu dan yang rela memberi perlindungan kepad tiap-tiap filsuf
revolusioner, yang harus lari dari tanah-airnya sendiri.
Di
inggris orang sudah jemu terhadap segala pertikaian gereja pada abad ke-XVII.
Sesudah tahun 1688, banyak orang cendekiawan asyik mencari rezeki rohani yang
lain, di luar gereja; sekarang asas-asas pencerahan dipergunakan untuk
membaharui agama. Orang yang memimpin dan menuruti aliran itumenyebut dirinya
“yang berpikiran bebas” (Freethinkers), tetapi oleh lawannya, mereka diberi
gelar “Deis”. Deisme mengajarkan tentang adanya Allah (lawan atheisme)yang
terpisah dari dunia (lawan pantheisme), tetapi yang tidak lagi mempedulikan
makhluk-makhlukNya sesudah dunias diciptakanNya (lawan theisme). Istana raja da
pembesar-pembesargereja bersama-sama memeras rakyat, yang terjerumus dalam
kemiskinan yang dashyat. Pemimpin pencerahan perancis, seorang yang kenamaan,
ialah Voltaire (uc. Volter 1694-1778), yang menerangkap pandangan-pandangan
pencerahan kepada rakyat jelata dan amat membenci agama Kristen pada umumnya
dan Gereja roma Pada khususnya.
Pada
tahun 1789 pecahlah revolusi perancis yang hebat, yang lebih nyata lagi
membiarkan pandangan-pandangan anti gereja di antara rakyat murba, sehingga
sejak itu menguasai dan memberi capnya kepada masyarakat umum. Dari tahun 1792
sampai 1794 pemerintah kota paris menyerang gereja dengan sekeras-kerasnya.
Tarikh Masehi dihentikan, banyak gedung gereja dimusnahkan dan suatu pesta akal
budi diadakan, yang memperlihatkan seorang nona paris bertakhta selaku (Dewi
akal) di dalam katedral notre dame.
Di
jerman, pencerahan dari mulanya bersifat kurang radikal, tetapi disana juga
aliran baru itu amat digemari dan diturut oleh golongan terpelajar, yang ingin
memajukan negerinya menjadi suatu negara yang berkuasa dan modern. Raja Fredik
Agung, yang memerintah Prusia dari tahun 1740 sampai 1786, menjadikan
pencerahan itu suatu perkara negara.
Kira-kira
tahun 1800 pujangga-pujangga dan filsuf-filsuf Jerman membuka sautu fase baru
bagi pencerahan, yang biasanya kita sebut; idealisme Jerman”. Demikian akal
budi itu mendalam dan meluas menjadi “Roh”. Batas antara roh manusia ini dengan
Roh Allah hampir tidak diakui lagi, sehingga aliran deisme yang rasionalistis
dari abad ke-XVIII, bermuara kepada suatu pantheisme mistk yang amat menarik
hati orang. Pemuka-pemuka idealisme itu ialah pujangga-pujangga lessing,
Herder, Goethedan Schiller, dan filsuf-filsuf Kant,Fiehte, Schelling dan Hegel.
5.
Gereja Protestan dan Pencerahan. Sikap manakah yang diambil Gereja terhadap
bangkitnya manusia autonom itu? tak dapat tidak satu-satunya tindakan gereja
yang seharusnya, ialah mengaku dosanya sendiri, yang telah menyebabkan
munculnya pencerahan dalam masyarakat Kristen, lalu gereja hendaklah bertobat dan
taat kembali kepada Firman Tuhan, dan dengan penundukan demikian kepada Injil
Kristus, gereja wajib menyerukan tuntutan pertobatan itu juga kepada dunia,
yang memuja anak lembu emas “Akal-Budi”.
Itulah
sepatutunya tugas gereja. Akan tetapi Gereja kurang menginsafi bahaya gerakan
baru itu. Theologia gereja sendiri sudah sekian lama memberitempat kuasa kepada
akal budi, di samping Alkitab, sehingga ia tidak sanggup memberikan kritik
untuk menyerang asas-asas pencerahan itu. Nyatalah bahwa makin berusaha mereka
untuk mendasarkan uraian-uraiannya atas Alkitab, makin sukar juga berhasil
maksud mereka untuk memuaskan akal, karena sudah tentu bahwa Alkitab mengandung
banyak perkara yang mustahil dipahamkan oleh akal-budi manusia. golongan
“Kanan” ahli-ahli theologia itu (artinya yang ortodoks)menjelaskan bahwa
perkaras-perkara itu tak lain dari “kebenaran alam-atas” yang memang mengatasi
akal kita, tetapi juga berlawanan dengan akal; padahal ‘sayap kiri” (artinya
theologianya lebih liberal coraknya)menerangkan bahwa apa yang kurang cocok
dengan akal kita disebabkan karena pengarang-penarang Alkitab dengan sengaja
menyesukainnya kisahya kepada pengertian sederhana pembaca-pembaca Yahudi
dahulu kala.
Walaupun
demikian, waktu ia juga menghasilkan perkara yang baik bagi gereja dan ilmu
theologia. Dalam abad ke-XVIII barulah ahli-ahli theologia mulai mengindahkan
pelajaran terhadap sejarah hubungan dengan Alkitab dan gereja Kristen.sudah
tentu iman mengaku bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan dan bahwa sejarah gereja
adalah sejarah pimpinan Allah terhadap umatNya, tetapi sampai pada zaman
pencerahan, orang Kristen kurang mempedulikan soal yang penting bagaimana
Alkitab dan gereja telah tumbh dan berkembang di lapangan sejarah dunia ini,
malahan soal itu dipandang berbahaya oleh banyak orang salah. Akibat
penyelidikan itu tentu membawa separuh orang kepada keragu-raguan terhadap
dasar ilahi Alkitab dan Gereja, tetapi sekali pun demikian, nyatalah bahwa
pelajaran macam baru itu kelak akan menolong mencelikkan mata kita kepada
keadaan yang luas dan ilahi, yakni keadaan Alkitab dan Gereja Kristus di bumi
ini.
6. Gereja
Katolik Roma Dan Pencerahan. Secara bataniah gereja
katolik roma kurang dipengaruhi oleh pencerahan jika dibandingkan dengan
gereja-gereja Protestan, tetapi secara lahiriah gereja Roma kena rugi yang yang
lebih besar.
Kemenangan
yang paling penting yang dicapai oleh pencerahan atas gereja K.R. ialah
pembubaran ordo Yesuit. Ordo yang sangat berkuasa itu telah menyingkirkan
segala anasir dari gereja K.R. pemuka-pemuka pencerahan sangat menbenci orang
Yesuit, karena propagandanya tentang pelbagai takhyul, tunjangannya kepada
kuasa paus,perlawanannya terhadap segala kemajuan dan terutama karena politik
mereka, yang berusaha mengukuhkan dan memperluas kuasanya dengan segala
ikhtiar, entah yang baik atau yang buruk. Hal ut terjadi di portugal, spanyol,
perancis, Napels dan Parma (italia-utara). Sedangkan pada tahun 1773, atas
desakan raja-raja, ordo Yesuit dibubarkan untuk selama-lamanya oleh paus
Clemens XIV yang mendasarkan keputusan itu atas ilham Roh Kudus. Akan tetapi
pada tahun 1814, ordo Yesuit itu sudah diizinkan kembai, sehingga mereka tak
usah bekerja lagi dengan sembunyi-sembunyi, tetapi boleh meneruskan pekerjaan
dnan resmi. Dibawah pemerintahan kaisar Napoleon, kedudukan gereja sudah lebih
baik lagi; ia mau memakainya selaku alat untuk menambah kuasa. Gereja diberi
beberapa hak, tetapi tetap di bawah pengawasan keras dari pihak negara. Smapai
dua kali Negara Gereja dibubarkan dan paus ditawan oleh Napoleon (1798-1800 dan
1809-1815). Salah satu hasil penting dari perubahan itu ialah bahwa tak mungkin
lagi mempertahankan peraturan perdamaian agama Augsburg pada tahun 1555, yang
menentukan bahwa tiap-tiap negeri atau daerah jerman mempunyai agamanya
sendiri.
7.Gereja
Belanda dan Pencerahan. Di tanah belanda bibir percerahan bertumbuh dengan
segera, karena kita maklum bahwa hidup rohani disana sudah lama dipengaruhi
oleh pandangan-pandangan oleh cita-cita Libertin. Proses ini dipercepat lagi
oleh kecenderungan golongan atasan untuk menjunjung, memuji dan meniru segala
perbuatan-perbuatan perancis dan oleh kemewahan hidup dan kendurnya kebajikan
dan kerajinan yang semakin nampak itu. yang tampil ke muka pada akhir abad
ke-XVIII ialah antara lain Petrus Hofstede di Rotterdam, seorang pembela
kepercayaan ortodoks. Hofstede juga menaruh minat istimewa terhadap pekabaran
injil Indonesia. Wajiblaj kita menghormati Hofstede dengan kawan-kawannya, oleh
karena perjuangannya untuk menjauhkan pengaruh pencerahan dari gereja; usaha
itu sudah pernah diambil oleh gereja oleh karena kebenaran, misalnya terhadap
orang pelangian dan Remonstran, tak boleh dipermudah atau ditiadakan dengan
memakai semboyan-semboyan yang betul-betul indah bunyinya, tetapi memperkosa
kebeanran Injil Yesus Kristus. Dalam bagian kedua abad ke-XVIII,
pandangan-pandangan pencerahan lekas memasuki rakyat dan Gereja. Ada lagi suatu
perubahan lain yang lebih penting bagi gereja belanda. Pada tahun 1795,
revolusi perancis membanjiri juga negeri belanda, lalu membongkar masyarakat
dan gereja.
8.
Untung-rugi pencerahan bagi Gereja. Alangkah besarnya perbedaan kedudukan
gereja dalam dunia pada permulaan abad ke-XIX dengan keadaan satu abad
sebelumnya. Selain dari itu sekularisasi masyarakat dan pemisahan antara gereja
dan negara, yang diakibatkan oleh revolusi di eropa, menjadi sebab juga untuk
bersedih hati, karena oleh sebab itu kuasa Injil atas rakyat dan pemerintah
tidak lagi diakui, malahan ditolak. Zaman theokrasi, seperti yang
dicita-citakan dan dijalankan oleh paus-paus pada abad-abad pertengahan, oleh
Celvin di jelewa, john knox di akot dan kaum Calvinis sudah lampau dan tak akan
kembali lagi.
Sebaliknya,
patut kita besyukur karena Kristus tidak meninggalkan gerejaNya, tetapi
melahirkan kebaikan dari kesulitan gereja itu. sejak zaman pencerahan, dunia
menyatakan dirinya sebagai sebenarnya. Sebab itu gereja sempat pula
mengkhotbahkan syak dan kebodohan injil dengan leluasa di hadapan bangsa
manusia yang congkak dan berdosa.
Keutungan
lain lagi ialah pemisahan gereja dari negara, yang menghindarkan gereja dari
bahaya yang selalu mengancam theokrasi, yakni gereja terikat secara canggung
dengan kuasa dunia. Godaan itu sekaarang berkurang sekali. Umpamanya, gereja
belanda dibebaskan oleh revolusi pada tahun 1795 dari suatu pengawasan negara,
yang sangat menindasnya meskipun baru pada tahun 1848 gereja bebas sekali.
BAB 50
GEREJA DALAM DUNIA ABAD KE-XIX
Yang
dimaksud di sini dengan abad ke-XIX ialah zaman sejak jatuhnya Napoleon (dalam pertempuran
di waterloo pada tahun 1815) sampai pecahnya perang dunia pertama pada tahun
1914. Maka abad ke-XIX ini mengandung demikian banyak perkembangan, peristiwa
dan kenyataan yang penting dan berpusparagam, sehingga terpaksalah kita menarik
beberapa garis besar untuk uraian kita, walaupun sukar juga mengatur segala hal
ihwal itu menurut suatu bagan yang tentu.
1. perkembangan politik dan sosial
Kejatuhan
Napoleon disusul oleh waktu reaksi yang hebat. Raja-raja yang diusir dari
tahtanya pada zaman revolusi dan perang-perang napoleon sekarang kembali.
Banyak diantaranya tidak belajar apa-apa dari segala pergolakan dan perubahan
masyarakat yang disaksikannya. Mereka tak mau menurut aliran zaman baru,
melainkan berniat melanjutkan saja pemerintahan raja yang mutlak dari abad
ke-XVIII. Dengan keras mereka menindas segala gerakan revolusioner dan
cita-cita kedaulatan rakyat. Zaman ini disebut “zaman restaurasi” karena mau
merestaurasi (artinya membangun kembali) keadaan yang lampau.
Akan
tetapi zaman baru tidak membiarkan dirinya ditiadakan lagi. Rakyat di Eropah
sudah sadar dan bangkit berdiri menuntut halnya. Akhirnya keadaan genting itu
meluap dengan mengakibatkan revolusi lagi dibeberapa negeri pada tahun 1848.
Semenjak saat itu Eropah mulai diperintahkan menurut asa-asa demokratis, yakni
tiap-tiap negeri membuat konstitusi atau undang-udang dasarnya, yang kepadanya
raja-raja wajib takluk.
Sesudah
perang perancis-jerman pada tahun 1870-1871, timbullah masalah baru. hasil
besar teknik dan kemajuan kapitalisme dilapangan perekonomian menimbulkan
perkembanganya industri dimana-mana dan semakin bertambahnya proletariat
dikota-kota. Semua untung besar masuk kantong kaum pengusaha pabrik dan para
majikan, tetapi kaum buruh hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan yang
menyedihkan. Autonomi selamanya bearti pemerintah kepentingan sendiri.
Bertentangan dengan selamanya diri kaum majikan, kaum buruh mengatur kepentingannya
sendiri; mereka bersiap untuk berjuang bagi perbaikan sosial masyarakat dengan
menyerang sistem kapitalisme. Gerakan ini disebut sosialisme, bertambah kuat
sejak tahun 1848 dan menjadi sosial internasional sejak tahun 1870.
Sedikit
waktu kemudian, dan teristimewa sejak tahun 1900, dunia kita mulai mengalami
masalah sulit lagi pula, yakni masalah imperialisme. Negara-negara yang menimpa
Eropah sudah mengembangkan kuasanya keseluruh dunia oleh karena perdagangan dan
penjajahan, terutama inggris. Jerman terlambat dalam persaingan yang hebat itu
untuk membagi dan merebut benua-benua dunia ini, karena baru sesudah
kemenangannya pada tahun 1870-1871 jerman mulai bersatu dan berkuasa dilapangan
politik dibawah pimpinan Bismarck. Ketegangan internasional itu akhirnya
menyebabkan pecahnya perang dunia yang pertama. Demikianlah zaman 1870-1914
dikuasai oleh sosialisme dan imperialisme.
2. perkembangan Rohaniman
Sejajar
dengan perkembangan politik yang menunjukkan tiga zaman pada abad ke-XIX, yakni
zaman-zaman reaksioner, konstitusional dan sosialistis-imperialistis, dapat
pula kita membedakan tiga zaman dalam perkembangan hidup rohani, yaitu zaman
idealisme, zaman liberalisme dan zaman naturalisme.
a. Zaman pertama itu dipimpin oleh ahli filsafat berlin
hegel (1831), yang menyempurnakan idealisme jerman, yang telah kita perkatakan
dalam bab yang lalu. Semua yang ada, dipandanya sebagai satu saja dalam
perkembangan keabadian “roh”, yaitu akal dunia. Oleh karena itu sistemnya
bersifat konservatif; dari sebab itu ia dijunjung oleh orang-orang zaman
restaurasi. Agama kristen, yang dipahaminya secara pantheistis, dipandangnya
selaku bentuk yang terindah dan tertinggi dari segala agama.
b. Lain sekali pendirian dan anggapan para pengikutnya,
seperti david friedrich strauss (1874), yang menyerang kebenaran injil. Pada
tahun 1835 strauss menerbitkan kitabnya yang banyak dibaca orang tentang “Hidup
Yesus”. Dalam kitab itu ia mengemukakan bahwa pengarang-pengarang kitab-kitab
injil mengaburkan gambaran nabi Yesus dengan dongeng-dongengnya yang ganjil.
Roh semesta alam tidak menuangkan kelimpahannya kedalam satu oknum saja,
misalnya yesus. Mustahil manusia Yesus adalah Allah sendiri, karena hal itu
melawan akal. Karena itu segenap agama kristen patut ditolak, karena ajarannya
tidak tak dapat diterima dan diakui oleh akal budi. Dengan pandangan-pandangan
strauss itu mulailah zaman kedua, yakni masa liberalisme, yang semakin
menguasai golongan cendekiawan di eropah. Roh Liberalisme itu dengan langsung
bersambung dengan pencerahan samping itu liberalisme amat keterlaluan
penghargaannya terhadap perkembangannya sendiri dan dalam celaannya terhadap
agama kristen ortodoks, yang menurut meraka dalah terlaku kolot. Heran bahwa
golongan liberal melupakan toleransinya terhadap gereja, malam Cuma tau
menghina dan membenci gereja yang berdasarkan injil Yesus kristus sejati.
c. Dalam pada itu ilmu pengetahuan berpaling kepada
pengamatan alam dengan pancaindra, sehingga perhatiannya tertarik pada
ketertiban alam yang diatur menurut hukum-hukum yang tetap. Hal ini
mengakibabtkan bahwa mulai kira-kira tahun 1860 bukan lagi roh, melainkan
tabiat alam (natura) yang dipakai selaku dasar untuk menerangkan dunia. Karena
jikalau roh menjadi pengkalan pikiran kita terhadap rahasia dunia ini, sudah tentu
tak mungkin kita menerangkan segala perkara kebendaan sekarang, yaitu zaman
naturalisme, orang menjelaskan bahwa dunia tidak lain dari pada benda belaka,
dan apa yang kita sebut roh, cumalah perkara sambil lalu saja. Oleh karena itu
aliran ini boleh juga dinamakan materialisme.
3. gereja pada zaman restaurasi
Pada
zaman reaksi sesudah tahun 1815, gereja dihormati lagi, bersama dengan segala
kuasa lain yang telah dihalaukan oleh revolusi perancis. Sekarang gereja
dijunjung lagi karena memelihara tradisi dan kuasa yang dahulu, sudah tentu
gereja romalah yang mendapat untung terbesar dari hormat dan penghargaan baru
itu; tetapi juga didalam gereja-gereja reformasi dimana-mana kelihatan
pembangunan, dan minat baru terhadap Alkitab.
Hal
ini terutama nampak dijerman, yang sekarang menjadi pusat protestantisme. Tahun
1817, tahun perayaan peringatan 300 tahun lahirnya pembaharuan
(reformasi)gereja, menjadi pula tahun kelahiran beberapa gerakan pembaharuan.
a. Raja prusia memaklumkan bahwa pertikaian antara golongan
Lutheran dan calvinis perlu dihentikan. Pada tahun 1817 ia mengadakan persatuan
kedua golongan itu dalam satu gereja yang disebut “union”. Akan tetapi, yang
dijadikan dasar union itu bukanlah suatu pengertian baru terhadap dasar orang
Lutheran dan calvinis, dasar mana sama saja bagi kedua-duanya, yakni dasar
penemuan kembali injil, melainkan persatuan itu hanya dapat mungkin hanya oleh
karena kedua belah pihak kurang menghiraukan ajaran gereja. Ajaran itu memang
kurang diperhatikan, baik oleh orang yang dipengaruhi pencerahan maupun oleh kaum peitis. Oleh sebab itu unio tadi
menimbulkan banyak perselisihan dan kurang mendatangkan berkat. Dan juga kurang
terang, apakah union bermaksud mencapai persatuan pengakuan atau hanya
persatuan organi saja. Semenjak waktu itu dijerman terdapat tiga macam jemaat:
yang lutheran, yang calvinis dan yang turut union.
b. Pada tahun 1817 lahir juga suatu gerakan pembangunan
rohani baru, yang bersifat pietis. Semangat pietisme belum padam lagi dijerman,
tetapi tetap merupakan reaksi terhadap ortodoks yang mati. Juga dalam abad
ke-XIX pietisme mengusahakan pekabaran Injil didalam dan diluar negeri,
sebagaimana nantinya akan diuraikan lebih lanjut.
c. Gerakan ketiga, yang timbul pada tahun 1817 itu,
didirikan di kiel oleh claus horms, yang mengumumkan 95 dalilnya untuk
membaharui lutheralisme. Dengan aksinya itu terbitlah ortodoksi lutheran yang
baru (neo-Lutheranisme), yang menjauhkan diri dari gerakan pietis dan sangat
menentang union. Kekuatan mereka terletak dalam hal bahwa mereka menjunjung
ajaran pembenaran oleh karena iman saja saja, tetapi pendirian mereka lemah
karena mereka hanya kembali kepada formula concordiae, sedang mereka kurang
melaksanakan semangat Lutheran dalam hidupnya sendiri.
4. gereja pada zaman Liberalisme
Dijerman,
liberalisme itu kurang berpengaruh dilapangan kerja, jika dibandingkan dengan
lain-lain negeri. Tahun 1848, yang sebenarnya adalah permulaan waktu
liberalisme menjadi kuasa neolutheranisme di dalam gereja. Theologia moderen
terbatas pada sekolah-sekolah tinggi. Perubahan lain,yang dialami gereja sejak
tahun 1848, berhubung dengan pemerintahan negeri yang telah menjadi
konstitusional, ialah bahwa dikembangkan negeri jerman pimpinan gereja oleh
raja-raja diganti oleh suatu susunan gereja yang prebisterial-sinodal.didalam
gereja injil di perancis pertentangan antara golongan ortodoks dan liberal
mengakibatkan perpisahan, yang menimbulkan suatu gerakan ortodoks yang bebas.
Perkembangan politik di eropah pun membawa keuntungan bagi protestantisme.,
yaitu diitalia, dan Australia gereja-gereja protestan yang kecil dinegeri itu
dapat hidup dan bekerja tanpa dicegah atau diganggu lagi. Malahan di Australia,
sejak tahun 1898, beribu-ribu orang berpindah keagama protestan, akibat
“gerajan lepas dari roma”.
5. gerakan pada zaman naturalisme
Pada
zaman ini dipastikan perpisahan gereja-gereja dari negara. Dengan itu
berakhirlah peerwalian negara yang hanya mengutamakan satu gereja saja, maupun
kesempatan bagi gereja untuk mewujudkan cita-cita theokrasinya didalam masyarakat.
Didalam lingkaran gereja-gereja sendiri sayap “kanan” (ortodoks) dan sayap
“kiri” (liberal) bergumul untuk merebut kuasa lambat laun sayap kiri bertambah
kuat, sehingga semakin menimbulkan banyak pertikaian. Golongan ortodoks
berjuang untuk mempertahankan kuasanya dan kurang mengerti, bahwa pokok perkara
dalam gereja bukanlah kuasa kita, melainkan hak dan kuasa kristus; kedua
perkara itu biasanya terlalu gampang disamakan saja.
Sementara
itu kaum cendikiawan dan kaum buruh makin menjauhkan diri dari gereja. Masalah
sosial semakin susah diselesaikan. Pemuka-pemuka gereja dinegeri-negeri besar
menginsafi kewajiban gereja terhadap perbaikan masyarakat, sehingga dibanyak
tempat mereka mulai menyesuaikan pekerjaan gereja kepada kebutuhan zaman dengan
mengutamakan pekerjaan dikota-kota besar dan dengan melawan kecenderungan
golongan terpelajar soal-soal itu; mereka lebih memperhatikan
perselisihan-perselisihan didalam gereja. Dijerman semangat pietisme mulai
hidup kembali didalam ‘gerakan persekutuan’ (gemeinschafts-bewegung), yang
adalah reaksi terhadap sekulirasi disayap kiri dan terhadap semangat taurat
sayap kanan. Pengaruhnya dirasai sampai jauh diluar lingkungan sendiri.
Diamerika,
kebanyakan gereja atau denominasi lekas kehilangan cap calvinisnya. Minat
kekrestenan Angelsaks terhadap pemecahan-pemecahan soal-soal praktek
menghubungkan diri dengan pandangan evolusi dari naturalisme, sehingga
timbullah cita-cita “injil sosial” (sosial gospel) injil sosial mengajarkan
bahwa kerajaan Allah tak lain dari pada mahkota atas perkembangan dunia ini,
sehingga kedatangan kerajaan itu boleh dipercepat, bahkalan diwujudkan oleh
usaha kebudayaan dan sosial dari kita manusia sendiri, menurut asa demokrasi
Amerika. Pendirian itu memang bukanlah injili lagi, karena menurut Alkitab,
kerajaan Allah bukan sekali-kali adalah hasil kehendak baik dan usaha kaum
kristen, melainkan anugerah Tuhan sendiri, malahan pada ketika kerajaan itu
dinyatakan dari atas, dunia ini akan diadili oleh Allah. Umumnya boleh kita
katakan, bahwa gereja-gereja Amerika, yang diantaranya gereja Metodis dan
gereja baptis yang paling besar, sudah tentu menyumbangkan kerajinan dan
tenaganya kepada banyak-banyak perkara sosial yang penting, tetapi dengan
mengabaikan pokok berita Alkitab, yakni hukuman dan rahmat Tuhan. Sikap
gereja-gereja Eropah terhadap masalah sosial, yang menjadi soal pokok sesudah
tahun 1870.
BAB
51
THEOLOGIA
ABAD KE-XIX
1.
Pokoknya. Panggilan dan tugas yang mulia untuk
theologia ialah menjaga kemurnian pemberitaan Injil. Theologia harus senantiasa
teguh berdasarkan firman Tuhan, supaya dari dasar ini dia mampu menghadapi
dunia ini dengan rahmat Allah. Tetapi
pada abad ke-XIX tidak memenuhi tuntutan itu sehingga dunia menjadi bersandar
dan berharap kepada kesanggupannya sendiri. kuasa Alkitab ditolaknya. Demikian
theologia zaman itu tetap memusakan pikiran dan perhatiannya kepda manusia,
sama seperti zaman Pencerahan dan Pietisme. Ajaran-ajaran theologia yang serba
ragam abad ke-XIX hendak kita bagi menurut dasar yang dipilih oleh ahli-ahli
theologia bagi agama Kristen:
2.
Teologia perasaan. Abad ke-XIX
dipengaruhi oleh seorang dari Berlin, yaitu Friedrich Schleiermacher
(1768-1834). Dia mengemukakan persetujuan antara penyataan Tuhan dengan
semangat zaman. Dalam kitabnya yang bernama “urian-uraian tentang agama”
(1799), menempatkan agama dalam batin
dan perasaan sambil menerangkan
selaku kecenderungan dan nafsu kepada
baka. Kitabnya yang terpenting berjudul “
Iman Kristen” (1821-1822) didalamnya ia berusaha menyesuaikan pikirannya
kepada imam jemaat. Kesalehan dia
rumuskan sebagai “merasa diri bergantung semata-mata kepada Allah”. Kita ini
tak sanggup memperlihatkan perasaan itu dengan secukupnya; itulah dosa kita.
Kristen adalah satu-satunya manusia yang didalamnya perasaan itu berkembang
dengan sempurna. Dialah manusia Allah (abdi Allah), artinya perkembangan tabiat manusia. Hanya denga
hubungan dengan Kristus perasaan itu dapat menguasai hidup rohani kita. Itulah
pembebasan menurutnya.
3.
Theologia akal budi. Hegel memperdalam
pandangan-pandangan Pencerahan, dengan mengajarkan bahwa akal budi (rasio)
adalah tenaga pendorong smesta alam. Demikian theologia masa itu menegaskan
bahwa agama Kristen ialah agama yang paling sesuai dengan akal budi. Kita
mengerti bahwa pendirian theologia yang demikian itu mustahillah syak dan
kebodohan penyataan Tuhan dipahami dan dijunjung dengan sepertinya. Maksud
istimewa theologia ini ialah suatu penjelasan yang memuaskan akal budi tentang
masalah yang muskil, yakni bagaimana jadinya seorang Yesus beroleh pengaruh
yang sekian besar diantara pengikutnya sehingga terbentuk Gereja Kristen yang
berbakti kepadaNya yang mengakuiNya sebagai anak Allah. Golongan ini berpusat
dikota Jerman, Tubingen. Mereka menyelidiki Perjanjian Baru.
Wakil utama dari golongan ahli theologia yang
memakai kal budi sebagai dasar kaidah dogmatic ialah guru besar J.H. Scholten
di Leiden (1811-1885), yang pada abad
ke-XVI bersambung dengan kekristenan Liberal dan kemudian menjadi pemimpin
Liberal pada abad ke-XIX di belanda.
Didalm bukunya ‘Ajaran
Gereja Hervormd-Belanda ia mencoba memasuki pandangannya kedalam theologia para
pembaru Gereja. Akal budi adalah antipasti ilahi manusia, selama manusia
berpaut kepada nafsunya akal budi iu digelapkan, itulah tingkat hidup yang
rendah yang disebut dengan dosa. Akal budi kita dihaluskan oleh Yesus, sehingga
akal mengaku Dia selaku pernyataan yang tertinggi dari hikmat ilahi..
4.
Theologia kesusilaan. Tahun 1860 berusaha mengadakan hubungan
anatara agama Kristen dengan semangat zaman berdasarkan kesadaran susila
manusia. Pemimpin theologia ini adalah
Albrecht Rittschl (1882-1889) seorang sarjana yang berpengaruh di Jerman abad
XIX. Ia mendasarkan isi penyataan Kristen kepada kebutuhan susila manusia. Ia
katakana bahwa masalah yang terpenting bagi manusia ialah mempertahankan oknum
sendiri diahadapan alam yang tidak beroknum ini, yang berkembang sesuai dengan
hukumnya sendiri. Menurutnya, Kristus menju kepada maksud susila yang termulia,
yaitu Kerajaan Allah selaku persekutuan oknum-oknum bebas, yang memerintah
dunia ini.
5.
Theologia kelahiran kembali. Neo-Calvinisme timbul
dan berpengaruh di Gereja Belanda dengan theologia Dr. Abraham Kuyper
(1837-1920) pendeta, pengarang guru besar di Universitas Bebas di Amsterdam,
perdana menteri. Kuyper menghidupkan kembali theologia Calvin bagi banyak
anggota Gereja;bahkan yang merebut tempat kehormatan Calvinisme ditengah-tengah
dunia yang menjauhkan diri dari asas dan cita-cita Calvinisme. Kuyper sadar
bahwa Calvinisme membutuhkan bentuk baru didunia liberal ini. Kesadaran itu
ternyata dalam kitab-kitabnya “tentang rahmat Umum”, “Calvinisme” dan yang
terpenting “ Encyclopedia Theologia Suci”. Dasar pikiran Kuyper dalam
kitab-kitabnya iaalh kenyataan yang berdasarkan pengalaman bawha ada dua macam
manusia; yang telah diperanakkan kembali dan yang belum diperanakkan kembali.
Kelahiran kembali ialah proses yang tidak disadari, yuang menayatakan diri dalam
hidup sadar sebagai pengakuan bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan. Denga
pandangan itu Kuyper mengambil dasarnya pada asas theologia yang subyektif
(yaitu kelahiran baru orang saleh) dan dari sana ia melangkah kepada asas
theologia yang obyektif (yaitu penyataan Tuhan dalam Firman-Nya). Theologia Kuyper menjadi dasar politik-gereja
Kuyper. Ia sangat melawan Gereja-rakyat; segala orang Kristen yang diperanakkan
kemabali, segala pengaku-pengaku Kristus yang benar ,hendaklah berkumpul dalam
sebuah Gereja-bebas. Hendaklah rakyat yang Calvinis mengasingkan diri dari
masyarakat besar dalam lingkungannya sendiri ; disanalah hendaknya kaum
Calvinisme membina budayanya sendiri, dimana “hormat Allah di segala lapangan
hidup” diakui dan dijalankan sepenuh-penuhnya.
6.
Theologia historis-kritis. Pada akhir abad-XIX,
yaitu zaman naturalism, orang sudah kurang mengharapkan jembatan antara
Alkitab dan manusia modern. Pengalaman
dan ilmu yang bebas dari segala ikatan dogma dan tradisi, itulah yang sekarang
dijunjung tinggi. Ahli-ahli theologia ini pendiriannya mulai sdyik mengupas isi
Alkitab; makin lama makin tercelik matanya pda kebenaran bahwa ada jurang yang
dalam antara berita Alkitab dan manusia zaman muttakhir ini. Golongan Tubingen
telah merintis jalan bagi pandangan-pandangan demikan terhadap penyelidikan Perjanjian Baru. sekarang cara
ini mulai dipergunakan pada Perjanjian Lama oleh Wellhausen dari Jerman dan
Kuenen guru besar Belanda. Mereka berusaha membagi Alkitab menurut
sumber-sumber kitab itu, yang mereka pikirkan telah dipisahkan oleh ahli-ahli
theologa dengan pengupasan yang teliti. Mereka yakin bahwa pemeriksaan yang
demikian membuktikan bahwa dibelakang pekabaran Alkitab yang sampai pada waktu
itu dipandang sah dan benar oleh kaum
Kristen , ada tersembunyi anggapan-anggapan yang berlainan sekali. Mereka
mengajarkan bahwa kitab-kitab nabi-nabi jauh lebih tua daripada kitab-kitab
Musa, dan bahwa agama Israel pada hakekatnya bepokok politheisme yang primitive
, dari dasar itu berkembang ibadat kepada satu ilah-kebangsaan saja, dan
dikemudian hari barulah monotheisme yang bersifat rohani dan susila, akhirnya
pengarang-pengarang Perjanjian Lama menulis kitab-kitabnya dengan pendirian
seakan-akan agamanya telah berada pada tingkat yang tertinggi itu sedari semulanya.
Pendapat seperti ini perlu ditolak karena mereka memperkosa Alkitab dengan
menutup hati dan telinga bagi kesaksian yang khas yang diperdengarkan Alkitab
di dalam dunia ini. Gerakan ini berakhir abad ke-XIX pada tempat permulaannya.
7.
Hasilnya. Rupa-rupanya hasil theologia abad
ke-XIX adalah negative saja. Ole kritik yang tajam terhadap Alkitab, sekarang
kita tahu bahwa mustahil memeriksa Alkitab, apabila menyelidiki tidak
menghampiri Alkitab itu dengan sikap
iman dan taat kepada Firman Tuhan. Theologi Firman itu jauh lebih murni kita
bida dapati pada dua orang bernama Kohlbrugge dan Kierkegaard.
8.
Kohlbrugge. Dia lahir di Amsterdam pada tahun
1803. Dia adalah seorang pendeta jemaat Lutheran di Amsterdam, ia memberitakan
dengan kuat pembenaran oleh iman saja, tetapi sesudah beberapa bulan ia dipecat
karena menuduh seseorang pendeta liberal tentang ajaran yang tidak ortodoks.
Sejak tahun 1847 sampai ajalnya (1875), Ia melayani jemaat Reformiert selaku
pendeta. Teologi Kohlbrugge menekankan bahwa dihadapan Allah manusia
sungguh-sungguh tak lain daripada sifat daging. Di luar Kristus, taurat kudus
Allah hanya dapat mematikan kita, tetapi oleh inkarnasi Kristus kita luput dari
kebinasaan. Artinya Kristus telah menerima sifat kita yang olehnya Ia menjadi
dosa ganti kita. Di Golgota , pekerjaan pembebasan itu sudah dipenuhi tanpa
kita untuk kita. Kita hanya perlu mengaku dan percaya bahwa kendati kita
manusia berdosa dan durhaka sekalipun, tetapi didalam Kristus kita dibenarkan
juga. Hal itu hanya dicapai dengan iman saja.
9.
Kierkegaard. Dia adalah ahli theologia
Denmark. Dia memerangi semangat duniawi yang merajalela dalam agama Kristen
sehingga orang Kristen kurang mengerti lagi perbedaan yang mutlak antara Allah
dengan manusia. Kierkegaard (1813-1855) mulai mengadakan serangannya yang hebat
terhadap kekristenan Gereja resmi yang
pada hematnya adalah tiruan belaka dari
agama Kristen sejati menurut Perjanjian Baru. Kierkegaard mengajarkan kepada
jemaat bahwa betapa sungguhnya soal kekristenan itu karena Kristus menjadi
pusat agama. Penyataan Tuhan berlawanan
dengan pengertian kita (paradoks) yaitu perkara yang kelihatannya ganjil tetapi
sesungguhnya benar. Kierkegaard menyimpulkan bahwa kekristenan yang tulen tidak
dikenal dan tidak di praktekkan dalam Gereja yang anggotanya hidup dengan
senang didalam dan untuk dunia ini. Kierkegaard meninggal diusia muda dan sisa
uangnya cukup untuk mengongkosi pekuburannya. Semasa hidup dia tidak dihargai
dan tidak dimengerti, tetapi dikemudian hari kitab-kitabnya banyak dibaca, dan
pikiran-pikirannya menimbulkan hasil yang indah, teristimewa dalam theologia
Karl Barth.
BAB 52
PEKABARAN INJIL, PENGALAMAN DAN KEADILAN
1. Pangkalan dan
pekerjaan Injil.Abad ke-XIX, memperlihatkan proses
sekulerisasi, yang membuat masyarakat barat makin lama makin kehilangan sifat
Kristennya. Tetapi pada pihak lain, abad ke-XIX disebut “abad pekabaran Injil
(sending)”. Kemunduran agama Kristen di Eropah berjalan bersama-sama dengan
kemenangan Injil di benua-benua kafir. Itulah tanda pimpinan dan pemeliharaan
Tuhan yang melindungi jemaatNya. Pada masa revolusi Prancis dan Napoleon yang
gelap itu, di Inggris dan Belanda telah bangun kesadaran baru terhadap tugas
Pekabaran Injil, selaku hasil gerakan pembangunan rohani.
Sekarang
pimpinan Pekabaran Injil berpindah kepada Gereja-gereja di Inggris, negeri
penjajah yang berkuasa itu. Perhimpunan-perhimpunan Pekabaran Injil Inggris
mengutus pendeta-pendetanya ke Australia, New-Zealand, Afrika, India, dan
Tiongkok. Utusan-utusan Injil Jerman pergi ke Afrika Selatan dan barat, ke
Tiongkok, India, Palestina, Pantai Emas (di Afrika). Pada zaman Bismarck,
tenaga dan minat jemaat Kristen di Jerman
bertambah
lagi, karena pada masa itu Jerman beroleh daerah-daerah jajahannya sendiri.
Teristimewa di Indonesia kita ini terkenang kepada “Sending Barmen” yang
bekerja di tanah Batak dan di pulau Nias. Juga di Amerika kita melihat keadaan
yang serupa itu: banyak perhimpunan Pekabaran Injil partikulir, dan beberapa
yang dilakukan Gereja, dengan resmi mengutus pekerja-pekerjanya di mana-mana,
teristimewa ke India dan Timur Jauh.
Di
dalam Gereja Katolik Roma terbentuklah beberapa ordo dan kongregasi baru, yang
bermaksud meluaskan Gereja di antara bangsa-bangsa kafir. Misi Katolik Roma
berbeda dari Sending Protestan disebabkan kerelaannya untuk menyesuaikan
pekerjaannya kepada anggapan-anggapan dan adat-istiadat kafir, oleh karena itu
misi Katolik Roma tidak bertujuan untuk menyiarkan Firman Tuhan yang berkuasa.
Tetapi mereka terutama berusaha untuk menawarkan dan mempropagandakan Gerejanya
sendiri.
Tak
dapat disangkal bahwa Pekabaran Injil baru itu mula-mula kurang mengerti
keadaan khas masyarakat ketimuran. Dan tentu, apabila suku-suku bangsa kafir
yang primitif itu mulai memasuki zaman modern yang dimasehikan, maka terjadilah
segala pengorakan segala ikatan adat dan agama yang dahulu menghubungkan dan
menentukan hidup masyarakat: perombakan segala bentuk hidup yang lama itu
mengakibatkan rupa-rupa soal yang muskil dipecahkan mengenai kebudayaan dan
peraturan hidup bangsa-bangsa itu. Cara mengabarkan Injil, membentuk hidup
Kristen perseorangan dan membina masyarakat Kristen sesuai dengan keadaan
tiap-tiap bangsa.
Kebanyakan
perhimpunan Sending berusaha mengongkosi pekerjaannya dengan mencari pendapatan
tetap, sehingga pendeta-pendetanya menerima gaji tetap juga. Badan lain tidak
mau meminta-minta, tetapi mengharapkan segala pendapatannya dari doa; sebab itu
mereka tidak meminta uang dengan aksi
propaganda dan tidak menjamin gaji tetap kepada para pekerjanya. Pendirian ini
di dasarkan pada iman semata-mata, tetapi inilah anggapan yang salah tentang
iman.
Pada
abad yang lalu, Pekabaran Injil terutama diusahakan oleh perhimpunan yang
bersandar pada minat dan derma orang partikulir. Padahal sebenarnya pemberitaan
Injil kepada segala bangsa di dunia adalah tugas segenap jemaat Kristen. Gereja
sendiri wajib memperhatikan dan melaksanakan Sending itu dengan penyerahan
segenap cinta kasih dan tenaganya. Gerejalah yang dipanggil untuk melayani
dunia ini dengan Injil Kristus, dan pelayanan itu harus dijalankannya sampai ke
ujung bumi.
2. Wichern.
Pada 1808-1881 Wichern telah mengubah keadaan ini dengan kegembiraan dan
tenaganya. Dialah yang mengatur Pekabaran Injil di dalam negeri serta
menjadikan perkara umum dan tugas resmi ddari Gereja. Pada 1833 Wichern membuka
sebuah rumah untuk melepaskan permpuan-perempuan sundal dari hidupnya yang
cemar dan untuk mendidik anak-anak yang terlantar. Dia juga memperhatikan nasib
orang hukuman di penjara-penjara, kaum emigran, pengudusan hari minggu , di
samping itu ia juga membentuk perhimpunan-perhimpunan pemuka Kristen, ia
memajukan pekabaran Injil secara evangelisasi (yang dengannya Injil dilakukan
di antara orang banyak yang tidak lagi mengenal isi Alkitab dan yang tak pernah
masuk kebaktian-kebaktian Gereja), ia membuka rumah penginapan Kristen dan
sebagainya. Masalah sosial pun menarik perhatian Wichern, ia berusaha
memperbaiki perumahan kaum buruh di kota-kota industri.
Pada
1848, Wichern berhasil menggembirakan Gereja untuk mengangkat tugas sosial itu
secara resmi. Gereja-gereja Injili membentuk suatu “Badan Pusat Pekabaran Injil
di dalam Negeri”, yang mengumumkan sebagai berikut: “Maksud pekabaran Injil di
dalam Negeri ialah melepaskan rakyat Injili daripada kemelaratannya yang rohani
dan jasmani, dengan mengabarkan Injil dan menyokong semua saudara yang
berkekurangan, di dorong oleh cinta kasih Kristus. Pekerjaan itu tetap
berkembang dan Wichern tinggal menjadi jiwa pendorong.
3. Filedner.
Pada 1800-1864, ia berkeyakinan bahwa jikalau Gereja mau melangsungkan
pelayanannya dengan semestinya, misalnya terhadap perempuan sundal dan
anak-anak kecil, maka perlulah jabatan syamaset (atau syamas wanita atau
diakones) di jemaat Kristen mula-mula (Rm 16:1,2) dihidupkan kembali.
4. Lohe.
Ia adalag seorang pendeta Bavaria (1808-1872) berpendirian bahwa segala soal
usaha sosial itu harus dikerjakan oleh Gereja saja dan bukan oleh
perhimpunan-perhinpunan partikular. Rumah diakones Lohe dalam jemaatnya di Neuendettelsau yang bersemangat Lutheran
sejati itu, menjadi pusat banyak pekerjaan belas kasihan Injili di Bavaria.
Semboyan Lohe ialah “Apakah yang kau kehendaki? Melayani! Melayani siapakah?
Tuhan, di dalam semua kaum yang melarat dan miskin. Dan apakah upahku? Upahku
ialah bahwa saya boleh berbuat demikian? Lohe manjadi teristimewa bekerja di
pantai utara Irian-Timur sejak tahun 1886.
5. George Muller.
Muller menjadi pendeta Baptis di Bristol. Di kota itu ia mendirikan “lembaga
penyiaran pengetahuan tentang Alkitab-Alkitab” dan menjadi pemimpin
bermacam-macam usaha filantropis (cinta kasih terhadap manusia). Usahanya yang
paling masyhur ialah kelima rumah
piatunya yang besar di Bristol. Pada usia 93 tahun ia menyerahkan diri
kepada pekerjaan evangelisasi yang khusus, dengan memberitakan kabar kesukaan
di seluruh dunia.
Suatu
ciri yang luar biasa dari pekerjaan Muller ialah bahwa ia tidak pernah meminta sokongan
berupa uang, tetapi percaya bahwa atas doanya Tuhan akan mencukupi segala
keperluaannya dengan menggerakkan hati orang untuk menyumbangkan dermanya.
6. Gereja dan masalah
keadilan sosial. Dari keterangan yang ada Pekabaran
Injil di dalam negeri terutama berusaha untuk mengurangi kemelaratan sosial
yang terdapat di golongan bawah masyarakat. Tetapi apabila jemaat Kristus
sungguh menginsafi arti dan maksud belas-kasihan Kristus terhadap orang yang
dalam kesukaan jasmani dan rohani, mustahillah Gereja berpendapat bahwa
pertolongan dan perawatan itu sudah memadai. Pada masa penindasan, kaum buruh
merupakan suatu noda yang ngeri di dalam masyarakat, nyata sekali bahwa
sokongan kepada masing-masing orang yang dalam kesusahan, tentulah belum
mencukupi untuk memperbaiki keadaan masyarakat. Keadaan umum itu harus berubah,
artinya perlu adanya keadilan, yang mengubah syarat-syarat hidup, dan bukan
belas-kasihan yang ditujukan kepada kebutuhan tiap-tiap orang sendiri.
Gereja
abad ke-XIX memang sudah mengerti tuntutan keadilan sosial itu terhadap
golongan masyarakat yang ditindih, meskipun kita patut mengakui bahwa kesadaran
itu terutama terdapat di antara pemimpin-pemimpin di Gereja, tetapi kurang
nyata di dalam khotbah resmi. Seruan nabi-nabi yang berjuang bagi pemberantasan
segala kebusukan masyarakat (bd Yes 1:17, Am 8:4-7) kurang kedengaran. Pada
umumnya Gereja suka bersahabat dengan golongan majikan yang hartawan, dan orang
miskin dihiburkan dengan menjanjikan dalam surga kelak pembebasan dari segala
kesukaran. Tetapi banyaj orang Kristen yang secara perorangan bergumul dengan
masalah kemasyarakatan yang sulit itu, berdaya upaya dengan sungguh untuk
mendapat penyelesaian soal-soal sosial itu. Nyatalah bahwa tak gampang menempuh
jalan tengah yang Injili antara kapitalisme dan sosialisme karena tak mungkin
bagi orang Kristenuntuk menerima segala hal yang bersangkutan dengan sosialisme
abad ke-XIX itu, seperti tuntutannya tentang penyerahan segala modal partikulir
kepada umum, daya yang dipakai untuk mencapai maksudnya ialah perjuangan
golongan, dan perserikatannya dengan atheisme. Yang diutamakan oleh orang-orang
Kristen dalam hal memikirkan masalah sosial dari sudut Injil ialah cinta-kasih
terhadap sesama manusia dan dengan pendirian tersebut mereka menentang kedua
belah pihak yang suka bertentangan itu.
BAB 53
PERTIKAIAN GEREJA DI BELANDA
Gereja
Hervormd kurang sanggup mengatur sendiri. Dari itu negara memutuskan untuk
membantu Gereja dan pada tahun 1816 dengan penetapan raja di umumkan peraturan
umum untuk pimpinan Gereja Hervormd.
Organisasi yang baru itu sendiri
lebih tidak menyenangkan pula dari pada cara melaksanakannya. Pengaruh raja
amat besar dalam pembentukan badan-badan Gereja dan persidangannya. Pada abad
ke 17, Gereja menjadi Gereja negara yang berpengaruh besar terhadap pemerintah,
tetapi sekarang sebaliknya, Gereja Hervormd (itulah namanya yang baru)
merupakan suatu Gereja negara yang sama sekali takluk kepada pemerintah..
sekarang pemerintahan diri sendiri yang di bangun dari bawah itu , di ganti
dengan suatu pemerintahan dari atas oleh badan-badan pengurus (tata Gereja
sinodal). Sampai tahun 1852 badan-badan pengurus terdiri dari pendeta-pendeta
saja. Sistem sinodal itu yang mencontoh
pemerintahan diktatorial willem I,
sangat berlawanan dengan wujud gereja. Di dalam Gereja tak ada tinggi dan
rendah, karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara (Mat 23:8) oleh
sebab itu pemerintahan diri sendiri, dengan perantaraan pejabat-pejabat yang
mewakili jemaat adalah satu-satunya tata gereja yang sesuai dengan wujud Gereja
Kristus.
Di dalam peraturan umum hanya di
nyatakan bahwa badan-badan pengurus wajib “memelihara ajran Gereja”, tetapi
kurang di tekankan bahwa dalam segala hal Gereja harus takluk dan taat kepada
Alkitab. Orang proponen (bakal-pendeta)
di wajibkan berjanji bahwa selaku pendeta mereka akan menjunjung “ajaran yang
menurut Firman Tuhan telah di paparkan dalam pasal-pasal keesaan Gereja
Hervormd Belanda bab 42,2 akan tetapi segera ternyata, bahwa rumus ini dapat di
tafsirkan dengan dua arti. Sebenarnya arti dan maksud janji ini ialah supaya
proponen-proponen mengaku bahwa ajaran Gereja yang di tetapkan di sinode
Dordrecht itu perlu di junjung, oleh sebab sesuai dengan Firman Tuhan; tetapi
banyak proponen yang liberal mengartikan rumus itu secara lain, yakni bahwa
mereka akan menjunjung ajaran itu sesuai dengan Firman Allah.
3.
Reaksi-reaksi pertama. Oleh sikapnya yang
suam itu Gereja Hervormd sendiri pun bersalah, karena menerima saja organisasi
tahun 1816 yang di berikan kepadanya dari atas. Yang menjadi perintis untuk
gerakan pembangunan baru di Belanda, ialah pujangga-pujangga willem Bilderdijk
+1831 dan muridnya Isaac da costa, seorang Yahudi yang telah bertobat dan
menjadi seorang pengikut Yesus kristus yang gembira. Kitab da costa
keberatan-keberatan terhadap semangat zaman tahun 1823 menimbulkan amarah besar
di antara kaum liberal di Belanda. Gerakan reveil itu (penyadaran), nama
perancis itupun di pakai di Belanda bersifat ortodoks dan calvinis, dengan
tekanan yang kuat pada pelaksanaan iman dan pengududsan hidup.
Reaksi pertama terhadap organisasi
tehun 1816 itu muncul dari pihak bagian jemaat yang masih mengindahkan tradisi
calvinis. Pada tahun 1827 seorang pendeta di Den Haag, Ds. D. Molenaar,
mengeluarkan suatu seruan kepada segala sudaraku yang seiman dalam Gereja
Hrvormd; dalam karangan itu ia menjelaskan kepada jemaat bagaimana janji
proponen di permainkan oleh banyak pendeta dan menunutut suatu sinode besar,
yang harus membereskan perkara itu. Pada tahun 1833 sinode menasehati
pendeta-pendeta liberal supaya mereka memperhatikan kemurnian ajarannya, akan
tetapi pada tahun berikutnya seorang guru besar theologi mengemukakan, bahwa
pendeta-pendeta tidak boleh lagi di ikt dengan surat-surat pengakuan calvinis
yang dulu, dan pada tahun 1835 sinode mengumumkan jawaban atas pertanyaan yang
banyak tertidak-tidaknya pelayan-pelayan gereja kepada pengakuan resmi, dengan
menyatakan bahwa sinode merasa dirinya tidak berhak dan berkuasa untuk
mengammbil keputusan terhadap pokok-pokok iman, sehingga tak mau menafsirkan
atau mengubah rumus jannji porponen itu.
4. pemisahan (afscheiding).
Ds. Hendrik di cock (1801-1842) menjadi seorang penganut dan pembela
bersemangat ajaran calvinis sejati dalam jemaatnya Ulrum di propinsi Groningen.
Berhubung dengan itu, lagi pula oleh karena de Cock telah menyerang dengan
hebat dua teman sekerjanya yang liberal, maka untuk sementara waktu ia di
hentikan oleh badan pengeurus propinsi. De Cock di pecat oleh badan ini karena
ia dengan bahasa yang tidak senonoh telah menista Tahlil-tahlil injili yang
termuat dalam kitab nyanyian resmi Gereja Hervormd. De Cock memanjat (naik
banding pada) pengadilan sinode, yang memmberikan waktu setengah tahun
kepadanya untuk menarik kembali perkataan-perkataanya.
Atas desakan seorang temannya, Ds.
Scholte, yang sangat di pengaruhi oleh reveil Swis, sehingga ia mencita-citakan
suatu Gereja bebas hanya terdiri dari orang-orang percaya sejati saja. Pada 13
0ktober 1834 majelis-majelis jemaat Ulrum memaklumkan pemisahannya (Afchelding)
dari Gereja Hervormd, yang di sebut Gereja palsu.
Apabila kita hendak menimbang
baik-buruknya pemisahan itu sudah selayaknya kita membedakan pihak subyektif
(sikap orang-orang terpisah itu dengan pihak obyektif (arti dan akibat
pemisahan). Selama Firman Allah dapat di kabarkan dalam Gereja dengan tidak
mendapat gangguan, dan selama sakramen-sakramen dapat di lakukan di sana ada
mennurut pesan kristus , Gereja itu boleh di sebut “kurang murni” atau sakit
tetapi bukan palsu. Mereka lupa bahwa Gereja Hervord adalah milik kristus.
Pemisahan bererti menyangkal dan melepaskan pemerintahan kristus dalam Gereja,
sebab itu masalah pembersihan Gereja tidak pernah tercapai dengan jalan
memisahkan diri.
5. Zaman Greon van Prinsterer.
Di samping gerakan pemisahan, perjuangan untuk membaharui Gereja berlangsung
untuk membaharui Gereja berlangsung terus. Suatu permohonan kepada sinode, yang
di tandatangani oleh 8000 orang supaya organisasi Gereja boleh di ubah dan
pengakuan dari tiga pasal keesaan di pertahankan, di tolak oleh sinode, tetapi
sinode memaklumkan bahwa ajaran Gereja harus di pelihara sebagaimana ajaran itu
merupakan wujud dan pokok pengakuan Gereja Hervormd. Akan tetapi sinode
menerangkan pula, bahwa ia badan pengurus saja, sehingga tak berkuasa untuk
mengambil keputusan dalam pertikaian mengenai pokok-pokok ajaran. Orang-orang
tersebut tadi adalah pemuka-pemuka gerakan Reveil, pemimpin mereka ialah Mr. G
Groen van Prinsterer (1801-1876), seorang murid Bilderdikjk, yang memegang
peranan penting di lapangan Gereja, politik dan ilmu sejarah di Belanda pada
abad yang lalu. Groen van printerer, Heldring dan lain-lain berpendirian
bahwa jalan peradilanlah yang lebih
baik. Pengakuan Gereja harus di pertahankan dengan menjalankan disiplin yang
kuat atas ajaran pendeta-pendeta dan anggota-anggota jemaat, agar supaya
lama-kelamaan segala anasir yang tidak takluk kepada pengakuan resmi dapat di
singkarkan dari Gereja.
Keadaan Gereja Hervord banyak
diperbaiki oleh undang-undang dasar baru
dari tahun 1848 dengan segala akibatnya. Perwakilan Gereja oleh negara yang
sudah kurang di rasakan di bawah pemerintahan raja willem II (1840-1849) di
hentikan sehingga peraturan umum perlu di ubah. Perubahan itu, yang di
laksanakan pada tahun 1852, memberi kebebasan kepada jabatan-jabatan di dalam
Gereja.
Dalam tahun 1850-1870 rupa-rupanya
terwujud cita-cita pembaruan Gereja makin sukar tercapai, karena pada masa itu
aliran theologi modern dari scholten dan kawan-kawannya meluas dalam Gereja.
Liberalisme mereka jauh lebih radikal lagi; kekuatan mereka terletak dalam
sikapnya yang negatif: mereka menyangkal penyataan Tuhan, mukjizat-mukjizat dan
kebenaran Alkitab. Beberapa pendeta moderen meletakkan jabatannya dan banyak
anggota golongan itu berpindah ke Gereja Remonstran. Pada pihak lain, banyak
orang ortodoks yang telah putus asa terhadap pembaruan Gereja Hervormd , masuk
anggota Gereja Christelijk.
Groen van Prinsterer, yang dahulu
berusaha memperbaiki segenap Gereja dengan jalan yang sah, sudah putus
pengharapannya dan mulai mendesak jemaat supaya melawan badan-badan pengurus.
6. Kuyper dan Doleansi.
Abraham Kuyper bertobat dari modernisme Scholten kepada ajaran Calvinis,
sementara ia bekerja selaku pendeta dalam jemaatnya yang pertama. Gereja
harusterdiri dari pengaku-pengaku nama Kristus yang sejati saja, yang telah
membuang “kuk sinode” dan menjunjung tiga .pasal keesaan.
Kuyper menerima saja negara netral
dari revolusi Perancis dan menghendaki supaya di dalam masyarakat yang netral
itu bagian rakyat yang calvinis membina kebudayaan kristennya sendiri “di
segala lapangan hidup”. Kuyper adalah seorang pemimpin yang amat cakap dan kuat
pendiriannya.
Tatkala pada tahun 1876
fakultas-fakultas theologi dari ketiga universitas negara di ubah menjadi
fakultas ilmu yang netral, kuyper mulai berusaha untuk mendirikan sebuah
“Universitas Bebas”, yang harus menjadi suatu benteng pertahanan melawan
semangat zaman yang liberal, dengan memakai tiga pasal keesaan itu sebagai
dasar penuntutan ilmu. Pada tahun 1880 sekolah tinggi baru itu di buka di
Amsterdam. Kuyper menjadi guru besar. Ia dan teman sekerjanya Dr. F.L. Rutgers
merangkap jabatan penatua di jemaat Hervormd Amsterdam.
Pada tahun 1885 terjadilah bentrokan
itu. Majelis-gereja Amsterdam yang ortodoks tak mau menerima dalam pangkat sidi
sejumlah murid katekisasi dari pendeta-pendeta moderen. Akan tetapi badan
penerus Gereja propinsi dan sinode dan menuntut supaya majelis Gereja Amsterdam
menyerahkan surat-surat tersebut. Atas desakan Kuyper dan Ruutgers majelis
Gereja dengan segera memutuskan untuk mengubah beberapa pasal dalam peraturan
tentang penyelenggaraan milik-milik Gereja (14 Desember 1885), supaya segala
milik jemaat Amsterdam tetap dalam tangan golongan Kuyper, jikalau seandainya
terjadi pertikaian antara majelis Gereja dengan badan-badan pengurus yang lebih
tinggi. Dengan demikian gagallah maksud Kuyper, supaya seluruh jemaat Amsterdam
menarik diri dari organnisasi Gereja Hervormd, tindakan mana kemudian
mudah-mudahan akan di contoh oleh banyak jemaat lain. Pada 1 Des 1886 tuan-tuan
yang di hentikan itu di pecat oleh sinode dengan definitif, karena sinode
memastikan bahwa dalam masa perantaraan itu mereka sudah memisahkan dirinya
dari Gereja dengan perkataan dan perbuatannya. Beberapa jemaat lain pun
melaksanakan reformasi, kuyper mengharap supaya segala majelis Gereja tak mau
supaya anggota-anggota jemaat memaklumkan bahwa jabatan-jabatan dalam jemaatnya
sudah terluang dan mereka sendiri akan memilih majelis-gereja baru, berdasarkan
jabatan orang percaya.
Pada kongres Gereformeerd, yang di
adakan di Amsterdam pada bulan januari 1887, terbentuklah organisasi
Gereja-gereja yang telah membebaskab dirinya. Mereka menyebut diri “Dolerende
kerken”. Dolerend (dolere, Lat=berdukacita), karena mereka berduka oleh sebab milik-milik Gereja tidak
di serahkan hakim kepada mereka dan kerken (gereja-gereja :jamak) oleh karena
mereka mendasarkan hukum gerenya pada jemaat-jemaat setempat dan berdiri
sendiri bertentangan dengan tatagereja
sinode Gereja Hervormd.
7. Gereja-gereja Gereformed.
Pada tahun 1892 kaum Doleansi (dolerende kerken) bergabung dengan kaum
pemisahan (Christelijke Gereformerde Kerk). Sesudah bergabung itu mereka
barnama “Gereformede Kerken In Nederland” (gereja-gereja gereformerd di
Neerdeland). Pada permulaan abad ini Geereja-gereja gereformerd lekas bertanbah
besar. Di dalamnya terdapat semangat berkorban dan kegiatan yang mengakibatkan
pula beberapa pertikaian yang hebat dalam lingkungannya sendiri. Pada 1926 Dr.
J. G. Gelkerken di pecat sebagai pendeta oleh sinode do Assen, oleh karena ia
menyangsikan arti arti lurus dari kejadian 1-3. Pada tahun 1944 sebagian besar
dari Gereja itu memisahkan diri oleh karena adanya suatu pertikaian dengan
sinode menngenai ajaran baptisan dan penafsiran tatagereja, sehingga terbentuklah Gereja-gereja Gereformerd yang
di bebaskan, menurut pas 31 dari tatanegara Drodrecht.
8. hoedemaker.
Yang paling mengerti bahaya-bahaya yang bersangkutan dengan Doleansi, ialah Ds.
Ph. J. Hoedemaker (1839-1910). Ia juga banyak keberatannya terhadap organisasi
tahun 1816, yang kurang calvinis itu.
Meskipun ia turut dalam Doleansi, tetapi dari permulaan ia memperingatkan
kawan-kawannya, “ bahwa reformasi Gereja harus mendatangkan faedah bagi segala
orang, yang terhisap kedalam perjanjian Allah. Akhirnya menjelang pembukaan
Kongres Gereformerd, Hoedemaker menarik diri, karena pada pendapatnya kaum
Doleansi menuju kepada kebidatan (kesektean), padahal ia menghendaki
keselamatan Gereja seluruhnya. Sebab itu Hoedemaker tidak mau membiarkan umat
Gereja rakyat yang telah di baptiskan itu. Ia menghendaki suatu Gereja rakyat
yang mengaku nama Yesus Kritus, dengan tataGereja presbiterial, dimana
jabatan-jabatan di junjung kembali dan Firman Tuhan dapat menguasai lagi
segenap hidup Gereja.
Akan tetapi maksud dan harapan
terakhir Hoedemaker adalah lebih tinggi. Ia mengidam-iadamkan perbaikan segenap
Gereja, supaya Gereja itu dapat pula memimpin dan memberkati segenap kehidupan
rakyat, dengan pengakuannya. Di sini muncul lagi ciita-cita theokrasi Calvin.
Segenap Gereja dan segenap rakyat. Itulah semboyan Hoedemaker.
Cita-cita negara Gereja Calvin telah
pecah pada kuyper dan Hoedemaker, menjadi dua pendirian yang bertentangan.
Seperti seorang nabi,ia mengerahkan segenap rakyat Kristen Belanda untuk
bertobat dan takluk kepada Raja Kristus, tetapi oleh sebab pribadinya kurang
kuat, pegaruhnya hanya sedikit. Sebaliknya, Kuyper sebagai pahlawan yang gagah
di lapangan Gereja, politik dan masyarakat, dapat menggembirakan beri-ribu
orang.
9. Gereja Hervormd dari tahun 1900-1940.
Pada tahun 1900 Prof. Gunning, pemimoin theologia ethis, mulai memihak
kepada dan membantu Hoedemaker, yang
olehnya gerakan reorganisasi di perdalam dan di perluas. Di samping itu
didirkan juga “Gereformerde Bond untuk menyebarkan dan mempertahankan kebenaran
dalam Gereja Hervormd-Belanda”.
Sejak tahun 1900 banyak usul telah
di kemukakan kepada sinode dari berbagai pihak untuk membereskan pertikaian
Gereja. Golongan liberal atau “vrijzinning” yang telah berorganisasi dalam
“vereniging vanVrijzinning Hervormerd” sejak tahun 1913 dan beberapa saudara
yang beraliran ethis, mengusulkan supaya mengadakan perwakilan yang beribang
dalam badan-badan Gereja bagi semua aliran.
Sesudah peran dunia pertama,
pengaruh “theologia Firman” karl Barth dengan kawan-kawannya membaharui
cita-cita rreorganisasi. Tatkala suatu rancangan reorganisasi yang rapi telah
di tolah oleh sinode pada tahun 1929 dengan 10 lawan 9 suara, terbentuklah dua
perhimpunan untuk mengusahakan pembaruan organisasi Gereja Hervormd, yakni kerkheste
(“pemulihan Gereja”,1930, dari pihak sayap kanan)dan “kerkopbouw”(“pembangunan
Gereja”, 1931).
10. Gereja di Belanda sejak tahun 1949.
Perlawanan terhadap ajaran dan praktek nasional-sosialisme selama pendudukan
Belanda oleh jerman dari tahun 1940 sampai 1945 akhirnya memmberikan kepada
Gereja Hervormd apa yang tak sanggup di capai manusia dalam satu abad lebih.
Semua aliran bersatu dalam perjuangannya untuk membela Firma Tuhan terhadap
jiwa dan kuasa kekafiran moderen itu. Pada umumnya lahirlah kembali kesadaran
bahwa Gereja tak boleh dinamakan “Gereja”, jikalau ia tidak berpengakuan.
Sekarang sudah terang kepada semua
aliran dalam Gereja, bahwa wujud dan amanat Gereja yang baru disadari kembali
itu, tidak sesuai dengan organisasi tahun 1816. Dengan hampir suara bulat
sinode menerima suatu usul untuk mengadakan “sinode besar”, yang terdiri dari
45 anggota, yaitu seorang wakil dari tiap-tiap klasis, sehingga benar-benar
menjadi pewakilan seluruh Gereja dan bukan badan pengurus administrasi saja.
Di gereja-gereja Gerevormerd
terjadilah selama perang dunia suatu konflik baru mangenai suatu baptisan dan
hukum Gereja, tetapi yang juga berkaitan dengan pelbagai
pertentangan-pertentangan pribadi. K. Schilder menyanggah pendapat Abr. Kuyper
tentang baptisan, yaitu seakan-akan baptisan itu di berikan berdasarkan
kelahiran kembali yang di andaikan. Schilder mengemukakan terhadap ini,
bahwa baptisan itu memateraikan
janji-janji Allah, lepas dari keterangan apapun yang ada pada orang baptisan
itu. Sinode atau sidang raya menuntut supaya schilder tunduk kepada keputusan
sinode itu. Schilder pun membebaskan dirinya pada tahun 1944, dengan
mengandalkan kepada pasal 31 peraturan gereja dari Dordrecht (kerkorde van
Dordrecht).
Oleh lembaga Alkitab Belanda
(Nederlands Bijblelgenootschap) di tawarkan di tahun 1951 suatu terjemahan baru
Alkitab, yang di terima dengan baik di Gereja-gereja. Ketika ternyata bahwa di
perlukan juga suatu terjemahan dalam bahasa Belanda yang sederhana, maka hal
itu pun di usahakan juga. Dengan kerjasama antar-gerejani di terbitkanlah pada
tahun 1973 suatu buku nyannyian yang baru sama sekali, dimana mazmur-mazmur
disajakkan secara baru.
BAB
54
GEREJA
DI INDONESIA SEJAK TAHUN 1800
1. Pekabaran
injil baru. Minat baru terhadap sending yang timbul di inggeris pada akhir abad
ke-XVIII segera berpindah ke belanda oleh pengaruh London Missionary Society
dan atas anjuran Dr.Joh Theodorus van der Kemp, yang ingin berlayar sendiri ke
afrika selatan untuk mengabarkan injil di antara bangsa Negro, pada tahun 1797
didirikan Nederlands Zendeling Genootschap di Rotterdam selama belanda dibawa
kuasa perancis 1795-1813 dan Indonesia dibawah pemerintahan sementara inggeris
Gubernur Jenderal Raffles 1811-1816,
N.Z.G memulai pekerjaan sending di Indonesia akan tetapi setelah kepulauan
Indonesia dikembalikan menjadi jajahan kerajaan belanda yang baru di bentuk.
Maka N.Z.G terus mulai mengusahakan pemeliharaan jemaat Kristen di Maluku,
timur dan setempat lain di Indonesia timur. sejak tahun 1830 N.Z.G mengutus
pendeta ke minahasa untuk membawa injil kepada suku bengsa yang beragama suku
di sana.
Pada pertengahan abad ke XIX
muncullah perselisihan dalam badan N.Z.G di belanda karena banyak anggota
merasa bahwa perhimpunan mereka sudah terlalu dipengaruhi oleh semangat modernisasi
sehingga semboyan N.Z.G damai oleh darah salib kurang dijunjung dalam praktek
pekerjaan utusan N.Z.G di Indonesia anggota di antaranya Mr. Groen van
Prinsterer menuntut supaya N.Z.G mengutamakan pertobatan kaum beragama suku dan
bukan pengembangan peradaban barat.dengan demikian terbentuklah dua perhimpunan
zending yang baru Naderlands Zendingsvereniging pada tahun 1858, yang mulai
mengabarkan injil dijawa barat tahun 1862 dan disulawesi tenggara 1915 dan
utrechtse zendingsvereniging pada tahun 1859 yang bekerja di irian 1863
Halmahera 1866 dan buru 1885. Usaha dalam pekabaran injil dijawa timur tahun
1848 di poso 1890 dan di antara suku batak karo di beli 1890 sangat indah.
Untuk membantu usaha pekabaran
injil dengan cara yang baru, yang lebih murah dan yang mudah lebih besar
hasilnya, maka tahun 1847 di bentuk perhimpunan “penginjil tukang”oleh Ds. OG.
Heldring ialah supaya utusan injil itu bekerja selaku tukang atau petani untuk
penghidupannya sendiri sambil melayani dan memberi teladan bagi suku bangsa
yang beragama suku dan di samping pekerjaan itu mereka boleh mengabarkan injil
dengan leluasa. Mereka lebih gampang menarik hati kaum beragama suku daripada
pendeta biasa dan mereka itu lebih bebas dalam menentukan tempat dan cara
penginjilan mereka pendapat heldring “bapa Gossner”
2. Gereja
protestan. Sejarah dan perkembanga beberapa gereja Indonesia pada abad ke XIX
dan sampai sekarang. Yang menjadi lanjutan jemaat VOC kembali pemerintah
belanda ke Indonesia pada tahun 1816, raja Willem I merasa bahwa kewajiban
Negara untuk memperhatikan nasib gereja secara resmi. Pada masa itu jemaat
protestan tidak sanggup menyusun organisasinya dan menyelenggarakan keperluan
jasmaninya sendiri. gereja protestan diurus dan dipimpin oleh pemerintah
seperti gereja Hervormd di belanda pada pimpinan di Jakarta.
Di minahasa pekerjaan N.Z.G dimulai oleh Riedel dan Schwarz dan yang
diteruskan oleh banyak pendeta lain. Sehingga hampir segenap suku minahasa
masuk Kristen 380.000 jiwa mula mula N.Z.G membiayai gaji para pendeta dan
penolongnya. Kaum Kristen diterima dalam gereja protestan tahun 1870. Hanya
sekolah dalam urusan N.Z.G Sampai tahun 1933.
Di
bolaag Mongondow sudah terasa pengaruh sending diminahasa selama abad yang lalu
tahun 1904 ditempatkan pendeta N.Z.G di mongondow sehabis perang dunia kedua
jemaat merupakan G.M.I B.M. yang berdiri sendiri. di kepulauan timur N.Z.G
menyelenggarakan jemaat Kristen didaerah kupang dan di rote tahun 1820,
pekerjaan banyak diselangi oleh masa “dibiarkan saja, tidak dipedulikan”. Mulai
+ tahun 1875 pendeta menjadi hulpprediker dan jemaat ditimur rote dan sawu masuk gereja protestan.
Ke
empat bagian gereja protestan juga maju menuju kedaulatan gereja diminahasa
maaluku dan timur yang berdiri sendiri dibentuk berturut-turut pada tahun1934,
1935 dan 1947, tetapi mulanya masih takluk pada sinode umum. Gereja protestan
bergumul dengan soal bagaimana keempat gerejanya dapat berdiri sendiri
masing-masing, tetapi dengan memelihara kesatuan kesimpulannya diperoleh dalam
sinode di bogor 1948, yaitu gereja protestan di Indonesia bagian timur berdiri
sendiri sepenuhnya tetapi sekali dalam tiga tahun mereka bertemu dalam sidang
gereja Am dan di samping itu dibentuk suatu badan pekerja Am, agar dengan jalan
demikian kesatuan dan kerjasama terjamin. Di dalam masalah pengakuan tatagereja
dan tatakebaktian keempat gereja berusaha mengejar dan mewujudkan keesaannya
itu.
3. Beberapa
Gereja lain. Tak mungkin menguraikan perkembangan semua gereja di Indonesia
dalam ruangan yang sempit hanya keadaan beberapa gereja saja dapat kita tinjau
di sini dengan selayang pandang. Rasul suku bangsa batak Ludwig nommensen mulai
bekerja di antara kaum batak toba di lembang silindung pada tahun 1862. Pekerjaan
yang banyak dan pengantar jemaat dan guru sekolah dengan secukupnya dari
permulaan, maka lama kelamaan gereja Kristen ditanah batak meluas sampai
menjadi gereja muda yang paling besar di dunia ini 750.000 jiwa. Semangat untuk
mengabarkan injil di antara ratusan ribu orang sebangsanya yang belum mengenal
kristus, desakan islam dan aksi katolik roma kini merupakan masalah yang berat
bagi gereja batak. Di pulau nias sudah terdapat 18.000 orang Kristen sesudah
pekerjaan setengah abad yaitu pada tahun 1915, tetapi pada tahun itu lahirlah
suatu gerakan pembangunan rohani yang sangat mengagumkan dan menggembirakan.
Dijawa timur injil mulai di
khotbahkan di antara orang jawa pada pertengahan abad yang lalu oleh dua orang
yang bukan pendeta resmi Coolen seorang eropah peranakan memberitakan injil
kepada orang kampong yang bekerja di dalam kebunnya, yang berlainan dengan
coolen mengajak orang jawa yang bertobat oleh khotbahnya supaya hidup menurut
adat eropah. Pendeta Jellesma mengumpulkan orang Kristen jawa dalam sebuah desa
Kristen yang dinamai Mojowarno. Di kemudian hari malanglah yang menjadi pusat
yang kedua dengan rumah sakit besar sukun dan sekolah pendeta bale Wyata.
Gereja jawa timur yang mempunyai 65.000 anggota. Telah berdiri sendiri tahun
1913 semenjak itu pendeta belanda tidak memimpin lagi melainkan menjadi penasihat
dan penolong.
Gereja jawa tengah selatan 25000
jiwa sudah lama di didik untuk memimpin dirinya sendiri. zending Gereformeerd
menyelenggarakan lapangan pekerjaan dengan banyak pekerja yang cakap. Gereja
ini telah bergabung dengan jemaat Kristen dari sending salatiga dijawa tengah
utara, yang beranggota 7000 orang. gereja jawa tengah mengusahakan pemberitaan
injil diantara kaum kolonis jawa di sumatera selatan.
Di pasundan lebih kuat islam
menguasai batin rakyat dan masyarakat umum. Masuk Kristen berarti dibuang
keluar dari persekutuan penduduk. Tetapi dengan demikian mereka tak dapat
memberi kesaksian tentang kristus di tengah bangsa. Gereja pasundan sudah
mendapat dasar yang teguh dan berkembang perlahan-lahan 7000 anggota.
Di seluruh jawa, gereja harus
berjuang pada dua front melawan pengaruh sekularisasi modern dan terhadap kuasa
islam yang bertambah berani tampil kemuka pada masa yang mutakhir. Yang
terkenal ialah golongan yang mula-mula dipimpin oleh sadrach pada abad yang
lalu. Oleh karena itu gerakan mereka tidak disetujui pemimpin zending. Sekarang
pengaruh mereka sudah hampir hilang akan
tetapi soal yang tetap muskil ialah bagaimana injil harus di jelmakan ke dalam
bentuk jawa tulen.
4. Perkembangan
gereja pada masa kini. Perkembangan gereja diindonesia secara batiniah dan
lahiriah sangat dipercepat oleh perang dunia kedua. Setelah belanda diduduki
jerman mei 1940 pimpinan dan sokongan dari pihak itu berhenti dengan tiba-tiba.
Pucuk pimpinan zending amerika memberi tunjangan uang besar kepada segala
“lapangan sending piatu”. Dan segenap jemaat protestan di Indonesia turut
menyumbangkan dermanya untuk membantu saudara yang dalam kesusahan. Bantuan itu
berakhir dengan timbul perang pasifik sejak tahun 1942. Gereja Kristen
menderita banyak sengsara karena agama islam dihormati.
Salah satu keuntungan yang
didatangkan oleh masa perang ialah bahwa gereja terpaksa belajar mengurus
dirinya sendiri. tentu saja sudah perang proses ini berlangsung terus gereja
yang sudah mempunyai sinode sendiri belum perang. Kini memilih pendeta
Indonesia untuk semua pangkat yang terdiri di dalam badan gereja. Pekerja asing
itu sekarang hanya diutus diatas undangan gereja di Indonesia dan mereka
bekerja di mana dan selama dikehendaki oleh jemaat Indonesia sendiri. biasanya dalam
tugas istimew hampir segala gereja yang belum berdaulat dengan resmi sebelum
perang berturut berdiri sendiri juga sumba 1946 timur sangir dan poso 1947
Halmahera 1949 dan bolaang Mongondow 1950.
Latihan pendeta secara seksama
memang merupakan kebutuhan yang paling penting bagi pembinaan gereja
muda.sekolah theologia tinggi yang dibuka di Jakarta mula-mula beberapa tahun
di bogor sebelum perang terutama atas inisiatif dan ikhtiar Dr, H. Kraemer
besar artinya sebagai latihan untuk bakal pemimpin gereja. Sekolah ini
yang sejak tahun 1954 berderat sekolah
tinggi theologia. Dan fakultas theology dari universitas nommensen di pematang
siantar menyelenggarakan pendidikan theologia atas taraf universiter. Pengajaran
theology di sekolah pendeta yang lain diperluas dan diperbaiki sesudah perang
umpamanya di sipolohan batak kini di pematang siantar Yogyakarta. Malang bale
wyata, Banjarmasin, ambon, tomohon. Untuk gereja di seluruh bagian timur
Indonesia didirikan sekolah theologia di makasar.
Cita-cita kesatuansangat kuat di
antara gereja di indonesiateristimewa pada zaman yang akhir ini. semenjak
permulaan abad ini memang sudah terdapat kantor perwakilan sending dijakarta
yang dibentuk dengan pertolongan lembaga alkitab belanda dan dibawah urusan
dewan pekabaran injil belanda sejak tahun 1946. Jasa biro konsul zending itu
sungguh besar karena membantu gereja dalam segala hal ihwal, terutama dengan
mewakili dihadapan pemerintah.
Boleh kita simpulkan bahwa
Indonesia adalah suatu daerah pekabaran injil yang diberkati Tuhan dengan hasil
yang indah dan besar atas penaburan bibit firman Tuhan. jumlah orang Kristen
prostestan sudah 13 juta lebih akan tetapi jangan kita lupa di tengah 150 juta
penduduk. Jadi tugas sending gereja muda dibenua ini masih amat luas dan berat.
Bukan saja sisa kaum kafir yang tidak beberapa banyak yang perlu mendengar
kabar kesukaaan tetapi juga kaum muslimim yang besar, yang merupakan benteng
agama yang sukar rakyat jelata. Yang harus ditaklukan untuk kristus tetapi
jugadan terutama para pemimpin masyarakat, kaum cendekiawan, golongan atas
tengah.
Pelaksanaan tugas raksasa
selayaknya jangan hanya dijalankan dengan perkataan saja, tetapi juga dengan
perbuatan. Segala usaha pekabaran injil yang sudah mulai pada masa dulu
hendaknya dilanjutkan bahwa harus ditambah. Penterjemahan Alkitab kedalam
bahasa daerah oleh ahli lembaga bahasa alkitab yang sudah menjadi suatu berkat
rohani yang tak terkatakan besar. Harus terus diusahakan dengan rajin perawatan
orang sakit tetap menjadi suatu jalan yang indah untuk menyatakan belas kasihan
dan pertolongan tuhan Yesus terhadap semua yang cacat tubuhnya. Pengajaran dan
pendidikan orang Kristen sekali tak boleh diabaikan oleh gereja. Gereja Kristen
tentulah dapat mengusahakan lembaga sendiri untuk melayani rakyat dan untuk
menjadi kesaksian tentang Yesus Kristus dan tanda kerajaan Allah yang datang
(misalnya Universitas Kristen Indonesia di Jakarta, Universitas Nommensen di
sumatera utara dan Universitas Satya wancana di salatiga). Tanggung jawab dan
tugas gereja terhadap kekurangan dan kebutahan sosial dalam masyarakat, adalah
perkara yang penting saja suatu usaha yang baru, ialah rancangan pertolongan
bagi penduduk kampong yang perlu dibantu dalamperdagangannya untuk memperbaikin
perekonomiannya dan mempertinngi derajat hidupnya disegala lapangan. Dengan
segala jalan dan daya upah ini gereja
Yesus kristus mau bergumul untuk merebut jiwa raga bangsa Indonesia dari
cengkeraman kegelapan rohani dan jasmani supaya dalam keselamatan yang
satu-satunya dapat dikenali dan ditempuh oleh segenap rakyat.
BAB 55
GEREJA KATOLIK ROMA PADA ABAD KE-XIX
1. Perjuangan Politik. Abad
ke-XIX menjadi zaman perjuangan lahiriah dan batiniah bagi Gereja Katolik Roma
dan hampir selalu ia yang menang. Dalam abad sebelum itu, Gereja rubuh,
diperkosa, diduniawikan; rupanya tidak dapat bagun lagi. Tetapi dalam waktu
beberapa puluh tahun saja keadaanya sudah berubah sama sekali. Sejatuh Napolen,
tibalah masa restaurasi; semua orang mengunjungi kembali kuasa dan tradisi dari
abad-abad yang terdahulu.
Suasana
yang baik itu terus dipergunakan oleh Paus Pius VII untuk merebut beberapa
keuntungan politik. Pada tahun 1814 ia mendirikan dan mensahkan kembali ordo
Yesuit. Perbuatan itu adalah bukti yang nyata, bahwa Gereja Roma mau meneruskan
jalan yang diirintis oleh trente, menuju kepada pemerintahan mutlak Paus.
Terjadi
pemberontakan yang hebat seperti di Prusia yang Protestan itu dalam pertikaian
Gereja Koln. Tatkala negara menuntut supaya dalam nikah campuran anak –anak
harus ikut kepercayaan bapa, maka khatolik menolak peraturan itu.
Berkat revolusi riberal dari tahun
1848, Gereja Katolik Roma dapat melepaskan diri dari berbagai rintangan yang
tertalian dengan perwalian negara dalam masa sebelum tahun itu. Walaupun
demikian, paus Pius IX yang amat kuat dan aktif, sangat berpolitik anti
liberal, karena pengalamnya yang kurang menyenangkan dalam Negara Gereja.
Disana tetap terdapat kebencian yang
keras terhadap sikap reaksioner Gereja K.R. ordo Yesuit sudah dibubarkan
(1800), semua pengaruh gereja disingkirkan dari pengajaran, dan akhirnya pada
tahun 1905 segala milik gereja dinyatakan menjadi kepunyaan negara, milik-milik
itu hanya dipinjamkan oleh negara kepada perhimpunan-perhimpunan agama.
2. Perjuangan Rohani. Pada
umumnya Gereja Katolik Roma dapat mempertahankan dirinya ditengah-tengah tofan
politik abad ke-XIX, seperti yang kita lihat tadi. Tetapi gerakan-gerakan
rohani abad itupun mengetuk pintunya, supaya dibuka.
Guru besar Hermes di Bonn di Jerman
Barat mau membangun ilmu theologi di atas dasar filsafat Kant akan tetapi
segera Hermesianisme itu ditolak dengan keras oleh pemimpin-pemimpin Gereja.
Yang pandangan bahwa Reformasi adalah perintis zaman moderen, bahkan sejiwa dan
setujuan dengan anggapan-anggapan moderen itu. Demikian materialisme dan
kebebasan kata hati.
Sungguhpun demikian dalam waktu yang
berikutnya banyak orang cenderiawan K.R. tidak tahan lagi melihat sikap keras
Gereja terhadap kebudayaan moderen. Dari keberatan muncullah gerakan
Modernisme, yang cita-citanya sejajar dengan modernisme dalam gereja-gereja
Protestan. Dari segala uraian yang diatas itu nyatalah bahwa gereja Roma sangat
kurang dipengaruhi oleh roh zaman, dibanding dengan Gereja Protestan.
3. Perkembangan batiniah. Perjuangannya
dilapangan politik dan rohani tidak menjadi halangan bagi Gereja Katolik Roma
untuk mengembangakan lagi ajarannya pada abad ke-XIX, dan untuk maju terus
dijalan yang ditempuhnya sejak Trente. Memproklamasikan dalam suatu bulla dogma
“Maria dikandung tanpa noda dosa”. Bahwa Maria hidup dengan tidak berdosa,
itulah hal yang sudah lama dipercayai umat K.R. tetapi ahli-ahli theologia
belum setuju, apakah Maria lahir juga dengan bebas dari dosa turunan. Konsili
terpaksa memutuskan pekerjaannya sebelum masanya, berhubung dengan pendudukan Roma
oleh tentara Italia. Diseluruh Eropa yang cerah itu berkobarlah suatu tofan
amarah karena dogma inim : paus tak mungkin bersalah akan tetapi kebanyakan
uskup yang mula-mula melawan lekas takhluk. Hanya sekelompok kecil dari klerus
dan anggota jemaat yang cendekiawan di Jerman, tetap menolak keputusan konsili
Vatikan.
Pada abad ke-XIX gereja Katolik Roma
meneruskan dengan konsewensi jalan yang telah dipilihnya di Trente. Hal itu
sungguh menyedihkan dan mengejutkan. Kehidupan dan kegiatan baru yang diperlihatkannya
dalam abad itu, tidak membawa kembali kepada Alkitab saja dan ramatnya.
BAB 56
SEKTA-SEKTA/BIDAT-BIDAT
1. WUJUD SEKTA
Buku
ini mau menguraikan sejarah gereja dan bukan sejarah sekta-sekta, akan tetapi
oleh karena gereja sering dipengaruhi oleh sekta-sekta itu, maka perlu kita
membahas dengan pendek gejala sekta itu. apalagi, dalam perkembangan gereja
sudah banyak kita bertemu dengan bermacam-macam sekta, seperti montanis,
donatis, albigens, anabaptis, dan sebagainya.
Wujud
sekta atau bidat lebih gampang kita merasakannya dari pada merumuskannya. Bagi
banyak anggota gereja nama sekta itu bercorak
hina saja, tetapi pada hakekatnya, jika ditinjau dari sudut historis,
tak boleh demikian. Sekta-sekta ialah semua persekutuan kristen (yang kecil),
yang dengan sengaja memisahkan dirinya dari gereja-gereja (yang besar), oleh
sebab pada pendapatnya gereja-gereja sudah mengabaikan beberapa pokok yang
penting dari kepercayaan kristen. Pokok-pokok pengakuan itu dijunjung oleh
sekta-sekta, sehingga mereka menganggap dirinya suatu pernyataan yang lebih
murni dan sempurna dari jemaat kristen dibumi ini. Akibatnya ialah bahwa
unsur-unsur iman kristen tadi sangat ditekankan mereka secara berat-sebelah,
misalnya: hal pertobatan dan pengudusan hidup;karunia-karunia berkata-kata
dengan bahasa roh; penantian akan datangnya kembali Tuhan; keasinga gereja di
tengah-tengah kuasa-kuasa dunia ini, dan sebagainnya. Memang dalam segala hal
ini gereja-gereja sering alpa dan berkekurangan. Namun sekta-sekta itu sendiri
juga banyak sedikitnya telah melepaskan keseluruhan kesaksian Alkitab, sehingga
theologianya dan praktek kesalahannya biasanya membengkokkan kebenaran injil.
Meskipun
sudah ada sekta sejak permulaan sejarah-sejarah gereja, namun barulah pada abad
ke-XIX sekta-sekta mulai timbul dimana-mana, teristimewa di inggris dan
amerika. Pada abad ke-XIX, asa toleransi dijunjung oleh hampir semua negeri
Eropah, sehingga abad ini menjadi zaman kejayaan sekta-sekta.
2. ORANG ADVENTIS
Penantian
akan datang datang kembali (“advent”) Tuhan Yesus kristus dengan segera, yang
diutamakan oleh banyak sekta, membawa william miller di Amerika kepada
perhitungan yang teliti tentang saat berlakunya peristiwa yang hebat itu,
meskipun Yesus sendiri telah mengatakan bahwa tidak ada seorang yang mengetahui
hari dan ketika itu. menurut miller, kristus mau datang kembali antara 21 Maret
1843 dan 21 Maret 1844. Salah satu golongan Adventis yang paling penting, ialah
“Adventis hari ketujuh” (seventh day adventists”; ing.) atau “sabbatis”, yang
menganggap bahwa dosa besar gereja ialah membuat hari minggu/hari pertama
menjadi hari istirahat sebagai ganti hari sabat. Lain sifat istimewa sekta
adventis ialah: mereka percaya bahwa sesudah mati, tubuh dan jiwa manusia tidur
sampai kepada hari kebangkitan, sesudah mati, tubuh dan jiwa manusia tidur
sampai kepada hari kebangkitan, bahwa kristus telah membangun kerajaan seribu
tahun didalam surga sebelum hari kiamat yang akhir dan bahwa semua orang yang
tak percaya akan ditiadakan.
3. SAKSI-SAKSI YEHOWA
“saksi-saksi
yehowa” atau “penyelidik-penyelidik Alkitab yang sungguh”, yang didirikan oleh
Chharles Russel (1916) dan kemudian dipimpin oleh Rutherford (1942) dan knorr.
Mereka telah menantikan kedatangan kristus pada tahun 1914, sehingga pecahlah
perang dunia pertama dihubungkannya dengan Wah. 12:7-12; kesimpulan mereka
ialah pada saat itu kristus telah naik takhanya disurga. Negara dianggap mereka
selaku alat setan dan gereja-gereja sebagai kaki tangganya. Penghayatan dosa
dan rahmat telah menghilang dibelakang kesadaran pemangilan mereka untuk
berjuang bagi hormat Yehowa. Gerakan ini merupakan suatu protes yang kuat,
walaupun primitif dan legalistis, terhadap meranana harapan dan merajalelanya
roh dunia dalam gereja-gereja besar.
4. GERAKAN PENTAKOSTA.
Golongan-golongan
pentakosta menitikberatkan soal bernubuat, berbahasa roh, menyembuhkan orang
sakit, dan sebagainya. Ekstase dan kegembiraan menjadi ciri-ciri mereka.
Gerakan pentakosta dizaman modern mulai muncul di Amerika (california),
kemudian berpengaruh di Eropah (khusus dijerman), dan sekarang digemari juga
oleh banyak orang kristen dalam “gereja-gereja muda”, yang gampang terpengaruh
oleh metode-metode dan suasana kebaktian gerakan-gerakan pentakosta.
5. GERAKAN DAN SEKTA
Sungguh
menggembirakan, bahwa gereja dimasa ini sudah mau membuka telinganya bahwa
seruan roh kudus, yang disampaikan kepadanya melalui sekta-sekta itu. beberapa
gereja mulai memberi kelapangan kepada penyembuhan melalui doa dan iman. Gereja
mencari hubungan dengan golongan-golongan masyarakat yang sudah
membelakanginya, misalnya ordo-ordo protestan, yang mau mewujudkan cita-cita
sekta didalam lingkungan gereja sendiri dengan cara-cara yang dapat
dipertanggungjawabkan, misalnya dijerman (Evangelische Michaelisbruderschaft),
skotlandia (ionacommunity), perancis (biara protestan di taize) dan swia (biara
wanita protestan di granchamps).
BAB 57
GEREJA SEJAK TAHUN 1918
1. Keadaan politik
Sehabis
perang dunia pertama (1914-1918), mula-mula timbullah semangat optimisme dan
idialisme, yang sebenarnya adalah lanjutan semangat abad ke-XIX. Demokrasi dan
sosialisme dijunjung tinggi; orang berharap bahwa sekarang dunia menuju kepada
zaman keadilan, kemakmuran dan damai. Mudah-mudahan segala negeri mau membuang
senjatanya bdan takluk kepada perserikatan bangsa-bangsa.
Demokrasi
dan sosialisme sekarang ini juga berkuasa dinegeri-negeri yang menurut sejarah
dan tabiatnya kurang bersedia untuk memakainya: jerman, Australia dan Rusia.
diJerman kerajaan mengakibatkan suatu perkara yang baik, yakni kebebasan gereja
sama sekali dari negara. Kira-kira pada tahun 1930, keadaan krisis dan meleset
berkembang seluruh Eropah dan lebih luas lagi. Italia yang mula-mula
melaksanakan pandangan ini. Sudah sejak tahun 1922 tatanegara demokrasi diganti
dengan bentuk negara “fasis”. Dan dijerman, yang paling menderita oelh karena
kemelaratan asas “pemimpinnya” dan tatanegara totaliter (sejak tahun 1933)
sebagai suatu pembebasan yang besar. Tetapi juga dinilai-nilai negeri
mala-kelamaan semangat nasionalisme menang
atas cita-cita demokratis. Semangat itu bertambah kuat lagi di eropah
oleh karena peran dunia yang kedua pada umumnya dan pendudukan musuh pada
khususnya. Di Asia dan di Afrika tak kurang juga meningkatkannya semangat
kebangsaan itu disebabkan perjuangan memerdekakan diri dari Eropah.
2. keadaan rohani
Sebelum
perang dunia pertama, ilmu pengetahuan sudah mulai melepaskan pandangan
hidupnya dan naturalisme dan materialistis. Agaknya ilmu dan iman dapat
diperdamaikan juga. Dimana-mana orang menjunjung kerohanian kembali. Tetapi
perubahan itu tidak bearti bahwa dunia barat kembali kepada Firman Tuhan.
Lapisan bawah masyarakat semakin hari semakin mengasingkan diri dari gereja,
disebabkan propaganda sosialis.banyak orang mengangap bahwa gereja turut
menyebabkan timbulnya krisis ekonomi dan keruntuhan peradapan barat. Sebab itu
orang semakin banyak membelakangi gereja.
Pada
masa idealisme baru itu, tak lama kemudian pada masa pessimisme dan putusan asa
baru, hasil besar bagi agama tidak dipungut oleh gereja, melainkan oleh
pelbagai aliran rohani yang tidak bertumpu kepada injil. Sejak tahun 1700,
kebudayaan eropah telah melepaskan dirinya dari kuasa firman Allah, lalu
mendasarkan kepercayaan kepada dunia, kepada manusia dan akalnya, kepada roh
dan zat benda, dan sebagainya denganrupa-rupa jalan. Sekarang kebudayaan barat
itu sedang kehilangan kepercayaan kepada kekuataan dirinya sendiri. Akan tetapi
manusia tidak kembali dari dunia kepada Tuhan, melainkan tetap mendewakan dunia
saja.
Mula-mula
aliran rohani ini menggemari pantheisme-mistik, agama-agama ketimuran, ajaran
thesofis, dan sebagainya. Diantara kaum sosialis banyak yang berpaling dari
materialisme. Karl Marx kepada suatu sosialisme keagamaan. Makin rubah
beragamaan barat makin orang mencari bantuan rohani kepada kuasa yang
mengatakan orang-orang. Bahwa pada sejak tahun 1930 nasionalisme menjadi bentuk
yang terpenting dari cita-cita agama yang baru itu. berjuta-juta orang mulai
memuja bangsa, rakyat dan negara.
3. gereja dan semangat zaman
Cita-cita
terhadap kekuasaan, persekutuan, perkara-perkara yang mengatasi akal, dan
hadis, kedengaran dalam gereja. Tetapi gereja sekarang tidak hendak
menyesuaikan beritanya lagi kepada semangat dunia, seperti yang pernah
dilakukannya dikedua abad yang lalu. Itulah yang menyebabkan gereja
mendengarkan lagi dengan hormat dan perhatian dengan sungguh-sungguh kepada
penganjur-penganjur seperti luther dan calvin, yang sudah lamadikesampingkan
selaku orang kolot. Umumnya boleh dikatakan bahwa zaman sesudah tahun1918
mengakibatkan pertobatan untuk gereja. Pertobatan pertama berlaku dilapangan
kehidupan gereja yang lain. Didalam dunia abad ke-XIX, yang sadar dan bangsa
atas kesanggupannya sendiri, gereja merasa malu dan ragu-ragu; tetapi kini,
diwaktu dunia sedang tak keruan dan bingung, gereja mendapat kembali
kebenarannya.
Sudah
barang tentu bahwa jika theologia abad ke-XIX undur dengan perlahan-lahan saja
dan sampai kini belum mati. Tetapi umumnya boleh dikatakan bahwa gereja kembali
kepada sumber Alkitab yang hidup dibidang oleh pembaru-pembaru gereja yang
besar. Persintuhan demikian berlaku dijerman, karena disanalah golongan yang
menyebut dirinya “kristen jerman” mencita-citakan suatu kekrestenan yang sesuai
dengan sifat bangsa jerman. Untuk itu mereka mau membuang segala hal dalam
injil, yang tidak cocok dengan tabiat jerman itu.
4. gerakan katolik roma
Pada
masa perang tahun 1914-1918 gereja K.R. dan terutama paus mengusahakan banyak
amalan guna orang tawanan, orang luka dan kurban perang lainnya. Oleh sebab itu
paus benedictus XV (1914-1922) dihormati umum, tetapi ia tidak berhasil
memegang perana penting dalam komperensi perdamaian sehabis perang. Dibawah
pemerintahannya dibaharui hukum gereja katolik Roma. Pada tahun 1918 mulailah
dijalankan kitab hukum gereja yang baru, yang memang mempunyai kuasa ilahi bagi
umat K.R. didalam relasinya gereja dan negara dirumuskan dengan hati-hati
benar.
Pengganti
Benedictus ialah pius XI (1922-1939), seorang diplomat dan sarjana. Ia
meneguhkan kedudukan gereja dengan mengadakan konkordat (persesuaian,
persetujuan) dengan banyak pemerintahan. Dengan konkordat lateran pada tahun
1929, kuasa duniawi paus didirikan kembali sebagai negara-negara “kota vatikan”
dan dengan mengaku gereja katolik Roma selaku gereja-gereja Italia. Pius XI juga terkenal oleh karena banyaknya
enksiklik-enksiklik yang diumumkannya untuk memimpin kawanan dombanya: pada
tahun 1928 ia menolak debat oikuminis dengan gereja-gereja lain: pada tahun
1929 pendidikan oleh negara ditolaknya karena menyinggung hak ilahi gereja dan
hak kodrati (alamiah) rumah tangga terhadap pendidikan anak-anak; pada tahun
1930 paus menasehati umatnya terhadap aggapan-anggapan moderen mengenai
pernikahan, dan pada tahun 1931 pius XI memaklumkan ensikliknya “ouadragesimo
Anno” (dalam tahun keempat puluh).
Eugenio
pacelli menjadi paus pius XII (1939-1958). Amat penting keputusannya pada tahun
1945 untuk mengisi lowongan-lowongan golongan kardinal, dengan melantik
teristimewa bukan orang yang hukan italia untuk jabatan yang tinggi itu,
sehingga pengaruh besar italia didalam pemerintah gereja banyak surut. Paus
joannes XXIII telah memanggil suatu “konsili oikumenis” yang baru, supaya
bersidang pada tahun 1962. Dengan ini mulailah muncul suatu pembaharuan yang
besar berkenaan dengan hidup iman dan panggilan gereja untuk memberitakan injil
dalam dunia medern.
5. Rusia
Revolusi
Bolsyewik dirusia pada tahun 1917 mengakibatkan terbentukntya suatu negara
bagian komunis menurut rancangan Marx, jadi atas dasar materialis srtheis.
Agama diterangkan sebagai candu bagi rakyat dan gereja sebagai suatu kuasa
kontra-revolusioner. Kebencian yang hangat dari penguasa-penguasa baru terhadap
gereja rusia ortodoks ada juga sebab dan dasarnya. Selaku gereja negara dahulu,
gereja selalu menjadi kaki tangan dan lembaga propaganda dari pada pemerintahan
lalim tsar-tsar.
Pada
tahun 1918 dilaksanakan perpisahan gereja dan negara dan penyitaan segala milik
gereja. Semenjak itu pengaruh gereja direbut satu-persatu, sampai akhirnya
propaganda agama apa saja dilarang pada tahun 1930. Sejak tahun 1942 ketegangan
antara negara dan umat kristen sudah banyak kendur. Pada tahun itu
tentara-tentara jerman telah maju sampai kedaerah pendalaman rusia. Orang
berduyun-duyun masuk gedung-gedung gereja untuk berdoa dan membaca misa guna
orang mati. Pemerintah sovyet terpaksa membiarkan saja perkobaran baru api
agama yang memang tidak padam jiwa manusia. beberapa tanda bahwa gereja rela
menyediakan dirintya dipergunakan untuk maksud itu, tak kurang dari zaman
tsar-tsar.
6. gereja oikumenis
Dalam
sejarah yang panjang, gereja yang esa sudah terpecah belah menjadi
banyak-banyak gereja. Sering kali orang kristen merasa dirinya terpaksa
bercerai, oleh karena mereka tidak setuju lagi tentang kebenaran Tuhan yang
dinyatakan dalam injil. Usaha untuk merapatkan kembali bagian-bagian gereja
sedunia dimuali oleh perserikatan-perserikatan pemuka kristen internasional dan
oleh pekabaran injil sedunia, dibawah pimpinan John Mott seorang amerika yang
menjadi menganjur dan pahlawan besar untuk sending dan evangelisasi diseluruh
dunia (1955). Sejak tahun 1910 sudah terdapat gerekan lain lagi, yang tidak
hendak mencapai kerja sama gereja-gereja dilapangan praktek, melainkan kemajuan
kesatuannya didalam iman dan tatagereja. Gerakan ini timbul karena diantara
orang Anglikan diamerika.
Pada
tahun 1939 diadakanlah suatu konperensi sedunia untuk kaum pemuda kristen di
amsterdam (1600 hadirin), dimana pimpinan-pimpinan gerakan pemuda dari banyak
negeri mendapat kesempatan untuk saling mengenal dan untuk mempelajari
hasil-hasil konperensi-konperensi di oxford dan edinburg. Kemudian diadakan
lagi konperensi pemuda-pemuda seperti itu di oslo dan di travankore.
Kemudian
dari tahun 1948 mulailah babak baru dalam usaha oikumenis; terjadilah
konsolidasi dari apa yang sudah tercapai. Komperensi mengenai “iman dan
tatagereja” di lund pada tahun 1952 mengakhiri suatu masa penyelidikan tentang
soal bagaimanakah gereja-gereja dapat melangkah bersama-sama kearah pean baru.
7. pembaharuan theologia
Ahli
filsafat agama jerman rudolph otto menerbitkan sebuah kitab pada tahun 1917,
yang beralamat “yang kudus”. Dalam kitab ini ia mengemukakan bahwa agama
bukanlah suatu gerakan jiwa yang besar dalam manusia sendiri, sebagaimana
anggapan umum sejak schleiermacher. Dalam kitab itu ia masih kuat dipengaruhi
oleh luther dan kierkegaard. Dengan rendah hati ia memaklumkan bahwa
karangannya itu tak lain dari suatu “keterangan dipinggir” saja, tetapi pada
hakekatnya kitabnya merupakan suatu serangan yang hebat terhadap usaha
theologia abad ke-XIX untuk meyesuaikan Firman Allah kepada manusia.
Sesudah
tahun 1960, muncullah dieropah dibidang theologia suatu generasi yang lebih
muda, yang padanya umumnya tidak lagi tertarik kepda cara berpikir sistematis
orang-orang besar dari dasawarsa yang lampau. Juga negeri belanda mengalami
segala pengaruh ini. Kedua theologia asli belanda pada masa ini tentulah o.
Noordmans (1956) dan A.A van ruler (1970) van ruler menolak cara berpikir
kristosentris dari barth dan lebih menekankan fungsi tersendiri roh disamping
kristus, dan didalam fungsi ini khususnya aspek-aspek politik; jadi dengan itu
ia memperbaharui cara berfikir theokratis hoedemaker.\
8. gerakan-gerakan dibidang gereja dan theologia
Lagi
seorang sarjana theologia yang berpengaruh sekarang, ialah reinhold nicbuhr
lahir pada tahun 1892, yang mengajar di union theological seminary di new york
dan yang menjadi pimpinan bagi banyak orang, yang menginginkan suatu
pembaharuan hidup rohani atas dasar Alkitab selaku pengganti optimisme yang
dangkal buat kemajuan peradapan manusia. dibelanda masih tampak perbedaan yang
mendalam antara golongan-golongan ortodoks dan liberal didalam gereja. Dalam
abad ini, karena pengaruh dua orang guru besar di leiden, yakni roessingh
(1926) dan heering (1955), sudah terbit aliran “liberal-kanan”, yang jatuh
lebih mementingkan kenyataan-kenyataan dosa, rahmat, penebusan, dan dengan
demikian juga oknum kristus, dari pada modernisme abad ke-XIX. Rasanya
seakan-akan pada masa depan akan bertumbuh suatu persetujuan yang lebar dan dalam
mengenai pokok-pokok asasi iman kristen; usaha theologia dari D.G.D. menajdi
suatu pernyataan dan suatu dorongan yang kuat terhadap perkembangan ini.
BAB
58
GEREJA
SEDUNIA ZAMAN INI
1.
Konperensi-konperensi Sending Internasional
Tiga konperensi Sending
sedunia yang besar, yang diadakan di abad ini. Ketiganya itu diketuai oleh
penganjur gerakan oikumenis dan Sending yang mulia, Dr. John Mott, selaku ketua
Dewan Pekabaran Injil Internasional (I. M. C. Internasional Missionary Council).
Jasanyab untuk organisasi, pergabungan, dan kemajuan pekerjaan Sending adalah
luar biasa besarnya.
Pertama
diadakan di Edinburg pada tahun 1910. Konperensi ini merundingkan bersama-sama
segala hal-ihwal mengenai Sending yang
diusahakan oleh Eropah dan Amerika, dan untuk memperkenalkan segala badan dan
Gereja yang melakukan Sending satu sama lain. Hasil konperensi ini ialah daerah
dan pekerjaan Sending sedunia dapat dibagikan lebih baik. Dari 1200 hadirin
hanya beberapa saja yang bukan berasaldari Eropah atau Amerika.
Kedua,
diadakan diatas bukit Zaitun, Yerusalem
pada tahun 1928. Disini berkumpul 250 utusan, diantara 50 lebih utusan asli
dari daerah-daerah Sending sendiri. mereka mewakili Gereja-Gereja yang
didirikan di daerah Sending itu. di Yerusalem istilah “Gereja-gereja muda”
mulai dipergunakan. Relasi Sending menjadi relasi antara Gereja tua-Gereja
muda.
Ketiga,
konperensi Sending sedunia ketiga
diadakan di Tambaram, Madras, India. Disitu berhimpun 182 wakil-wakil dari
Gereja-Gereja pengutusan dan 189 wakil Gereja-Gereja muda. Muktamar melepaskan
perbedaan lama antara daerah-daerah Gereja dan daerah-daerah Sending.
Keempat,
Sending yang keempat ini diadakan di whitby, Canada pada tahun 1947, selama
perang dunia kedua banyak Gereja muda mengalami penindasan dan penganiayaan;
justru itu karena gereja-gereja itu
sudah lebih menyadari tugas bersaksi mereka sndiri.
Kelima,
konperensi kelima ini terjadi di
Willingen, Jerman pada tahun 1952. Negara-negara baru di Asia mengakui
kebebasan beragama, tetapi oleh karena disebabkan nasionalismenya . Sending
sedunia mendapat pukulan hebat, tatkala semua utusan luar negeri dipaksa
meninggalkan kelompok.
Keenam,
yang keenam ini dilakukan di Ghana,
Afrika Barat (permulaan 1958, keputusan yang penting ialah 1. Dibentuk dana
Pendidikan Theologia untuk memajukan pelajaran theologia di Asia, Afrika dan
Amerika-Selatan; 2. Secara asasi sudah
disetujui untuk menyediakan peleburan Dewa Gereja-gereja sedunia dan Dewan
Sending Internasional; 3. Untuk cabang Asia Timur diangkat tiga orang panitera.
Sending sedunia ini
terlibat dalam peralihan kepada suatu babak baru, diantaranya: 1. Gereja-gereja
Barat dan Timur bekerja sama untuk memenuhi pesan sending yang dipercayakan
kepadanya; 2. Supremasi (kuasa) barat atas dunia yang bukan barat sudah
berakhir di Asia dan Afrika; 3. Suatu pertemuan sejati antara agama Kristen
dengan agama-agama besar lainnya tidak dapat dihindari lagi.
2.
Timur-Jauh
Timur- jauh ini adalah
semua negeri Asia dari India hingga Tiongkon dan Jepang. Dibenua itu terdapat
kebudayaan tinggi dari zaman purbakala, disertai dan dipikul oleh agama-agama
yang mulia seperti Hindu di India, agama Konfutse di Tiongkok, agama Shinto di
Jepang, dan agama Buddha diseluruh Asia-Timur. Terhadap segala kebudayaan agama
yang mendalam itu boleh dikutip perkataan Paulus, bahwa mereka “Menyembah
makhluk dengan melupakan penciptanya” (Roma 1:25). Peradaban dunia mulai
meresap, diantara bangsa-bangsa ketimuran itu bangkitlah perasaan kesadaran
diri. Pertemuannya dengan dunia barat yang berbeda itu membangun kasih baru
terhadap tanah air dan milik rohaninya sendiri.
Sikap
baru terhadap barat itu memang medatangkan kesusahan bagi Gereja Kristen
dibenua-benua timur. Kekristenan di curigai karena dari barat. Sekarang Sending
dan Gereja-Gereja muda wajib membuktikan, bahwa Alkitab dan Gereja adalah
hal-hal yang supranasional, yaitu mengatasi perbedaan bangsa-bangsa. Mereka
seboleh-bolehnya berusaha untuk menjauhkan diri dari asalnya yang terdapat di
barat supaya dunia timur yakin bahwa kepercayaan Kristen sekali-kali tidak
perkara berat saja. Pemakaian nama Kristen di negeri Timur-Jauh lebih besar
artinya dibandingkan dengan Eropah; dan ditimur pengaruh Gereja jauh lebih luas
daripada golongan pengaku-pengaku sejati.
3.
Timur-Dekat
Nama ini dipakai untuk
negeri-negeri dari Iran (Persia) sampai Mesir, daerah-daerah ini merupakan
suatu kesatuan rohani, Afrika-Utara pun termasuk kesitu. Disini kita berada
dalam suasana yang berlainan sekali dengan Timur-Jauh, oleh karena Islamlah yang
berkuasa disini. Sulit sekali memberitakan Injil di negeri-negeri ini karena
telah terpengaruh agama islam yang adalah agama politik yang menciptakan
negara-agama. Mereka memusuhi agama Kristen dengan fanatic.
Disini golongan Muslim
yang meliputi hampir semua penduduk, didaerah ini masih tersisa Gereja-gereja
Armenia, Persia, Siria dan Mesir. Berabad-abad Gereja-gereja itu hidup terasing yang pada mulanya perrpisahan
Nestorian dan oleh Monophysit dan kemudian hari oleh kemenangan-kemenangan
Islam.
Pada zaman baru,
pertama-tama Injil dibawa ke Iran oleh Henry Martyn, ia menyelesaikan
terjemahan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Persia sebelum ia mati pada usia
muda. Pada tahun-tahun akhir ini semangat kebangsaan telah mengahalaukan system
pemerintahan Islam yang theokratis dari dalam kehidupan politik dan masyarakat.
Pemerintah tidak bersikap antipat terhadap Gereja Kristen; agama Kristen tidak
dipandang anti-nasional. Kini disitu terdapat sebuah Gereja Injil yang anggotanya
terutama terdiri dari orang-orang yang bertobatb dari agam Islam. Gereja ini
semakin berkembang mencapai 6.500 jiwa, berbeda dengan Timur-Dekat lainnya dan
sudah mencapai persatuan yang menggirangkan.
4.
Hari depan Gereja.
Sejarah Gereja Yesus
Kristus telah ditinjau secara garis besar sejak hari tercurahnya Roh Kudus
sampai sekarang ini. Tetapi pada hakekatnya yang kita ketahui ialah bahwa
pekerjaan pekabaran Injil sedunia sebenarnya baru dimulai, masih banyak daerah
yang belum mendengarkan Injil. Baiklah kira berusaha dan menyerahkan kepada
Kristus sendiri untuk memutuskan
selesainya tugas itu. diseluruh dunia ini semangat kebangsaan bertambah kuat,
dan semangat itu jarang sekali menyukai agama Kristen. Bagi mereka Injil adalah
suatu kebodohan. Pemberita Injil harus memberitakan Injil yang kekal itu
didalam bentuk-bentuk bahasanya dan
bangsanya sendiri. itulah syarat mutlak bagi Gereja yang mau menjadi saksi
Kristus ditengah-tengah bangsanya. Tetapi ada lagi tuntutan yang penting yakni menyaksikan dalam
persekutuan dengan Seluruh Gereja disegenap muka bumi, bahwa hanya ada satu
Tuhan dan tidak ada Tuhan lain.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Sayang tidak ada file pdfnya ya
BalasHapusSaya menandai webster dengan nama saya seorang petugas polisi dan saya tinggal di tenggara kentucky di A.S., Beberapa hari yang lalu saya sedang mencari pinjaman online dan saya hanya menemukan orang-orang menipu saya dengan uang saya. Saya benar-benar membutuhkan pinjaman ini untuk sebuah proyek di Kolombia dan saya telah ditipu beberapa kali suatu hari ketika saya tidak bertugas, saya memutuskan untuk melihat lagi kali ini untuk perusahaan sejati yang memberikan pinjaman. Saya menemukan perusahaan ini bernama KARINA ROLAND LOAN COMPANY dan banyak lagi orang-orang telah bersaksi tentang perusahaan ini pada awalnya saya tidak percaya tetapi saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman yang saya cari adalah sejumlah $ 6.000.000,00 yang saya ajukan dari perusahaan ini dan mereka memberi tahu saya semua yang perlu dilakukan saya mempercayai mereka dan saya melakukan apa mereka menyuruh saya melakukannya dan mereka meyakinkan saya bahwa dalam waktu 7 jam saya akan mendapatkan pinjaman saya dengan aman, saya tidak pernah mempercayai mereka tetapi saya menunggu pinjaman saya tepat waktu 7 jam saya mendapat telepon dari perusahaan bahwa jika saya telah menerimanya pinjaman saya belum dan saya berkata Tidak. Mereka mengatakan kepada saya untuk pergi ke bank saya dan memeriksa rekening saya bahwa bank saya mungkin tidak mengirimi saya peringatan, saya patuhi dan saya pergi ke bank saya dan memeriksa rekening saya dengan terkejut ketika sampai di sana saya melihat pinjaman $ 6,000,000.00 di akun saya uang yang saya miliki di akun saya sebelumnya ore adalah $ 1,000,000.00 dan sekarang saya menemukan $ 7,000,000.00 dari uang saya dan pinjaman saya adalah $ 7,000,000.00 saya sangat senang dan saya berterima kasih kepada perusahaan ini karena mereka hebat. Saya ingin menggunakan sedikit waktu saya untuk menulis kepada orang-orang di Amerika Serikat dan orang-orang di seluruh dunia bahwa jika Anda membutuhkan pinjaman nyata, karina roland adalah perusahaan yang tepat untuk melamar dari perusahaan ini tidak tahu saya melakukan ini jadi jika ada yang membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi saya melalui mail markwebster023@gmail.com atau menghubungi perusahaan melalui alamat surat karinarolandloancompany@gmail.com, salam +1585 708-3478 salam.
BalasHapusCUKUP CUKUP UNTUK KEBIJAKSANAAN.
BalasHapusPERUSAHAAN PINJAMAN ROLAND KARINA ELENA ADALAH SATU-SATUNYA JALAN KELUAR DARI KESULITAN KEUANGAN (karinarolandloancompany@gmail.com)
whatsapp .... + 1585 708-3478
facebook ..... elena karina roland
instagram ..... karina roland
Salam, pikiran yang hebat, Ini akan menjadi kesenangan terbesar saya menyelamatkan Individu dan perusahaan dari pemerasan, saya tahu tidak semua orang akan mau mengungkapkan kebenaran pahit tentang Pinjaman online karena ketidakamanan, Waktu melakukannya dan sebagainya. i ”m AFIZAH NAZERI, seorang pebisnis wanita terkemuka yang tinggal di TERENGGANU CITY OF MALAYSIA telah memutuskan untuk membagikan artikel ini kepada siapa saja yang berkepentingan sehingga mereka dapat belajar dan mendidik diri sendiri darinya. Ini buruk sampai Anda melihat kesaksian online tentang mendapatkan pinjaman dan ternyata itu palsu. Sungguh saya telah jatuh untuk trik itu berkali-kali sampai memperpanjang saya kehilangan hampir Rm14.000 total semua atas nama mendapatkan pinjaman untuk diinvestasikan dalam bisnis yang sangat menguntungkan. Setelah begitu banyak upaya yang gagal untuk mendapatkan pinjaman, saya dan Manajer saya online untuk melakukan pencarian menyeluruh dan menemukan perusahaan ini KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY tetapi sebelum mencobanya, kami juga memastikan bahwa semuanya asli, periksa ulasan mereka dan juga pergi ke keberadaan dan kemampuan mereka. Kami sangat berhati-hati karena kami tidak ingin kehilangan sepeser pun lagi dan harapan terbesar kami, mereka memberikan sesuai dengan ulasan mereka dan memberi kami jumlah pinjaman yang diinginkan sebesar Rm80.000. Sebuah kata untuk semua orang di luar sana ketika datang ke Pemberi Pinjaman Online hanya hubungi KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY melalui email: {karinarolandloancompany@gmail.com} atau whatsapp +1585 708-3478, dan pertimbangkan semua masalah keuangan Anda ditangani dan diselesaikan. # SHARE, Anda dapat menyelamatkan seseorang dari korban hari ini, Terima kasih.
negara ...... Malaysia
nama ......... Afizah Nazeri
Jumlah yang disetujui ..... Rm80.000
bank ....... BSN (Malaysia)
email ....... afizahnazeri@gmail.com
Sulit dipercaya bagaimana saya mendapat pinjaman Rp150.000.000. Nama saya Nyonya Mainunah Elsa Saya warga negara Indonesia. Saya senang saya mendapat pinjaman dari pemberi pinjaman yang membantu saya dengan pinjaman saya. Saya telah mencoba layanan yang berbeda tetapi saya tidak pernah bisa mendapatkan pinjaman dari layanan tersebut. beberapa dari mereka akan meminta saya untuk mengisi banyak dokumen dan pada akhirnya tidak akan berakhir dengan baik. tapi saya senang setelah bertemu dengan MOTHER KARINA, saya bisa mendapatkan pinjaman Rp150.000.000 sekarang bisnis saya berjalan dengan baik dan saya ingin kalian semua tahu ini hari ini karena mereka cepat dan 100% dapat diandalkan. sekarang saya membayar kembali pinjaman yang saya dapatkan dari Perusahaan (KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY). hubungi mereka dan jangan buang waktu Anda dengan pemberi pinjaman palsu itu: Email: (karinarolandloancompany @ gmail. com)
BalasHapusNAMA PERUSAHAAN = PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ELENA ROLAND
WHATSAP = +15857083478
EMAIL PERUSAHAAN = KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM
EMAIL SAYA = MAIMUNAHELSAELSA@GNAIL.COM
NAMA AKUN =, MAINUNAH ELSA
BANK = BANK NEGARA INDONESIA
PINJAMAN YANG DISETUJUI = Rp150.000.000
Assalamualaikum, saya JERRY ANDI sangat senang karena saya telah mendapat pinjaman kedua dari Anthony Yuliana Lenders dan kali ini saya mendapat pinjaman sebesar Rp 330 juta setelah saya diminta untuk membayar biaya asuransi pinjaman saya dan biaya transfer, segala puji ditujukan kepada ALLAH, saya mendapat pinjaman Rp 330 juta dari Anthony Yuliana Pemberi pinjaman semoga ALLAH memberkati semuanya, saran saya untuk yang sedang mencari pinjaman di situs ini harus sangat berhati-hati karena banyak pemberi pinjaman palsu , Anthony Yuliana Pemberi Pinjaman adalah salah satu pemberi pinjaman online terbaik untuk pinjaman 100%, hubungi
BalasHapus(anthony.yulianalender@gmail.com)
atau whatsapp +1 (323) 4026088
email saya{jerryandi843@gmail.com}
Halo semuanya, Nama saya Siska wibowo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di sini di internet , Sampai saya melihat posting Bapak Suryanto tentang Nyonya Esther Patrick dan saya menghubunginya melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu, saya putus asa untuk membantu biaya sekolah dan proyek saya tetapi tidak ada yang membantu dan ayah saya hanya dapat memperbaiki beberapa hal yang bahkan tidak cukup, jadi saya mencari pinjaman online tetapi scammed.
Saya hampir tidak menyerah sampai saya mencari saran dari teman saya Pak Suryanto memanggil saya pemberi pinjaman yang sangat andal yang meminjamkan dengan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp200.000.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dengan tingkat bunga rendah 2 %. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa nomor saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, segera saya menghubungi ibu melalui (estherpatrick83@gmail.com)
Dan juga saya diberi pilihan apakah saya ingin cek kertas dikirim kepada saya melalui jasa kurir, tetapi saya mengatakan kepada mereka untuk mentransfer uang ke rekening bank saya, karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres atau penundaan.
Yakin dan yakin bahwa ini asli karena saya memiliki semua bukti pemrosesan pinjaman ini termasuk kartu ID, dokumen perjanjian pinjaman, dan semua dokumen. Saya sangat mempercayai Madam ESTHER PATRICK dengan penghargaan dan kepercayaan perusahaan yang sepenuh hati karena dia benar-benar telah membantu hidup saya membayar proyek saya. Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi Madam melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (siskawibowo71@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman
Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman bulanan yang saya kirim langsung ke rekening bulanan Nyonya seperti yang diarahkan. Tuhan akan memberkati Nyonya ESTHER PATRICK untuk Segalanya. Saya bersyukur
HARI BAIK UNTUK ANDA SEMUA
BalasHapusApakah Anda memerlukan pinjaman mendesak untuk menyelesaikan kebutuhan finansial Anda, kami menyediakan semua jenis pinjaman, kami dapat diandalkan, efisien, cepat dan dinamis, dengan pinjaman terjamin 100% juga diberikan (euro, pound, dolar, peso dan Rp.) Dan juga berikan pinjaman dalam semua jenis mata uang suku bunga kami yang berlaku untuk semua pinjaman adalah (2%) jika Anda tertarik kembali kepada kami. melalui (belindachristopherloancompany@gmail.com) untuk Layanan yang disediakan meliputi:
Perbaikan rumah
Penemu Pinjaman
Pinjaman Konsolidasi Utang
Pinjaman Bisnis
Pinjaman pribadi.
pinjaman gaji
pinjaman medis liburan pinjaman pinjaman properti
yang tertarik harus menghubungi melalui belindachristopherloancompany@gmail.com atau Whats-app +1 (347) 797-0786 untuk kebebasan finansial Anda.
Sungguh menakjubkan ketika saya berpikir bahwa semuanya sudah selesai dengan saya, nama saya susan garcia, dari phillipine, Bu KARINA ROLAND datang untuk menyelamatkan hidup saya. Saya sangat berhutang budi sampai orang-orang yang saya pinjam dari geng itu melawan saya dan kemudian menangkap saya karena hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan periode lomba diberikan kepada saya ketika saya dipulangkan dan dibebaskan untuk pergi dan menghasilkan uang untuk melunasi semua hutang yang saya terima jadi saya diberitahu bahwa ada pemberi pinjaman online yang sah jadi saya harus mencari melalui blog saya ditipu sebelumnya tetapi ketika saya menemukan KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY, Tuhan mengarahkan saya ke iklannya di sebuah blog karena ketertarikan saya pada iklan itu benar-benar sebuah keajaiban mungkin karena Tuhan telah melihat bahwa saya memiliki banyak penderitaan, itulah mengapa dia mengarahkan saya kepadanya. Jadi saya mengajukan dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman saya disetujui oleh Dewan dan dalam 24 jam saya dikreditkan dengan jumlah yang tepat yang saya maksudkan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Pinjaman Pribadi karena saya berbicara dengan Anda sekarang saya bisa melunasi semua hutang Saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya tidak membutuhkan bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil keuangan, apapun keputusan saya tidak ada urusan dengan Polisi, saya sekarang seorang wanita mandiri. Anda ingin merasakan kemandirian finansial seperti saya, silakan hubungi Ibu melalui email perusahaan: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp +15857083478 Anda tidak dapat memperdebatkan fakta bahwa di dunia yang sulit ini Anda membutuhkan seseorang untuk membantu Anda mengatasi perputaran keuangan di hidup dalam satu atau lain cara, maka saya memberikan amanat untuk mencoba dan menghubungi Ibu KARINA ROLAND di alamat di atas agar Anda dapat mengatasi kemerosotan finansial dalam hidup Anda. Anda dapat menghubungi saya melalui email berikut: (garciasusan113@gmail.com)) Selalu bersikap positif dengan Ibu KARINA ROLAND dia akan membantu Anda melalui semua tantangan keuangan Anda dan kemudian memberi Anda tampilan keuangan baru dan kebebasan untuk mengatasi semua kekhawatiran Anda.
BalasHapusHALO
BalasHapusSaya ADAWIYAH YAHYA dari malaysia saya tinggal di kota temerloh pahang. Saya tidak pernah tahu sangat mungkin mendapatkan pinjaman dari pinjaman online atau pemberi pinjaman. Saya sekarat dalam hutang dengan banyak tagihan yang harus dibayar untuk ketiga anak saya dan nilai kredit saya juga sangat rendah. Jadi, saya baru saja online untuk mengetahui lebih banyak tentang cara mendekati bank atau mengambil pinjaman hari pembayaran dengan skor kredit rendah. Kemudian saya menemukan banyak tulisan dan artikel di berbagai situs tentang bagaimana KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY membantu orang, perusahaan dan organisasi dengan suku bunga pinjaman @ 2%. Dengan ilmu yang saya dapatkan secara online, saya menghubungi PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ELENA ROLAND melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com), saya jelaskan sendiri. Saya mengajukan pinjaman sebesar $ 60.000 tetapi dia menyetujui $ 50.000 dan itu adalah $ 50.000 yang saya terima di rekening bank saya. Proses transaksinya sangat mudah dan cepat. dan juga mengkonfirmasi Identitas saya dan untuk memastikan keamanan dana. Saya merekomendasikan perusahaan ini kepada semua orang. Jangan mati dalam hutang sebelum Anda mencari bantuan. Tulis surat ke KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY sekarang Email (karinarolandloancompany@gmail.com atau whatsapp +1 (585) 708-3478, untuk informasi lebih lanjut Anda juga dapat menghubungi saya melalui email adawiyahyahya63@gmail.com
Jika bank Anda mengatakan tidak kepada Anda untuk pinjaman, ada tempat otentik di mana Anda bisa mendapatkan pinjaman asli. Saya ingin mendapatkan pinjaman institusi yang saya temukan online untuk semua saudara dan saudari Muslim yang mencari pinjaman cepat untuk menyelesaikan masalah yang diinginkan dengan cepat. Saya mendapat pinjaman Rp.700.000.000. dari ibu KARINA ROLAND LOAN COMPANY yang saya gunakan untuk merenovasi rumah sakit saya dan untuk melengkapi bisnis saya. Saya mendapat pinjaman dari mereka beberapa bulan lalu. Saya meminjam dari mereka karena ada banyak perusahaan pinjaman palsu online. Saya juga memperkenalkan adik saya yang juga mendapat pinjaman Rp. 500.000.000 PERUSAHAAN PINJAMAN ROLAND KARINA. Sebelum saya menghubungi mereka untuk mendapatkan pinjaman, saya juga melakukan banyak penelitian tentang mereka dan menemukan mereka benar-benar otentik. Mereka tidak seperti perusahaan pinjaman barat yang palsu. Jadi saya meminta pinjaman tanpa jaminan dengan mereka. Mereka memberikan pinjaman sesuai dengan hukum dan peraturan Islam. Tidak Ada Jaminan. Tidak ada biaya tersembunyi. Mereka memberikan proses yang cepat dan sederhana. Tapi Anda harus bisa menyetujuinya. dan Anda juga harus membayar kembali pinjaman mereka pada waktunya. Saya ingin meminta semua Muslim sejati dan bukan muslim untuk menghubungi ibu karina yang baik di email atau whatsapp: +15857083478 (karinarolandloancompany@gmail.com) Anda dapat menghubungi saya untuk nasihat juga melalui email (nurraysadiena@gmail.com)
BalasHapusHARI BAIK UNTUK ANDA SEMUA
BalasHapusApakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk memenuhi kebutuhan finansial Anda, kami menyediakan semua jenis pinjaman, kami dapat diandalkan, efisien, cepat dan dinamis, dengan pinjaman terjamin 100% juga diberikan (euro, pound, dolar, peso dan Rp.) Dan juga berikan pinjaman dalam semua jenis mata uang suku bunga kami yang berlaku untuk semua pinjaman adalah (2%) jika Anda tertarik kembali kepada kami. melalui (belindachristopherloancompany@gmail.com) untuk Layanan yang disediakan meliputi:
Perbaikan rumah
Penemu Pinjaman
Pinjaman Konsolidasi Utang
Pinjaman Bisnis
Pinjaman pribadi.
pinjaman gaji
pinjaman medis
pinjaman liburan
pinjaman properti
yang tertarik harus menghubungi melalui belindachristopherloancompany@gmail.com atau Whats-app +1 (347) 797-0786 untuk kebebasan finansial Anda.
NAMA SAYA: MRS MARIA ARTIKA
BalasHapusNEGARA: INDONESIA
KOTA: BATU MALANG JATIMMY WHATSAPP: +62 877-4316-8500
HIBAH PINJAMAN: Rp350.000.000,00
EMAIL SAYA: mariaartika27@gmail.com
Saya ingin memulai dengan berterima kasih kepada Tuhan atas anugerah kehidupan.
Nama saya MRS MARIA ARTIKA dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Favorit, perusahaan yang mampu secara finansial membuat hidup saya berbalik.
Saya mengalami kesulitan keuangan untuk beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap dapat melunasinya setelah menerima pembayaran saya.
Dan ketika menghadapi hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi kompilasi saya mengira hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya berusaha untuk melarikan diri, sekarang TUHAN menggunakan teman dan tetangga saya Bu Rini anggraeni yang membantu saya untuk menghubungi IBU KARINA yang mengatakan bahwa teman dari Indonesaia menghubungkannya dengan IBU KARINA, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen yang saya tunjukkan dan sebelum saya menyadarinya permintaan pinjaman saya sebesar Rp350.000.000,00, sebelumnya saya telah meminta tiga perusahaan pinjaman online yang lebih baik untuk tidak membutuhkan bantuan positif, tetapi IBU KARINA ROLAND melalui pinjamannya perusahaan, KARINA ROLAND LOAN COMPANY telah mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan sebelumnya bahwa saya akan terus membagikan cerita ini sehingga warga negara saya dapat memanfaatkannya, berharap dapat meminjamkan pinjaman kepada orang yang terkena banjir. Proses persetujuan kredit saya telah selesai dan saya telah menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyetujui say yes harus memberikan bank saya. Saya menerima permintaan dari bank saya yang menyatakan bahwa rekening bank saya telah dikreditkan dengan jumlah pinjaman sebesar Rp350.000.000,00 yang saya minta. KARINA ROLAND LOAN COMPANY adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata dan tulus di seluruh dunia, jadi jangan ragu untuk menghubungi MOTHER KARINA di saluran ini. Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui atau email whatsapp: karinarolandloancompany@gmail.com, whatsapp +1585 708-3478, begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus membagikan kabar baik agar semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan baik yang mengubah hidup saya .
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya kepada saya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: mariaartika27@gmail.com
PERUSAHAAN PINJAMAN ROLAND KARINA
HANYA WHATSAPP: +1585 708-3478
NAMA FACEBOOK: KARINA ELENA ROLAND
EMAIL: KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM
Sungguh menakjubkan ketika saya berpikir bahwa semuanya telah selesai dengan saya, nama saya susan garcia, dari phillipine, Bu KARINA ROLAND datang untuk menyelamatkan hidup saya. Saya sangat berhutang budi sampai orang-orang yang saya pinjam dari geng itu melawan saya dan kemudian menangkap saya karena hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan periode lomba diberikan kepada saya ketika saya dipulangkan dan dibebaskan untuk pergi dan menghasilkan uang untuk melunasi semua hutang yang saya terima jadi saya diberitahu bahwa ada pemberi pinjaman online yang sah jadi saya harus mencari melalui blog saya ditipu sebelumnya tetapi ketika saya menemukan KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY, Tuhan mengarahkan saya ke iklannya di sebuah blog karena ketertarikan saya pada iklan itu benar-benar sebuah keajaiban mungkin karena Tuhan telah melihat bahwa saya memiliki banyak penderitaan, itulah mengapa dia mengarahkan saya kepadanya. Jadi saya mengajukan dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman saya disetujui oleh Dewan dan dalam 24 jam saya dikreditkan dengan jumlah yang tepat yang saya maksudkan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Pinjaman Pribadi karena saya berbicara dengan Anda sekarang saya bisa melunasi semua hutang Saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya tidak membutuhkan bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil keuangan, apapun keputusan saya tidak ada urusan dengan Polisi, saya sekarang seorang wanita mandiri. Anda ingin merasakan kemandirian finansial seperti saya, silakan hubungi Ibu melalui email perusahaan: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp +15857083478 Anda tidak dapat memperdebatkan fakta bahwa di dunia yang sulit ini Anda membutuhkan seseorang untuk membantu Anda mengatasi perputaran keuangan di hidup dalam satu atau lain cara, maka saya memberikan amanat untuk mencoba dan menghubungi Ibu KARINA ROLAND di alamat di atas agar Anda dapat mengatasi kemerosotan finansial dalam hidup Anda. Anda dapat menghubungi saya melalui email berikut: (garciasusan113@gmail.com)) Selalu bersikap positif dengan Ibu KARINA ROLAND dia akan membantu Anda melalui semua tantangan keuangan Anda dan kemudian memberi Anda tampilan keuangan baru dan kebebasan untuk mengatasi semua kekhawatiran Anda.
BalasHapusNAMA SAYA: MRS MARIA ARTIKA
BalasHapusNEGARA: INDONESIA
KOTA: BATU MALANG JATIMMY
WHATSAPP: +62 877-4316-8500
HIBAH PINJAMAN: Rp350.000.000,00
EMAIL SAYA: mariaartika27@gmail.com
Saya ingin memulai dengan berterima kasih kepada Tuhan atas anugerah kehidupan.
Nama saya MRS MARIA ARTIKA dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Favorit, perusahaan yang mampu secara finansial membuat hidup saya berbalik.
Saya mengalami kesulitan keuangan untuk beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap dapat melunasinya setelah menerima pembayaran saya.
Dan ketika menghadapi hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi kompilasi saya mengira hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya berusaha untuk melarikan diri, sekarang TUHAN menggunakan teman dan tetangga saya Bu Rini anggraeni yang membantu saya untuk menghubungi IBU KARINA yang mengatakan bahwa seorang teman dari Indonesaia menghubungkannya dengan IBU KARINA, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen yang saya tunjukkan dan sebelum saya menyadarinya permintaan pinjaman saya sebesar Rp350.000.000,00, sebelumnya saya telah meminta tiga perusahaan pinjaman online yang lebih baik untuk tidak membutuhkan bantuan positif, tetapi IBU KARINA ROLAND melalui pinjamannya perusahaan, KARINA ROLAND LOAN COMPANY telah mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan sebelumnya bahwa saya akan terus membagikan cerita ini sehingga warga negara saya dapat memanfaatkannya, berharap dapat meminjamkan pinjaman kepada orang yang terkena banjir. Proses persetujuan kredit saya telah selesai dan saya telah menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyetujui say yes harus memberikan bank saya. Saya menerima permintaan dari bank saya yang menyatakan bahwa rekening bank saya telah dikreditkan dengan jumlah pinjaman sebesar Rp350.000.000,00 yang saya minta. KARINA ROLAND LOAN COMPANY adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata dan tulus di seluruh dunia, jadi jangan ragu untuk menghubungi MOTHER KARINA di saluran ini. Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui atau email whatsapp: karinarolandloancompany@gmail.com, whatsapp +1585 708-3478, begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus membagikan kabar baik agar semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan baik yang mengubah hidup saya .
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya kepada saya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: mariaartika27@gmail.com
PERUSAHAAN PINJAMAN ROLAND KARINA
HANYA WHATSAPP: +1585 708-3478
NAMA FACEBOOK: KARINA ELENA ROLAND
EMAIL: KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM
Nama saya SHARON LOGAN, saya dari Washington DCUSA, saya ingin menggunakan media ini untuk menulis kepada orang-orang di internet yang sedang membutuhkan pinjaman nyata, bahwa jika Anda membutuhkan pinjaman tanpa ditipu, ajukan permohonan dari KARINA ROLAND LOAN COMPANY adalah perusahaan yang tepat untuk melamar dari saya seorang guru saya telah ditipu 2 kali oleh perusahaan palsu yang berkeinginan menjadi pemberi pinjaman tetapi pada akhirnya ditipu, tetapi sekarang saya tidak lagi khawatir karena KARINA ROLAND telah membantu saya jadi jika Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk melakukan proyek atau bisnis apa pun, perusahaan ini akan membuat Anda tersenyum. Saya juga telah memperkenalkan sebagian besar teman saya ke perusahaan ini dan hanya 2 teman saya yang memberi tahu saya bahwa mereka telah menerima pinjaman di sana, salah satu teman saya menerima pinjaman $ 39,000.00 dolar dan teman saya lainnya menerima sejumlah $ 65,000.00 dolar jadi siapa saja yang membutuhkan pinjaman online ajukan dari perusahaan ini dan Anda akan yakin, karena perusahaan ini sangat membantu dan Tuhan akan terus menggunakan mereka untuk membantu orang yang membutuhkan pinjaman . Jika Anda membutuhkan pinjaman online, ajukan dari perusahaan ini dan hubungi mereka melalui alamat email karinarolandloancompany@gmail.com atau hanya whatsapp +1(585)708-3478 dan juga Anda dapat menghubungi saya melalui email sharonlogan023@gmail.com untuk informasi lebih lanjut , Terima kasih semua.
BalasHapusSungguh menakjubkan ketika saya berpikir bahwa semuanya sudah selesai dengan saya, nama saya susan garcia, dari phillipine, Bu KARINA ROLAND datang untuk menyelamatkan hidup saya. Saya sangat berhutang budi sampai orang-orang yang saya pinjam dari geng itu melawan saya dan kemudian menangkap saya karena hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan masa lomba diberikan kepada saya ketika saya dipulangkan dan dibebaskan untuk pergi dan menghasilkan uang untuk melunasi semua hutang yang saya terima jadi saya diberitahu bahwa ada pemberi pinjaman online yang sah jadi saya harus mencari melalui blog saya ditipu sebelumnya tetapi ketika saya menemukan KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY, Tuhan mengarahkan saya ke iklannya di sebuah blog karena ketertarikan saya pada iklan itu benar-benar sebuah keajaiban mungkin karena Tuhan telah melihat bahwa saya memiliki banyak penderitaan, itulah mengapa dia mengarahkan saya kepadanya. Jadi saya mengajukan permohonan dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman saya disetujui oleh Dewan dan dalam 24 jam saya dikreditkan dengan jumlah persis yang saya maksudkan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Pinjaman Pribadi karena saya berbicara dengan Anda sekarang saya bisa melunasi semua hutang Saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya tidak membutuhkan bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil keuangan, apapun keputusan saya tidak ada urusan dengan Polisi, saya sekarang seorang wanita mandiri. Anda ingin merasakan kemandirian finansial seperti saya, silakan hubungi Ibu melalui email perusahaan: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp +15857083478 Anda tidak dapat memperdebatkan fakta bahwa di dunia yang sulit ini Anda membutuhkan seseorang untuk membantu Anda mengatasi perputaran keuangan di hidup dalam satu atau lain cara, maka saya memberikan amanat untuk mencoba dan menghubungi Ibu KARINA ROLAND di alamat di atas agar Anda dapat mengatasi kemerosotan finansial dalam hidup Anda. Anda dapat menghubungi saya melalui email berikut: (garciasusan113@gmail.com)) Selalu bersikap positif dengan Ibu KARINA ROLAND dia akan membantu Anda melalui semua tantangan keuangan Anda dan kemudian memberi Anda tampilan keuangan baru dan kebebasan untuk mengatasi semua kekhawatiran Anda.
BalasHapusNAMA SAYA: MRS MARIA ARTIKA
BalasHapusNEGARA: INDONESIA
KOTA: BATU MALANG JATIMMY
WHATSAPP: +62877-4316-8500
HIBAH PINJAMAN: Rp350.000.000,00
EMAIL SAYA: mariaartika27@gmail.com
Saya ingin memulai dengan berterima kasih kepada Tuhan atas anugerah kehidupan.
Nama saya MRS MARIA ARTIKA dan saya ingin berbagi cerita yang baik tentang KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Favorit, perusahaan yang mampu secara finansial membuat hidup saya berbalik.
Saya mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap dapat melunasinya setelah menerima pembayaran saya.
Dan ketika menghadapi hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi kompilasi saya mengira hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya berusaha untuk melarikan diri, sekarang TUHAN menggunakan teman dan tetangga saya Bu Rini anggraeni yang membantu saya untuk menghubungi IBU KARINA yang mengatakan bahwa teman dari Indonesaia menghubungkannya dengan IBU KARINA, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen yang saya tunjukkan dan sebelum saya menyadarinya permintaan pinjaman saya sebesar Rp350.000.000,00, sebelumnya saya telah meminta tiga perusahaan pinjaman online yang lebih baik untuk tidak membutuhkan bantuan positif, tetapi IBU KARINA ROLAND melalui pinjamannya perusahaan, KARINA ROLAND LOAN COMPANY telah mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan sebelumnya bahwa saya akan terus membagikan cerita ini sehingga warga negara saya dapat memanfaatkannya, berharap dapat meminjamkan pinjaman kepada orang yang terkena banjir. Proses persetujuan kredit saya telah selesai dan saya telah menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyetujui say yes harus memberikan bank saya. Saya menerima permintaan dari bank saya yang menyatakan bahwa rekening bank saya telah dikreditkan dengan jumlah pinjaman sebesar Rp350.000.000,00 yang saya minta. KARINA ROLAND LOAN COMPANY adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata dan tulus di seluruh dunia, jadi jangan ragu untuk menghubungi MOTHER KARINA di saluran ini. Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui atau email whatsapp: karinarolandloancompany@gmail.com, whatsapp +1585 708-3478, begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus membagikan kabar baik agar semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan baik yang mengubah hidup saya .
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya kepada saya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: mariaartika27@gmail.com
PERUSAHAAN PINJAMAN ROLAND KARINA
HANYA WHATSAPP: +1585 708-3478
NAMA FACEBOOK: KARINA ELENA ROLAND
EMAIL: KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM
ENOUGH IS ENOUGH FOR THE WISE.
BalasHapusKARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY IS THE ONLY WAY OUT FROM ANY FINANCIAL DIFFICULTIES (karinarolandloancompany@gmail.com )
whatsapp....+1585 708-3478
facebook.....elena karina roland
instagram.....karina roland
Greetings great mind, It will be my greatest pleasure saving Individuals and companies from extortion, I know not everyone will want to take it upon their self to reveal the bitter truth about online Lending because of insecurity, Time of doing it and all that. i”m AFIZAH NAZERI, an outstanding businesswoman who reside in TERENGGANU CITY OF MALAYSIA has taken it upon herself to share this article to whom it may concern so they can learn and educate their self from it . It's bad to the extend where you see testimonies online about getting a loan and it turn out to be fake. For real i have fallen for that tricks countless time to the extend i lost almost Rm14,000 in total all in the name of getting a loan to invest in a very lucrative business. After so many failed attempt of securing a loan, I and my Manager went online to do a thorough search and found this company KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY but before giving it a try we also went ahead to make sure they are real, check their reviews and also go their existencing and capability. We were so careful because we didn't want to lose any dime again and to our greatest expectation they deliver according to their review and grant us our desire loan amount of Rm80,000. A word to everyone out there when it comes to Online Lenders contact only KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY via email: {karinarolandloancompany@gmail.com} or whatsapp +1585 708-3478, and consider all your financial problems tackled and solved.#SHARE, You can rescue someone from been victimized today, Thanks.
country......Malaysia
name.........Afizah Nazeri
approved Amount.....Rm80,000
bank.......BSN (Malaysia)
email.......afizahnazeri@gmail.com
semua berkat nyonya karina roland
BalasHapusNama saya annisa logan, saya dari indonesia, saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu seluruh WNI yang sedang mencari pinjaman di internet agar berhati-hati karena internet penuh dengan penipu, beberapa bulan yang lalu saya benar-benar membutuhkan pinjaman, untuk memperbaiki salon rias rambut saya, tetapi saya jatuh ke tangan pemberi pinjaman palsu, yang hampir membebani hidup saya, sampai seorang teman merujuk saya ke salah satu pemberi pinjaman bernama Ibu. karina, pemilik karina roland perusahaan pinjaman, yang saya hubungi dan dia memberi tahu saya bahwa jika saya dapat memenuhi syarat dan ketentuan mereka, pinjaman saya akan diberikan kepada saya dalam waktu kurang dari 24 jam yang saya lakukan, setelah itu Saya mengajukan pinjaman 450 juta rupiah setelah detail saya diverifikasi dalam waktu kurang dari 24 jam rekening bank saya dikreditkan. sekarang saya sangat senang atas pekerjaan baik ibu. karina dalam hidup saya dan keluarga saya, saya memutuskan untuk membagikan kesaksian saya tentang Ibu. karina, agar orang-orang dari negara saya dan kota saya bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apa pun, silakan hubungi Ibu. karina melalui email: karinarolandloancompany@gmail.com, atau hanya whatsapp +1 (585) -708-3478 Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: annisalogan@gmail.com untuk pekerjaan baiknya dalam hidup saya dan keluarga saya.
selamat hari untuk semua orang di indonesia dan juga untuk semua orang di asia, nama saya mrs. fatimah fahariah, saya ingin berbagi kesaksian hidup saya di sini di internet untuk semua warga negara indonesia saya melalui ibu yang baik, Ny. KARINA
BalasHapusSetelah periode mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan ditolak sepanjang waktu, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya ditipu dan saya ganti Rp. 17.000.000 dengan pemberi pinjaman yang berbeda.
Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan teman saya yang kemudian mengatakan kepada saya untuk menghubungi MRS KARINA, yang adalah pemilik. PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND, jadi teman saya meminta saya untuk meminta permintaan dari Ibu KARINA, jadi saya percaya perjanjian dan hubungi Ny. KARINA
Saya meminta pinjaman sebesar Rp.800.000.000 dengan bunga 2%, jadi saya mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa tekanan dan semuanya dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan Jaminan dan jaminan untuk transfer. pinjaman. Saya hanya setuju untuk mendapatkan sertifikat persetujuan lisensi aplikasi mereka. untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari satu jam telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu menyetujui sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah Rp. 800.000.000. Saya sangat senang karena ALLAH akhirnya menjawab doa saya dengan memberi saya permintaan hati saya.
Semoga ALLAH memberkati MRS KARINA karena membuat hidup saya mudah, membuat saya bertanya kepada siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk dapat menghubungi MRS KARINA melalui email: karinarolandloancompany@gmail.com untuk pinjaman Anda atau whatsapp +1 (585) 708-3478
Akhirnya, saya ingin mendukung Anda untuk semua yang telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar ALLAH akan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda juga.
selamat hari untuk semua orang di indonesia dan juga untuk semua orang di asia, nama saya mrs. fatimah fahariah, saya ingin berbagi kesaksian hidup saya di sini di internet untuk semua warga negara indonesia saya melalui ibu yang baik, Ny. KARINA
BalasHapusSetelah periode mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan ditolak sepanjang waktu, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya ditipu dan saya ganti Rp. 17.000.000 dengan pemberi pinjaman yang berbeda.
Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan teman saya yang kemudian mengatakan kepada saya untuk menghubungi MRS KARINA, yang adalah pemilik. PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ROLAND, jadi teman saya meminta saya untuk meminta permintaan dari Ibu KARINA, jadi saya percaya perjanjian dan hubungi Ny. KARINA
Saya meminta pinjaman sebesar Rp.800.000.000 dengan bunga 2%, jadi saya mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa tekanan dan semuanya dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan Jaminan dan jaminan untuk transfer. pinjaman. Saya hanya setuju untuk mendapatkan sertifikat persetujuan lisensi aplikasi mereka. untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari satu jam telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu menyetujui sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah Rp. 800.000.000. Saya sangat senang karena ALLAH akhirnya menjawab doa saya dengan memberi saya permintaan hati saya.
Semoga ALLAH memberkati MRS KARINA karena membuat hidup saya mudah, membuat saya bertanya kepada siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk dapat menghubungi MRS KARINA melalui email: karinarolandloancompany@gmail.com untuk pinjaman Anda atau whatsapp +1 (585) 708-3478
Akhirnya, saya ingin mendukung Anda untuk semua yang telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar ALLAH akan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda juga.
Penguji ..... jayachandra fadhlan
BalasHapusNegara ...... Bahasa Indonesia
W / S ......... + 62821-3272-6591
Facebook ..... jayachandra fadhlan
email ...... (jayachandrafadhlan@gmail.com)
Nama saya jayachandra fadhlan,
dari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, ada begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk mempercayai orang. Terima kasih atas hasil kerja keras Anda, saya meminta pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak dapat pinjaman dan bisnis saya tentang menjadi buruk karena hutang. Ketika saya mencari perusahaan peminjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan tersebut adalah PERUSAHAAN PINJAMAN EKSPLISIT. Saya kehilangan 15 juta dengan mereka dan sampai hari ini, saya tidak pernah menerima pinjaman yang saya ajukan. Teman baik saya yang disetujui oleh pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana MRS. KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya meminta pinjaman Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka selesai meminta persetujuan saya, pinjaman yang disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya diperbolehkan, dan diizinkan ini membuat saya kehilangan uang, tapi saya tertegun. Saat saya mendapatkan pinjaman dalam waktu kurang dari 24 jam dengan bunga 2% tanpa agunan. Saya sangat senang karena ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. membahas tentang mode perusahaan. Jadi saya membutuhkan setiap orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau lainnya untuk membeli MRS. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya whatsapp +1(585)708-3478 .... Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda meminta informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) atau whatsapp + 62 821-3272-6591, Sekali lagi terima kasih telah membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan kemakmuran.
Perusahaan ..... Karina Elena Roland perusahaan pinjaman
W / S .......... + 1 (585) -708-3478
Facebook .... Elena karina Roland
email ......... (karinarolandloancompany@gmail.com)
Semua terima kasih kepada ibu KARINA ROLAND karena telah membantu saya dengan pinjaman saya setelah ditipu oleh orang-orang palsu yang bersikeras untuk menjadi pemberi pinjaman.
BalasHapusNama saya Annika amahle mokoena, saya dari Afrika Selatan dan saya tinggal di kota Johannesburg. Sebulan yang lalu saya sedang mencari pinjaman online dan saya melihat pemberi pinjaman yang berbeda di internet dan saya melamar dari mereka dan yang saya dapatkan hanyalah scammer, saya mendaftar lebih dari 2 perusahaan dan saya ditipu sepanjang waktu. Jadi saya putus asa sampai saya memutuskan untuk memeriksa lagi apakah saya akan menemukan bantuan ketika saya sedang mencari dan saya menetap untuk mencari perusahaan pinjaman yang sah. Saya menemukan perusahaan ini bernama KARINA ROLAND LOAN COMPANY Saya melihat banyak kesaksian yang dikomentari orang dia tetapi karena saya ditipu beberapa kali, saya pikir itu scam tetapi saya melakukan apa yang diminta untuk saya lakukan dan saya menunggu pinjaman saya dan Nyonya KARINA ROLAND memberi tahu saya dalam waktu kurang dari 24 jam Anda akan mendapatkan pinjaman saya dengan aman saya tidak percaya Karena saya pikir itu juga scam sehingga hari itu malam hari di Afrika Selatan dan saya tidur keesokan paginya ketika saya bangun saya menerima peringatan dari rekening bank saya dan segera saya menelepon manajer bank saya untuk mengonfirmasi dan manajer bank mengatakan kepada saya untuk segera datang ke bank dan saya segera pergi ketika saya tiba di sana manajer bank memeriksa akun saya dan melihat sejumlah $ 127,000.00 USD yaitu Dolar Amerika Serikat dan saya menjelaskan kepada manajer saya bahwa saya mengajukan pinjaman secara online dan bank saya Manajer kaget jika ada masih perusahaan pinjaman online yang nyata dan sah saya sangat senang semua terima kasih kepada MRS KARINA ROLAND saya memutuskan untuk menulis di internet karena saya melihat orang lain melakukannya dan bersaksi tentang perusahaan ini itulah sebabnya saya memposting pesan ini secara online kepada siapa pun yang membutuhkan pinjaman bahkan jika Anda telah ditipu sebelum melamar dari perusahaan ini dan yakinlah bahwa perusahaan ini tidak akan mengecewakan Anda. Salam Hormat kepada siapa pun yang membaca pesan saya dan Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui surat (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya whatsapp +1 (585) 708-3478, Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang membaca kesaksian ini, Anda dapat menghubungi saya juga untuk informasi lebih lanjut ..... annikaamahlemokoena@gmail.com
NAMA: Titin yuni Arlini
BalasHapusNomor rekening: 6170235108
NAMA BANK: bank central asia (BCA)
HIBAH PINJAMAN: Rp 250.000.000
EMAIL SAYA: titinyuniarlini@gmail.com
Selamat siang!!!
Saya hanya tersenyum saat memposting ini karena KARINA ELENA ROLOAND LOAN COMPANY telah membuat saya dan keluarga saya keluar dari hutang. Semuanya berawal ketika saya membutuhkan pinjaman Rp250.000.000 untuk melunasi semua hutang saya, tidak ada yang membantu karena saya kehilangan suami sampai saya menemukan kontak emailnya di internet sehingga saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman dari MOTHER KARINA dan sekarang saya sangat senang dan berterima kasih atas bantuan MOTHER KARINA karena telah memberikan pinjaman saya.
Sekarang saya memiliki bisnis sendiri dan saya merawat keluarga saya dengan baik karena bantuan KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY yang memberi saya pinjaman tanpa stres. Tuhan Yang Maha Kuasa akan terus memberkati kerja keras yang baik dari MOTHER KARINA.
Anda dapat menghubungi mereka sekarang melalui email atau whatsapp oke: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp +15857083478
Nama ::::: [Merissa Ahmed]
BalasHapusNegara :::::: [Malaysia]
Alamat ::::: [Jalan-Bukit Bintang Plaza, Jalan Bukit Bintang]
Bandar :::::::::::: [Kuala Lumpur]
Amaun Pinjaman :::: [RM 450k. [berjaya]
Nombor WhatsApp :::: [+ 601125693785]
e_mail :::: [merissaahmed11@gmail.com]
Nama saya Merissa, seorang ibu kepada dua anak saya dari Malaysia dan saya telah berada di Malaysia selama bertahun-tahun dan sehingga saat ini kesaksian ini saya masih berada di Malaysia. Salah satu masalah utama yang pernah saya hadapi dengan perniagaan saya ialah masalah kewangan dan pembiayaan semula dan ini menyebabkan saya mencari pinjaman dan akibatnya saya menjadi mangsa 2 pemberi pinjaman fiktif dan ini sebenarnya membuat saya trauma sampai tahap tertentu tetapi saya tidak pernah putus asa sehingga saya melalui blog dan juga media lain saya mempunyai peluang untuk menemui [DUBAI FINANCIAL SERVICE AUTHORITY] pada awalnya saya berasa takut dan sangat skeptikal mengenainya, tetapi saya harus mengambil risiko satu kali yang akhirnya membawa kepada kebebasan kewangan saya. Saya benar-benar memohon pinjaman sebanyak RM 450K dalam masa 24 jam proses pembayaran berjaya dilakukan. Keseluruhan proses ini boleh dipercayai dengan jujur dan boleh dipercayai, jadi jangan takut dengan pinjaman dalam talian hubungi [DUBAI FINANCIAL SERVICE AUTHORITY] untuk mendapatkan pinjaman yang boleh dipercayai @ kadar faedah yang sangat rendah Anda boleh menghubungi mereka melalui alamat e-mel di bawah ::
financialserviceauthority400@gmail.com
Atau jika anda ingin membuat lebih banyak pertanyaan, anda juga boleh menghubungi saya melalui e-mel ini: merissaahmed11@gmail.com
Nama ::::: [Merissa Ahmed]
Negara :::::: [Malaysia]
Alamat ::::: [Jalan-Bukit Bintang Plaza, Jalan Bukit Bintang]
Bandar :::::::::::: [Kuala Lumpur]
Amaun Pinjaman :::: [RM 450k. [berjaya]
Nombor WhatsApp :::: [+ 601125693785]
NAMA SAYA: MRS MARIA ARTIKA
BalasHapusNEGARA: INDONESIA
KOTA: BATU MALANG JATIMMY
WHATSAPP: +62877-4316-8500
HIBAH PINJAMAN: Rp350.000.000,00
EMAIL SAYA: mariaartika27@gmail.com
Saya ingin memulai dengan berterima kasih kepada Tuhan atas anugerah kehidupan.
Nama saya MRS MARIA ARTIKA dan saya ingin berbagi cerita bagus tentang KARINA ROLAND LOAN COMPANY. Favorit, perusahaan yang mampu secara finansial membuat hidup saya berbalik.
Saya telah mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap dapat melunasinya setelah menerima pembayaran saya.
Dan ketika menghadapi hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi kompilasi saya mengira hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya berusaha untuk melarikan diri, sekarang TUHAN menggunakan teman dan tetangga saya Bu Rini anggraeni yang membantu saya untuk menghubungi IBU KARINA yang mengatakan bahwa seorang teman dari Indonesaia menghubungkannya dengan IBU KARINA, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen yang saya tunjukkan dan sebelum saya menyadarinya permintaan pinjaman saya sebesar Rp350.000.000,00, sebelumnya saya telah meminta tiga perusahaan pinjaman online yang lebih baik untuk tidak membutuhkan bantuan positif, tetapi IBU KARINA ROLAND melalui pinjamannya perusahaan, KARINA ROLAND LOAN COMPANY mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan sebelumnya bahwa saya akan terus membagikan cerita ini sehingga warga negara saya dapat memanfaatkannya, berharap dapat meminjamkan pinjaman kepada orang yang terkena banjir. Proses persetujuan kredit saya telah selesai dan saya telah menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyetujui mengatakan ya harus memberikan bank saya. Saya menerima permintaan dari bank saya yang menyatakan bahwa rekening bank saya telah dikreditkan dengan jumlah pinjaman sebesar Rp350.000.000,00 yang saya minta. KARINA ROLAND LOAN COMPANY adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata dan tulus di seluruh dunia jadi jangan ragu untuk menghubungi MOTHER KARINA di saluran ini. Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui atau email whatsapp: karinarolandloancompany@gmail.com, whatsapp +1585 708-3478, begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus membagikan kabar baik agar semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan baik yang mengubah hidup saya .
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya kepada saya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: mariaartika27@gmail.com
PERUSAHAAN PINJAMAN ROLAND KARINA
HANYA WHATSAPP: +1585 708-3478
NAMA FACEBOOK: KARINA ELENA ROLAND
EMAIL: KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM